Acute Confusional State (DELIRIUM)
Acute Confusional State (DELIRIUM)
baik
saat
pasien
berada
di
rumah
(akibat
kurangnya
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Delirium
adanya
adalah
perubahan
gangguan
suatu
kognitif
berbahasa)
dan
kondisi
akut
yang
dikarakterisasi
(defi sit
gangguaan
memori,
pada
dengan
disorientasi,
sistem
kesadaran
didefi nisikan
akut
neuropsikiatri.
dan
sebagai
bermanifestasi
Delirium
sering
salah
disfungsi
klinis
cerebral
pada
yang
abnormalitas
diintrepretasikan
dengan
PATOFISIOLOGI
Mekanisme penyebab delirium masih belum dipahami secara
seutuhnya.
Delirium
menyebabkan
variasi
yang
luas
terhadap
sindrom
neurotransmitter
delirium.
asetilkolin
Penyebabnya
sering
antara
dihubungkan
lain
gangguan
neurotransmiter
mengganggu
lain
transduksi
maupun
sinyal
peningkatan
neurotransmitter
sitokin
serta
akan
second
Hal
yang
mendukung
teori
ini
adalah
bahwa
obat
Pada
delirium
muncul
aktivitas
berlebih
dari
ditemukan
pada
pasien
yang
mengalami
gejala
putus
terkini
interleukin-1
dan
menyatakan
bahwa
peran
sitokin,
interleukin-6,
dapat
menyebabkan
seperti
delirium.
kepala
dan
terdapat
iskemia,
hubungan
yang
respon
sering
otak
dihubungkan
yang
dengan
dimediasi
oleh
psikososial
dan
gangguan
tidur
mempermudah
terjadinya delirium.
f. Mekanisme struktural
Pada
pembelajaran
mendukung
hipotesis
terhadap
bahwa
jalur
MRI
terdapat
anatomi
data
tertentu
yang
memainkan
Jalur
tegmentum
dorsal
diproyeksikan
dari
formatio
yang terlibat pada delirium. Kerusakan pada sawar darah otak juga
dapat
menyebabkan
menyebabkan
agen
delirium,
neurotoksik
mekanismenya
dan
sel-sel
karena
peradangan
dapat
(sitokin)
KRITERIA DIAGNOSTIK
Kriteria diagnostik delirium (APA, 1999) :
1. Gangguan kesadaran (yaitu penurunan kejelasan
/ clarity
penurunan
kemampuan
untuk
memfokuskan,
atau
gangguan
perceptual
yang
perkembangan
3. Timbulnya suatu
yang
mendasari
gangguan
bahasa)
tidak
atau
bi sa
atau
selama
memori
timbulnya
dijelaskan
suatu
dengan
yang
sedang
dalam
periode
pendek
(dalam
yang
pemeriksaaan
menunjukan
fi sik
bahwa
atau
pemeriksaan
gangguan
tersebut
disebabkan oleh :
a. Kondisi medis umum
b. Intoksikasi suatu subtansi, efek samping atau penghentian
substansi tersebut
Delirium
ditandai
dari
perubahan
mental
akut dari
pasien,
delirium
Mereka
mengalami
mudah
kesulitan
melupakan
untuk
instruksi
dan
yaitu
dengan
menyuruh
pasien
menghitung
angka
seminggu,
mengurutkan
nama
bulan
dalam
ada
dirumah
sakit,
sehingga
staff
rumah
sakit
kebingungan
dapat
menimbulkan
situasi
yang
lebih
30%
kasus .
mengulang-ngulang
Gejala
(misalnya
nampak
mondar- mandir
gaduh
atau
biasanya
menarik-narik
dan agresi
gelisah,
mengomel
berupa
sprei
tempat
berteriak-teriak,
sepanjang
p erilaku
hari.
berjalan
Dibanding
kesehatan
ditenangkan
sebagai
dengan
pasien
memberi
sedang
obat
bad
sedatif
mood/
sering
jika
justru
kasus.
Penderita
tampak
tenang
dan
menarik
diri,
ETIOLOGI
Hampir semua penyakit medis, intoksikasi atau medikasi dapat
menyebabkan delirium. Seringkali delirium merupakan multifaktorial
dalam etiologinya. Tiga kelompok penyebab bisa dikatakan sebagai
penyebab utama delirium, adalah keadaan patologik intraserebral,
keadaan
patologik
Gangguan
sensorik
ekstraserebral,
dan
depresi
dan
juga
penyebab
dapat
memicu
iatrogenik.
terjadinya
konfusio akut.
1. Dari penyebab serebral, diantaranya adalah :
a. Penyebab intraserebral, terdiri atas :
Ensefalopati
B12
hipertensi
Ensefalopati
Oedema serebral
Wernicke
Serangan
Psikosis Korsakoff
iskemik
otak sepintas
Lesi
(SOL)
Meningitis/ensefaliti
desak
ruang
yang
cepat
Penggunaan
membesar
sedatif/transquilizer/
Hidrosefalus
hipnotik berlebihan
Defi siensi
vitamin
Infark miokard
Iskemik koroner
akut
Berbagai aritmia
Gagal jantung
Lain-lain :
endokarditis,
miokard
Penyebab
Respiratorik
Inf
eksi paru
E
mboli Paru
Pe
nyakit obstruktif
paru
La
in-lain :
Bronkiektasis,
abses paru, efusi
pleura,
pneumotoraks
Iatrogenik dan
sebab lain
Obat hipotensif
poten
Perdarahan dan
anemia
Hipoglikemi
Keracunan
Alkoholisme
b. Kegagalan mekanisme homeostatik :
Diabetes
melitus
Gangguan elektrolit
Hipotermia
Dehidrasi
Hipertiroidisme,
hipoglikemi )
Gagal hati
miksedema
Pireksia
(keto -asidosis,
c. Lain- lain :
Retensi urin
Nyeri hebat
Hilang/
gangguan
sensorik
mendadak
(misalnya kebutaan)
Perubahan
mendadak
Ileus paralitik
Depresi
Karsinomatosis
Impaksi fekal
Insomnia
Obat- obatan
lingkungan
3. Penyebab Iatrogenik
Tabel. Obat-obatan
Obat-obatan yang dihubungkan dengan delirium
Amantadin
Anti hipertensif
Obat anti kolinergik
Anti parkinsonisme
Anti konvulsan
Atropin
Anti dep resan
Analgesik kerja sentral
Anti histamin
Kortikosteroid
Digoksin
Opiat
Hipoglikemik
Sedatif
Isoniazid
Penenang ( tranquilizer )
Obat yang dihubungkan dengan gangguan memori
Obat anti kolinergik
Kortikosteroid
Obat anti konvulsan
Fenotiazin
tertentu
Anti hipertensi tertentu
Obat psikotropik
Benzodiazepin
Sedatif
Beberapa kondisi yang lazim mencetuskan kondisi delirium
Iatrogenik
Pembedahan, kateterisasi, urin, physical
restraints
Obat-obatan
psikotropika
Gangguan
Insufi siensi ginjal, dehidrasi, hipoksia,
metabolik/cairan
azotemia
Penyakit
Demam, infeksi, stres, alkohol, putus obat
fi sik/psikiatrik
(tidur), fraktur, malnutrisi, gangguan pola
tidur
Overstimulation
Perawatan di ICU, atau perpindahan ruang
rawat
DIAGNOSIS
Kondisi delirium pertama kali dilaporkan sekitar 2000 tahun
yang lalu oleh Aurelius namun demikian pada tahun 1987 kriteria
diagnosis sindrom delirium dapat disepakati oleh para ahli kriteria
diagnosis ini dituangkan dalam diagnosis dan statistikal manual III
(DSM-III) yang telah direvisi dalam DSM-IV lima tahun kemudian.
Berdasarkan DSM-IV tersebut, telah disusun algoritma (disebut
Confusion
>94%
dan
spesifi sitas
>90%
dalam
mendiagnosis
konfusio
(ASGM,2005).
Tabel. Mini Mental State Examination (MMSE)
N
o
1.
Daftar Pertanyaan
2.
Tanggal
berapakah
(bulan, tahun)
Hari apakah hari ini?
3.
4.
Berapa
Bapak/Ibu?
nomor
(bila
hari
Penilaian
ini?
telepon
tidak
ada
0 2 kesalahan = baik
3 4 kesalahan = gangguan
intelek ringan
5 7 kesalahan = gangguan
intelek sedang
8 10 kesalahan = gangguan
intelek berat
5.
6.
Bila penderita
tak
pernah
sekolah,
nilai
kesalahan
diperbolehkan +1 dari nilai di
atas.
7.
MNEMONIC S
merupakan
suatu
rangkaian
kata
yang
paripurna)
sangat
bermanfaat
karena
akan
memberikan
Pemeriksaan
tak
hanya
terhadap
faktor
fi sik,
namun
juga
terdahulu
serta
asupan
nutrisi
dan
pemberian
membahayakan
obat.
dirinya
Untuk
sendiri
mencegah
atau
orang
agar
pasien
tidak
lain
(pasien
yang
pilihan
pasien.
utama.
Dosis
juga
Dibandingkan
dapat
dengan
ditingkatkan
obat
lain
sesuai
seperti
antipsikotik
penghambat
generasi
kedua
asetilkolin-esterase;
intervensional
lebih
lanjut.
seperti
masih
Perlu
risperidon
diperlukan
dicatat
bahwa
dan
penelitian
penggunaan
muncul
rendah
namun
beberapa
efek
serius
seperti
antipsikosis
dengan
potensi
tinggi.
Salah
satu
atau
alkohol.
Tidak
digunakan
benzodiazepine
karena
vitamin
B12
dapat
menyebabkan
delirium
maka
untuk
mcg
per
oral/hari
(nascobal,
cyomin,
(nascobal,
cyomin,
crystamine)
Anak :
50 mg per iv (thiamilate)
10-50
mcg
per
im/hari
crystamine)
Secara umum penanganan yang bersifat suportif amat penting
dalam
pengelolaan
pengobatan
pasien
maupun
keseimbangan
dengan
sindrom
delirium,
cairan
dan
elektrolit,
baik
Asupan
kenyamanan
untuk
nutrisi,
pasien
harus
dan
cukup
penerangan.
Masih
dalam
konteks
orientasi,
bahwa
pasien
sangat
mungkin
tidak
mampu
menelan
dengan baik sehingga asupan per oral tidak boleh diberikan selama
belum terdapat kepastian mengenai kemampuan menelan. Dokter
yang
merawat
rehabilitasi
harus
medik
menilai
harus
menilai
kesadarannya
kemampuan
dan
otot
dokter
ahli
menelan
jika
tidak
terdapat
kelumpuhan
otot
menelan
barulah
perawat
tergantung
kondisi
pasien.
Penilaian
yang
lebih
sering
dengan
yang
diperlukan
dapat
segera
dilaksanakan
tanpa
membaik
maka
dokter
atau
perawat
harus
spesifi k
ditujukan
untuk
mengidentifi kasi
DAFTAR PUSTAKA
Soejono, czeresna. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Jilid 1. Edisi
V. Jakarta : Interna publishing. 2009. 907 912
Stuart, Gw. and Sundeen S.J (1995). Perbandingan Delirium, Depresi dan
Demensia.St.louis : Mosby year book
White
S. The
Gerontol. 2002;12:62-67.
neuropathogenesis
of
delirium. Rev
Clin