khususnya, dimana cinta tak henti-hentinya mengalir bagi orang yang mau
menyadarinya. Tapi ternyata cinta tak terlalu menjangkau kehidupan gadis malang
yang kini memasrahkan hidup di tangan penyakitnya. Kekuatan terbesar yang kini
menyangga kerapuhan jiwanya adalah suport dari kedua orang tuanya dan mimpi
yang slalu terkunci rapat dari sentuhan konflik bathin dalam dirinya yang slama
ini dirasakan.
Sejak Rara berumur 16 tahun, penyakit sudah bersarang di dalam tubuh
jelitanya, dia menderita kankerpenyakit yang tak pernah dan memang tidak
pernah diharapkan untuk kenal dengan dirinya. Dan kini diusianya yang sudah
mau menginjak 17 thn, di atas sekelimit waktu yang tersisa dia hanya berharap
dapat menemukan seseorang yang mau memberikan sedikit kebahagiaan di hari
valentine nanti untuk bekal kenangan yang kan terukir manis di tengah asa yang
kian terkikis. Walaupun terkesan mustahil tapi dia tidak pernah putus asa.
SMA Harapan,,,adalah salah satu tempat yg mampu membrikan sedikit
harapan buat Rara selama ini. Dia adalah termasuk siswa yang pintar d
sekolahnya, namun sayang semenjak kelas 2 ini, semangatnya seolah terkikis
setelah kepahitan yang harus dia terima.
Hari demi hari dia lalui tanpa ada warna-warni yang menghiasi
Sekembalinya dia bersekolah lagi, teman-temannya sangat antusias dengan
kehadiran Rara saat itu. Kebahagiaan teman-temannya mampu mengukir senyum
rara lagi, walaupun mereka tak pernah tau betapa sulitnya dia menata senyum itu
lagi setelah mengetahui betapa sulitnya dia menata senyum itu lagi setelah
mengetahui betapa beratnya takdir yang harus dia terima.
Pertama kalinya dia dapat lagi merasakan semangat hidup, Tuhan pun
seolah tak kuasa untuk manghapus, beliau membiarkan Rara sedikit keluar dari
kesakitannya. Saat itu ada seorang siswa laki-laki pindahan dari SMU lain yang
pindah ke sekolah Rara, laki-laki itu sangat baik terhadapnya. Walaupun laki-laki
itu anak baru tapi sikap dia tidak sedingin yang Rara bayangkan.