1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya barotrauma?
Barotrauma terjadi akibat perubahan tekanan yang besar seperti pada
penerbangan dan penyelaman yang menyebabkan tuba eustachius gagal untuk membuka. Tuba eustachius adalah penghubung antara telinga tengah dan nasofaring. Untuk memelihara tekanan yang sama pada kedua sisi dari gendang telinga yang intak, diperlukan fungsi tuba yang normal. Jika tuba eustakius tersumbat, tekanan udara di dalam telinga tengah berbeda dari tekanan di luar gendang telinga, menyebabkan barotrauma. 2. Bagaimana penatalaksanaannya? Mengunyah atau menelan dapat membantu membuka tuba eustachius sehingga udara dapat keluar-masuk untuk menyamakan tekanan dengan udara luar. Penderita infeksi atau alergi hidung dan tenggorokan bisa mengalami rasa nyeri ketika bepergian dengan pesawat terbang atau menyelam. Untuk meringankan penyumbatan dan membantu membuka tuba eustachius dapat diberikan dekongestan, dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot. Pasien tidak menderita ISPA a. Semprotan neosinfrin b. Menginflasi tuba dengan perasat polizer c. Dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1-2 minggu atau sampai gejala menghilang Pasien menderita ISPA a. Semprotan neosinfrin b. Tidak bias menginflasi tuba dengan perasat polizer c. Dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya selama 1-2 minggu atau sampai gejala menghilang d. Antibiotik bila ada faringitis atau rhinitis bakterialis Jika selama penerbangan, untuk menyamakan tekanan di telinga tengah dan mengurangi rasa nyeri bisa diatasi dengan: a. Menguap 1
b. Mengunyah permen karet
c. Menghisap permen d. Menelan 3. Bagaimana cara mencegah terjadinya barotrauma? Pencegahan a. b. c. d. e. f.
Gerakan mengunyah dengan atau tanpa makanan
Gerakan menelan makanan, minuman atau air liur Pada bayi menyusui Menghirup minyak kayu putih atau mentol Melakukan valsava manuver Apabila menderita infeksi telinga tengah diminta untuk tidak
melakukan perjalanan g. Dengan menggunakan alat sumbat telinga (ear plug)