Anda di halaman 1dari 2

Beberapa hal penting dalam prosws pembuatan Perjanjian Internasional

Dalam proses pembuatan perjanjian internasional perlu memperhatikan beberapa


syarat atau beberapa hal penting agar suatu perjanjian internasional dapat berjalan
dengan lancar dan negara-negara yang melakukan perjanjian internasional dapat saling
bekerjasama dan saling menguntungkan.
Ada beberapa unsur-unsur yang penting dalam persyaratan perjanjian
internasional yang perlu kita ketahui yaitu:
a. Harus dinyatakan secara formal atau resmi. Maksudnya suatu perjanjian
Internasional bersifat resmi agar terjaminnya perjanjian internasional tersebut.
b. Bermaksud untuk membatasi, meniadakan, atau mengubah akibat hukum dari
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian.
1.

Penggolongan Perjanjian internasional, ada 2:

a. Menurut bentuk/ jumlah peserta perjanjian internasional, yaitu:


i)

Bilateral : perjanjian yang dilakukan oleh dua Negara, contoh: perjanjian ekstradisi

ii) Multilateral : perjanjian yang dilakukan lebih dari 2 negara, contoh: konvensi hukum
laut internasional tahun 1982. b. Menurut daya ikat/ ungsi/ sifatnya, yaitu:
i) Law making teaty : perjanjian yang meletakkan kaidah/ norma umum bagi
masyarakat internasional secara keseluruhan dan bersifat multilateral dan terbuka,
contoh : konvensi hukum laut internasional tahun 1982
ii) Treaty contract : Perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi Negaranegara yang mengadakan perjanjian saja, contoh : Perjanjian RI-Cina tentang
kewarganegaraan.
2.

Keikutsertaan dalam perjanjian internasional

Persetujuan untuk mengikatkan diri dalam perjanjian internasional dapat dialkukan


dengan beberapa cara, yaitu:

a. Accession : mengikuti keseluruhan isi perjanjian


b. Adhession : mengikuti ketentuan tertentu saja karena alasan untuk kepentingan
nasional dengan mengajukan persyaratan

c. Acceptence : menerima dari suatu penandatanganan ratifikasi


Ada dua teori mengenai persyaratan dalam perjanjian internasional:
a. Teori Kebulatan Suara (Unanimity Principle). Persyaratan itu hanya sah atau
berlaku bagi yang mengajukan persyaratan jika persyaratan ini diterima oleh seluruh
peserta dari perjanjian. Contoh: PBB dalam mengeluarkan resolusi atau menerima
anggota baru, memerlukan kebulatan suara dari seluruh anggota
b. Teori Pan Amerika. Setiap perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan
persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan. Teori ini biasanya dianut oleh
organisasi-organisasi negara Amerika.
Contoh: NATO, setiap anggota diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk
berpartisipasi dalam perjanjian yang dibentuk tersebut

Anda mungkin juga menyukai