45.111.50.37;
45.111.50.41;
45.111.50.45;
45.111.50.49;
45.111.50.53;
45.111.50.57;
45.111.50.61;
45.111.50.38;
45.111.50.42;
45.111.50.46;
45.111.50.50;
45.111.50.54;
45.111.50.58;
45.111.50.62;
45.111.50.39;
45.111.50.43;
45.111.50.47;
45.111.50.51;
45.111.50.55;
45.111.50.59;
45.111.50.40;
45.111.50.44;
45.111.50.48;
45.111.50.52;
45.111.50.56;
45.111.50.60;
8. Network
a. IP Network Address >> nilai blok subnet adalah 64 yang didapat dari (256192, dimana 192 berasal dari subnet), sehingga address yg diperoleh 0, 64,
128, 192. IP network merupakan IP awal, jadi yang merupakan IP network
address adalah 192.168.168.64
b. IP Broadcast Address >> broadcast address didapat dari IP terakhir dari
sekumpulan alamat IP pada satu jaringan. 192.168.168.100 berada pada
rentang 192.168.168.64 192.168.168.127 dan IP broadcast adalah IP terakhir
dalam rentang tersebut sehingga IP broadcast networknya 192.168.168.127
c. IP Gateway Address >> bebas selain yang digunakan oleh IP network dan
broadcast address
d. IP Subnet Mask >> 255.255.255.192
e. Jumlah max host beserta range IP yang dapat digunakan: 2^k - 2 = 26-2 = 62
host dimana k adalah jumlah bit 0 yang pada subnet mask
9. Protocol
a. RIP
Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari
gateway. Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal
jika menerima update routing. Jika rute belum ada, informasi segera
12. Alamat subnet mask jika minimal user berjumlah 1000 user pada IP network 10.0.0.0
10
0
0
0
Untuk mendapat subnet adalah 2^k 2, sehingga didapat 1024-2=1022. Tiap bagian
diatas berisi 8 bit. Sehingga nilai maksimal adalah 255.
255
255
252
0
Karena network portionnya 22, maka pada bagian ketiga bernilai 252 dan bagian
terakhirnya 0. Sehingga IP dan subnet yang didapat masing masing 10.0.0.0/22 dan
255.255.252.0
13.Digunakan pada transport layer. ACK disebut juga acknowledgement, pengirim
tahu bahwa data telah sampai ke tujuan jika menerima ack dari penerima. Jika Jika tidak
ada ack yang diterima maka pengirim berasumsi bahwa data yang dikirim tadi tidak sampai
ke tujuan dan akan melakukan transmisi ulang data tersebut. Namun ack menyebabkan
traffic network berlebih untuk pengirimannya dan juga retransmisinya.
14.Flow Control
a. Stop-and-Wait Flow Control = merupakan bentuk paling sederhana
dari Flow Control. Dalam tata cara pengirimannya sumber
menunggu terlebih dahulu sebelum mengirim frame yang
berikutnya.
b. Sliding Windows Flow Control = memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan yang lainnya, yaitu seperti : mengijinkan
banyak frame untuk menjadi transit, tiap frame diberikan nomor.
c. Open loop flow control : Dengan tidak adanya feedback antara
pengirim dan penerima
d. Closed loop flow control : Dengan adanya kemampuan untuk
memberi report pending network congestion ke pengirim. Kemudian
informasi yang diterima tadi dimanfaatkan pengirim untuk
menyesuaikan aktivitas dengan kondisi jaringan existing.
Pada saat ini dibutuhkan transfer dalam jumlah besar dan cepat. Sehingga
diantara tiga metode diatas sliding window flow control lebih baik.
15.PDU
a. PDU Lapis 2 (Lapisan Taut Data) adalah bingkai jaringan (frame)
b. PDU Lapis 3 (Lapisan Jaringan) adalah bingkisan jaringan (packet)
c. PDU Lapis 4 (Lapisan Angkut) adalah petak (segment) untuk TCP, atau bobotan
(datagram) untuk UDP