- Membuat analisis kredit termasuk analisis keuangan, menghitung kebutuhanmodal kerja dan
membuat cash flow untuk mengetahui jumlah investasi yang wajar (untuk permohonan kredit
Investasi).
- Melakukan kunjungan setempat (On The Spot) ke lokasi usaha calon debitur, untuk memeriksa
jalannya usaha dan sekaligus melakukan verifikasi data keuangan dan usaha calon debitur.
- Memeriksa dan memastikan kebenaran data modal kerja usaha sesuai laporan keuangan antara
lain, kas/rek. di Bank, nilai persediaan/stock barang dagangan, piutang/tagihan usaha/proyek,
hutang dll.
- Mengusulkan pemberian kredit.
3. Tahap Pemberian Failitas Kredit
Setelah melalui proses pemberian kredit dan kredit memperoleh persetujuan untuk direalisasi,
maka dengan demikian nasabah dapat segara menikmati fasilitas kredit sesuai dengan
kebutuhannya.
Tugas AO pada tahap ini adalah :
- Memantau perkembangan usaha debitur sesuai dengan jadwal. Bentuk dan jadwal pemantauan
telah ditetapkan sesuai ketentuan masing masing bank, namun pada prinsipnya, disesuaikan
dengan tingkat kelancaran pembayaran bunga/pokok kredit atau dikenal dengan
istilah Kolektibiliti.
- Melakukan kunjungan setempat (on the spot) untuk memantau jalannya usaha debitur secara
periodik.
- Membantu memberikan saran dan penjelasan kepada debitur sehubungan dengan
jalannya usaha dan dalam kaitannya dengan aktifitas rekening pinjaman.
4. Tahap Perpanjangan Fasilitas Kredit.
Fasilitas kredit, baik itu Kredit Modal Kerja (KMK) maupun Kredit Investasi(KI), masing
masing memiliki jangka waktu tertentu. Bila Kredit untuk modal kerja, lazimnya berjangka
waktu 12 bulan bisa diperpanjang (Revolving), sedangkan untuk Kredit Investasi disesuaikan
dengan periode investasinya.
Oleh karena fasilitas kredit berjangka waktu tertentu, maka setiap jatuh tempo kredit,apabila
debitur masih ingin memperpanjang kreditnya, bank akan meninjau ulang failitas kredit yang
telah diberikan tersebut apakah masih layak untuk diperpanjang.
Dalam proses ini kegiatan AO adalah seperti halnya pada Tahap Pengusulan Kredit diatas.
Level Pendidikan AO
AO yunior, biasanya direkrut oleh bank untuk pegawai baru yang relatip muda,biasanya berusia
antara 23-27 tahun yaitu para calon pegawai yang baru saja lulus (Fresh Graduate) atau yang
telah bekerja dengan pengalaman kurang dari 5 tahun.
Level pendidikan mereka minimal adalah S1 (S2 lebih diutamakan) dari berbagai disiplin ilmu.
Jangan salah, AO tidak hanya berlatar belakang dari fakultas ekonomi atau keuangan, ada juga
AO yang bergelar Dokter, Dokter Gigi, Dokter hewan, Sarjana Teknik , Keguruan , hokum dll.
Yang diperlukan disini adalah level pendidikannya yang S1, bukan dari disiplin ilmu tertentu.
Bagaimana Bank mencetak AO ?
Setelah melalui berbagai test, hingga lulus test wawancara, kemudian pegawai baru calon AO
tsb dibekali dengan pelatihan dan pendidikan khusus mengenai perkreditan. Lama pendidikan
ini bisa mencapai 6 bulan. Dalam masa ini, calon AO harus mengikuti dan menguasai seluruh
materi yang diberikan layaknya dalam masa perkuliahan, bahkan untuk melatih kedisiplinan,
calon AO juga diberikan latihan kemiliteran.
Mengapa AO ?
Bagi Bank, AO adalah sebagai ujung tombak dalam rangka proses pemberian kredit.
Sebagaimana diketahui bahwa bank memperoleh pendapatan antara lain yang dominan adalah
dari bunga kredit. Bunga kredit bisa diperoleh bila kondisi kredit dan usaha debitur dalam
keadaan baik dan lancar.
Oleh karena itu, bank berusaha sebaik mungkin mencetak para AO, agar dapat melaksanakan
tugas dengan baik sehingga dapat menghasilkan protofolio kredit yang baik pula.
Keberadaan AO
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa AO memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka
proses pemberian kredit. Sejak tahap permohonan kredit hingga kredit dikucurkan, tidak bisa
lepas dari keberadaan AO.
Oleh karena itu sebagai konsekwensi, apabila terjadi permasalahan kredit yang mengakibatkan
kredit bermasalah (Non Performing Loan) maka tentu saja AO yang harus
mempertanggungjawabkannya.
Demikianlah sekilas mengenai Accaount Officer (AO), semoga bermanfaat.
Salam