b. Penanganannya
FASE I (FASE GAWAT)
1. Rehidrasi
4. Infuse BIK
5. AB
Glukosa darah = 250mg/dL atau reduksi =
FASE II
1. Rumatan
2. Kalium
3. Insuline regular
4. Makanan lunak, karbohidrat kompleks
Pasang kateter urine tidak menetap: catat haluaran urine setiap 15-30 menit, volume
urine menunjukkan keadekuatan perfusi ginjal
Lakukan pemeriksaan fisik cepat untuk menentukan penyebab syok
Pertahankan surveilens keperawatan terus menerus terhadap pasien total-tekanan
darah, denyut jantung, pernafasan, suhu kulit, warna, CVP, EKG, hematokrit, Hb,
gambaran koagulasi, elektrolit, haluaran urine-untuk mengkaji respon pasien terhadap
tindakan. Pertahankan lembar alur tentang parameter ini; analisis kecenderungan
menyatakan perbaikan atau pentimpangan pasien
Tinggikan kaki sedikit untuk memperbaiki sirkulasi serebral lebih baik dan
mendorong aliran darah vena kembali kejantung (posisi ini kontraindikasi pada pasien
dengan cidera kepala). Hindarkan gejala yang tidak perlu
Berikan obat khusus yang telah diresepkan (misalnya inotropik seperti dopamen)
untuk meningkatkan kerja kardiovaskuler
b. Penanganan
Riwayat reaksi alergi berat dengan respiratory compromise atau hipotensi, terutama
dengan perubahan kulit
Pengobatan penyakit hepar, indentifikasi dan hialngkan faktor pencetus, upaya suportif
(kalori), perhatikan keseimbangan cairan dan elektrolit serta oksigenasi jaringan.
8. Penanganan gastritis erosifa
a. Pengobatan non farmakologi
Merubah life style
Berhenti merokok
Kurangi konsumsi alcohol dan minuman bersoda
Hindari makanan yang memperberat keluhan: pedas, panas, banyak lemak
Makan teratur, hindari makan sebelum tidur
Kendalikan stress dan pikiran
Isttirahat, kurangi stress
Mengurangi penggunaan NSAID
Obat antitukak
9. Terapi angina pectoris
a. Terapi Farmakologi
Nitrogliserin
Penyekat Beta-adrenergik
Nitrat dan Nitrit
Kalsium Antagonis
b. Terapi Non Farmakologis
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung
antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia
dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang obesitas
dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. Mengurangi stress
untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan vasokontriksi pembulu
darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat
kompetitif, agresif atau ambisius.
10. Terapi DM tipe II