Anda di halaman 1dari 33

PAPARAN

DIREKTUR JENDERAL KEUANGAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PADA ACARA
RAPAT KOORDINASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)
BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAHAN DAERAH
TENTANG
KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN
AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL TAHUN 2015

S U M A T E R A

K A L IM A N T A N

IR IA N

J A V A

Disampaikan Oleh :
DR. Drs. REYDONNYZAR MOENEK., M.Devt.M.
Jakarta, 17 Desember 2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

J A Y A

LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN


menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945
EKSEKUTIF

KPU

BPK

Presiden
bank
sentral

DPR

MPR

YUDIKATIF

DPD

kementerian
negara
LPNK
TNI/POLRI

Perwakilan
BPK
Provinsi

LEGISLATIF

Pemerintahan
Daerah Provinsi
Gubernu
DPRD
r

Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
Bupati/
DPRD
Walikota

PUSAT

DAERAH

MA

MK

badan-badan lain
yang fungsinya
berkaitan dengan
kekuasaan
kehakiman

KY

Lingkungan
Peradilan Umum
Lingkungan
Peradilan Agama
Lingkungan
Peradilan Militer
Lingkungan
Peradilan TUN

KEKUASAAN PEMERINTAHAN

PRESIDEN

PUSAT

Pemegang kekuasaan
pemerintahan Psl 4 (1)
UUD 1945

Kementerian/LPNK
Koordinasi

Sebagian
Urusan

Koordinasi

KEMENDAGRI
Tanggungjawab

DAERAH

Psl 17 UUD 1945


Keuangan Negara

Koordinator dlm penyeleng.


urusan pem. di daerah
Psl 8 UU 23/2014
Termasuk Pembina LKPD
(PP 58 Tahun 2005)

Otonomi Seluas-luasnya
Ps 18 (5) UUD 45

Pemerintahan Daerah
Keuangan Daerah

LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TERMASUK
(BGN DARI 31 URUSAN)
YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

UU 5/74
UU 22/99

Omnibus
Regulation
UU 25/2004

UU 17/2003

UU 1/2004

PP
PP

PP
PP

PP 105/00
UU 15/2004

KMDN 29/02
UU 33/2004

PP
PP

misal: SAP, dstnya

UU 32/2004 (Psl 15, 16,


17, 21,22,23
155, 156) dan
UU 23/2014 : Psl 8, 279
s/d 343

PP 58/2005
(Omnibus
Regulation)
PERMENDAGRI 13/06
PERMENDAGRI 59/07
PERMENDAGRI 21/11
PERMENDAGRI 32/11 & 39/12
PERMENDAGRI 64/13

PP 38/07
PP 41/07

PP 24/05
PP 71/10

DASAR HUKUM BASIS AKRUAL

Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan

Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat


dan Sistem Akuntansi Pemerintah daerah disusun
dengan mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi
Pemerintahan.
Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan tersebut
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.

PMK No 238/PMK.05/2011
Tentang
PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

PP 71/2010 TENTANG SAP Mengatur:


Mengatur:

Pengakuan,
Pengakuan, Pengukuran,
Pengukuran, Penyajian,
Penyajian, Pengungkapan
Pengungkapan Pos-pos
Pos-pos Laporan
Laporan Keuangan,
Keuangan,
dan
dan Metode-metode
Metode-metode Akuntansi
Akuntansi

PERMENDAGRI NOMOR 64 TAHUN 2013


TANGGAL 3 DESEMBER 2013

PERMENDAGRI TENTANG SAP BERBASIS AKRUAL


Mengatur:
1.Pengakuan,

Pengukuran, Penyajian, Pengungkapan Pos-pos Laporan Keuangan, dan


Metode-metode Akuntansi
2.Panduan

Penyusunan Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pada Pemda teknik penyusunan


lap serta teknik konversi atas akun anggaran yang berbeda

PERKADA TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN


SISTEM AKUNTANSI PEMDA (SAPD) BERBASIS AKRUAL
MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN YANG DAPAT
MEMBANDINGKAN ANTAR PERIODE DAN ANTAR ENTITAS

DEFINISI DAN URGENSI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL


BASIS AKRUAL adalah suatu basis akuntansi di mana TRANSAKSI EKONOMI ATAU PERISTIWA
AKUNTANSI DIAKUI, DICATAT, DAN DISAJIKAN dalam laporan keuangan PADA SAAT
TERJADINYA TRANSAKSI tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan.

PENDAPATAN DIAKUI/DICATAT PADA SAAT TIMBULNYA HAK dan tidak semata-mata pada saat
kas masuk ke kas negara.

BELANJA DIAKUI/DICATAT PADA SAAT TIMBULNYA KEWAJIBAN atau tidak selalu pada saat
kas keluar dari kas negara.

Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur
dengan andal.

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
Urgensi Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual:
International Best Practice dalam pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara khususnya untuk
meningkatkan keandalan penyajian nilai hak dan kewajiban pemerintah;
Perhitungan biaya lebih akurat untuk mencapai suatu output tertentu sebagai dasar penilaian kinerja
dibandingkan jika hanya berdasarkan basis kas;
Penyajian aset di neraca menjadi lebih andal, karena adanya perhitungan beban penyusutan, amortisasi dan
penyisihan piutang tak tertagih untuk dapat menyajikan aset sesuai dengan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value).

Perbedaan Antara SAP Berbasis Akrual dan Kas Menuju Akrual


SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual:

SAP Berbasis Akrual:

Komponen LKPD terdiri dari


4 laporan:
1. Laporan Realisasi
Anggaran (LRA)
2. Neraca
3. Laporan Arus Kas (LAK)
dan
4. Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK).

Komponen LKPD terdiri dari


7 laporan:
1. Laporan Realisasi
Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan SAL
3. Laporan Operasional (LO)
4. Neraca
5. Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE)
6. Laporan Arus Kas (LAK)
dan

Kebijakan
Akuntansi
Pemerintah
Daerah
Sistem Akuntansi
Pemerintah
Daerah

SUBSTANSI
PERMENDAGRI
64 TAHUN 2013

Bagan Akun
Standar (BAS)

Konversi
Penyajian LRA

Penyajian kembali
(Restatement)
10

LAPORAN KEUANGAN
PEMDA

Pendapatan-LRA
Belanja
Transfer

LRA

SAL

Pembiayaan
PP
71/20
10
Perme
n dagri
64/201
3

Pendapatan-LO

Beban

LO

LPE

Kas & Setara Kas


Kebijak
an Akt
& SAPD

disusun
*) LAK
berdasarkan
hasil
analisis arus masuk
dan keluar kas.
merupakan
**) CaLK
penjelasan
deskriptif
atas
keseluruhan
laporan.
***) Transaksi Transitoris
dapat berupa Potongan
Pajak,
Penyetoran
Pajak, PPh21, dll.

Piutang
Persediaan
Investasi
Jangka
Panjang
Aset Tetap &
Penyusutan
Dana
Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban
Koreksi
Kesalahan

Neraca

C
A
L
K
**)

LAK *)

Transaksi
Transitoris
***)

Konsolidasi
ReStatement
Laporan
Keuangan

LAPORAN KEUANGAN
SKPD

Pendapatan-LRA

Belanja

Pendapatan-LO

Beban
PP
71/20
10

Perme
ndagri
64/201
3

Kas & Setara Kas


Piutang
Persediaan

LRA

LO

LPE
C
A
L
K
**)

Nerac
a

Aset Tetap &


Penyusutan
Aset Lainnya
Kewajiban
Koreksi
Kesalahan

Konsolidasi
Laporan Pemda

KEBIJAKAN KEMENDAGRI DALAM PENERAPAN


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
TAHUN

KEGIATAN
Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Keuangan Daerah dan
Inspektorat Jenderal) bersama BPKP melakukan pembinaan
penyusunan LKPD Tahun 2013 menuju opini WTP.
Sebagai pelaksanaan dan dengan terbitnya PP No. 71 Tahun 2010

2013

menyusun pedoman penerapan SAP Berbasis Akrual pada


pemerintah daerah, yang ditetapkan dengan Permendagri Nomor
64 Tahun 2013.
Pengembangan kapasitas SDM Pemerintah Daerah berupa
sosialisasi, bimbingan teknis, serta pendidikan dan pelatihan.

13

KEBIJAKAN KEMENDAGRI DALAM PENERAPAN


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
TAHUN

KEGIATAN
Menyusun panduan penerapan SAP Berbasis Akrual pada pemerintah daerah, berupa Modul:
-

Konsep dan Siklus Akuntansi;

Kebijakan Akuntansi;

Sistem Akuntasi Pemerintah Daerah.

Pengembangan kapasitas SDM Pemerintah Daerah berupa sosialisasi, bimbingan teknis, serta
pendidikan dan pelatihan.
Fasilitasi penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi dan Peraturan Kepala
Daerah tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD).

Januari
s.d
Oktober
2014

Melakukan evaluasi kesiapan penyesuaian Aplikasi yang digunakan oleh pemerintah daerah dalam
penerapan SAP Berbasis Akrual di masing-masing pemerintah daerah.
Uji coba penerapan SAP Berbasis Akrual pada pemerintah daerah.
Evaluasi penyesuaian Aplikasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang digunakan Pemerintah Daerah
dalam penerapan akuntansi berbasis akrual.
Review Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.
Melakukan koordinasi dan penyediaan clearing house dengan institusi terkait (BPK, Kementerian
Keuangan, BPKP, Komite Standar Akuntansi Pemerintahan dan Ikatan Akuntan Indonesia).
Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Keuangan Daerah dan Inspektorat Jenderal) bersama BPKP
melakukan pembinaan penyusunan LKPD Tahun 2014 menuju opini WTP..

14

KEBIJAKAN KEMENDAGRI DALAM PENERAPAN


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
TAHUN

KEGIATAN
Review Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (lanjutan).
Fasilitasi penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi dan
Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (lanjutan).
Melakukan koordinasi dengan institusi terkait (BPK, Kementerian Keuangan, BPKP,
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan dan Ikatan Akuntan Indonesia).

Nopember
s.d
Desember
2014

Evaluasi penyesuaian Aplikasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang digunakan


Pemerintah Daerah dalam penerapan akuntansi berbasis akrual (lanjutan).
Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Keuangan Daerah dan Inspektorat Jenderal)
bersama BPKP melakukan pembinaan penyusunan LKPD Tahun 2014 menuju opini
WTP (lanjutan).
Pengembangan kapasitas SDM Pemerintah Daerah berupa sosialisasi, bimbingan
teknis, serta pendidikan dan pelatihan.
Rapat Koordinasi evaluasi kesiapan Pemerintah Daerah dalam penerapan SAP
Berbasis Akrual.

15

KEBIJAKAN KEMENDAGRI DALAM PENERAPAN


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
TAHUN

KEGIATAN
Menyusun pedoman penyusutan aset tetap, amortisasi aset tidak berwujud, dan
penyisihan piutang.
Monitoring dan evaluasi implementasi SAP Berbasis Akrual pada pemerintah daerah.

Januari s.d
Desember
2015

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia yang melaksanakan fungsi akuntansi


pada pemerintah daerah (melalui sosialisasi, bimbingan teknis, pendidikan dan
pelatihan).
Melakukan koordinasi dengan institusi terkait (BPK, Kementerian Keuangan, BPKP,
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan dan Ikatan Akuntan Indonesia).
Evaluasi penyesuaian Aplikasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang digunakan
Pemerintah Daerah dalam penerapan akuntansi berbasis akrual (lanjutan).
Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Keuangan Daerah dan Inspektorat Jenderal)
bersama BPKP melakukan pembinaan peningkatan kualitas penyusunan LKPD
Tahun 2015.

16

Kesiapan Pemda dalam


Implementasi SAP

KELEMBAGAAN
REGULASI

ORGANISASI

Penataan
SOTK
terkait
tugas dan fungsi akuntansi
pada SKPD dan PPKD untuk
mendukung penerapan SAP
Berbasis Akrual
Penyiapan SOP penerapan
SAP berbasis akrual pada
SKPD dan PPKD

Harmonisasi
peraturan
perundang-undangan
dibidang
pengelolaan
keuangan daerah.

Penyiapan perda, perkada,


dan
Keputusan
KDH
dibidang
pengelolaan
keuangan daerah terkait
dengan
penerapan
SAP
berbasis
akrual
sesuai
peraturan
perundangundangan

SUMBER DAYA MANUSIA


KUANTITAS

Jumlah SDM PNSD dibidang:


Akuntansi dan IT yang memadai

KOMPETENSI

Peningkatan kompetensi tenaga


akuntansi
yang
menangani
pengelolaan keuangan daerah

KOMITMEN

Komitmen KDH & DPRD maupun


aparatur Pemda dalam upaya
peningkatan
transparansi,
tata
kelola
dan
akuntabilitas
pengelolaan keuangan daerah

TEKNOLOGI INFORMASI
Untuk mendukung penerapan SAP
berbasis akrual perlu pemanfaatan
teknologi informasi yang memadai
Pemda
untuk
melakukan
customizing aplikasi dari basis kas
menuju akrual menjadi basis akrual
untuk
memenuhi
kebutuhan
penerapan
akuntansi berbasis
akrual.

ISU-ISU STRATEGIS/POTENSI PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN


STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMDA

Belum adanya pengaturan tentang penyusutan aset baik


penyusutan pertama kali maupun penyusutan berkala
Penyajian neraca pada saat penerapan akuntansi akrual
Capaian opini WTP atas LKPD masih rendah (data IHPS Smt II
BPK: Opini LKPD 2013 WTP 16 Provinsi dan 140
Kabupaten/Kota) ;
Lemahnya sistem pengendalian intern
Masih belum optimalnya penatausahaan aset Barang Milik
Daerah (BMD)
Keterbatasan SDM Akuntansi pada SKPD/PPKD;
Belum sepenuhnya SKPD/PPKD memanfaatkan aplikasi
akuntansi berbasis teknologi informasi;

21

1.

2.
3.

4.

5.

Masukan terhadap perbedaan penerapan akuntansi anggaran pada


pemerintah daerah berdasarkan DPA SKPD dan DPA PPKD pada awal
tahun anggaran secara global dan ditutup pada akhir tahun anggaran
Penganggaran dan pelaksanaan dana bergulir pada pemerintah daerah
Pengaturan BLUD untuk melaksanakan transaksi pembiayaan antara
lain pinjaman dan investasi
Penyesuaian Struktur APBD (Pendapatan, Belanja, Pembiayaan sesuai
UU No. 23 Tahun 2014 dan UU No. 33 Tahun 2004) dengan Struktur
LRA pada LKPD (Pendapatan, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan
sesuai PP Nomor 71 Tahun 2010)
Pengelolaan Surplus dan Defisit dimana kebijakan mengatur
pemanfaatan seluruh SiLPA untuk pendanaan belanja atau pembiayaan
22

KONDISI PENATAUSAHAAN ASET BMD


Nilai BMD mempunyai porsi terbesar dalam nilai neraca dalam
LKPD;
Dengan penerapan SAP Berbasis akrual, maka pengakuan aset
disertai pula nilai penyusutannya
Lemahnya penatausahaan aset BMD menjadi penyebab
kualifikasi opini LKPD oleh BPK:
Aset belum sepenuhnya didukung bukti-bukti kepemilikan yang
sah;
Bagi daerah yang mengalami pemekaran, belum sepenuhnya
aset BMD diserahkan kepada Daerah Otonom Baru (DOB);
Belum tegasnya kebijakan kapitalisasi aset tetap
Adanya aset tetap yang belum diyakini nilainya
Aset didalam penguasaan pihak ketiga;
23

KEBIJAKAN DALAM PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS


AKRUAL TAHUN 2015

KONDISI:
LK tahun 2014 masih menggunakan basis CTA
LK tahun 2015 menggunakan basis AKRUAL
LKPD
audited
2014
Pelaporan
Akrual 31
Des 2015

1 Januari
2015
HAL HAL YG PERLU DIPERSIAPKAN:
1.Penyiapan data aset yang relevan
2.Memerlukan penguatan kompetensi dan/atau
penambahan jumlah SDM
3.Sarana dan prasarana tambahan untuk mendukung
kondisi ini diperlukan
4.Efektivitas Siistem Pengendalian Internal

24

Perkembangan Penyelesaian Peraturan


Gubernur/Bupati/Walikota
tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual dan
SAPD
Peraturan
Gubernur/
Bupati/
Walikota
tentang .

Provinsi

Kabupaten/Kota

Total
Prov/Kab/Kota

Jml

Yang
Menyele
saikan
Perkada

Jml

Yang
Menyele
saikan
Perkada

Jml

Yang
Menyele
saikan
Perkada

Kebijakan
Akuntansi

34

34

100

508

232

46

542

266

49,07

Sistem
Akuntansi
Pemerintah
Daerah

34

34

100

508

169

33

542

203

37,45

Sumber: Ditjen Keuda Akhir November 2014.

25

Perkembangan Penyelesaian
Peraturan Gubernur
tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis
Akrual & SAPD

Sumber Data : Ditjen Keuangan Daerah


Akhir November 2014

26

Perkembangan Penyelesaian
Peraturan Bupati/Walikota
tentang Kebijakan Akuntansi Akrual & SAPD

Sumber Data : Ditjen Keuangan Daerah


Akhir November

27

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK


INDONESIA

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Penerapan SAP Berbasis Akrual WAJIB dilaksanakan oleh
seluruh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun
2015. Segera ambil langkah strategis dalam bentuk
penyiapan regulasi, penyiapan SDM, dan penyesuaian
aplikasi
2. Komitmen (KDH dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota) dalam
penerapan SAP Berbasis Akrual
3. Bagi Daerah yang telah memperoleh opini WTP harus dapat
MEMPERTAHANKAN dan bagi yang belum WTP dapat
memanfaatkan momentum guna PENGUATAN dan penerapan
untuk berupaya mendapatkan opini WTP dari BPK-RI
4. Motivasi dalam upaya meningkatkan transparansi, tata kelola
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah
5. Para Sekda selaku Koordinator Pengelolaan Keuangan
Daerah dan selaku Ketua TAPD WAJIB memfasilitasi dan
mengkoordinasikan SKPKD dan SKPD dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Berbasis Akrual sesuai SAP pada tahun 2015 di lingkungan

28

Sumber Data;LHP BPK-RI

29

(Data Sementara)

Sumber Data: LHP BPK-RI

30

Peran Kemendagri dan Pemda dalam


Penerapan SAP Berbasis Akrual
PEDOMAN
BIMBINGAN

DIKLAT

KOORDINASI

PENYESUAIAN
APLIKASI

Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan


SAP Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
Penyusunan Perkada Kebijakan Akuntansi dan
Perkada Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Pengembangan kapasitas SDM Pemda
BPK, Kementerian Keuangan,
BPKP, KSAP dan IAI
Mendorong pemda
aplikasi dari basis
basis akrual

untuk melakukan customizing


kas menuju akrual menjadi

Melakukan koordinasi dengan para vendor terkat


penyiapan aplikasi akuntansi berbasis akrual

31

Terima
Kasih

S U M AT E R A

K A L IM A N T A N

JAVA

IR IA N J A Y A

B I O D ATA
Nama
Tempat/Tgl. Lahir
Agama
Alamat Kantor
Hp
Email
Pgkt/Gol./Ruang
PENDIDIKAN
1987
1993 1994

:
:
:
:

Dr. Drs. REYDONNYZAR MOENEK., M.Devt.M.


Padang, 14 Nopember 1960
Islam
Kementerian Dalam Negeri
Jl. Medan Merdeka Utara Nomor 7 Jakarta Pusat
Tel/Fax: 021-3811101
: 0818710342
: donny_moenek@yahoo.com
: Pembina Utama Madya (IV/d)
:
:

S1 Tugas Belajar pada UNIVERSITAS GADJAH MADA Yogyakarta Jurusan Ilmu Administrasi Negara.
S2 (Pasca Sarjana) pada ASIAN INSTITUTE Of MANAGEMENT (AIM) Makati, Metro Manila, Phillippines. Master in Development
Management M. Devt. M) Analyst Investasi, Keuangan, Desentralisasi Fiskal dan Public-Private Partnership Specialist.
1994
: Exchange Program between Asian Institute Of Management (AIM) Phillippines with Australian Universities, Australia.
2007
: Post Graduated (Candidate Ph.D) pada Local Autonomy College University of Tokyo Jepang, spesialis Local Government &
Regional Finance. Disertasi: Searching for the Equilibrium : Reformatting the National Integrity, Fiscal Decentralization Indonesias Cases .
2014
: Doktor Ilmu Pemerintahan Bidang Kebijakan Fiskal pada Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung
BAHASA

Inggris (Excellent)

Perancis (Excellent)

Filipino/Tagalog (Fair)

Japanese (Fair)
PENGALAMAN / PEKERJAAN

Pengajar / Pengajar Tamu, Konsultan Lepas pada berbagai Institusi bid. Ekonomi, Keu, Manajemen & Desentralisasi Fiskal dalam dan luar negeri.

Penyusun Modul berbagai Pelatihan/Pendidikan Ekonomi, Keuangan dan Manajemen.

Pembicara/Keynote Speakers/Organizer Seminar Dalam dan Luar Negeri bidang Ekonomi, Politik, Keuangan, Manajemen & Desentralisasi Fiskal.

Saksi Ahli Bidang Pemerintahan Daerah dan Keuangan Daerah.


PENGHARGAAN

Satyalancana Karya Satya 30 Tahun

Penghargaan dalam bidang Environment Diplomacy Relation Award pada the 10th Republic of Korea Environmental Culture Award, di Seoul, Korea Selatan Thn 2012

Elshinta Award Tahun 2012 sebagai the Most Favourite Jubir/Kapuspen Berdasarkan Polling.
JABATAN
1.
Direktur Administrasi Pendapatan dan Investasi Daerah (APID pada Ditjen BAKD Depdagri) (Juni 2008 September 2010);
2.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri/Kepala Pusat Penerangan (2010 Juni 2013);
3.
Staf Ahli Menteri Bidang Hukum, Politik, Dan Hubungan Antar Lembaga (Feb 2013 Juni 2014);
4.
Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Juni 2014-Sekarang).

Anda mungkin juga menyukai