DIREKTORAT JENDERAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2012
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
:
:
.......................................................................................
.......................................................................................
Latar Belakang
Tujuan
Lingkup
Dasar Kebijakan
Sanksi
Kriteria/Parameter
Mekanisme Penetapan Lokasi
Bermasalah
Penanganan Lokasi Bermasalah
Peranan para Pihak
Daftar Distribusi
:
:
:
:
:
:
:
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
:
:
:
.........................................................
.........................................................
.........................................................
:
:
:
................................
................................
................................
A.
LATAR BELAKANG
C. LINGKUP
Panduan ini berlaku untuk program PNPM Mandiri Perdesaan dan program pendukung
yang berada pada lokasi PNPM Mandiri Perdesaan.
3
D. DASAR KEBIJAKAN
Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Pengaduan dan Masalah (SOP PPM) yang
telah dikeluarkan melalui Surat Dirjen PMD Nomor 337/3230/PMD, tanggal 15 Juli
2010, dan telah disempurnakan dengan Surat Dirjen PMD Nomor 414.2/4424/PMD,
tanggal 28 September 2010.
E. SANKSI
No. STATUS LOKASI
1.
2.
TINGKATAN
Lokasi
Potensi Kecamatan
Bermasalah
(Penetapan
lokasi potensi bermasalah
dilakukan pada awal tahun)
Lokasi Bermasalah
(Penetapan Lokasi
Bermasalah dilakukan pada
triwulan akhir)
SANKSI
Penundaan penyaluran dana
BLM kegiatan dari UPK ke desa
atau ke rekening Pokja termasuk
penundaan perguliran dana
bergulir
Kabupaten
Surat Peringatan
kepada Bupati
dari
PMD
Provinsi
Surat Peringatan
kepada Gubernur
dari
PMD
Kecamatan
1.
Kabupaten
Penundaan pelaksanaan
kegiatan/pending
(tidak
diperkenankan melakukan
pencairan dana BLM dari
KPPN
ke
UPK
dan
penyaluran
dana
BLM
Kegiatan dari UPK ke desa
atau rekening Pokja);
2. Penghentian program tahun
berjalan dengan pencabutan
alokasi dana BLM;
3. Tidak dialokasikan anggaran
atau tidak dicantumkan lagi
sebagai
lokasi
PNPM
Mandiri Perdesaan dan
pada
tahun
anggaran
berikutnya
Lokasi Bermasalah
Propinsi
F. KRITERIA/PARAMETER
Dalam menentukan penetapan lokasi bermasalah berdasarkan jenjang wilayah, maka
lokasi yang dinyatakan dalam status Lokasi Potensi Bermasalah dan Lokasi Bermasalah
terdiri dari 3 (tiga) jenjang yaitu: Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.
No. Status
Lokasi
1.
Lokasi
Potensi
bermasalah
Tingkatan
Kecamatan
Kriteria
Indikator
1. Cakupan
dan
Dampak
masalah
Keterangan
1.
iii. Ancar-ancar lokasi potensi bermasalah diumpan balikkan kepada provinsi (KM
Provinsi dan Satker Provinsi) oleh KMN untuk dikaji. Setelah 2 (dua) minggu, hasil
umpan balik dari Provinsi (melalui KM Provinsi) dikirimkan ke KMN untuk
dilakukan analisa oleh tim KMN dalam waktu 3 hari kerja.
iv. Hasil analisa, disusun dalam daftar lokasi yang direkomendasikan dalam status
Lokasi Potensi Bermasalah oleh Team Leader KMN, untuk kemudian ditetapkan
oLeh Satker PNPM Mandiri Perdesaan Direktorat Jenderal PMD, Kementerian
Dalam Negeri sebagai Lokasi Potensi Bermasalah paling lambat 2 (dua) minggu
setelah diusulkan.
v. Lokasi yang ditetapkan sebagai Lokasi Potensi Bermasalah dilarang melakukan
penyaluran dana BLM Kegiatan ke desa.
vi. Fasilitator tingkat kecamatan yang mengetahui adanya masalah yang dapat
menjadikan kecamatan terse but masuk Potensi Bermasalah dilarang
menandatangani dokumen pencairan dan penyaluran dana sampai mendapat
petunjuk lebih lanjut dari tingkat di atasnya
vii. Evaluasi akan dilakukan dalam kurun waktu triwulan kedua. Jika dalam waktu
triwulan kedua tidak ada perkembangan penanganan, maka masih diberikan
waktu pada triwulan ketiga.
2. Lokasi Bermasalah
i.
Berdasarkan hasil evaluasi triwulan ketiga dari Lokasi Potensi bermasalah, jika
tidak dilakukan penanganan secara memadai sesuai yang diatur dalam SOP
Pengelolaan Pengaduan dan Masalah, maka Satker PNPM Mandiri Perdesaan
Direktorat Jenderal PMD, Kementerian Dalam Negeri menetapkan Lokasi Potensi
Bermasalah menjadi Lokasi Bermasalah.
Mekanisme penetapan Lokasi Bermasalah tersebut di atas, dapat digambarkan
dalam bagan alur Penetapan Lokasi Bermasalah sebagaimana pada lampiran 1
2)
3)
4)
5)
5)
6)
Pelaku dan pihak yang lalai dalam menangani masalah diberikan sanksi
sesuai dengan tingkat kesalahannya; dan
Pemerintah daerah terlibat secara langsung dalam proses penanganan
masalah,
sesuai
dengan
target
penanganan
yang
sudah
ditentukan/direncanakan di dalam Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL),
seperti:
i.
ii.
7)
8)
iv. Jika hasil evaluasi menunjukkan progres yang signifikan dan sesuai dengan
rencana penanganannya, maka Ditjend PMD akan mengeluarkan surat pencabutan
lokasi bermasalah yang langsung diberikan kepada BupatilGubemur
Mekanisme Penanganan dan evaluasi lokasi bermasalah tersebut di atas, dapat
digambarkan dalam bagan alur sebagaimana pada lampiran 2
I. PERANAN ANTAR PIHAK
Para Pihak yang terlibat dalam Penetapan dan Penanganan Lokasi Bermasalah antara
lain:
Peran dan Fungsi para pihak yang terlibat dapat dilihat pada Lampiran 3
J. DAFTAR DISTRIBUSI
Satker Pusat, Provinsi, Kabupaten, Camat dan PloK
PSF
TLRMC
SP2M (NMC, RMC dan Provinsi)
FasKab (P,T,K)
FK dan FT
BKAD
UPK
TPM
9
LAMPIRAN 1
10
11
12
Lampiran 3
13
KMN melakukan kajian dan analisis dari masalah-masalah yang terekap dalam
Matrik Masalah berdasarkan kriteria/parameter lokasi potensi bermasalah.
Merumuskan hasil kajian dalam bentuk daftar ancar-ancar (Long list) lokasi
potensi bermasalah.
2.
Hasil kajian dan analisis KMN diumpanbalikkan ke Korprov dengan tembusan
kepada KMW, untuk mendapatkan tanggapan lebih lanjut berdasarkan kondisi
terakhir dari ancar-ancar lokasi potensi bermasalah.
3.
Menerima hasil umpan balik dari KMW-Korprov serta melakukan kajian dan
analisis lebih lanjut dari hasil umpan balik yang dilakukan.
4.
Melakukan kajian, analisis dan review terhadap usulan lokasi potensi
bermasalah dari KMW-Korprov.
5.
Menyusun daftar lokasi yang direkomendasikan dalam Status Lokasi Potensi
Bermasalah kepada Satker Pusat.
Konsultan Manajemen Wilayah (KMW)
1.
14
2.
3.
Satker Provinsi:
1.
2.
3.
KMWKorprov:
1.
2.
3.
4.
Satker Kabupaten:
1.
2.
3.
Fasilitator Kabupaten:
1.
2.
3.
Dapat mengusulkan lokasi potensi bermasalah di luar lokasi yang ada di dalam
daftar ancar-ancar dan menyampaikan usulan tersebut kepada KMW-Korprov
dengan tembusan Satker Kabupaten dengan lengkap yang disertai dasar-dasar
dan alasannya.
Bersama-sama dengan Satker Provinsi, KMW-Korprov dan Satker Kabupaten
mensosialisasikan lokasi yang telah ditetapkan dalam status lokasi potensi
bermasalah dan lokasi bermasalah.
1.2. Hubungan Antar Pihak Dalam Penyelesaian Lokasi Potensi Bermasalah dan
Lokasi Bermasalah
Para pihak yang terlibat fungsinya:
KMW-Korprov:
-
2.
3.
4.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
17
Satker Provinsi:
1.
2.
3.
4.
5.
KMW-Korprov:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
18
Satker Kabupaten:
1.
2.
3.
4.
Fasilitator Kabupaten:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Khusus untuk lokasi kabupaten dan provinsi bermasalah, para pihak yang terlibat
dalam penetapan, dan evaluasi adalah Satker Pusat dan Konsultan Manajemen
Nasional (KMN)
19