Anda di halaman 1dari 2

M.

Zetvandi Ibrahim
2013730151
3. c. acylostomiasis dan necatoriasis
Cacing tambang pada manusia dikenal 2 jenis yang tersering, yakni sebagai beriku
t:
1.
Ancylostoma duodenale yang disebut jenis dunia lama
2.
Necator Americanus yang dikenal sebagai jenis dunia baru. Jenis penyakit y
ang kedua inilah yang dibawa dari Afrika.
Epidemiologi.
Telur cacing ini untuk pertumbuhannya memerlukan temperature terendah se
kitar 18C dan tanah yang lembab. Dengan demikia suatu kenyataan bahwa daerah-daer
ah panas merupakan tempat penyebarannya.
Penyebaran disebabkan oleh factor-faktor berikut.
1.
Pembuangan kotoran orang-orang yang terinfeksi di tempat-tempat yang dilew
ati orang lain
2.
Tanah atau pasir tempat pembuangan kotoran yang merupakan medium baik bagi
larva
3.
Suhu panas dan lembab
4.
Populasi yang miskin dengan orang-orang tanpa sepatu.
Di Cina perpindahan terjadi karena pemakaian pupuk dari kotoran manusia. Di Indo
nesia ankilostomasis banyak terjangkit oleh karyawan perkebunan karet. Orang ne
gro lebih resisten dari orang kulit putih terhadap Necator americanus.
Proses infeksi.
Ancylostoma duodenale hidup di dalam rongga usus halus tapi melekat pada dinding
usus dan mengisap darah sebagai makanannya. Infeksi cacing ini menyebabkan kehi
langan darah secara perlahan-lahan sehingga penderita mengalami kekurangan darah
(anemia) yang disebab oleh perdarahan pada bekas gigitan cacing, karena cacingn
ya mengeluarkan anticoagulani ketika ia mengisap darah, akibatnya dapat menurunk
an gairah kerja serta menurunkan produktivitas. Tetapi kekurangan darah ini bias
anya tidak dianggap sebagai cacingan namun dianggap karena kekurangan darah yang
biasa terjadi karena banyak sebab. Kebiasaan defekasi di tanah dan pemakaian ti
nja sebagai pupuk kebun (berbagai daerah tertentu) penting dalam penyebaran infe
ksi. Biasanya terjadi pada golongan pekerja perkebunan yang langsung berhubungan
dengan tanah, mendapat infeksi lebih besar 70%. Untuk menghindari infeksi ini d
engan menggunakan sandal atau sepatu.

Patofisiologi.
Larva yang menembus kulit menyebabkan rasa gatal. Apabila sejumlah larva
menembus paru-paru, bagi orang-orang yang peka maka suatu waktu dapat menyebabk
an bronchitis atau pneumonitis.
Penyakit cacing tambang sebenarnya merupakan suatu infeksi kronis. Orang-orang y
ang terinfeksi kadang-kadang tidak melibatkan symptom akut, karena serangan caci
ng dewasa dapat menyebabkan anemia yang disebabkan kehilangan darah secara terus
-menerus. Satu ekor cacing dapat menghisap darah setiap hari 0,1
1,4 cm, berarti
penderita yang mengandung 500 ekor cacing akan kehilangan darah 50 500 cm setiap
harinya.
Cacing dewasa
Sifatnya mengisap darah,dan suka berpindah2,serta luka bekas isapannya terus
mengeluarkan darah.
OK. cacing ini mengeluarkan sejenis anticoagulansia pada mukosa usus tempat m

ulutnya melekat,maka akan menimbulkan Anaemia Hypochrom Micrositer


Hb nya bisa turun sampai 2 gram%,dan RBC lebih < dari kurang normal.
Keluhannya pasien merasa lemah, masih bisa bekerja, lesu, jantung berdebar deba
r.
Anemia terjadi oleh karena :
- Defesiensi Fe,darah yg diisap,rata2 0,03ml darah/hari/ekor.
- Berat ringannya anaemi,tergantung pada jumlah, jenis species cacing, serta
gizi, umur dan daya
tahan pasien,serta reinfeksi.
Gejala klinis.
1.
Penetrasi kulit
a.
Satu atau dua hari setelah larva menembus kulit terjadi eritema dan gatal
(ground itch atau dew itch) dengan bintik-bintik merah. Dalam 10 hari keadaan in
i hilang.
b.
Gambaran yang kedua terjadi urtikaria segera larva berada di atas kulit. K
ondisi ini terjadi dalam beberapa jam, setelah itu bintik merah hilang.
2.
Pasase paru-paru
Pasase paru-paru dapat menimbulkan bronchitis atau pneumonitis, tergantung pada
kepekaan individu.
3.
Stadium dewasa dalam usus
Adanya cacing dewasa dalam usus dapat menyebabkan sakit perut, muntah, kembung,
sering flatus, diare dan malaise umum yang muncul pada beberapa pasien 8 30 hari
setelah infeksi.
Symptom utama adalah pallor kulit (kulit pucat), muka pucat, kadang-kadang terd
apat udema pada tungkai bawah. Para penderita kebanyakan kulitnya berwarna kunin
g.
Ancylostoma duodenale menyebabkan anemia yang lebih cepat daripada Necator ameri
canus. Patogenitas Ancylostoma brazillensis lebih sederhana. Menurut penelitian,
anemia biasanya muncul 10-20 minggu setelah infeksi dan kemudian perlahan-lahan
terus menaik.
4.
Bila larva filariform tertelan Akan meinmbulkan Wakana disease .

Diagnosis.
Diagnosis ankilostomiasis didasarkan pada hasil analisis klinis dan data
laboratories. Faktor yang menentukan adalah ditemukannya telur cacing ini dalam
tinja. Haruslah diingat bahwa telur ini sangat menyerupai telur Trichostrongylu
s. Perbedaannya adalah telur Trichostrongylus terdapat 16-30 blastomer.
Pencegahan
Pencegahan infeksi cacing tambang dapat dihindarkan dengan cara sebagai berikut.
1.
Pembuangan tinja pada jamban-jamban yang memenuhi syarat kesehatan
2.
Memakai sepatu untuk menghindari masuknya larva melalui kulit
3.
Mengobati orang-orang yang mengandung parasit.
Pengobatan.
Pengobatan penyakit cacing tambang dapat dilakukan dengan berbagai macam
anthelmintik, antara lain befenium hidroksinaftoat, tetraldoretilen, pirantel p
amoat dan mebendazol. Bila cacing tambang telah dikeluarkan, perdarahan akan ber
henti, tetapi pengobatan dengan preparat besi (sulfas ferrosus) per os dalam jan
gka waktu panjang dibutuhkan untuk memulihkan kekurangan zat besinya. Di samping
itu keadaan gizi diperbaiki dengan diet protein tinggi.
i win

Anda mungkin juga menyukai