Geothermal
Geothermal
Geothermal
Gambar 2 Peta distribusi lokasi dan wilayah kerja pertambangan panas bumi
Indonesia Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya fosil di Indonesia sudah
sangat lama di eksploitasi. Bila tidak dilakukan penghematan energi dan beralih ke energi
alternatif, cadangan minyak bumi akan habis tahun 2024, kemudian gas alam tahun 2052 dan
batubara tahun 2091. Sementara Indonesia memiliki energi yang terbarukan dalam jumlah
cadangan 15.867 MW yaitu energi panas bumi.
Tabel 1 Cadangan Energi Berdasarkan Sumbernya
No.
Sumber
Jumlah Cadangan
Tingkat Produksi
900 ribu barel per
hari/300 juta per
tahun
3.407.592
MMSCF per tahun
200 juta ton per
tahun
1.089
1.
Minyak bumi
2.
Gas alam
3.
Batubara
4.
Panas bumi
15.867 MW
Tahun Cadangan
akan Habis
2024
2052
2091
Energi terbarukan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Provinsi
Jumlah
Lokasi
Aceh
Sumatera
Utara
Sumatera
Barat
Bengkulu
Bangka
Belitung
Jambi
Riau
Sumatera
Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa
Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
17
Bali
NTB
NTT
Kalimantan
Barat
Sulawesi
Utara
Gorontalo
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Tenggara
Sulawesi
Selatan
Maluku
Utara
Maluku
Irian Jaya
Total
5
3
19
16
16
5
3
8
1
5
13
7
38
14
1310
3626
825
73
758
1656
450
75
223
600
1273
75
375
25
725
259
358
392
794
925
450
1500
275
838
100
784
342
1072
285
1297
614
295
10
774
6
353
226
108
609
125
540
1
11
3
5
2
14
13
16
9
6
2
252
137,5
75
290
50
25
15
488
115
40
1047
25
1911
20
2855
835
5626
1626
1557
280
14
110
Total
65
865
15
106
40
381
250
51
301
25
49
374
42
309
100
225
50
2735
7,5
125
50
9532,5
117
4475
14007,5
10317
728
13350
2305
725
60
10
1206,
5
301
114
1266
50
25
275
150
Kapasitas
Terpasang
20
807
Terdapat 252 jumlah lokasi panas bumi di Indonesia, tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia, di daerah sekitar lempeng tektonik, dari wilayah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,
Sulawesi sampai Maluku. Berdasarkan tabel 2 total potensi panas bumi di Indonesia adalah
27357,5 MWe atau sekitar 27,4 GWe. Dengan total potensi sekitar 27,3 GWe, Indonesia
merupakan negara dengan potensi energi panas bumi terbesar di dunia. Sebagai energi terbarukan
dan ramah lingkungan, pemanfaatan potensi energi panas bumi yang besar ini perlu ditingkatkan
untuk mencukupi kebutuhan energi dalam negeri Indonesia dan mengurangi ketergantungan
terhadap energi fosil yang jumlahnya semakin berkurang.
Jumlah pemakaian energi panas bumi dapat dilihat dari jumlah daya yang digunakan pada
pembangkit listrik tenaga panas bumi pada tahun 2010 (1189 MW) dan tahun 2012 (1226 MW)
dibandingkan cadangan panas bumi di Indonesia 15.867 MW, maka penggunaan energi panas
bumi baru mencapai 7,5 % dan dibandingkan total potensi panas bumi sebesar 29.038 MW, maka
baru sekitar 4%.
Indonesia memiliki 252 lokasi panas bumi di sepanjang jalur vulkanik, dimulai dari bagian
barat Sumatera, berlanjut ke Jawa, Bali, Nusatenggara dan berbelok ke arah utara melalui Maluku
dan Sulawesi. Terdapat 84 prospek di Sumatera, 76 Prospek di Jawa, 22 Prospek di Nusatenggara,
3 Prospek di Kalimantan, 50 prospek di Sulawesi, 15 Prospek di Maluku, dan 2 Prospek di Irian.
Tabel 3 Potensi Panas Bumi Indonesia 2010
Jumlah (MW)
Potensi
Sumber Daya
Cadangan
Total Potensi
Spekulatif
8.780
Hipotesis
4.391
Yang mungkin
13.579
Terbukti
2.288
29.038
Sampai tahun 2004, sebanyak 252 area panas bumi telah di identifikasi melalui
inventarisasi dan eksplorasi. Sebagian besar dari jumlah area tersebut terletak di lingkungan
vulkanik, sisanya berada di lingkungan batuan sedimen dan metamorf. Dari jumlah lokasi tersebut
mempunyai total potensi sumber daya dan cadangan panas bumi sebesar sekitar 27.357 MWe. Dari
total potensi tersebut hanya 3% (807 MWe) yang telah dimanfaatkan sebagai energi listrik dan
menyumbangkan sekitar 2% dalam pemakaian energi listrik nasional. Rina Wahyuningsih dalam
Potensi dan Wilayah Kerja Panas Bumi di Indonesia
Dalam investorpialang.com, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti
Muhammad Hatta, menurut beliau Indonesia masih sangat minim memanfaatkan energi panas
bumi yakni hanya dua persen, padahal Indonesia memiliki 40 persen potensi panas bumi di dunia.
Panas bumi di Indonesia yang dikembangkan ada di Sulawesi Utara dan Jawa Barat.
Sementara pada tabel 2 panas bumi di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
pemanfaatan panas bumi di Indonesia cukup untuk menggantikan BBM yang menggunakan bahan
bakar fosil. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang harus di ekspor keluar negeri dari minyak
mentah menjadi minyak yang bisa dijadikan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai, namun
tetap saja hasil pembakaran dari bahan bakar fosil mengemisi karbon yang menyebabkan efek
rumah kaca. Selain itu biaya untuk mengekspor panas bumi juga menjadi masalah utama. Harga
BBM di dalam negeri juga di pengaruhi oleh krisis ekonomi dunia, seperti yang terjadi baru-baru
ini, pemerintah menaikkan harga BBM karena krisis ekonomi dunia, padahal Indonesia adalah
Negara penghasil minyak bumi dunia. Berbeda dengan panas bumi yang merupakan sumber daya
terbarukan, eksploitasi panas bumi tidak membutuhkan lahan yang sangat luas dan tidak dapat di
ekspor sehingga tidak akan terjadi kelangkaan bahan bakar panas bumi dan harga dari bahan bakar
panas bumi seharusnya bisa lebih murah daripada minyak bumi. Karena tidak memerlukan biaya
untuk ekspor dan tidak dipengaruhi keadaan perekonomian dunia dan negera penghasil minyak
bumi.
Jika panas bumi di eksploitasi di seluruh wilayah Indonesia, maka energi panas bumi cukup
untuk menggantikan bahan bakar minyak bumi. Panas bumi lebih ramah lingkungan karena tidak
mengemisi karbon dan bersifat terbarukan.
Dalam segi pembangkit listrik, di Indonesia sudah mempunyai pembangkit listrik tenaga
air, pembangkit listrik tenaga disel, pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga
panas bumi. Yang banyak digunakan di Indonesia adalah pembankit listrik tenaga air, kelemahan
pembangkit listrik tenaga air tidak efektif digunakan pada musim kemarau, pada beberapa jenis
pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil sehingga juga tidak efektif untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil, selain itu tetap menghasilkan emisi karbon. PLTP bekerja dengan
memanfaatkan fluida panas yang keluar memancar dari dalam perut bumi. Fluida tersebut bisa
langsung dialirkan ke turbin atau bisa juga dimanfaatkan untuk memanaskan fluida kedua hingga
berubah menjadi uap. Uap dari fluida kedua dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia,
terakhir diubah pada 20 November 2014
Di tabel tidak terdapat pembangkit listrik di kepulauan Maluku dan Papua sementara
terdapat 17 lokasi panas bumi di daerah tersebut, 15 lokasi di Maluku dan 2 lokasi di Papua.
Dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga panas bumi, kedua daerah ini akan mendapatkan
penerangan yang cukup.
Referensi:
Web: Wikipedia Indoensia http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia
Web: http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/EnergiBersih/geothermal/
Journal Article : Rina Wahyuningsih. (2005). Potensi dan Wilayah Kerja Pertambangan Panas
Bumi di Indonesia. Kolokium Hasil Lapangan-DIM
Journal Article : Sigit Setiawan. (2012). Energi Panas Bumi dalam Kerangka MP3EI: Analisis
terhadap Prospek, Kendala dan Dukungan Kebijakan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
vol.XX(1), 2012.
Journal Article : Chris Timotius KK. Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
Nur Islami. 2015. Dalam file: Earths Resourches