Anda di halaman 1dari 6
PERMASALAHAN AYAM BURAS DAN CARA MENGATASI PENYAKIT DI KECAMATAN KOTA BANGUN, KABUPATEN KUTAI - KALIMANTAN TIMUR Thnu Maryanto Balitbang Zoologi. Puslitbang Biologi - LIPI, Bogor ABSTRACT PROBLEMS IN LOCAL CHICKEN FARMING IN KOTA BANGUN, KUTAI, EAST KALIMANTAN. IBNU MARYANTO, Traditional chicken farming that supports agroforestry was observed in Kota Bangun district, Kutai, East Kalimantan, Questionaries were distributed in four villages : Loleng, Kedang Ipil, Pela and Kota Bangun Ulu. The results suggested that local chicken ‘was the commonest comodity found among the people, and a family possessed 11 chickens on average. Due to diseases, the chicken mortality was somewhat related to the tidal position of ‘Mahakam River and transition period of seasons. Traditional medicine was used in overcoming. the problems, Twenty traditional ingkedients were found and used in curing 11 types of diseases. PENDAHULUAN Komoditi peternakan merupakan komoditi yang tetap akan diandalkan sampai ‘masa-masa mendatang. Komoditi ini selain dapat dikerjakan oleh masyarakat pada ‘umumnya, juga dapat diandalkan sebagai sumber tambahan pendapatan dan atau sumber sizi keluarga. Sebagai sumber pendapatan tambahan dan gizi keluarga, usaha ini dapat dikerjakan secara mudah oleh sebagian masyarakat, khususnya warga pedesaan dengan ‘usaha skala besar maupun skala kecil. Karena usaha ini dapat dikerjakan hampir semua lapisan masyarakat, tidak mengherankan apabila jenis usaha ini sering dijalankan atas dasor kesenangan yang didasarkan pada sistem pemeliharaan secara tradisional. Kasam (1987) dan Rambo (1990) berpendapat bahwa sistem pemeliharaan secara tradisional dipeckirakan dalam penerapannya sangat berkaitan dengan sistem kepereayaan mereka Secara turun menurun atau lebih dikenal dengan sebutan sistem tradisional aktif (Shanklin, 1981). ‘Agar pelaksanaan usaha secara tradisional tersebut mempunyai nilai tambah dan dapat disebarkan di lain daerah dan lokasi, maka upaya pencatatan tingkoh laku yang dihadapi masyarakat pemelihara dalam mengatasi hewan pemeliharaan serta 26 ‘Pros, Seminar Hall Libang SDH 6 Mel 1992 Kemungkinan penggunaan sumber daya Iainnya untuk memperkuat usaha yang dilakukan masyarakat setempat dapat dipastiken mempunyai anilai yang cukup tinggi. Oleh karena itu studi tentang masyarakat pemelihara ternak di Kaltim dapat dipastikan ‘akan membewa dampak yang tidak kecil. BAHAN DAN CARA KERJA Penelitian untuk menunjang daya dukung usaha agroforestry dilakukan di ‘Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Pemilihan lokasi ‘Jenis Penggunaan Tyan rerun tidak misnokon Pencegahan penyakit yen Berak kapur pada yam Pencegeh panyakit tren yon luke Neneret don a ‘Lumpuh a Pateh tulang ternak akan kerbou Pakan kertou Pakan kerbou Berak putih Berak putth Pencegah keracunen Pencegah penyakit Pencegah penyakit Pencegah penyakit Berak putih Sapi cacingan Aniing Luka Bebek atau ayem Luka Scabies Scabies pade an]ing Menghentitan perdarah~ fon pasa ajing 49 Tobel 2, Defter nana daerah dan nane itmish See ee ere ec eeee eee eee eee eee cere ee Nama Daerah Nama Timiah Daun Pacar Lawsonia inermis Runyit Curcuma domestica Kernanga Cananga odorata Jarak pagar Jatropha curcas Kebuta Omalanthus gigantea Belek angin Eugenia hirsuta Padi hiang Echinochloa crus-galli Kumpai besi. Ischaeumum indicum Gelinggang Saccharum spontaneum Jambu biji Cassia alata Kayu ular Strichnos lucida Brotowali Tinospora tuberculata Pasak bumi Euryconma longifolia Bawang merah Allium cepa Bulu landak Hystrix brachyura Dari keseluruhan data tentang etnoveteriner tercatat 20 macam ramuan untuk mengobati 11 macam jenis penyakit. Untuk mengatasi penyakit yang sering melanda ayam yaitu ND sebagian besar masyarakat hanya memberikan ramuan tradisional untuk ‘mencegah atau mempertebal daya tahan tubuhnya. Tetapi untuk beberapa penyakit yang tidak disebabkan oleh virus, selain menggunakan ramuan tradisional sebagai ramuan peningkat kekebalan tubuh, masyarakat tidak jarang melakukan upaya untuk mengobatinya. Menyangkut etnozoologi, di lokasi penelitian dijumpai pula bulu landak sebagai bbahan dasar untuk mengobati ternak peliharasnnya; beberapa jenis alat bantu untuk merangsang proses penyembuhan seperti oli bekas dan minyak tanah; serta pakan ternak, khusus untuk pakan kerbau Kalang yaitu Kumpai besi, Kumpai bulu dan padi hhiang. Kumpai besi adalah jenis rumput yang lebih disukai oleh Kerbau jika dibandingkan kedua jenis pakan yang lain. KESIMPULAN ‘Obat-obat tradisional mempunyai potensi _memecahkan masalah yang ‘menyangkut Kesehatan ternak, walaupun untuk penggunaannya perlu strategi yang dikombinasikan dengan obat paten. 430 ‘Tercatat 20 jenis ramuan untuk mengobati 11 macam jenis penyakit dan peningkat Kekebalan tubuh, serta dijumpai tiga macam jenis rumput utama sebagai ‘pakan kerbau kalang di daerah pesisir Sungai Mahakam Tengah. DAFTAR PUSTAKA. Brosius, J.P. 1986. River, Forest and Mountain: The Penan Gang Lansacpe, The "Sarawak Museum Journal 36 (57) : 173 - 183. Kassam, A. 1987. Ethno-Ornithology. A Study of the Names and Cultural Beeliefs about Birds in Kenya. Bulletin of the International Committee on Urgent Anthropological and Ethnological Research. No. 28-290. 1986-1987 : 67 - 75. Maryanto, I. & D. Astuti, 1992, Pemanfaatan tumbuhan dan etnoveteriner masyarakat Alor dan Pantac. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Hal. 90 - 96. : Maryanto, I. & Noerdjito. 1988. Optimalisasi produksi dani pemanfaatan ayam buras: Studi kasus Desa Pondok dan Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirejo. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan ‘Aneka Ternak IT. Noerdjito, M. 1985. Perlu diungkap lebih tanjut : Ramuan dan khasiat obat tradisional bagi ayam. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Bogor, 19-20 Maret 1985. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian. Hal. 347 - 356. Rambo, H.R. 1990. Conceptual Approachs to Human Ecology. East West Centre, ‘Honolulu. Saim, A., I. Maryanto & F. Danielsen. 1992. Pendayagunaan sumber daya hutan bagi suku Talang Mamak di Daerah Seberida, Riau. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Hal. 381 - 389. Shanklin, E. 1981. Two meaning and uses of tradition. Journal of Anthropological Reserach 37 (I) :1-7. Sudaryanti. 1985. Pent memperhatikan berat telur tetas ayam kampung pada petieliharaan semi intensif. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. Bogor, 19-20 Maret 1985. Pusat dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hal. 347 - 356.

Anda mungkin juga menyukai