KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman
2.1.1 Pengertian Hygiene dan Sanitasi
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang
bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan
(Depkes RI, 2004). Hygiene adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik
beratkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat
orang tersebut berada (Widyati, 2002).
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatan
pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Widyati, 2002). Sanitasi adalah upaya
kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari
subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan,
menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan
(Depkes RI, 2004).
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat
kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasinya
tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak
sempurna (Depkes RI, 2004).
2.1.2
2.1.3
b. Kerusakan Mekanis
Kerusakan mekanis disebabkan karena adanya benturan benturan mekanis,
misalnya benturan antara bahan bahan itu sendiri atau karena alat dengan bahan
tersebut.
c. Kerusakan Fisik
Jenis kerusakan ini disebabkan karena akibat perlakuan perlakuan fisik yang
digunakan. Misalnya dalam pengeringan, terjadi case hardening. Dalam
pendinginan terjdai chilling injuries atau free zing injuries dan freezer burn
pada bahan yang dibekukan.
d. Kerusakan Fisiologis dan Biologis
Kerusakan fisiologi meliputi kesrusakan yang disebabkan oleh rekasi reaksi
metabolisme dalam bahan atau oleh enzim enzim yang terdapat didalamnya
secara alamiah sehingga terjadi proses antolisis yang berakhir dengan kerusakan
dan pembusukan.
e. Kerusakan Kimiawi
Kerusakan kimiawi biasanya saling berhubungan dengan kerusakan lain, misalnya
adanya panas yang tinggi pada pemanasan minyak mengakibatkan rusaknya
beberapa asam lemak yang disebut thermal oxidation. Adanya sinar dapat
membantu terjadinya ketengikan minyak.
2. Pegumpulan bahan makanan
Dalam upaya pengumpulan bahan makanan perlu diperhatikan mengenai sumber
bahan makanan tersebut didapatkan, misalnya dari pertanian, peternakan,maupun
distributor. Hal ini perlu diperhatikan dengan tujuan agar bahan makanan yang akan
diolah dapat memberikan jaminan kualitas zat gizi tinggi yang terkandung di
dalamnya. Dalam mekanisme ini bahan makanan haruslah dalam kondisi baik, tidak
rusak dan tidak membusuk.
3. Pengolahan Bahan Makanan
Pengolahan makanan dan minuman adalah proses pengubahan bentuk dari bahan
mentah menjadi minuman yang siap saji. Pengolahan makanan yang baik adalah yang
mengikuti kaidah dari prinsip-prinsip higiene dan sanitasi makanan (Depkes RI,
2004)
a. Penjamah Makanan
Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang yang secara langsung
berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan,
pembersihan,
pengolahan
pengangkutan
sampai
penyajian.Dalam
proses
2.
3.
4.
5.
6.
7.
tangan
Tidak merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut dan
8.
bagian lainnya)
Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan dan atau tanpa menutup hidung
atau mulut
dengansempurna
2. Lantai, dinding dan ruangan bersih dan terpelihara agar menekankemungkinan
pencemaran terhadap makanan
3. Meja peracikan bersih dan permukaannya kuat/tahan goresan agar bekas irisan
tidak masuk ke dalam makanan
4. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau pembuang asap berupa
sungkup (hood) atau cerobong asap, agar asap tidak mengotori ruangan
5. Ruangan bebas lalat dan tikus. Lalat dan tikus adalah sumber pencemar yang
cukup potensi pada makanan
c. Cara pengolahan makanan