Anda di halaman 1dari 51

1

STUDI PENGEMBANGAN
INSTALASI PENGOLAHAN LINDI TPA
(STUDI KASUS : TPA SUWUNG KOTA DENPASAR)

Disusun oleh :
Camelia Indah Murniwati
15307066
Pembimbing :
Dr. Ir. Tri Padmi Damanhuri
Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung

OUTLINE
PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM

EVALUASI

SARAN PERBAIKAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA

SIMPULAN

Latar Belakang
Tujuan
Metodologi

Latar Belakang
Landfilling

Lindi /
Leachate

Instalasi
Pengolahan
Lindi (IPL)

IPL TPA
Suwung

Tujuan
Menyusun evaluasi terhadap IPL eksisting.
Membuat saran perbaikan atau alternatif redesain IPL.
Membuat rancangan biaya yang dibutuhkan.

Belum
berfungsi
baik

Metodologi
Survey dan
Pengumpulan Data
Data Karakteristik
Lindi Mei 2011

Data Karakteristik
Lindi Desember
2010
As Built Drawing
IPL TPA Suwung

Data Primer

Data Sekunder
(Kementerian PU)

Data Debit Lindi

Evaluasi

Perhitungan Unit
Pengolahan
Redesain

Pembuatan
Gambar Teknik

Perhitungan
Rencana Anggaran
Biaya

Data Desain
Landfill

Data Klimatologi

TPA Suwung
Instalasi Pengolahan Lindi (IPL)

TPA Suwung

Luas lahan efektif 28 ha.


Landfill terdiri dari 3 4 lift dengan ketinggian 15 20 m
dari dasar pengupasan lahan.

IPL

Pengolahan lindi terdiri atas dua instalasi yang dibangun pada tahun 2009
dan 2010 dengan kapasitas total 3,4 L/detik.

Timbulan Lindi
Karakteristik Lindi
Efisiensi Pengolahan
Desain Unit Pengolahan

10

Timbulan Lindi
Metode neraca air Thornthwaite
Sistem neraca air (Damanhuri, 2008)

Data
1. Klimatologi
Presipitasi dan temperatur
(tahun 1990 2000)
Posisi stasiun meteorologi
(8o44 LS)
2. Desain landfill
Luas landfill efektif (28 Ha)
Tipe dan ketebalan tanah
penutup (Sandy loam, 60
cm)
Kemiringan permukaan (3%)

11
PET Adjusted = PET x Daylight Factor

RO = P x CRO
I = P - RO

i = Heat
Parameter
Temperature (oC)
Heat
PET
Daylight Factor
PET Adjusted
P (mm)
CRO
RO
I
I - PET
APWL
ST
ST
AET
PERC (mm)

Jan
28.40
13.87
174.36
1.07
186.56
405
0.125
51
354
168
0
100
-5
187
173

Feb
32.58
17.08
326.29
0.96
313.24
331
0.125
41
290
-24
-24
78
-22
312
0

Mar
31.38
16.13
274.93
1.04
285.93
194
0.125
24
170
-116
-140
24
-54
224
0

Apr
27.40
13.14
148.04
1.00
148.04
116
0.125
15
102
-47
-186
15
-9
111
0

Mei
28.00
13.58
163.43
1.02
166.69
76
0.125
10
67
-100
-287
5
-10
77
0

Jun
29.15
14.43
196.38
0.97
190.49
41
0.125
5
36
-155
-441
1
-4
40
0

Jul
27.45
13.17
149.28
1.01
150.77
22
0.125
3
19
-132
-573
1
0
19
0

Agu
26.60
12.56
129.31
1.02
131.90
6
0.125
1
5
-127
-699
1
0
5
0

Sep
27.25
13.03
144.38
1.00
144.38
24
0.125
3
21
-123
-823
1
0
21
0

Okt
28.20
13.72
168.82
1.05
177.26
131
0.125
16
115
-63
-885
1
0
115
0

Nov
28.75
14.13
184.38
1.04
191.76
227
0.125
28
199
7
0
8
7
192
0

Des
28.45
13.91
175.76
1.09
191.58
318
0.125
40
278
87
0
95
87
192
0

Total
168.74

2278.61
1891
236
1655

1492
173

Accumulated Potential Water Loss (APWL) = Negative (I PET)


AET = PET ; I PET
AET = I - ST ; I < PET
ST = 150 mm/m x 0.6 m = 90 mm = 100 mm
Tabel Soil Moisture Retention

PERC = I - PET - ST ; I PET


PERC = 0
; I < PET

PERC = 173 mm/tahun

12
Kuantitas lindi (After Fenn et al, 1975)

28

PERC

= 173

mm/tahun

173

50

Kuantitas lindi (Q)

= 50 x 106 L/tahun
= 1,6 L/detik

13

Karakteristik Lindi Desember 2010*


No.

Parameter

Satuan

Influen
Anaerob

Karakteristik
lindi*

Efluen
Anaerob

Fisika
oC
Temperatur
29
TDS
mg/L
4180,4
2580,45
TSS
mg/L
525,25
200-2000
328,15
Kimia
1
pH
7,6
4,5-7,5
7,5
2
Besi terlarut (Fe)
mg/L
4,1
3
Mangan terlarut (Mn)
mg/L
3,45
4
Barium (Ba)
mg/L
0
5
Tembaga (Cu)
mg/L
2,6
6
Seng (Zn)
mg/L
6,7
7
Krom heksavalen (Cr6+)
mg/L
0,9
8
Krom total (Cr)
mg/L
1,2
9
Cadmium (Cd)
mg/L
0,16
10
Raksa (Hg)
mg/L
TTD
11
Timbal (Pb)
mg/L
0,45
12
Stanum
mg/L
TTD
13
Arsen
mg/L
0,75
14
Selenum
mg/L
0,7
15
Nikel (Ni)
mg/L
TTD
16
Kobalt (Co)
mg/L
TTD
17
Sianida (CN)
mg/L
0,9
18
Sulfida (H2S)
mg/L
1,9
19
Flourida (F)
mg/L
TTD
20
Klorin bebas (Cl2)
mg/L
TTD
21
Amonia bebas (NH3-N)
mg/L
19,75
10-800
12,45
22
Nitrat (NO3-N)
mg/L
16,2
5-40
8,8
23
Nitrit (NO2-N)
mg/L
4
3,68
24
BOD
mg/L
198,4
2000-30000
122,6
25
COD
mg/L
224,2
3000-60000
180,7
26
Fenol
mg/L
1,8
27
Minyak nabati
mg/L
1,2
28
Minyak mineral
mg/L
*Keterangan :
Dilakukan oleh Puslitbang Permukiman PU. Baku mutu limbah cair Kep-51/MENLH/10/1995
Karakteristik lindi berdasarkan Tchobanoglous, 1993 dalam Qasim & Chiang, 1994
TTD
: Tidak terdeteksi
X
: Melebihi baku mutu
1
2
3

Efluen
Fakultatif

Efluen
Aerob

2145,15
228,75

1215,4
90,7

7,5

7,5

10,65
7,8
2,24
116,1
145,6

1,75
4,7
0,192
102,15
136,7

Efluen
Constructed
Wetland

Baku
Mutu*

29
925,4
85,7

40
4000
400

7,4
0,65
0,7
0
0,78
1,1
0,06
0,56
0,044
TTD
0,095
TTD
0,075
0,35
TTD
TTD
0,08
0,28
0,08
TTD
1,6
3,9
0,48
92,6
130,1
0,12

6,0 - 9,0
10
5
3
3
10
0,5
1
0,1
0,005
1
3
0,5
0,5
0,5
0,6
0,5
0,1
3
2
5
30
3
150
300
1
10
50

TTD

Ket.*

14

Karakteristik Lindi Mei 2011


No.

Parameter

Satuan

Influen
Anaerob

oC

30,8

Karakteristik
Lindi*

Efluen
Anaerob

Efluen
Fakultatif

Efluen
Aerob

Efluen
Constructed
Wetland

Baku
Mutu*

30,7

31,8

31,6

31,1

40

9486,67

17966,67

19344,44

21448,89

4000

260

1538,22

316

792

400

16,59

30,78

34,03

36,82

8,67

8,07

8,09

8,06

105,67

41,99

38,08

29,03

2,73

1,92

Ket.*

Fisika
1

Temperatur

TDS

mg/L

13161,78

TSS

mg/L

533,33

Daya Hantar Listrik

S/cm

22,81

200 2000

Kimia
8,07

4,5 7,5

pH

Amonium (NH4-N)

mg/L

360,91

Amoniak bebas (NH3-N)

mg/L

53,16

10 8000

21,69

2,9

Nitrat (NO3-N)

mg/L

20,26

5 40

11,75

3,59

3,48

2,79

30

Nitrit (NO2-N)

mg/L

1,77

0,82

7,82

10,79

10,22

Nitrogen Organik

mg/L

431,17

Nitrogen Total Kjeldahl

mg/L

484,33

Total Fosfat (PO4-3-P)

mg/L

1,41

Ortho Fosfat (PO4-3-P)

mg/L

0,81

10

DO

mg/L

1,75

11

BOD

mg/L

3667,67

2000 30000

3020

12

COD

mg/L

8341,33

3000 60000

6144

13

Sulfat

mg/L

1061,96

50 - 1000

723,4

686,64

625,75

618,56

14

Klorida

mg/L

1405,8

200 - 3000

1536,23

5862,32

5963,77

8514,49

15

Besi

mg/L

36,9

50 1200

14,45

1,93

1,56

1,6

10 800

591,08

612,77

2,9

2,73

1,92

5 100

2,61

1,44

1,05

0,94

4 80

2,54

0,6

0,25

0,32

1,25

3,98

4,21

2,83

402

401,33

603,33

150

1655,33

1399,33

1468

300

*Keterangan :
Pemeriksaan didasarkan pada baku mutu limbah cair Kep 51/MENLH/10/1995
Karakteristik lindi berdasarkan Tchobanoglous, 1993 dalam Qasim & Chiang, 1994
X

6,0 - 9,0

: Melebihi baku mutu

10

15

Efisiensi Pengolahan
Kolam Anaerob
No.

Parameter

Kolam Fakultatif

Kolam Aerob

Constructed Wetland

Total

Satuan
Des-10*

Mei-11

Des-10*

Mei-11

Des-10*

Mei-11

Des-10*

Mei-11

Des-10*

Mei-11

Fisika
1

TDS

38,27

27,92

16,87

43,34

23,86

77,86

TSS

37,52

51,25

30,29

60,35

79,46

5,51

83,68

Daya Hantar Listrik

27,27

70,72

60,26

9,31

23,77

91,96

Kimia
1

Amonium (NH4-N)

Amoniak bebas (NH3-N)

36,96

59,20

14,46

86,63

83,57

5,86

8,57

29,67

91,90

96,39

Nitrat (NO3-N)

45,68

42,00

11,36

69,45

39,74

3,06

17,02

19,83

75,93

86,23

Nitrit (NO2-N)

53,67

39,13

91,43

5,28

88

Nitrogen Organik

100

100

Nitrogen Total Kjeldahl

99,53

5,86

29,67

99,60

Total Fosfat (PO4-3-P)

44,83

27,08

10,48

33,33

Ortho Fosfat (PO4-3-P)

76,38

58,33

60,49

BOD

38,21

17,66

5,30

86,69

12,02

0,17

9,35

53,33

83,55

10

COD

19,40

26,34

19,42

73,06

6,11

15,47

4,83

41,97

82,40

11

Sulfat

31,88

5,08

8,87

1,15

41,75

12

Klorida

13

Besi

60,84

86,64

19,17

14

Tembaga (Cu)

70,00

15

Seng (Zn)

83,58

16

Krom (Cr)

53,33

17

Cadmium (Cd)

72,50

18

Timbal (Pb)

78,89

84,15

95,66

16

17

Kolam Anaerob

Kolam Anaerob
Parameter

Satuan

Kedalaman
Waktu detensi
Organic loading rate

m
hari
kg/m3.hari

Kondisi
Eksisting
2,5
17,6
0,21

Kriteria
Desain
2,5 5
25
0,3

Ket*

Sumber

V
X
V

Qasim, 1985
WHO, 1987
WHO, 1987

Kolam Anaerob
Panjang (m)
Lebar (m)
Kedalaman (m)
Panjang bafel (m)
Lebar bafel (m)
Jumlah bafel
Jumlah unit kolam

18

Nilai
25
20
2,5
16
0,2
4
2

Struktur inlet pintu air di permukaan lindi tidak mengalir ke dasar


kolam
Bafel menghindari short circuit.
Waktu detensi > 5 hari kondisi fakultatif mengganggu bakteri anaerob.

19

Struktur Outlet Kolam Anaerob

Waktu detensi lindi di dalam box efluen berdasarkan


perencanaan = 5 jam.
Inlet dan outlet box efluen berada di bagian atas kolam
dan sejajar lindi hanya mengalir di bagian permukaan
waktu detensi lindi < 5 jam.

20

Kolam Fakultatif

Kolam Fakultatif
Panjang (m)
Lebar (m)
Jumlah kompartemen
Panjang tiap kompartemen (m)
Lebar tiap kompartemen (m)
Kedalaman tiap kompartemen (m)
Jumlah unit kolam

Kolam Fakultatif

Parameter

Satuan

Kondisi
Eksisting

Kriteria
Desain

Ket*

Sumber

Kedalaman
Waktu detensi
Organic loading rate

meter
hari
kg/ha.hari

0,4 0,75
2
6.050,5

12
7 50
15 120

X
X
X

Qasim, 1985

Nilai
25
15
5
15
4,5 4,75
0,4 0,75
2

Benefield & Randall, 1980


Qasim, 1985

Debit lindi kecil dan ketinggian ambang yang tinggi lindi tidak
mengalir seperti terjunan proses aerasi melalui terjunan / cascade
tidak berjalan dengan baik.
Kedalaman < 1 m tidak terbentuk zona anaerob dan zona fakultatif.

21

22

Kolam Aerob

23

Kolam Aerob
Parameter

Satuan

Kedalaman
meter
Waktu detensi
hari
Organic loading rate kg/ha.hari

Kondisi
Eksisting
1,4
2
2.691,25

Kolam Aerob
Panjang (m)
Lebar (m)
Kedalaman (m)
Jumlah unit kolam
Kriteria
Desain
0,3 1,0
5 20
40 120

Ket*

Sumber

X
X
X

Qasim, 1985
Qasim, 1985
Qasim, 1985

Nilai
12,5
7,95
1,4
2

Struktur inlet berupa ambang kemungkinan short circuit.


Kedalaman kolam > 1 m sinar matahari tidak masuk ke seluruh
bagian kolam fotosintesis tidak terjadi di seluruh bagian kolam
tidak seluruh bagian kolam bersifat aerob.

24

Constructed Wetland

25

Constructed Wetland
Parameter

Satuan

Waktu Detensi

hari

Kondisi
Eksisting
1

Tinggi Muka Air


Tinggi Media
Beban BOD

m
m
kg/ha.hari

1,5
1,3
1.849,33

Kriteria
Desain
3 4 (BOD)
6 10 (N)
0,3 0,6
0,5 0,8
< 110

Ket*
X
X
X
X

Constructed Wetland
Panjang (m)
Lebar (m)
Kedalaman total (m)
Jumlah unit kolam

Nilai
15
10
1,3
2

Tinggi muka air berada di atas permukaan wetland (ponding) kemungkinan


terjadi clogging
Vegetasi Rumput Gajah (Penisetum purpureum) mati.

26

Kolam Penampung

27

Desain Unit Pengolahan


Kolam Penampung

Kolam Penampung
Panjang (m)
Lebar (m)
Kedalaman total (m)
Jumlah unit kolam

Tidak terjadi pengolahan pada kolam penampung.


Waktu detensi = 1,5 hari.
Struktur inlet berada di dasar kolam dan struktur outlet berada di
permukaan kolam menghindari short circuit.

Nilai
15
10
2
2

28

Lay out IPL redesain


Penambahan unit tangki ekualisasi
Redesain kolam anaerob
Redesain kolam fakultatif
Redesain kolam aerob
Redesain constructed wetland
Mekanisme by pass
Profil hidrolis

Lay Out IPL Redesain

29

30

Tangki Ekualisasi
IPL TPA Suwung tidak
dilengkapi dengan tangki
ekualisasi.
Konsentrasi BOD influen
sangat berfluktuasi perlu
tangki ekualisasi.
Tipe : flow through meredam
fluktuasi konsentrasi.

Kriteria Desain
(Arceivala & Asolekar, 2007)
Parameter
Waktu detensi

Simbol
td

Satuan
jam

Besaran
28

Data Perencanaan
Parameter
Debit lindi
Waktu detensi
Kedalaman bak
Free board

Simbol
Q
td
D

Satuan
L/detik
jam
m
m

Besaran
1,6
5
2
0,5

Volume bak (V)


V =Qxt
= 1,6 L/detik x 5 jam x 3600 dtk/jam x m3/1000 L
= 28,8 m3
Dimensi bak
Panjang bak (p) = 5 m
Lebar bak (l)

= V/(p x D)
= 28,8 m3/(5 m x 2 m)
= 2,88 m = 3 m

Kedalaman total = D + free board


= 2 m + 0,5 m = 2,5 m

31

Tangki Ekualisasi
Dimensi
Parameter
Jumlah tangki
Panjang
Lebar
Kedalaman
Free board

Simbol
p
l
D

Satuan
unit
m
m
m
m

Besaran
1
5
3
2
0,5

32

Kolam Anaerob
Kolam anaerob eksisting perlu
diredesain dengan memperkecil
luas kolam waktu detensi
lebih singkat.
Kriteria Desain
Parameter
Kedalaman
Waktu detensi
Organic loading rate

Satuan

Besaran

m
hari
kg/m3.hari

2,5 5
25
0,3

Sumber
Qasim, 1985
WHO, 1987
WHO, 1987

Data Perencanaan
Parameter

Free board
Panjang bafel
Lebar bafel
Kedalaman bafel
Jumlah bafel

Simbol

Satuan

Besaran

m
m
m
m

0,55
16
0,2
2,8
2

33

Kolam Anaerob

Dimensi
Parameter
Jumlah kolam
Panjang
Lebar
Kedalaman
Free board
Panjang bafel
Lebar bafel
Kedalaman bafel
Jumlah bafel

Simbol
p
l
D

Satuan

Besaran

unit
m
m
m
m
m
m
m

1
20
15
2,5
0,55
16
0,2
2,8
2

34

Kolam fakultatif harus diredesain dengan


memperdalam dan memperluas kolam.
Keterbatasan luas lahan diredesain
menjadi aerated lagoon.
Tipe : Aerobic flow through aerated
lagoon.

Kriteria Desain
(Metcalf & Eddy, 20004)
Parameter
SRT
Kedalaman kolam
Koefisien
penyisihan BOD
terlarut
Koefisien kinetik
pertumbuhan sel
maksimum
Koefisien
kematian
Koefisien
temperatur
Half velocity
constant
Faktor
proporsionalitas

Simbol
D
K

Kd

Satuan
hari
m
hari-1

mg sel
tumbuh/mg
BOD
terkonsumsi
hari-1

mg BOD/L

Data Perencanaan
Parameter

SS influen
SS setelah pengendapan
Koef. kinetik pertumbuhan

Besaran
36
25
2 10

0,4 0,8

0,025 0,075
1,04 1,10

Ks

Aerated Lagoon

25 100
0,5

Koefisien kematian
Koefisien kinetik
Koefisien kinetik
Total volatile solid
Koef. penyisihan BOD
terlarut
Temperatur rata-rata limbah
Temperatur minimum udara
ambien
Temperatur maksimum
udara ambien
Faktor proporsionalitas
Koefisien temperatur
Konstanta aerasi
Konstanta aerasi

Simbol

Satuan

Besaran

SSin
SSef
y

mg/L
mg/L
mg VSS/mg
BOD
terkonsumsi

350
50
0,6

Kd
Ks
K
k

mg/L
mg/L
%
hari-1

0,06
100
100
80
6

Ti
Ta min

oC
oC

25
16

Ta max

oC

33

0,5
1,08
0,85
1

35

36

37
Dimensi
Parameter
Jumlah kolam
Panjang
Lebar
Kedalaman
Free board
Jumlah surface aerator

Simbol Satuan
unit
p
m
l
m
D
m
m

Besaran
1
25
15
2
0,67
2

Aerated Lagoon

38

Kolam Sedimentasi
Kolam sedimentasi
pengolahan tambahan dari unit
aerated lagoon.
Kolam aerob eksisting
difungsikan sebagai kolam
sedimentasi.

Kriteria Desain
(Metcalf & Eddy, 2004)
Parameter
Waktu detensi min.
Waktu detensi maks.
Kedalaman min.

Simbol
tdmin
tdmax
Dmin

Data Perencanaan
Parameter

Simbol

Satuan

Besaran

Satuan
jam
hari
m

Besaran
6 12
2
1 1,8

39

Kolam Sedimentasi

40

Kolam Sedimentasi

Dimensi
Parameter
Jumlah kolam
Panjang
Lebar
Kedalaman kolam
Kedalaman ruang lumpur
Free board
Slope

Simbol
p
l
D
Drl
S

Satuan

Besaran

unit
m
m
m
m
m
%

1
12,5
8
2,30
0,14
0,11
2

41

Subsurface Flow Constructed Wetland


Constructed wetland eksisting
kurang luas waktu detensi
singkat dan beban BOD terlalu
tinggi.
Vegetasi mati.
Perlu diredesain constructed
wetland lebih luas dengan
vegetasi yang sesuai.
Tipe : Subsurface flow system
Data Perencanaan
Parameter

Tipe vegetasi
Temperatur minimum air
Media saluran
Kemiringan saluran

Simbol

Satuan

Besaran

Cyperus papyrus

oC

16
Gravelly sand
1

Kriteria Desain
(Crites & Tchobanoglous, 1998)
Parameter
Waktu Detensi

Satuan
hari

Tinggi Muka Air


Tinggi Media
Beban BOD

m
m
kg/ha.hari

Besaran
3 4 (BOD)
6 10 (N)
0,3 0,6
0,5 0,8
< 112

42

Subsurface Flow Constructed Wetland

43

Subsurface Flow Constructed Wetland


Dimensi
Parameter

Satuan

Besaran

Jumlah wetland
Jumlah kompartemen
Panjang
Lebar tiap
kompartemen
Kedalaman media
Kedalaman air
Free board
Kemiringan
Vegetasi

unit
unit
meter
meter

1
8
25
6

meter
meter
meter
%

0,7
0,6
0,2
1
Cyperus papyrus

44

Mekanisme By Pass
Konsentrasi BOD influen rendah tidak perlu dilakukan pengolahan secara
anaerob dibuat mekanisme by pass.
Mekanisme by pass lindi dengan konsentrasi rendah pada tangki ekualisasi
akan dialirkan langsung menuju aerated lagoon tanpa melalui kolam anaerob
dengan menggunakan pipa.
Konsentrasi BOD influen yang diizinkan melalui pipa by pass 1200 mg/L.

45

Profil Hidrolis

46

Profil Hidrolis Jalur By Pass

47
Eksisting

Redesain

Tangki Ekualisasi

Tangki Ekualisasi

1 unit
P=5m
L=3m
D = 2,5 m

Kolam Anaerob

Kolam Anaerob

2 unit
P = 25 m
L = 20 m
D = 3,05 m
Jumlah bafel = 4

1 unit
P = 20 m
L = 15 m
D = 3,05 m
Jumlah bafel = 2

Kolam Fakultatif

Aerated Lagoon

2 unit
P = 25 m
L = 15 m
D = 0,4 m

1 unit
P = 25 m
L = 15 m
D = 2,67 m
Jumlah surface aerator = 2

Kolam Aerob

Kolam Sedimentasi

2 unit
P = 12,5 m
L=8m
D = 2,55 m

1 unit
P = 12,5 m
L=8m
D = 2,55 m

Constructed Wetland

Constructed Wetland

2 unit
P = 15 m
L = 10 m
D = 1,3 m
Vegetasi : Rumput Gajah
(Penisetum purpureum)

1 unit
Jumlah kompartemen = 8
P = 25 m
L tiap kompartemen = 6 m
D = 0,9 m
Vegetasi : Cyperus papyrus

IPL Eksisting

IPL Redesain

Parameter

BOD (mg/L)
BOD Removal (%)

Influen
Anaerob

Efluen
Anaerob

Efluen
Aerated
Lagoon

Efluen
Sedimentasi

Efluen
Constructed
Wetland

4000

1200

84

84

20

70

93

76

48

No

Jenis Pekerjaan

Biaya (Rp)

Pekerjaan persiapan

10.150.000

Konstruksi instalasi

250.047.500

Biaya upah kerja

203.500.000

Total

463.697.500

49

Hasil evaluasi yang dilakukan pada IPL TPA Suwung menunjukkan bahwa total lindi yang
timbul dari TPA Suwung adalah 1,6 L/detik.

Karakteristik lindi yang ditimbulkan TPA Suwung memiliki konsentrasi BOD 198,4 mg/L pada
Desember 2010 dan 3667,67 mg/L pada Mei 2011.
Konsentrasi BOD efluen IPL pada Mei 2011, sebesar 603,33 mg/L, belum memenuhi baku
mutu.
Desain kolam anaerob, kolam fakultatif, kolam aerob, dan constructed wetland tidak sesuai
dengan kriteria desain dan harus diredesain.
Konfigurasi IPL redesain terdiri dari tangki ekualisasi, kolam anaerob, aerated lagoon, kolam
sedimentasi, dan subsurface flow constructed wetland, masing-masing berjumlah satu unit.
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk melakukan redesain IPL sebesar Rp
463.697.500,00.

50

TERIMA KASIH

51

Anda mungkin juga menyukai