Anda di halaman 1dari 5

Susu Skim sebagai minuman tepat untuk diet

1. Produksi
Susu skim adalah produk olahan hasil ternak berupa susu tanpa lemak yang
bubuk susunya dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dan lemak yang
terdapat dalam susu. Susu skim merupakan bagian dari susu yang krimnya diambil
sebagian atau seluruhnya. Susu skim diproduksi dari susu sapi segar, susu sapi segar
merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan
yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin
yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Setiap 100 gram susu segar terkandung kalori
sebesar 70.5 kilokalori, protein sebanyak 3.4 gram, lemak 3.7 gram, mengandung
kalsium sebesar 125 miligram, vitamin A dan B2.

2. Proses
Pemerahan merupakan proses untuk mendapatkan susu segar, dimana
pada umumnya masih teknik tradisional atau manual yaitu masih menggunakan
tangan dan jari-jari tangan manusia, sedangkan pemerahan secara mekanik masih
jarang dijumpai, hal ini karena masih rendahnya pemilikan sapi perah yaitu
antara 2-5 ekor per peternak. Begitu pula dalam penggunaan peralatan masih
secara tradisional.
Alat Pemerahan
Peralatan dalam pemerahan maupun alat penampungan susu harus terbuat dari
bahan yang anti karat, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Bahan atau alat
tersebut pada umumnya terbuat dari stainless atau aluminium. Peralatan yang
dipergunakan antara lain:
a. Ember penampung saat pemerahan
b. Tambang untuk pengikat sapi
c. Vaselin
d. Milkcan
e. Saringan susu atau kain bersih
f. Bangku kecil
g. Tester untuk pengujian penyakit mastitis
Teknik Pemerahan
Sebelum melakukan pemerahan pada sapi, maka yang perlu diperhatikan
dan harus dilakukan adalah kebersihan kandang seperti kotoran sapi, air kencing,
sisa-sisa pakan baik di dalam kandang maupun disekitar lokasi kandang. Kotorankotoran di atas lantai harus bersih yaitu dengan menyemprotkan air di permukaan
lantai kandang sapi. Kemudian mandikan sapi-sapi tersebut dan disikat agar
kotoran yang menempel pada badan sapi bersih. Tujuan membersihkan lantai dan

memandikan sapi adalah untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap susu,


disamping kualitas dan kesehatan susu akan terjamin. Sebelum sapi diperah diberi
makanan terutama makanan penguat atau konsentrat, sedangkan setelah
pemerahan diberikan selesai pemberian pakan hijau. Pemberian pakan hijau jangan
yang mengandung bau seperti daun lobak, kol, silase dan lain sebagainya yang
dapat menyerap bau-bauan, agar baunya tidak terserap oleh susu.
Berikut langkah pemerahan antara lain:
a. Membersihkan kandang dan peralatan pemerahan
b. Memandikan sapi, terutama pada bangian ambing, bagian
belakang disekitar lipatan paha bagian dalam dengan menggunakan
kain lap basah. Kemudian ambing di lap lagi dengan air hangat
(37C) untuk menghindari pencemaran bakteri dan juga untuk
merangsang agar air susu dapat keluar dari kelenjar-kelenjar
susu. Olesi puting susu dengan vaseline agar puting susu tidak luka
atau lecet.
c. Pemerah memakai pakaian khusus yang bersih. Pada waktu
pemerahan posisi pemerah harus berada disebelah kanan sapi
sehingga tangan kiri berfungsi sebagai penahan apabila ada
tendangan kaki sapi, sedangkan tangan kanan untuk menjaga
ember susu.
d. Untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan sapi terjangkit
mastitis atau radang ambing, maka perlu dilakukan pengetesan pada
waktu pemerahan. Oleh karena itu disediakan wadah atau cangkir
(strip cup) yang ditutup dengan kain hitam. Pemerahan pertama dan
kedua air susu ditampung dalam cangkir tersebut kemudian amati
susu tersebut apabila terdapat tanda-tanda susu bercampur dengan
darah atau nanah, maka dipastikan sapi tersebut terjangkit mastitis,
pemerahah selanjutnya harus dihentikan. Bila tidak terjangkit
pemerahan dapat dilanjutkan. Sapi yang diduga terjangkit mastitis
hendaknya segera dilakukan pemisahan dengan sapi-sapi lainnya
untuk pengobatan selanjutnya.
e. Pemerahan dilakukan dengan baik dan benar agar puting susu sapi
tidak terluka atau lecet. Pemerahan diusahakan menggunakan ke
lima jari tangan dan jangan diperah secara dipijit atau ditarik
karena puting susu lama kelamaan akan memenjang.
f. Selesai pemerahan, susu segera disaring dengan kain nilon yang
halus kemudian diukur atau ditimbang.
g. Setelah pemerahan selesai ambing puting dibilas dengan air bersih
dan hangat kemudian puting susu dicelup dengan larutan biocid.

3. Distribusi

Internal
Air susu diproduksi oleh kelenjar susu di dalam ambing. Ambing sapi
terbagi dua bagian, yaitu ambing kiri dan ambing kanan, selanjutnya masingmasing ambing terbagi dua bagian lagi yaitu kuartir depan dan kuartir belakang.
Tiap-tiap kuartir mempunyai satu puting susu. Kelenjar susu tersusun dari
gelembung-gelembung susu sehingga berbentuk seperti setandan buah anggur.
Dinding gelembung merupakan sel-sel yang menghasilkan air susu. Bahan
pembentuk air susu berasal dari darah. Air susu mengalir melalui saluran-saluran
halus dari gelembung susu ke ruang kisterna dan ruang puting susu. Dalam
keadaan normal, lubang puting susu akan tertutup. Lubang puting menjadi
terbuka akibat rangsangan syaraf atau tekanan sehingga air susu dari ruang
kisterna dapat mengalir keluar. Gerakan menyusui pada pedet, usapan atau
basuhan air hangat pada ambing merupakan rangsangan pada otak melalui
jaringan syaraf. Selanjutnya otak akan mengeluarkan hormon oksitosin ke dalam
darah. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot pada kelenjar susu bergerak
dan lubang puting membuka sehingga susu dapat mengalir keluar.

Eksternal
Industri Pengolahan Susu (IPS)

Industri Penyedia Input dan sarana produksi


Distribusi susu
Pembayaran susu dan Pembin
Lembaga keuangan / Perbankan

KUD persusuan

Pembayaran susu
Suplay input dan sarana prod
Distribusi susu

o Secara umum aliran distribusi susu di mulai dari peternak yang datang dari
berbagai lokasi mengantarkan susunya ke titik terdekatPeternak
yang telah ditentukan
oleh koperasi atau disebut juga Tempat Penampungan Susu (TPS).

o Susu-susu dari TPS tersebut diambil oleh koperasi melalui alat transportasi
pengangkut susu untuk ditampung di koperasi.
o Pihak koperasi melakukan test dan uji kualitas susu yang dihasilkan peternak
yang nantinya akan dikompensasi dengan harga susu per liternya.
o Susu yang ditampung oleh koperasi selanjutnya dikirim ke Industri Pengolahan
Susu (IPS).
o Industri Pengolahan Susu (IPS) mengolah susu sesuai permintaan pasar,
misalnya es krim, susu bubuk, susu kental, mentega, yoghurt yang dihasilkan
melalui proses homogenisasi, sterilisasi, pasteurisasi dan fermentasi.

4. Preparasi
Pembuatan susu skim cecara tradisional, susu didiamkan supaya lemak susu
menggambang di permukaan. Lemak ini dipisahkan untuk dibuat butter dan produk
krim lainnya. Susu yang telah diambil lemaknya ini dapat langsung dikonsumsidengan
melakukan perebusan terlebih dahulu atau diproses lebih lanjut untuk membuat produk
susu olahan lainnya.
Pembuatan produk susu modern menggunakan teknik sentrifugasi, karena lebih
hemat waktu. Sentrifugasi adalah metoda pemisahan kandungan bahan berdasarkan
perbedaan berat jenis dengan menggunakan mesin putar berkecepatan tinggi. Bagian
yang kental atau berbentuk krim yang dikumpulkan dari lapisan atas digunakan untuk
membuat keju, butter, atau produk susu lainnya. Susu skim dari pabrik disterilisasi
dengan teknik pasturisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan setiap komponen
(partikel) dalam susu pada suhu 62oC selama 30 menit, atau pemanasan pada suhu
72oC selama 15 detik, yang segera diikuti dengan proses pendinginan. Ada 2 macam
cara pasteurisasi yaitu pasteurisasi lama (LTLT= Low Temperature Long Time)
dengan suhu 62oC- 65oC selama 30 meni, dan pasteurisasi sekejap (HTST= High
Temperature Short Time) dengan suhu 85oC 95oC selama 1-2 menit. Pasteurisasi
juga berguna untuk membunuh mikroorganisme yang mungkin terdapat dalam susu.
Setelah pasturisasi, susu juga dihomogenisasi untuk memecah padatan lemak sehingga
kekentalannya merata. Susu lalu dididihkan sekali lagi untuk memisahkan lapisan krim
di bagian atasnya. Susu skim lalu dikemas dan dikirim ke berbagai tempat. Untuk
membuat susu skim bubuk, susu skim dievaporasi sampai kering. Hal ini akan
membuat susu skim lebih tahan lama serta memudahkan transportasi dan penyimpanan.

5. Evaluasi
Sebagai pedoman, produk berlabel susu skim memiliki kandungan lemak kurang

dari 0,5%. Susu rendah lemak atau susu semi-skim (setengah skim) memiliki
kandungan lemak antara 1% sampai 2%. Banyak produk susu dibedakan berdasarkan
label kandungan lemaknya untuk memberikan pilihan bagi konsumen. Susu murni
mengandung lemak sekitar 3,5%.

6. Manfaat
Karena susu skim bebas lemak, maka susu ini dianggap lebih sehat bagi orang yang
memilih diet rendah lemak. Susu skim juga lebih rendah kolesterol dan lebih rendah
kalori sehingga bisa menjadi pilihan bagi orang yang membatasi asupan kolesterol atau
orang yang membatasi asupan kalori dalam rangka menurunkan berat badan.

Anda mungkin juga menyukai