OUTLINE
1 LATAR BELAKANG
POKOK-POKOK SUBSTANSI
2
UU ASN
3 PENUTUP
1 LATAR BELAKANG
BIROKRASI INDONESIA
1.Perencanaan Pegawai
2.Pengadaan Pegawai (rekruitmen,
seleksi)
3.Penempatan dalam jabatan
(fungsional, struktural)
4.Penyusunan Pola Karier Pegawai
5.Pengelolaan kinerja pegawai
6.Pengembangan kualitas pegawai
7.Penegakan Disiplin Pegawai
8.Remunerasi
REFORMASI BIROKRASI
.... untuk menjawab tantangan di
masa depan
TRANSFORMASI
BIROKRASI &
PENGELOLAAN SDM
APARATUR
2025
2018
2013
DYNAMIC
GOVERNANC
E PENGEMBAN
PERFORMANCE BASED
GAN POTENSI
BUREAUCRACY
HUMAN
MANAJEMEN
CAPITAL
SDM
RULE BASED
BUREAUCRAC
YADMINISTRAS
I
KEPEGAWAIA
BIROKRAS
I BERSIH,
KOMPETE
N DAN
MELAYANI
2 POKOK-POKOK SUBSTANSI
UU ASN
VISI
mewujudkan Aparatur
Sipil Negara yang
memiliki integritas,
profesional, melayani
dan sejahtera.
MISI
memindahkan Aparatur
Sipil Negara dari
Comfort Zone ke
Competitive Zone
10
kepastian
hukum;
profesionalitas
;
proporsionalita
s;
keterpaduan;
delegasi;
efektif dan
efisien;
keterbukaan;
nondiskriminatif;
persatuan dan
kesatuan;
keadilan dan
kesetaraan; dan
kesejahteraan.
11
e. Kesejahteraan
f. Kualitas Pelayanan
Publik
g. Pengawasan dan
Akuntabilitas
setkab.go.id
Sistem Merit
adalah kebijakan
dan Manajemen
ASN yang
berdasarkan
pada
kualifikasi,
kompetensi,
dan kinerja
secara adil dan
wajar dengan
tanpa
membedakan
latar belakang
politik, ras,
warna kulit,
agama, asal
usul, jenis
14
UNDANG UNDANG
APARATUR SIPIL
NEGARA
POKOK
KEPEGAWAIAN
PEGAWAI:
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja
PEGAWAI:
Pegawai Negeri Sipil
Tentara Nasional
Indonesia
Kepolisian Negara RI
JABATAN:
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional
STRUKTUR:
XV Bab
141 Pasal
JABATAN:
Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan Tinggi
STRUKTUR:
VI Bab
41 Pasal
SISTEMATIKA UU ASN
BAB I KETENTUAN
UMUM
BAB II
ASAS,
PRINSIP, NILAI DASAR,
KODE PERILAKU DAN
KODE ETIK
BAB III
JENIS,
STATUS, DAN
KEDUDUKAN ASN
BAB IV
FUNGSI,
TUGAS, DAN PERAN
ASN
BAB V
JABATAN
ASN
BAB VI
HAK DAN
KEWAJIBAN ASN
BAB VII
KELEMBAGAAN
BAB VIII
MANAGEMEN ASN
BAB IX
PENGISIAN
JABATAN PIMPINAN
TINGGI
BAB X
PEGAWAI
ASN YANG MENJADI
PEJABAT NEGARA
BAB XI
ORGANISASI
BAB XII
SISTEM
INFORMASI ASN
BAB XIII
PENYELESAIAN
SENGKETA
BAB XIV
KETENTUAN
PERALIHAN
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
RANCANGAN PERATURAN
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG
APARATUR SIPIL NEGARA
19 R-PP
4 R-Perpres
1 R-PermenPANRB
KETENTUAN UMUM
APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN):
profesi bagi pegawai negeri
sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan
perjanjian kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi
pemerintah
PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA:
PNS dan PPPK yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
(PPK) dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
http://sinyo19.blogspot.com
PPPK
Pasal 1 butir 4
& Pasal 7
1. Berstatus pegawai
tetap dan Memiliki
NIP secara Nasional;
2. Menduduki jabatan
pemerintahan.
1. Diangkat dengan
perjanjian kerja
sesuai kebutuhan
instansi dan
ketentuan UU.
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
KEDUDUKAN
Berkedudukan
sebagai unsur
aparatur negara
Melaksanakan
kebijakan yang
ditetapkan oleh
pimpinan
Harus bebas dari
pengaruh/interve
nsi golongan &
partai politik
PNS
Pasal 1 butir 3 &
Pasal 7
PPPK
Pasal 1 butir 4
& Pasal 7
HAK
1. gaji, tunjangan,
dan fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun
dan jaminan hari
tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan
kompetensi.
1. gaji, tunjangan,
dan fasilitas;
2. cuti;
3. perlindungan;
dan
4. pengembangan
kompetensi.
KEWAJIBAN
JABATAN ASN
Jabatan
Administr
asi
Jabatan
Fungsion
al
mahir;
madya;
c)
c) ahli
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
DIISI TNI
DAN POLRI
Jabatan
Jabatan
Jabatan
Administrator
Pengawas
Pelaksana
memimpin
mengendalika
melaksanakan
pelaksanaan
n
kegiatan
seluruh kegiatan
pelaksanaa
pelayanan
pelayanan publik
n kegiatan
publik serta
serta administrasi
yang
administrasi
pemerintahan
pemerintahan
Jafung keterampilan:
a)
Jafung
keahlian:dan
a) ahli dilakukan
pembangunan
oleh
pejabat
dan
penyelia;
utama;
pelaksana
pembangunan
b)
b) ahli
Jabatan
ASN
tertentu
muda; dan
Jabatan pimpinan
tinggi
d) ahli
Jabatan
pertama.pimpinan tinggi
Jabatan pimpinan tinggi
terampil; dan
utama;
madya;
pemula dan
pratama
d)
PRESIDE
N
KEMENPAN-RB
LAN
BKN
KASN
NON-STRUKTURAL
INDEPENDEN
Menteri/Kementerian PANRB
a. Perumusan dan
penetapan kebijakan,
b. Koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan,
c. Pengawasan atas
pelaksanaan kebijakan ASN;
LAN
a.
Penelitian, pengkajian
kebijakan manajemen ASN,
b. Pembinaan dan
penyelenggaraan Diklat
ASN
BKN
a. Penyelenggaraan
manajemen ASN
b. Pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan
NSPK manajemen ASN
( Mengelola Pegawai ASN )
KASN
Monitoring, evaluasi kebijakan,
dan rekomendasi yang mengikat
untuk menjamin perwujudan
sistem merit & pengawasan
penerapan
asas,
kode
etik, dan kode perilaku
Pasal 25
ASN
26
Kewenangan LAN
LAN berwenang:
a.mencabut izin penyelenggaraan pendidikan
dan latihan Pegawai ASN yang melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b.memberikan rekomendasi kepada Menteri
dalam bidang kebijakan dan Manajemen
ASN; dan
c.mencabut akreditasi lembaga pendidikan
dan pelatihan Pegawai ASN yang tidak
memenuhi standar akreditasi.
28
29
BKN
BKN memiliki fungsi:
pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;
penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis
formasi, pengadaan, perpindahan antarinstansi, persetujuan kenaikan
pangkat, pensiun; dan
penyimpan informasi Pegawai ASN yang telah dimutakhirkan oleh
Instansi Pemerintah serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan
pengembangan Sistem Informasi ASN.
BKN bertugas:
mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;
membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta
mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh
Instansi Pemerintah;
membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian;
mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN;
menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan
kebijakan Manajemen ASN;
menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan
mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan norma, standar, dan
prosedur manajemen kepegawaian ASN
30
31
Sistem Merit
Unsur pemerintah dan/atau
ASN yg profesional
non-pemerintah, yang
Pemerintahan yg efektif,
terdiri:
efisien, terbuka, & bebas
1 orang Ketua merangkap
KKN;
anggota.
T
O TU ASN yg netral;
1 orang Wakil Ketua
G
JU
G
N
N
merangkap anggota
AProfesi ASN yg dihormati;
A
A
N dinamis & berbudaya.
E A
ASN
5 orang anggota
K
EN
EW
W
N
A
G
S I
A GS
G N
U
T U
F
&
Tugas: menjaga
netralitas;
melakukan
pengawasan atas
pembinaan profesi;
dan melaporkan
hasilnya kepada
Presiden
Fungsi: mengawasi
norma dasar, kode
STRUKTUR KELEMBAGAAN
KASN
PRESIDE
N
Memegang kekuasaan tertinggi
pembinaan
dan manajemen ASN
KEMENTERI
AN
LNS
KEMEN PANRB
Merumuskan
kebijakan
LPN
K
LAN
BKN
Melaksanak
an
Kajian dan
diklat
Mengelola
pegawai
ASN
KASN
1. Menjaga
merit
system
2. Monev
Seleksi
JPT
3. Laporan
ke
Presiden
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
e.
Fungsi
mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku
ASN, serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen
ASN.
Tugas
menjaga netralitas Pegawai ASN;
melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan
melaporkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
Manajemen ASN kepada Presiden.
Dalam melakukan tugasnya KASN dapat:
melakukan penelusuran data dan informasi pada Instansi Pemerintah;
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi Pegawai ASN;
menerima laporan terhadap pelanggaran norma dasar, kode etik dan
kode perilaku Pegawai ASN;
melakukan penelusuran data dan informasi atas prakarsa sendiri
terhadap dugaan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN; dan
melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik
dan kode perilaku Pegawai ASN.
35
WEWENANG KASN
4. Wewenang
a. mengawasi setiap tahapan proses pengisian JPT mulai dari
pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan,
pelaksanaan seleksi, pengusulan nama calon, penetapan, dan
pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi;
b. mengawasi dan mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar, serta
kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
c. meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat mengenai
laporan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku
Pegawai ASN;
d. memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar, kode etik
dan kode perilaku Pegawai ASN; dan
e. meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari
Instansi Pemerintah untuk pemeriksaan laporan atas pelanggaran
norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.
5. Tindak lanjut hasil pengawasan
Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf
b, KASN berwenang untuk memutuskan adanya pelanggaran kode
etik dan kode perilaku Pegawai ASN.
Hasil
pengawasa
n KASN
Tidak
ada
pelanga
ran
Keputusan KASN:
pelanggaran kode
etik dan kode
perilaku Pegawai
ASN
Ditindakla
njuti
Tidak
Ditindakla
njuti
KASN
merekomendasikan
kepada
Presiden
untuk
menjatuhkan sanksi terhadap
PPK dan PyB yang melanggar
prinsip
Sistem
Merit
dan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
37
Kewenangan Menjatuhkan
Sanksi
Penjatuhan Sanksi atas pelanggaran
Sistem Merit:
Presiden selaku pemegang kekuasan
tertinggi pembinaan ASN, terhadap
keputusan yang ditetapkan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian; dan
Menteri PANRB terhadap keputusan
yang ditetapkan oleh Pejabat yang
Berwenang, dan terhadap Pejabat
Pembina Kepegawaian di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota.
38
2. Unsur keanggotaan:
terdiri dari unsur pemerintah dan/atau non-pemerintah
3. Syarat menjadi Anggota KASN
WNI;
setia dan taat kepada Pancasila dan UUDNRI 1945;
berusia paling rendah 50 (lima puluh) tahun pada saat mendaftarkan
diri;
tidak sedang menjadi anggota parpol dan/atau tidak sedang
menduduki jab.politik;
mampu secara jasmani dan rohani untuk melaksanakan tugas;
memiliki kemampuan, pengalaman, dan/atau pengetahuan di bidang
manajemen SDM;
berpendidikan paling rendah strata dua (S2) di bidang administrasi
negara, manajemen SDM, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu
pemerintahan, dan/atau S2 di bidang lain;
tidak merangkap jabatan pemerintahan dan/atau badan hukum
lainnya; dan
tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum tetap.
ASISTEN KASN
KASN dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu
oleh Asisten dan Pejabat Fungsional keahlian yang dibutuhkan.
Asisten KASN diangkat dan diberhentikan oleh ketua KASN
berdasarkan persetujuan rapat anggota KASN.
Asisten KASN dapat berasal dari PNS maupun non-PNS yang
memiliki kualifikasi akademik paling rendah S2 di bidang
administrasi negara, manajemen publik, manajemen SDM,
psikologi, kebijakan publik, ilmu hukum, ilmu pemerintahan,
dan/atau S2 di bidang lain yang berkaitan dengan manajemen
SDM.
Asisten KASN tidak sedang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik, tidak merangkap jabatan, serta diseleksi secara
terbuka dan kompetitif dengan memperhatikan rekam jejak,
kompetensi, netralitas, dan integritas moral.
Asisten KASN memiliki dan melaksanakan nilai dasar, kode etik
dan kode perilaku serta diawasi oleh anggota KASN.
40
a.
b.
c.
d.
e.
Pengangkatan dan
Pemberhentian
Anggota
KASN
Presiden menetapkan ketua, wakil ketua, dan anggota KASN dari
anggota KASN terpilih yang diusulkan oleh tim seleksi.
Ketua, wakil ketua, dan anggota KASN ditetapkan dan diangkat
oleh Presiden untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun dan
hanya dapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Anggota KASN berhenti atau diberhentikan oleh Presiden pada
masa jabatannya, apabila:
meninggal dunia;
mengundurkan diri;
tidak mampu jasmani atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai anggota KASN;
dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana;
atau
menjadi anggota partai politik dan/atau menduduki jabatan
negara.
43
MANAJEMEN ASN
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN
dapat mendelegasikan kewenangan MENETAPKAN pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan
tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama
kepada:
Menteri di kementerian;
Pimpinan lembaga di LPNK;
sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS;
gubernur, di provinsi; dan
bupati/walikota, di kabupaten/kota.
MANAJEMEN ASN
Manajemen PNS meliputi:
a. penyusunan dan
penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. pangkat dan jabatan;
d. pengembangan karier;
e. pola karier;
f. promosi;
g. mutasi;
h. Penilaian kinerja
i. penggajian dan tunjangan;
j. penghargaan;
k. disiplin;
l. pemberhentian;
m.pensiun dan tabungan hari
tua; dan
n. perlindungan.
Manajemen PPPK
meliputi:
a. penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. penilaian kinerja;
d. penggajian dan
tunjangan;
e. pengembangan
kompetensi;
f. pemberian penghargaan;
g. disiplin;
h. pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dan
i. perlindungan.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN
1.
Pendidikan
dan
Latihan
3.
Kursus
5. Praktik
Kerja
Di Instansi
Pusat dan
Daerah
selama 1
tahun
2.
Seminar
4.
Penatara
n
6.
Pertukara
n PNS dan
Swasta
PEMBERHENTIAN PNS
TIDAK DENGAN
HORMAT
PEJABAT
PIMPINA
N TINGGI
PEJABAT
PIMPINA
N TINGGI
BUP 60 tahun
Usia < 60
tahun
Telah
diberhentikan
(TMT akhir
Januari 2014)
Tidak
diberhentikan
dari jabatannya
BUP 60 tahun
Telah
diberhentikan
dari jabatannya
BUP 58 tahun
Telah
diberhentikan
dari jabatannya,
Usia > 58 tahun
Diberhentikan
dgn hormat
Telah
diberhentikan
(TMT akhir
Januari 2014)
dan SK
pensiun telah
ditetapkan
SK pensiun
Ditinjau
Kembali
tidak bersedia
lagi
melaksanakan
tugas
Surat
pernyataan
bermaterai
kepada PPK
SK pensiun
berlaku
PEJABAT
PIMPINA
N TINGGI
Masa Bebas
Tugas/ MPP
Diberhentikan
dgn hormat
Ditugaskan
kembali & tidak
berhak
mengajukan
MPP
Surat
pernyataan
bermaterai
kepada PPK
Diberhentikan
dgn hormat
PEJABAT
ADMINISTRA
SI
BUP 58 tahun
Telah
diberhentikan
Usia
PEJABAT
(TMT akhir
< 58 tahun
ADMINISTRA
Januari 2014)
SI
dan SK
pensiun telah
ditetapkan
SK pensiun
Ditinjau
Kembali
tidak bersedia
lagi
melaksanakan
tugas
Surat
pernyataan
bermaterai
kepada PPK
SK pensiun
berlaku
PEJABAT
ADMINISTRA
SI
Masa Bebas
Tugas/ MPP
Ditugaskan
kembali & tidak
berhak
mengajukan
MPP
Surat
pernyataan
bermaterai
kepada PPK
Diberhentikan
dgn hormat
BUP pejabat
fungsional yang tidak
ada perpanjangannya
sesuai peraturan
perundangan saat ini
PNS yang
diberhentikan
sementara krn ditahan
dan menjadi terdakwa
tindak pidana
PNS yang
diberhentikan dari
jabatan organik
karena diangkat
sebagai Pejabat
Negara atau Kepala
Desa
BUP bagi PNS yang
menduduki jabatan
lain yang ditentukan
Undang-Undang
(Guru, Dosen, dan
Jaksa, dll)
Usia < 58
tahun
BUP 58 tahun
Usia < 58
tahun
BUP 58 tahun
Tetap berlaku
MANAJEMEN PPPK
Pengad
aan
Penilaia
n
Kinerja
Disiplin
Hak
PENGISIAN JABATAN
PIMPINAN TINGGI
JPT TERPILIH
KASN
MENYAMPAIKAN 3
CALON
PENGAWASAN
PEMBENTUKAN PANSEL DAN
KEPUTUSAN MENGIKAT
KOORDINA
SI
MEMBENTU
K
MENYAMPAIKA
N 3 CALON JPT
PANSEL
PENGAWASAN
4 PELAKSANAAN SELEKSI
DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
KASN
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT
PPK
2 PENGAWASAN
KOORDINA
SI
4 PENGAWASAN
PELAKSANAAN SELEKSI
DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
1 MEMBENTU
K
6
MEMILIH &
MENETAPKAN
5
PyB
MENYAMPAIKA
N 3 CALON JPT
PANSEL
3
MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT
3 CALON
7 PENGAWASAN DAN
KEPUTUSAN MENGIKAT
2 PENGAWASAN
MENDAGRI
GUBERNUR/
PPK
MEMBENTU
K 1
KOORDINA
SI
PENGAWASAN
4 PELAKSANAAN SELEKSI
DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
MENYAMPAIKA
N 3 CALON JPT
PANSEL
3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
ORGANISASI ASN
KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI
untuk menyalurkan aspirasinya.
TUJUAN :
a. Menjaga kode etik profesi dan
pelayanan profesi ASN; dan
b. Mewujudkan
jiwa
korps
ASN
pemersatu bangsa.
standar
sebagai
FUNGSI :
a.
b.
c.
d.
KETENTUAN PERALIHAN
PENYETARAAN JABATAN
UNDANG-UNDANG
UNDANG UNDANG
APARATUR SIPIL
NEGARA
POKOK
KEPEGAWAIAN
Jabatan eselon Ia
Kepala lembaga
pemerintah non
kementerian
Jabatan eselon Ia dan
eselon Ib
Jabatan eselon II
Jabatan Administrator
Jabatan Pengawas
Jabatan eselon IV
Jabatan Pelaksana
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan
pelaksanaan
Undang-Undang
ini
harus
sudah
ditetapkan
paling
lambat 2 (dua) tahun sejak
Undang-Undang
ini
diundangkan.
Ketentuan
peraturan
perundang-undangan
mengenai kode etik dan
penyelesaian
pelanggaran
terhadap
kode etik bagi jabatan
fungsional
tertentu
dinyatakan tetap berlaku
sepanjang
tidak
bertentangan
dengan
Undang-Undang ini.
KETENTUAN AFIRMATIF
Kebijakan dan Manajemen ASN yang
diatur dalam Undang-Undang ini
dilaksanakan
dengan
memperhatikan:
a.kekhususan daerah-daerah tertentu;
dan/atau
b.Warganegara berkebutuhan khusus.
Penjelasan Pasal: Yang dimaksud dengan daerah-daerah
tertentu misalnya daerah yang memiliki otonomi khusus,
daerah tertinggal, daerah konflik, daerah terpencil, daerah
istimewa dan lain-lain.
SEBUTAN
Pegawai
Negeri
Sipil Pusat
Pegawai
Negeri
Sipil Daerah
Pegawai
Aparatur
Sipil Negara
(ASN)
4 PENUTUP
TANTANGAN DAN PELUANG
1.KOMPETISI
BERBASIS
KOMPETENSI
SECARA
TERBUKA
2.HAK
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
setkab.go.id
GEN-Y
BERORIENTASI PD TIM
SUKA TANTANGAN BESAR
TIDAK TERINTIMIDASI OLEH
ATASAN/ SENIOR
KEMENKEU
PERTAMIN
A
KEMENKE
U
PEMDA
KEMENLU
KEMDIKBU
D
KEMKOMINF
O
Kem. PU
Sidoarjo
2. KEJELASAN
POLA KARIER
PROGRAM
RETAINING YG
KOMPREHENSIF
3. SISTEM
REKRUITME
N YG BAIK
- Kompetitif,
- Adil,
- Objektif,
- Transparan,
- Bebas Unsur
KKN,
- Bebas Biaya
TERIMA KASIH