Anda di halaman 1dari 3

engertian Nasionalisme.

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa


yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap
bangsa itu sendiri.
Hal hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme , antara lain :
a.

Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan dalam wilayahnya.

b.
Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan
absolut , agar manusia mendapatkan hak haknya secara wajar sebagai warga negara.
c.

Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.

d.

Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.

Sejarah munculnya faham nasionalisme di dunia, juga tidak lepas dari pengaruh perang
kemerdekaan Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis dan meletusnya revolusi industri di
Inggris. Melalui revolusi perancis, paham nasionlisme meyebar luas ke seluruh dunia.
Prinsip prinsip nasionalisme, menurut Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy,
antara lain :
a.

Hasrat untuk mencapai kesatuan

b.

Hasrat untuk mencapai kemerdekaan

c.

Hasrat untuk mencapai keaslian

d.

Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Banyak para tokoh nasionalis yang memang iklas berjuang untuk bangsanya. Mereka dapat berupa
pemikir, pejuang dan lain - lain. Hal itu memang mereka sumbangkan untuk berbhakti kepada
bangsa demi seluruh masyarakat yang ada di bangsa tersebut.
Semoga artikel singkat mengenai pengertian atau definisi nasionalisme ini, dapat bermanfaat.
Terimakasih.
PENGERTIAN NASIONALISME MENURUT PARA AHLI
Telah ada banyak pemikir yang mencoba men-definisikan nasionalisme. Beberapa pemikiran para
ahli tersebut dapat dikemukakan di sini. Oleh karena begitu banyak ahli atau pemikir yang berbicara
me-ngenai nasionalisme, maka kita akan membatasi diri mengutip beberapa pemikir yang penting
saja. Ada pemikiran yang diulas lebih panjang, ada yang singkat dan sekadar informasi. Pemikiran
para pe-mikir yang dibahas di sini membantu kita untuk me-mahami nasionalisme Indonesia secara
lebih baik dan lengkap.
1. Joseph Ernest Renan dari Prancis (18221892)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang punya kehendak untuk bersatu karena mempunyai nasib
dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mereka mempunyai cita-cita yang sama tentang
masa depannya. Persamaan masa lalu dan keinginan untuk menyongsong hari depan itulah yang
menyatukan mereka dalam satu kelompok dan menimbulkan rasa kebangsaan.
2. Mohammad Yamin (Indonesia)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang bersatu karena adanya persamaan sejarah (rasa senasib
dan sepenanggungan), persamaan bahasa dan persamaan hukum (hukum adat dan kebudayaan).

Mohammad Yamin menyatakan bahwa pengertian Bangsa Indonesia dalam ikrar Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 adalah bangsa Indonesia dalam taraf Bangsa Kebudayaan (Cultuur
Nation), sedangkan pengertian Bangsa Indonesia yang dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945
merupakan Negara Bangsa (Staats Nation).
3. Otto Bauer (Jerman, 18821939)
Bangsa adalah suatu kesatuan perangai yang muncul karena adanya persatuan nasib. Jadi, bangsa
merupakan kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib.
4. Selanjutnya menurut Louis Sneyder.
Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
5. Menurut Hans Kohn,
Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan
lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa
dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik,
yaitu negara nasional.
6. Menurut L. Stoddard:
Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana
mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu
bangsa.
7. Menurut Dr. Hertz
dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur
nasionalisme, yaitu:
a.
Hasrat untuk mencapai kesatuan.
b.
Hasrat untuk mencapai kemerdekaan.
c.
Hasrat untuk mencapai keaslian.
d.
Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
8. Prof. Dr. M. Dimyati Hartono, SH
Nasionalisme merupakan rasa kecintaan terhadap negaranya yang tidak dapat dilepaskan dari rasa
Patriotisme
Bangsa sesungguhnya adalah kumpulan dari rakyat yang telah bertekad untuk membangun masa
depan bersama. Mereka dipersatukan karena mempunyai persamaan sejarah dan cita-cita, yang
kemudian merasa terikat karena mempunyai tanah air yang sama. Hasrat bersatu yang didorong
oleh persamaan sejarah dan cita-cita tersebut mengarahkan rakyat yang mendiami suatu wilayah
tertentu untuk menjadi bangsa, yang dalam perkembangannya menjadi salah satu unsur
terbentuknya negara. Kemudian mereka mendirikan negara yang akan mengurus terwujudnya
keinginan mereka tersebut.
Dahulu orang berpendapat bahwa bangsa hanya dapat dibentuk oleh suatu masyarakat yang berasal
dari suatu keturunan yang sama, satu adat-istiadat yang sama. Akan tetapi, pendapat itu belum dapat
dipastikan sebagai satu-satunya pendapat yang benar. Sebab dari kenyataan, terdapat bangsa-bangsa
yang berhasil didirikan berdasarkan keanekaragaman corak budaya dan etnis. Contohnya: bangsa
Amerika Serikat dan juga bangsa Indonesia. Kedua bangsa ini terdiri atas beranekaragam suku
bangsa, budaya, agama, etnis dan lain-lain, tetapi ternyata tetap dapat mewujudkan dirinya
sebagai satu bangsa. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bangsa Indonesia berhasil
mewujudkan dirinya sebagai satu bangsa yang kompak.
Bagaimana kita dapat menyimpulkan pengertian nasionalisme di atas? Apa yang dikemukakan para
pemikir tersebut sebenarnya adalah poin-poin penting yang harus ada bagi terbentuknya sebuah
nasionalisme. Friedrich Hertz, seorang ahli asal Jerman dalam bukunya, Nationality in History and
Politics dapat membantu kita untuk memahami poin-poin penting bagi terbentuknya nasionalisme
dan sekaligus menjadi kesimpulan atas pendapat para ahli di atas. Bagi Hertz, pembentukan sebuah
bangsa harus memenuhi empat unsur aspiratif berikut.
Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik,
agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas.

Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional yang sepenuhnya, yaitu bebas dari
dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negeri.
Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian, atau kekhasan. Misalnya,
menjunjung tinggi bahasa nasional.
Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh
dan prestise.
Dalam kenyataannya, keempat unsur ini men-jadi faktor penting bagi munculnya suatu bangsa.
Adanya persamaan nasib, keinginan dan cita-cita merekatkan kelompok-kelompok masyarakat
menjadi satu bangsa dan membentuk negara, yang di-yakini dapat melindungi, menampung dan
mewujudkan cita-citanya.
Arif Sobarudin
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
tinggalkan pesan .!

Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger

Anda mungkin juga menyukai