Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

BPH
DESSY KRISSYENA
PEMBIMBING : DR. SHOFIA AGUNG,
Sp.B

BAB I
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Usia
: 63 tahun
No. RM : 070472
Status Marital : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Baran Gembyang 2/1 Baran
Tgl masuk
: 20 APRIL 2015
BPJS NON PBI

Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang :
Tidak bisa BAK sejak 3 hari SMRS
Hematuri (-)
Kencing berpasir (-)
Kencing tidak lampias (+)
Kencing harus mengedan (+)
Kencing panas (-)
Demam (-)
Nyeri di abdomen bawah (+)

Pemeriksaan Fisik
TD : 148/81, N : 88, RR : 17, S : 36,7
Status generalis :
Head to toe : dbn

Status lokalis :
Abdomen bawah : BU (+), NT (+)
RT : TSA baik
AR dbn
prostat sedikit membesar
pada handscoen : feses (-), darah
(-)

Diagnosis
Retensi urin e.c susp
prostat hiperplasia
DD
Retensio urin e.c susp
vesikolitiasis
Retensio urin e.c susp striktur

Terapi
- Pasang DC
- Infus RL 20 tpm
- Inj. Ketorolac 3x 1 amp

Planing

Konsul dr. Hery Unggul SpB


- Cek Lab darah rutin
- USG
- Konsul SpPD

Gambaran USG

Ginjal kiri: tampak batu ukuran 6,4 mm


VU: tidak tampak batu, dinding menebal dgn
ukuran 6,6 mm, tepi irreguler. Tampak struktur
anechoic yg terletak di lateral kiri VU
Prostat ukuran membesar vol: 32,27 mL

Kesan :
1. Nefrolitiasis kiri
2. Gambaran sistitis
3. Hipertrofi prostat

Perkembangan Diagnosis
Retensi urin e.c prostat
hiperplasia + nefrolitiasis
sinistra

Prostatektomy

Penatalaksanaan Post OP

Infus KaEN 3 B 20 tpm


Injeksi Cefazolin 2x1
Injeksi Ketorolac 3x1
Injeksi Kalnex 3x1
Aff traksi 24 jam
Spooling berkala minimal 4 jam
Observasi drain, irigasi

Follow up 4 jam post op

Stts general : dbn


Stts lokalis :
- Terpasang verban pd
abdomen (+)
- Irigasi lancar
- Drain penuh
- Urin bag pink

Spool periodik dan ganti flabot

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA

Definisi

Epidemiolo
gi

Suatu pembesaran prostat yang


bersifat jinak

Di Indonesia BPH merupakan


penyakit tersering kedua di klinik
urologi setelah batu saluran kemih.
BPH ditemukan 20 % pada laki-laki
dengan usia 60 tahun dan 43%
pada usia 80 tahun

Anatomi

Prostate Hyperplasia

Teori Dihidrotestoteron
Etiologi
Ketidakseimbangan Antara
Estrogen Testosteron
Teori Stroma Epitel
Berkurangnya kematian sel
prostat
Teori stem sel

Patofisiologi Hiperplasia Prostat

Manifestasi Klinis
LUTS: obstruktif dan iritatif
Obstruktif
Hesitansi
pancaran miksi
lemah
Intermitensi
Miksi tidak puas
Menetes setelah
miksi

Iritatif
Frekuensi
Nokturia
Urgensi
Disuri

Gejala pada saluran kemih atas


berupa gejala obstruksi antara lain
nyeri pinggang, benjolan di
pinggang (hidronefrosis), dan
demam (infeksi, urosepsis).

Gejala disaluran kemih bisa berupa


hernia inguinalis atau hemoroid yang
timbul akibat sering mengejan saat miksi
sehingga terjadi penigkatan tekanan
intraabdominal

Pemeriksaan Fisik
RT TSA, UK P, curiga ada keganasan, dapat pula
memeriksa besarnya prostat, konsistensi,
cekungan tengah

Pemeriksaan Lab
Sedimen urin diperiksa untuk mencari
kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi
pada saluran kemih. Obstruksi uretra
menyebabkan bendungan saluran kemih sehingga
menganggu faal ginjal karena adanya penyulit
seperti
hidronefrosis menyebabkan infeksi dan urolithiasis

Pencitraan
Foto polos : Batu atau kalkulosa prostat atau
menunjukkan bayangan buli-buli yang penuh terisi
urin, yang merupakan tanda retensi urin

IVP : Kelainan ginjal atau ureter, perkiraan besar


kelenjar prostat

USG : Untuk mengetahui besar dan volume prostat


menentukan jumlah residual urin dan mencari
kelainan lain pada buli-buli.

Pemeriksaan lain

Residual urin, diukur dengan kateterisasi setelah


miksi atau dengan pemeriksaan ultrasonografi
setelah miksi

Pancaran urin (flow rate), dengan


menghitung jumlah urin dibagi dengan
lamanya miksi berlangsung (ml/detik)
atau dengan uroflowmetri

Terapi
Watchful
waiting

Skor IPSS < 7


- Jangan mengkonsumsi kopi atau
alkohol
- Kurangi makanan dan minuman
yang mengiritasi buli-buli (kopi,
coklat)
- Kurangi makanan pedas atau asin
- Jangan menahan kencing terlalu
lama
-

Medikamento
sa

Mengurangi resistensi otot polos


prostat dengan adrenergik blocker
Mengurangi volume prostat dengan
menurunkan kadar hormon
testosteron melalui penghambat 5reduktase

Operasi

Indikasi
- Tidak menunjukkan pebaikan
setelah terapi medikamentosa
- Mengalami retensi urin
- Infeksi Saluran Kemih
berulang
- Hematuri
- Gagal ginjal
- Timbulnya batu saluran kemih
atau penyulit lain akibat
obstruksi saluran kemih
bagian bawah

Pembedahan terbuka (prostatektomi


terbuka)

Jenis
Pembedah
an

Pembedahan endourologi
Operasi terhadap prostat dapat
berupa reseksi (Trans Urethral
Resection of the Prostat/TURP),
Insisi (Trans Urethral Incision of the
Prostate/TUIP) atau evaporasi
Termoterapi, Trans Urethral Needle
Ablation of the Prostat/TUNA,
pemasangan stent, High Intensity
Focused Ultrasound/HIFU serta
dilatasi dengan balon (Transuethral
Ballon Dilatation/TUBD).

Anda mungkin juga menyukai