OBESITAS
OBESITAS
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kelebihan berat badan adalah kondisi berat badan dan tinggi badan melebihi
standar yang ditetapkan. Sedangkan morbid obesity merupakan kondisi dimana
terdapat massa dan kandungan lemak dalam tubuh yang berlebihan. Hal ini
berpengaruh pada resiko peningkatan morbiditas dan mortalitas (Bray, 1998).
Bermacam-macam jenis nutrisi yang masuk ke dalam tubuh digunakan
untuk sumber energi. Jika seseorang mengkonsumsi banyak jumlah kalori yang
masuk dibanding dengan jumlah kaloriyang terbakar melalui aktivitas sehari-hari
maka akan beresiko mengalami obesitas.
Seseorang yang mengalami obesitas mengalami keadaan dimana tubuh
terlalu banyak lemak yang seharusnya sesuai dengan indeks massa tubuh dan jenis
kelamin mereka. Obesitas merupakan tergolong penyakit yang kronis dan
mempunyai efek jangka panjang bagi kesehatan pun banyak.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 mencatat
bahwa sekitar satu milyar penduduk dunia mengalami overweight dan sedikitnya
300 juta menderita obesitas secara klinis. WHO juga memprediksi bahwa pada
tahun 2015, 2,3 milyar orang dewasa akan mengalami overweight dan 700 juta
yang mengalami obesitas.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun
2010, angka obesitas dan overweight pada penduduk di atas usia 18 tahun tercatat
sebanyak 27,1%. Angka prevalensi ini lebih tinggi di daerah perkotaan dibanding
dengan pedesaan dan lebih tinggi pada kelompok masyarakat berpendidikan lebih
tinggi. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, prevalensi obesitas pada perempuan
lebih tinggi (26,9%) disbanding laki laki (16,3%). Obesitas pada usia dewasa
muda berhubungan dengan peningkatan resiko kejadian penyakit jantung coroner,
hipertensi, hiperkolesterolimia, diabetes mellitus dan gangguan metabolic
(Kumanyika, 2008).
Peningkatan pendapatan pada kelompok suatu masyarakat tertentu
menyebabkan perubahan dalam gaya hidup terutama pola makan. Perubahan pola