Oleh :
Nama
NIM
Kelompok
Rombongan
Asisten
:
:
:
:
Ummah
A. Latar Belakang
Kebutuhan
kebutuhan
energi
hidup
hidrokarbon
manusia
dikarenakan minyak
bumi
terus
(fosil)
untuk
meningkat,
merupakan
sumber
memenuhi
hal
tersebut
energi
utama
justru
bukan
lagi
bermanfaat,
namun
justru
saluran,
kecelakaan
pengangkutan,
kebocoran
kapal
mampu
mendegradasi
senyawa
hidrokarbon.
ex
situ.
Teknik
dilakukansecara
bioremediasi
langsung
pada
secara
lokasi
in
situ
yang
dapat
mengalami
dipindahkan
ke
dalam
penampungan
yang
lebih
mikroba
pengetahuan
dalam
yang
bioremediasi
mendasar
minyak
tentang
bumi
perubahan
bumi
merupakan
adalah
bakteri.
pendegradasi
Beberapa
hidrokarbon
jenis
yang
bakteri
efektif
yang
adalah
letrospor.
Genus
Pseudomonas
merupakan
mikroba
yang
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengisolasi bakteri
pendegradasi senyawa hidrokarbon dan mengaplikasikannya untuk
bioremediasi skala laboratorium.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai
berikut :
1. Pengkayaan Kultur Bakteri
a. Isolat diinokulasi ke 100 ml media SBS cair. Ditambah 1%
solar.
b. Sediaan diinkubasi selama 7x24 jam pada suhu 37 oC di
shacker inkubator 120 rpm.
2. Pengukuran Kadar Hidrokarbon
1. Spektrofotometri
a. Inokulum hasil pengkayaan diambil 2%, 5%, dan 10%
(1; 2,5; dan 5 ml), dimasukkan ke dalam 50 ml SBS cair
ditambah 1% solar, diinkubasi 14x24 jam di shacjer
inkubator 120 rpm.
4. Karakterisasi Isolat
1. Uji Pewarnaan Gram
a. Isolat bakteri pada pembuatan stok diulas ke object
glass, ditambahkan sedikit akuades, kemudian difiksasi
2-3 kali.
b. Sediaan ditetesi crystal violet, didiamkan 60 detik,
dicuci kering anginkan.
c. Sediaan ditetesi lugols iodine, didiamkan 60 detik,
dicuci kering anginkan.
d. Sediaan ditetesi etanol sampai jernih, dicuci kering
anginkan.
e. Sediaan ditetesi safranin, didiamkan 45 detik, dicuci
kering anginkan.
f. Sediaan diamati sel yang terwarnai, dan bentuk sel.
2. Uji Katalase
a. Isolat bakteri pada pembuatan stok diulas ke object
glass.
b. Ditetesi H2O2.
c. Diamati dibawah mikroskop.
3. Uji Oksidase
a. Isolat bakteri pada pembuatan stok diulas ke object
glass,
b. Ditutup dengan kertas tissue.
c. Ditetesi D-phenylene diamine dihydrochloride.
d. Diamati perubahan warna.
1
2
3
4
5
6
7
0,013
0,047
0,107
0,067
0,048
0,078
0,057
Absorbansi Solar
Hari ke-7
Hari ke14
0,193
0,150
0,089
0,121
0,099
0,130
0,118
0,080
0,151
0,076
0,206
0,103
0,227
0,062
Hari ke21
0,147
-0,069
0,721
0,048
-0,062
0,029
0,089
Kadar
CO2
bebas
(mg/L)
99
110
111,1
110
99
138,6
94,6
Gram
+
1
2
3
4
5
6
7
(coccus
)
(batang
)
(batang
)
(batang
)
(batang
)
(coccus
)
(batang
)
Oksidase
Katalase
SBSA
1000 x p x qx 22
100
99 mg/L
(+)
Gambar
B. Pembahasan
Pencemaran lingkungan yang terjadi karena minyak bumi
dapat menganggu eksosistem bahkan makhluk hidup yang berada
di
sekitar
daerah
yang
tercemar.
Hal
tersebut
dikarenakan
terkontaminasi
Remediasi
dengan
cemaran,
metode
biologi
menjadi
kondisi
acuan.
dikenal
dengan
istilah
senyawa
sehingga
terjadi
perubahan
integritas
molekul
dan
menghilangkan
atau
mendetoksifikasi
pencemaran
mampu
memecah
dan
menggunakan
senyawa
pada
sekitar
lingkungan
yang
tercemar
dan
aerob.
Mikroorganisme
mendegradasi secara
yang
bersifat
aerob
akan
terjadi
dengan
pembentukan
bantuan
aldehid
enzim
alkoho
melalui
reaksi
dehidroginase.
aromatik
(BTEX)
dan
polisiklik
aromatik
polisakarida
amfifatik.
Dalam
medium
cair,
Bakteri
menghasilkan
Pseudomonas
rhamnolipid
aeruginosa
sebagai
diketahui
biosurfaktan
yang
dapat
dapat
Burkholderia,
Mycobacterium,
Pseudomonas,
mendegradasi
minyak
bumi
adalah
Pseudomonas
namun
dapat
mengoksidasi
glukosa
atau
koloni.
P.
aeruginosa
mampu
menghasilkan
Pertumbuhan
bakteri
pendegradasi
senyawa
hidrokarbon
batas
optimum
maka
akan
mempercepat
laju
biodegradasi. Laju biodegradasi laut dicapai pada suhu 1520o C, laju biodegradasi tanah dicapai pada suhu 30-40 oC,
dan air tawar pada suhu 20-30oC (Dhas dan Chandran, 2010).
2. pH
Bakteri pada umumnya memliki pH optimum pada pH alkalin,
namun saat proses degradasi bakteri akan menghasilkan
metabolit-metabolit
asam
dari
proses
metabolismenya
(Notodarmojo, 2005).
3. Nutrisi
Peningkatan jumlah dan reaksi metabolisme mikroorganisme
dapat dilakukan dengan penambahan nutrien. Bakteri dapat
mendegradasi senyawa hidrokarbon dengan laju yang lebih
maksimum apabila dilakukan penambahan nutrisi organik
seperti nitrogen, karbon, dan fosfor (Odu, 1978).
4. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan
oksigen
sangat
dibutuhkan
oleh
tanapa
oksigen
di
air
tanah
tetap
mampu
lahan
yang
tekontaminasi
bahan-bahan
kimia
dapat
mebersihkan
pencemar
hidrokarbon
secara
dan
sulit
menciptakan
kondisi
ideal
untuk
pertumbuhan mikroorganisme.
Menurut Munawar (2012) terdapat dua teknik bioremediasi
yaitu :
1. Bioremediasi
in
situ,
dimana
pencemar
dan
media
ex
situ,
dimana
pencemar
dan
media
mikroba
asli
tanah
yang
distimulasi
senyawa
lebih
hidrokarbon
sedikit
energi
karena
bebas
reaksi
untuk
aerob
inisiasi
dan
akseptor
eksternal.
degradasi
alkana
akan
atau
coccus,
oksidase
positif,
dan
katalase
positif.
Pseudomonas
aeruginosa
merupakan
bakteri
dalam
skala
laboratorium,
bakteri
B. Saran
Praktikum
sudah
berjalan
dengan
baik,
namun
waktu
DAFTAR REFERENSI
Carvalho. 2005. Degradation of Hydrocarbons and Alkohols at
Different Suhues and Salinitiesby Rhodococcus erythropolis
DCL14. FEMS Microbiology Ecology Vol 5(1) : 389-399.
Cooney, J. J. 1985. Factors Influencing Hydrocarbon Degradation In
Three Freshwater Lakes. Microbial Ecology Vol 11 (2): 127-137.
Cookson, J. T. 1995. Bioremediation Engineering : Design and
Application. McGraw-Hill Inc, Toronto.
Das, N. dan Preethy, C. 2010. Microbial Degradation of Petroleum
Hydrocarbon Contaminants : An Overview. VIT University,
India.
Ghazali, M. F. 2004. Biodegradation of Hidrocarbons in Soil by
Microbial
Consortium.
International
Biodeteration
and
Biodegradation Vol 5(4) : 61-67.
Hamme, D. J. 2003. Recent Advances in Petrolum Microbiology.
Microbilogy and Molecular Biology Reviews Vol 6(7) : 503-548.
Mubarok, Z. R. 2011. Pengaruh Penambahan Mn dan Mg pada
Media Stone Mineral Salt Solution Extract Yeast Terhadap
Pencemaran
Air
dan
Tanah.
ITB
Press,