Anda di halaman 1dari 9

I.

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi Desa dan RW/Dukuh/Dusun


1. Lokasi Desa
Desa Laren berada di wilayah pemerintahan Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes. Adapun batas-batas wilayah Desa Laren antara lain adalah :
Sebelah Utara
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
2. Keadaan Alam

:
:
:
:

Desa Kalierang
Desa Kaliwadas
Desa Kalierang
Desa Bumiayu

Desa Laren memiliki luas wilayah 240,466 Ha. Areal ini terdiri dari
53,037 Ha luas pemukiman/pekarangan/bangunan, 7,000 Ha untuk wilayah
kebonan/tegalan, 4,441 Ha luas lain-lain (pekuburan, sungai, dll), tanah bengkok
perangkat desa 0,445 Ha yang terdiri dari sawah 0,365 Ha dan tanah kering 0,080
Ha. Tanaman yang diusahakan antara lain adalah padi dan palawija. Sedangkan
ternak yang dipelihara meliputi ayam kampung, ayam ras, angsa, itik, kerbau dan
kambing.
3. Keadaan Penduduk
Desa Laren terdiri dari 7 Rukun Warga dan 31 Rukun Tetangga. Jumlah
penduduk Desa Laren adalah 5.540 jiwa yang terdiri dari 2.727 jiwa laki-laki, 2.
813 jiwa perempuan.

Tabel 1. Keadaan Penduduk Desa Laren Menurut Tingkat Pendidikan


No

Uraian

Jumlah (orang)

1.
Belum sekolah
2.
Tidak tamat SD
3.
Tamat SD atau sederajat
4.
SLTP atau sederajat
5.
SLTA atau sederajat
6.
Tamat akademi/perguruan tinggi
7.
Belum tamat SD
8.
Tidak sekolah
9.
S-1
Sumber : Profil Desa Laren Tahun 2009

775
290
2524
490
551
85
825
136

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk Desa Laren


No

Uraian

1.
Petani
2.
Pegawai Negri (sipil/ABRI)
3.
Buruh tani
4.
Pedagang
5.
Pengusaha
6.
Buruh industry
7.
Buruh bangunan
8.
Pengangkutan
9.
Nelayan
10. Pensiunan
11. Lain-lain
Sumber : Profil Desa Laren Tahun 2009

Jumlah (orang)
224
65
112
773
6
298
203
27
23
1508

4. Potensi Desa
Desa Laren Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes mempunyai beberapa
potensi yang bisa dikembangkan, antara lain :
1) Sektor Pertanian
Produksi tanaman pangan yang dapat dikembangkan di Desa Laren
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes antara lain padi.

2) Sektor Peternakan

Desa Laren mempunyai sektor peternakan dalam skala rumah tangga


meliputi : ayam kampung, ayam ras, angsa, itik, kambing dan kerbau.
3) Sektor Perdagangan
Masyarakat Desa Laren yang bekerja di sektor perdagangan berjumlah 773
orang. Transaksi jual beli dilakukan di rumah atau di pasar Bumiayu dan pasar
wage.
4) Sektor Pendidikan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Di sektor pendidikan, Desa Laren memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD N 1,
3, dan4 Laren serta 1 MI, 1 TK yaitu TK (Raudlatul Athfal) Al-Ishlah, dan 1 MTS.

B. Profil POSDAYA
1. Proses Pembentukkan POSDAYA
Pada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan
Manusia Indonesia 2006, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,
menyerukan agar semua pihak bekerja sama menyingsingkan lengan baju ikut
membangun

manusia

Indonesia

yang

jumlahnya

melimpah.

Melihat

perkembangan penduduk yang makin tinggi, Presiden berpesan agar program KB


digalakan lagi. Presiden juga menegaskan bahwa pembangunan, utamanya
pembangunan manusia dan keluarga, tidak saja menjadi tanggung jawab dan
monopoli pemerintah, tetapi memerlukan kerja sama dan partisipasi masyarakat
luas.
Pada tahun 1990-an, sejalan dengan makin majunya gerakan KB sebagai
upaya awal pemberdayaan keluarga, Posyandu makin dituntut menjadi wahana
pemberdayaan keluarga secara paripurna. Dengan diterima dan disahkannya
Undang-Undang tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera sebagai UU no. 10 tahun 1992, Posyandu makin dipersiapkan


dan dikembangkan menjadi wahana pemberdayaan keluarga. Tugas pokoknya
melebar

menjadi

lembaga

pemberdayaan

untuk

membantu

keluarga

mengembangkan delapan fungsi keluarga yang utama.


Selain untuk menyambut dan membantu seruan Presiden agar berubah
menjadi kenyataan di lapangan, pengembangan Pos Pemberdayaan juga
dimaksudkan untuk mengantisipasi perluasan unit-unit pelayanan mandiri atau
swasta yang akan membanjiri pedesaan. Unit-unit itu akan dibangun pemerintah
atau masyarakat berupa unit-unit pelayanan keagamaan, kesehatan, pendidikan,
wirausaha, lembaga keuangan, atau bahkan pembinaan lingkungan yang kondusif.
Melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), yang dibangun, dibina
dan dikembangkan oleh perorangan, organisasi atau pemerintah daerah, keluarga
Indonesia diharapkan dapat bersatu dan mempersiapkan diri secara dini. Atau
minimal, dapat saling belajar dengan keluarga lain sesama anggota POSDAYA.
Keluarga yang lebih mampu diharapkan bisa memberi bantuan pencerahan,
sebaliknya keluarga yang masih tertinggal dapat meluangkan waktu belajar
mandiri bersama anggota POSDAYA lain
2. Terbentuknya POSDAYA di desa Laren
Desa Laren melaksanakan kegiatan posyandu secara bergilir tiap
pedukuhan. Namun kegiatan tersebut hanya mengatasi masalah seputar kesehatan,
sehingga dirasa perlu pelebaran fungsi posyandu menjadi pos yang tidak hanya
menangani bidang kesehatan, tetapi juga menjadi pos pemberdayaan keluarga
(POSDAYA) yang mewadahi empat bidang utama yaitu kesehatan, pendidikan,
ekonomi, dan lingkungan.

Pada KKN Unsoed bulan Januari lalu dalam rapat koordinasi selama 2 hari
pertama dengan perangkat desa menghasilkan keputusan untuk memilih dukuh
krajan sebagai posyandu yang akan dijadikan POSDAYA. Selanjutnya hari ketiga
yakni tanggal 27 Januari 2010 dilanjutkan dengan acara Rakor dan Lokakarya
Mini POSDAYA yang dilaksanakan di balai desa dan diikuti oleh ketua RW dan
RT serta ibu-ibu PKK dukuh Krajan. Output dari kegiatan ini adalah terbentuknya
POSDAYA beserta pengurusnya serta program kerja KKN POSDAYA selama 35
hari.
Hari keempat dan kelima yakni tanggal 28 dan 29 Januari dilanjutkan
dengan acara rakor pengurus POSDAYA untuk merumuskan AD/ART dan stake
holder masing-masing kegiatan. Untuk kegiatan ini dibutuhkan dana sebesar
Rp.150.000,00 untuk konsumsi. Dana yang digunakan berasal dari uang kas kkn
bersumber dari iuran masing-masing mahasiswa.

II. Permasalahan dan Strategi Pemecahannya

1) Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan di Laren telah memadai, hal ini dapat
dilihat dari adanya tenaga kesehatan yaitu dokter/bidan desa berjumlah dua
orang yang siap melayani warga. Sementara itu kegiatan POSYANDU di Desa
Laren rutin diadakan seiap sebulan sekali di masing-masing RW.
2) Pendidikan
Perhatian masyarakat terhadap dunia pendidikan dinilai masih kurang.
Hal ini terbukti dengan presentase warga yang hanya lulus SD atau sederajat
sebanyak 44,5 %. Akibat rendahnya kualitas SDM yang dimiliki, terutama
pemuda sebagai modal pembangunan maka sulit sekali bagi mereka untuk
membangun wilayahnya agar menjadi lebih maju dan berkualitas. Untuk itu,
perlu solusi tepat guna meningkatkan kualitas SDM yang ada, salah satunya
adalah dalam bentuk pelatihan- pelatihan yang bermanfaat dan menunjang
keberhasilan serta kemajuan mereka. Pada gilirannya kesemuanya akan
membawa kepada percepatan pembangunan di Desa Laren.
3) Lingkungan
Kondisi jalan Desa Laren di beberapa wilayah telah beraspal, yaitu
berupa jalan desa aspal sepanjang 4,5 Km. Selanjutnya jalan kelas III
sepanjang 2 Km serta jalan kelas IIIA sepanjang 2 Km. Selain itu
permasalahan yang terjadi di desa Laren adalah tidak adanya TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) sampah warga desa, sehingga mengakibatkan warga
membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya seperti sungai, kebun dan
lain-lain. Maka itu diperlukan TPA sampah bagi Desa Laren dan juga
penyuluhan tentang pemisahan sampah keluarga dan pembuangan sampah
pada tempatnya.

4) Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Desa Laren bermata pencaharian sebagai
pedagang, dan sedikit petani. Untuk lahan pertanian hampir 100% ditanami
padi. Sementara itu kepemilikan lahan lebih banyak dimiliki oleh orang luar
desa. Dari segi home industri di Desa Laren terdapat usaha dodol tape dan
dodol sirsak yang produksinya sudah meluas sampai ke luar kota, namun
permasalahan yang terjadi pada desa ini adalah pemasaran masih kurang
maksimal seperti penjualan produk masih per individu. Maka dari itu
diperlukan penyuluhan pemasaran hasil produksi.

III.
A.

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Tujuan Kegiatan
1. Kesehatan

a. Mengembangkan

POSYANDU

Desa

Laren

sehingga

dapat

memberikan pelayanan yang optimal bagi warga desa.


b. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan
deteksi dini tumbuh kembang remaja.
c. Mengembangkan kemandirian anak-anak dan merangsang tumbuh
kembang yang optimal.
d. Meningkatkan ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan
bagi anak.
e. Membina

lansia

tetap

sehat,

segar,

dan

produktif

untuk

meningkatkan kualitas hidupnya.


f. Meningkatkan kesadaran bagi para perokok akan bahaya merokok.
2.

Pendidikan
a. Menggerakan anak-anak akan gemar membaca.
b. Memberikan pemahaman bagi warga akan pentingnya pendidikan
balita.
c. Memberikan pemahaman pada orangtua akan pentingnya peran serta
orangtua dalam proses pendidikan anak.
d. Membantu dan meningkatkan ketrampilan pelajar SD di Desa Laren.
e. Memperkuat sarana dan prasarana pendidikan warga desa.

3.

Ekonomi
a. Meningkatkan pengetahuan warga tentang pemasaran hasil
produksi.
b. Meningkatkan ketrampilan warga desa dalam bidang ekonomi.
c. Meningkatkan pendapatan warga desa.
d. Meningkatkan pengelolaan usaha dengan baik pada warga desa.
e. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan warga desa.

4.

Lingkungan
a. Mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera.
b. Mendukung lingkungan sehat.
c. Meningkatkan pemanfaatan limbah dapur sehingga dapat menjaga
lingkungan menjadi bersih dan sehat.

d. Menyediakan Tanaman Obat keluarga sebagai persediaan obat


keluarga.
e. Meningkatkan sumber gizi keluarga.
f. Meningkatkan usia harapan hidup warga desa dan menekan
pengeluaran keluarga.
B.

Manfaat Kegiatan
1.

Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan Masyarakat
b. Pengetahuan tambahan bagi remaja, anak-anak dan lansia.
c. Sarana menambah pengetahuan dan ketrampilan tentang kesehatan

2.

Pendidikan
a. Sarana menambah pengetahuan dengan gemar membaca.
b. Pengetahuan tambahan bagi orangtua.
c. Sarana dalam membantu pelajar SD.

3.

Ekonomi
a. Ketrampilan tambahan bagi warga desa.
b. Sarana menambah pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi.

4.

Lingkungan
a. Sumber gizi keluarga.
b. Persediaan obat keluarga.
c. Sumber pendapatan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai