Arca Shiwa
Arca Ganesha
Arca Wisnu
Fragmen Candi
Arca Durga
Jaladwara/ Nagamakara
Arca Avalokitecvara
Piala Porselin
Bonaparte
dari
kaisar
Napoleon
1.3 Piring Antik dari Dinasti
Ming
Peralatan Tradisional
Peralatan Upacara
Jodhang Sesaji
Peralatan Kesenian
Dalam koleksi Etnografika ini ada dua ruangan yang sebagai tempat
penyimpanannya yaitu ruang Wayang yang khusus menyimpan wayang dan
ruang Etnografika yang menyimpan sisanya seperti gamelan, tandu, mesin
jam panggung, alat Pakinangan, pelana kuda.
Ruang Wayang sendiri memiliki banyak koleksi wayang yaitu wayang purwa,
gedhog, klithik, dupara, madya, golek menak, nang,
2.2 Wayang
kulit
kaper, wahyu, Bali, suket, beber, dan tepeng kayu. Banyak koleksi wayang
yang ada di museum Radyapustaka, terutama wayang kulit yang berasal
dari berbagai daerah di Indonesia.
Ruang Etnografika sendiri juga menyimpan
banyak koleksi, salah satunya Gender.
2.1 wayang Gender ini terdiri dari beberapa instrumen
yang dikemas menjadi satu dan dimainkan
purwa
seorang pemain. Instrumen itu selain
dimainkan dengan dua tangan, juga
dimainkan dengan dua kaki menggunakan
pedal khusus. Karena itulah instrumen
3.1 Canthik
gender tersebut sering disebut sebagai gamelan tunggal. Gaelan tunggal
tersebut yang diciptakan Ki Partowiyono pada tahun 1920 diberi nama
Gamelan Tunggal Larasadi.
Koleksi Senjata
-
Keris
Tombak
Parang
Pedang
Panah,
Gada
Senapan.
3.2 Senapan
3.3
Tombak
Koleksi senjata ini tersimpan dalam ruangan yang dikenal sebagai ruang
Tosan Aji. Ruangan ini dilengkapi Gedhong/glodhok atau almari penyimpan
pusaka. Koleksi unggulannya adalah keris. Selain keris sudah diakui oleh
UNESCO sebagai karya asli Indonesia, diruangan ini juga dilengkapi cara
mengenai bagaimana pemakaian keris sesuai kondisi dan peruntukannya.
Koleksi Buku
Dalam koleksi ini tersimpan rapi dalam ruang Perpustakaan. Ruangan ini
tersimpan sekitar 6.000 koleksi. Dari ribuan koleksi tersebut, ada sejumlah
koleksi penting yang tersimpan seperti kitab Al-Quran Huruf Jawa, yaitu kitab
Al-Quran lengkap 30 Juz yang ditulis dengan huruf Jawa.
Koleksi Numismatik.
-
Koleksi
ini
tersimpan
diruang
Numismatika,
dalam
ruangan
ini
tersimpan banyak koleksi mata uang
koin,
kertas,
dan
mendali
WR
Supratman.
Dari semua koleksi diatas, ada 3 ruang
koleksi yang juga penting dalam
Museum Radyapustaka ini yaitu Ruang
Miniatur, Ruang Memorial, dan Ruang Rajamala.
Kasunanan Surakarta
Istilah keraton (sering juga ditulis dengan kraton, karaton, atau kedhaton),
berasal dari istilah keratuan yang menunjukkan pengertian tempat kediaman
6
ratu (raja). Biasanya, bangunan sebuah keraton memiliki ciri khusus dan
menjadi salah satu perlambangan identitas kerajaan sekaligus sebagai pusat
pemerintahan, pusat budaya, dan sebagai rumah tinggal raja beserta
keluarga istana. Demikian pula halnya dengan Keraton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat yang dibangun sejak zaman pemerintahan Sri Susuhunan
Pakubuwono II, tepatnya pada tahun 1744. Saat itu, pembangunan Keraton
Kasunanan Surakarta Hadiningrat dimaksudkan sebagai pengganti Keraton
Kartasura yang rusak parah akibat peristiwa Geger Pacinan yang terjadi
setahun sebelumnya, yakni pada tahun 1743. Keraton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat didirikan di Desa Sala (Solo).
Keraton Surakarta merupakan negara (nagari) yang memliki susunan asli,
berpemerintahan sendiri, memiliki daerah atau wilayah tertentu dan rakyat
(kaula) tertentu. Dengan kata lain Keraton Hadiningrat yang telah ada jauh
sebelum berdirinya negara Republik Indonesia, adalah sebuah negara yang
berpemerintahan sendiri (berdaulat) yang dikepalai oleh ratu (Raj) yang
memerintah secara turun-temurun
Dengan demikian Keraton Surkarta adalah peninggalan kenegaraan asli
Indonesia kultur jawa yang memiliki susunan asli, berpemerintahan asli
(jawa), daerah dan rakyat tertentu yang sejak dulu diperintah oleh ratu jawa
yakni sampeyandalem Ingkang Sinuhun kangjeng Susuhunan Paku Buwono
secara turun-temurun, berdasarkan hak asal usul atau hak tradisional dan
bersifat istimewa.
Kasunanan Surakarta Hadiningrat mempunyai berbagai jenis benda
peninggalan, baik dari pelataran utara sampai pendopo utama, dan masih
terwat dengan baik, berikut benda peninggalan yang ada di keraton
Surakarta
Pelataran Utara,
terdapat 8 meriam
Di Pendopo Utama
10
11
12
13
14
15
16
dipamerkan di museum ini dan sekarang dapat dilihat oleh umum, agar bangsa kita mendapatkan
rasa harga diri karena barang-barang tersebut adalah hasil karya bangsa kita sendiri.
Benda-Benda Koleksi
Aneka koleksi benda yang dipamerkan di dalam Museum Istana Mangkunegaran, antara
lain: Kereta (ada banyak peninggalan kereta yang buatan dari luar seperti London dan
Amsterdam, Kereta yang paling tua bernama Barouchet. Kereta ini mengalami perbaikan pada
tahun 1860 -1880. Sedangkan kereta yang paling besar dan mewah bernama Kyai Condroretno.
Kereta ini merupakan hadiah dari Deen Haag, Belanda dan pernah mengalami perbaikan pada
tahun 1850 1860. Kyai Condroretno pernah digunakan pada acara pernikahan Mangkunagoro
IX dengan istri pertamanya. Kereta yang ketiga bernama Landaulet yang merupakan hadiah dari
Amsterdam, Belanda. Pernah mengalami perbaikan pada tahun 1913. Kereta yang keempat
bernama Glaslaunder, hadiah dari Amsterdam, Belanda. Pernah mengalami perbaikan pada tahun
1890 1900. Dari keenam kereta tersebut, terdapat dua kereta yang sama, bernama Berline.
Merupakan hadiah dari London, Inggris dan pernah mengalami perbaikan pada tahun 1880
1900).
Arca Logam, Arca Batu, Peralatan dari logam, Senjata (pedang), Lukisan dan foto,
Topeng,Tanda Penghargaan, Pakaian Tari, mahkota penari (dimana ada syarat dan
ketentuannya, yaitu yang masih gadis, puasa 3 hari sebelum menari), Wayang Beber, Koleksi
Kristal (kebanyakan dari Eropa).
Banyak sekali peninggalan- peninggalan yang ada di Musim Mangkunegara selain yang tersebut
diatas benda peninggalan lain seperti uang logam, anting, gelang, badong (penutup kelamin
laki, bedong ada dua untuk laki- laki dan untuk perempuan. Dimana bedong ini yang boleh
memasangkan adalah sang istri, begitupun sebaliknya). Selain itu juga ada Asbak, Batok
Kelapa yang tidak bertunas dimana dipercaya sebagai keberuntungan, peralatan dapur
(peralatan masak), cangkir untuk teh dan kopi digunakan sebagai souvenir kerajaan.
17
Halaman Pertama
18
PEDANG
19
GUA SELARONG
Gua Selarong adalah saksi sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dan laskarnya yang
digunakan sebagai markas gerilya melawan penjajahan Belanda. Dari area gua inilah Pangeran
Diponegoro menyusun taktik dan berdiskusi dengan para pengikutnya dalam upaya melakukan
serangan kepada Belanda. Tidak banyak benda peninggalan yang ada di Gua Selarong ini,
pertama kita masuk ke Gua selarong kita akan menjumpai sebuah patung Pangeran Diponegoro
di atas kuda dan juga peta lokasi tempat wisata tersebut. Selain terdapat patung Diponegoro di
atas kuda terdapat dua buah gua kecil di sebelah kanan dan kiri tangga. Gua yang berada di
sebelah kanan tangga bernama Gua Putri. Gua ini dahulu kala merupakan tempat beristirahat
Raden Ayu Ratnaningsih, istri Pangeran Diponegoro. Sedangkan di sebelah kiri tangga terdapat
gua bernama Gua Kakung atau berarti Gua laki-laki. Gua ini adalah tempat istirahat Pangeran
Diponegoro. Dua buah gua ini berukuran kecil, dengan tinggi dan kedalaman gua sekitar 1,5
meter. Lebar Gua Putri lebih panjang daripada Gua Kakung, yaitu sekitar tiga meter. Sedangkan
lebar Gua Kakung adalah sekitar dua meter. Masih di pelataran dua buah gua ini, Anda juga bisa
20
melihat pemandangan dari sebuah gardu pandang sekitar atau untuk melihat air terjun yang juga
berada di area obyek wisata tersebut.
Selain gua, Anda juga bisa mengunjungi sebuah sumber air yang bernama Sendang
Manik Maya. Untuk menuju sendang ini, Anda harus melewati jembatan kecil di atas kali kering
yang merupakan tempat mengalirnya limpahan air terjun di saat hujan. Selain itu Anda juga
harus berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh kurang lebih 100 meter untuk sampai ke
sendang. Sendang ini diyakini sebagai sumber mata air abadi yang dahulu digunakan oleh
rombongan Pangeran Diponegoro untuk mandi dan bersuci. Tidak jauh dari Sendang Manik
Maya, terdapat sebuah sumber mata air lainnya yang dikenal dengan nama Sendang Umbul
Mulya. Sendang ini merupakan mata air untuk memasak dan mencuci.
Jadi, di Gua selarong ini terdapat empat peninggalan penting. Yang pertama adalah
Patung Diponegoto, Gua Putri, Gua Kakung dan Sumber mata air.
21
22
GUA PUTRI
GUA KAKUNG
KERATON YOGYAKARTA
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan istana
resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berlokasi di
Kota Yogyakarta,daerah istimewa Yogyakarta. Kompleks
bangunan keraton masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan
dan rumah tangga istanahnya yang masih menjalankan tradisi
kesultanan hingga saat ini.
Keraton Yogyakarta yang berada di nol kilometer
dijantung kota ini, memiliki suasana khas budaya Jawa dengan
magnet utama bangunan yang sangat indah dan memiliki nilai
budaya yang sangat kental. Peninggalan-peninggalan yang sangat
terlihat yaitu bangunan dari Kerato Yogyakarta itu sendiri yang
tersusun secara konsentrik, seperti yang akan dijelaskan lebih
lanjut dibawah ini :
1. Lapis terluar
23
Utara
dan
Selatan.
Pelataran
Kemadhungan
Selatan
terdapat
bangsal
Kemadhungan.
4. Lapis keempat
Lapis keempat ini terdiri atas Pelataran Sri Menganti dan
bangsal Sri Menganti yang dipergunakan untuk ruang
tunggu sebelum menghadap Raja. Di bangsal ini terdapat
bangsal Trajumas yang terletak di sisi utara pelataran
Kemagangan sedangkan bangsal Kemagangan berada di
sebelah selatan. Bangsal ini digunakan sebagai tempat
24
menjadi
beberapa
kategori.
Foto-foto
26
27
2. Museum Kristal
Pada museum ini menyimpan koleksi kristal
dan terbagi dalam 2 ruangan. Koleksi-koleksi
dari museum kristal sebagai berikut :
Berbagai macam koleksi guci
Berbagai hiasan
28
3. Museum Batik
Museum batik ini diresmikan pada tanggal 31
oktober
2005
Hamengkubuwono IX.
oleh
Sri
Sultan
Beberapa
koleksi
batik
yang
dipamerkan :
4. Museum Kereta
Museum ini terletak di jalan Rotowijayan.
Didalamnya menyimpan koleksi-koleksi kereta
kuda milik Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Museum kereta ini dirintis sejak pemerintahan
30
kita
dikunjungi
sehingga
beberapa
31
32
BENTENG VREDEBURG
Benteng Vredeburg merupakan sebuah bangunan peninggalan masa colonial
Belanda. Benteng tersebut telah berdiri sejak tahun 1760, dibangun atas
permintaan Belanda dengan dalih untuk menjaga keselamatan Sultan Hamengku
Buwono I dan istananya. Benteng Vredeburg yang berarti benteng perdamaian,
semula bernama Rustenburg yang berarti benteng peristirahatan. Pada tahun 1992,
tepatnya tanggal 23 November secara resmi Museum Bekas Benteng Vredeburg
Yogyakarta menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) di lingkungan Dorektorat Jenderal
Kebudayaan Departemen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor :
0475/0/1992, dengan nama Museum Benteng Yogyakarta.
Koleksi merupakan bagian penting dari sebuah museum, Museum Benteng
Yogyakarta memiliki banyak koleksi menurut bentunya, yakni :
a. Bangunan
Koleksi bangunan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta meliputi bangunan
keseluruhan yang terdapat didalam kompleks museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta lengkap dengan pendukungnya. Bangunan-bangunan tersebut antara
lain :
1. Jembatan dan parit (bangunan A1)
2. Gerbang utama sebelah barat (bangunan B1)
3. Pintu gerbang sebelah timur (bangunan B2)
4. Gedung pengapit selatan (bangunan C1)
5. Gedung pengapit utara (bangunan C2)
6. Gedung barak prajurit barat (gedung D)
7. Gedung barak prajurit utara (gedung E)
8. Gedung fasilitas umum (bangunan F)
9. Gedung societet militaire (bangunan G)
10.Gedung pavilion (gedung H)
11.Gedung gudang mesiu (bangunan I)
12.Gedung gudang perlengkapan non militer / logistic (bangunan J)
13.Gedung dapur utara (gedung K1)
14.Gedung dapur selatan (gedung K2)
15.Gedung rumah tahanan / sel (gedung L1)
16.Gedung kamar mandi timur (gedung L2)
17.Gedung kamar mandi selatan (gedung L3)
18.Gedung perumahan perwira utara I (gedung M1)
19.Gedung perumahan perwira utara II (gedung M2)
20.Gedung perumahan perwira selatan I (gedung M3)
21.Gedung perumahan perwira selatan II (gedung M4)
22.Gedung gudang senjata ringan dan barak prajurit (gedung N1)
23.Gedung gudang senjata berat (gedung N2)
24.Gedung agung Benteng Vredeburg (bangunan P)
25.Gedung garasi (bangunan Q)
26.Gedung istal (kandang kuda) (gedung R)
33
27.Sumur (bangunan S)
28.Anjungan (bangunan O1-O3)
Vredeburg
bangunan
yang
Yogyakarta
bergaya
merupakan
indis
(setelah
pemugaran)
(foto :
Peta bernilai sejarah yang dimiliki oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
kebanyakan adalah peta interaktif, yang merupakan peta hasil interpretasi dari
sumber atau data literature. Kebanyakan peta-peta tersebut dibuat dengan bahan
fiberglass. Peta tersebut antara lain ;
35
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Peta
Peta
Peta
Peta
Peta
Peta
Peta
f.
Miniatur
Miniatur adalah tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil. Miniatur yang menjadi
koleksi Museum Bentang Vredeburg Yogyakarta antara lain :
1. Miniatur Kepala Dagang Belanda Yang Mendarat Di Banten
2. Miniatur Pesawat Cureng Dan Guntei
3. Miniatur Kepanduan (Pandu Hizbul Wathan, Kepanduan Bangsa Indonesia,
Pandu Rakyat Dan Pramuka)
g. patung
Patung yang dimiliki oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dan dijadikan
koleksi museum tersendiri dari patung utuh (dari kepala hingga kaki) dan patung
dada. Sedang bahannya ada yang terbuat dari perunggu, maupun fiberglass.
Adapun patung-patung yang koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta antara
lain :
1. Komodor Muda Udara Adisucipto
2. KRT. Tirta Kusuma
3. Dewi Sartika
4. Nti Ageng Serang
5. Ir. Soekarno
6. Drs. M.Hatta
7. Letjen Oerip Soemohardjo (Ukuran Life Size)
8. Pangsar Jenderal Soedirman (Ukuran Life Size)
9. Kol Inf. Anumerta Sugiyono
10.Brigjen Anumerta Katamso
11.Pangeran Diponegoro
12.Dr. Wahidin Sudirohusodo
13.Dr. Soetoomo
14.Ki Hajdjar Dewantara
15.Nyai Hadjar Dewantara
16.Kyai Haji Ahmad Dahlan
17.R.A Kartini Jenderal Ahmad Yani
18.Letjen R. Soprapto
19.Letjen S. Parman
20.Letjen Haryono Mt
21.Letjen Soetojo Siswomiharjo
22.Mayjen D.I Panjaitan
23.Kapten Piere Andreas Tendean
24.Brigadier Polisi Karel Sasuit Tubun
36
25.Jenderal Sudirman
h. Benda-benda realia
koleksi benda-benda realia adalah benda-benda asli
(autentik) yang benar-benar menjadi saksi dan data
peristiwa sejarah yang terjadi. Maksudnya ketika
peristiwa sejarah yang melatarbelakanginya terjadi,
benda-benda tersebut berperan langsung dalam
peristiwa tersebut. benda-benda tersebut terdiri
dari peralatan dapur, peralatan makan dan minum,
pakaian, senjata serta perlengkapan lainnya.
Berikut foto-foto benda realia :
Jam dinding
Lampu
gantung
:
sebagai
alat
penerangan ketika proses pembuatan
ORI
berlangsung
didusun
Kajor
Selopamioro, Imogiri, Bantul tahun
1948-1949
( foto : koleksi kelompok, 28/05/2015)
38
39
Mata Uang Jepang : digunakan sebagai alat pembayaran yang sah pada
kependudukan Jepang tanggal 8 Maret 1942.
( foto : koleksi kelompok, 28/05/2015)
Peralatan Kedokteran ; digunakan oleh bagian lab ilmu fakultas kedokteran UGM.
Peralatan ini juga digunakan untuk memutar film-film documenter tentang ilmu
kedokteran bagi mahasiswa kedokteran.
40
i.
Benda replika
j. foto
koleksi foto mendominasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Dari foto-fotoi
tersebut ada yang dibuat duratran, yaitu foto yang tembus caya yang dalam
penyajiannya dibelakang gambar dieri lampu, dengan demikian gambar akan
41
42