NASIONAL TEKNIK
SIPIL X
ITS SURABAYA
ANALISIS OPERASIONAL BIS
KOTA
TRAYEK PURABAYA-JEMBATAN
MERAH
SURABAYA
OLEH :
DWI MURYANTO
LATAR BELAKANG
Koridor
Utara-Selatan Kota
merupakan jalur tersibuk.
Surabaya
PERMASALAHAN
Bagaimana kinerja operasional bis kota trayek
Purabaya-Jembatan Merah via Diponegoro pada
saat ini berdasarkan standar Dirjend Perhubungan
Darat ?
METODOLOGI PENELITIAN
PEMBAHASAN
LOKASI STUDI
BUBUTAN
KREMBANGA
N
TEGALSARI
SAWAHAN
WONOKROMO
WONOCOLO
GAYUNGAN
Ruas Segmen
Panjang Segmen
(Km)
2,50
0,50
1,50
0,50
1,70
1,30
1,60
0,80
1,20
10
1,80
11
0,40
12
0,50
13
1,50
14
0,90
15
0,60
17,30
No. Segmen
Ruas Segmen
Panjang
Segmen
(Km)
0,90
1,60
1,00
0,40
1,70
1,10
2,00
1,30
4,00
10
Siwalankerto - Purabaya
4,50
18,50
No
Segmen
Panjang Segmen
(Km)
Waru - Gayungan
2,50
Gayungan - Wonocolo
2,00
Wonocolo - Wonokromo
2,20
Wonokromo - Sawahan
3,70
Sawahan - Bubutan
3,90
Bubutan - Krembangan
3,00
17,30
No
Segmen
Panjang Segmen
(Km)
Krembangan - Bubutan
2,50
Bubutan - Tegalsari
4,20
Tegalsari - Wonokromo
3,30
Wonokromo - Wonocolo
2,00
Wonocolo - Gayungan
2,00
Gayungan - Waru
4,50
18,50
: 36 unit
: 21 unit
: 15 unit
: 58 %
Utilitas Kendaraan
Jarak Tempuh bis/hari : Jarak tempuh bus/rit x Jumlah rit/bis/hari
: 35,80 Km x 4 rit/bis/hari
: 143,2 Km/bis/hari
KAPASITAS BIS
Cv = m + m
= 54 + 13
= 68 pnp
Indikator
Hasil Analisis
Standar DepHub
Keterangan
Frekuensi
6 kend/jam
12 kend/jam
5 kend/jam
12 kend/jam
6 kend/jam
12 kend/jam
10-11,8 menit
10-20 menit
Memenuhi syarat
5-6 menit
5-10 menit
Memenuhi syarat
Waktu Perjalanan
1,07 jam
1,02 jam
1,28 jam
Kecepatan
16,9 km/jam
10-12 km
Memenuhi syarat
16,78
10-12 km
Memenuhi syarat
14,35
10-12 km
Memenuhi syarat
58,53%
70%
37%
70%
70%
Memenuhi syarat
67,27
143,2
km/bis/hari
200 km/bis/hari
58%
80-90 %
SIMPULAN
1. Layanan operasional bis kota trayek Purabaya-Jembatan
Merah dinyatakan tidak baik berdasarkan indikator :
frekuensi, load factor, jarak tempuh dan jumlah armada
yang beroperasi berdasarkan standar Departemen
Perhubungan Dirjend. Perhubungan Darat serta baik
berdasarkan indikator faktor muat dan waktu perjalanan.
2. Headway, waktu tunggu penumpang, waktu perjalanan dan
kecepatan operasional memenuhi syarat berdasarkan
standar ukuran kinerja angkutan umum Departemen
Perhubungan Dirjend Perhubungan Darat
3. Load factor tertinggi, yakni sebesar 67,27 % terjadi pada
saat jam sibuk sore rute kembali dari arah Jembatan Merah
menuju Purabaya. Sedangkan load factor terendah, yakni
37 % terjadi pada saat jam sibuk siang rute kembali dari
arah Jembatan Merah menuju Purabaya.
SARAN
1. Perlu adanya perbaikan terhadap kualitas layanan
operasional bis kota guna menarik minat masyarakat untuk
menggunakan bis kota, khususnya yang melakukan
perjalanan menuju Jembatan Merah via Diponegoro
2. Perlu adanya evaluasi atau revisi terhadap kebijakan atau
peraturan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya
dan instansi terkait supaya mampu mengurangi beban
operator bis kota dalam mengoperasikan armadanya,
sehingga operator lebih bisa meningkatkan kualitas
pelayanan.
3. Perlu adanya penelitian lanjutan yang dikembangkan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor eksternal di
luar faktor operasional bis kota trayek Purabaya-Jembatan
Merah yang juga mempengaruhi keputusan masyarakat
untuk menggunakan jasa layanan angkutan umum terutama
bis kota.