TEKNOLOGI SENSOR
Oleh:
Agus Nawawi
Farah Devi I
M. Herwindra B
Purwanto
Dwi Putri M.S
Luhung W.D
M. Ismi M.
(2210121032)
(2210121033)
(2210121035)
(2210121042)
(2210121052)
(2210121053)
(2210121053)
TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2015
Prinsip kerja
Memanfaatkan perubahan kapasitif
Perubahan posisi bahan dielektrik diantara kedua keping
Pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang berhadapan
langsung
Perubahan jarak antara kedua keping
Contoh sensor
Sensor Relative Humidity HS-15P
Contoh Sensor
Sensor ABS-300
Aplikasi dalam industry
Indikator pengering pada mesin cuci
Prinsip kerja
Terdiri dari film tipis polimer / oksida logam antara dua elektroda
konduktif.
Permukaan penginderaan / sensor dilapisi dengan logam berpori
elektroda untuk melindunginya kontaminasi. bahan kaca, keramik, atau
silikon.
Perubahan dalam konstanta dielektrik sensor kelembaban kapasitif
hampir berbanding lurus dengan kelembaban relatif lingkungan
sekitarnya
Karakteristik sensor
Perubahan
kapasitansi
0,2-0,5
pF
untuk
RH
1%
Kapasitansi antara 100 dan 500 pF sebesar 50% RH pada 25 C.
Rentang waktu respon antara 30 hingga 60 s untuk perubahan RH 63%.
1
1
1
1
1
LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan power supply dan pastikan power masih off
2. Ukur resistansi melaui pin 6 dan 8, atau pin 4 dan 7 dan catat
hasilnya pada tabel 1
3. Hubungkan pin 1 ke pin 2 sehingga tegangan heater dapat menjadi
pemanas. Dan hubungkan multimeter (Rx10) melalui pin 6 dan
pin 8.
4. Nyalakan power supply dengan segera ukur resistansi, dan catat
hasilnya pada tabel 1. Lanjutkan mengukur resistansi pada setiap
menit dan catat hasilnya.
Gambar 1
Resistance
Sensor
off()
Resistance sensor
Immediatelly
ON()
Tabel 1
Resistance sensor setelah ON ()
1 menit
2 menit
3 menit
5.
Gambar 2
6.
7.
8.
Kondisi
Clean air
LPG(LNG)
RECOVER
Tabel 2
After 1 menit (V)
HASIL PERCOBAAN
Resistance
Sensor off()
0
Resistance sensor
Immediatelly
ON()
0
Tabel 1
Resistance sensor setelah ON ()
1 menit
2 menit
3 menit
24,5 K
28,2 K
29,7 K
Clean air
LPG(LNG)
RECOVER
Tabel 2
After 1 menit (V)
13,93
13,89
-
Analisa:
Data pada tabel 1 resistansi yang dihasilkan sensor tidak
mengalami banyak perbedaan pada menit ke-1, ke-2, maupun ke-3. Karena
sensor tidak menerima aliran gas yang berarti (sedikit). Ketika power masih
off tidak ada resistansi karena arus yang mengalir juga 0.
Data pada tabel 2 sangat tidak akurat, hal ini disebabkan beberapa
kemungkinan salah satunya adalah aliran gas yang sangat sedikit dan daya
sensor yang sudah aus karena faktor usia. Sehingga pengukuran tidak
dlanjutkan pada saat recovery.
4-5-2 GAS ALARM
PERALATAN PERCOBAAN
1
1
1
1
LANGKAH PERCOBAAN
1.
Gambar 3
2.
3.
4.
5.
HASIL PERCOBAAN
WAKTU
Tabel 3
LEVEL
INDICATOR
ALARM
2 menit
10
Tidak bunyi
2 menit
Bunyi
LED ON
1-10 pada 1.20
menit
1-7
Analisa:
Data pada tabel 3 menunjukkan banyak tidaknya gas yang
mengenai sensor. Pada awalnya diberikan level indikator 10, sampai menit
ke 1 lebih 20 detik led indikator bisa menyala dari tingkat 1-10 sedangkan
alarm tidak berbunyi. Dan pada level indikator 4, LED indikator menyala
sampai tingkat 7 dan alarm bisa menyala. hal ini bisa terjadi karena pada
level indikator 10 gas yang mengenai sensor tidak memenuhi banyaknya
dan gas segera menguap dan udara menjadi bersih sebelum waktunya.
Ambient temp
Multimeter
indicator
Tabel 4
Natural state
Humadity 50%
3
3,6
Humadity 80%
4
1
1
1
1
1
LANGKAH PERCOBAAN
1. Pastikan power supply masih off. Hubungkan sensor unit seperti
gambar 4. Atur multimeter DC 10 V.
Gambar 4
2.
3.
Natural
state(V)
Tabel 3
Humadity 50%(V)
Ambient temp
Multimeter
indication
4.
5.
HASIL PERCOBAAN
Tabel 4
Ambient temp
Multimeter
indication
Natural
state(V)
3
Humadity 50%(V)
3,6
Analisa:
Pada percobaan ini kelembapan diciptakan dengan cara
menghembuskan nafas (meniup sensor) dengan dikurung kertas. Natural
state adalah kondisi saat sensor belum ditiup, dan multimeter menunjukkan
tegangan 3 volt. Sedangkan saat sensor sudah ditiup selama beberapa detik
tegangan menunjukkan 3,6 dan ditambah beberapa detik lagi tegangan
berubah menjadi 4 volt. Dalam percobaan ini kelembapan yang diberikan
tidak benar-benar bisa 50% dan 80%, karena tidak tersedianya alat untuk
mengukurnya. Sehingga data yang diperoleh kurang akurat. Namun dapat
diambil kesimpulan bahwa semakin lembab maka tegangan yang dihasilkan
juga semakin besar.
KESIMPULAN:
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
Semakin banyak gas yang mengenai sensor maka semakin tinggi
resistansi yang dihasilkan.
Semakin lembab kondisi di sekitar sensor kelembapan maka
tegangan yang dihasilkan juga semakin tinggi.