Anda di halaman 1dari 6

MATERI SAP

JAJANAN SEHAT

A.

Pendahuluan
Setiap anak ketika hendak berangkat sekolah tidak pernah lupa meminta doa restu disertai

uang saku kepada kedua orang tua. Yang mana uang saku tersebut akan digunakan untuk
membeli minuman dan sekedar makanan pengganjal perut. Begitu bel tanda istirahat berbunyi,
spontan uang saku dikeluarkan sambil berlari ke arah tukang dagang dengan alasan sudah
kehausan dan kelaparan. Beraneka jenis minuman dan makanan langsung diserbu tanpa
mempedulikan kondisinya. Ada fanta, es jeruk, cireng, batagor, bala-bala, baso, mie ayam,
martabak dan lain sebagainya. Yang terpenting bagi mereka hilang dahaga dan lapar setelah
kurang lebih 3 jam berkutat dengan materi pelajaran.
Seandainya mereka mau sejenak berfikir, apakah jajanan itu bersih? Apakah jajanan itu
sehat? Dan apa jadinya jika masuk kedalam perut kita , tapi selama ini aman-aman saja, itu yang
ada dalam fikiran mereka. Padahal makanan tidak sehat bisa berdampak tidak baik terhadap
tubuh kita. Dampak yang dapat dirasakan jangka pendek jika kondisi tubuh sedang lemah antara
lain sakit perut, pusing, mual bahkan muntah. Sedangkan dampak jangka panjang, akibat dari
zat-zat yang terkandung dalam jajanan yang kurang sehat tersebut dapat menyebabkan tumor,
kanker serta mengurangi kecerdasan.
Makanan yang diproduksi menggunakan bahan kimia berbahaya seperti pewarna dan
pengawet dengan tujuan agar makanan dan minuman menarik dan tahan lama, merupakan salah
satu alasan bagi pedagang agar dagangan cepat laku dan kalaupun tidak laku bisa dijual dilain
waktu, tanpa khawatir menjadi basi. Akan tetapi mereka tidak pernah berfikir keselamatan
pembeli terutama bagi pedagang yang menjajakan dagangannya di lingkungan sekolah dengan
harapan siswa-siswi dapat lebih selektif dalam memilih dan mengonsumsi jajanan di sekolah.

B.

Pengertian Jajanan
Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak tidak bisa lepas dari uang jajan. Meskipun setiap

pagi orang tua selalu menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya sebelum berangkat sekolah.

Jajan hampir merupakan suatu kebiasaan bagi anak-anak dari dulu sampai sekarang. Uang jajan
diberikan sekedar untuk membeli minuman dan makanan ringan yang lazim disebut sebagai
jajanan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, jajanan adalah panganan atau makanan atau
kudapan yang dijajakan. Jajanan biasanya dijajakan oleh pedagang baik dengan cara berkeliling
maupun menempati tempat tertentu. Penjual jajanan lebih sering menempati tempat-tempat yang
strategis dan mudah dijangkau oleh pembeli, seperti di tempat-tempat umum, di pinggir-pinggir
jalan, maupun di sekolah-sekolah.
1. Jajanan Sehat dan Jajanan Tidak Sehat
Kebiasaan jajan banyak dilakukan terutama kalangan anak-anak seperti kita. Kondisi ini
semakin berbahaya mengingat anak-anak merupakan aset yang berharga bagi bangsa. Sekarang
ini anak sudah terbiasa jajan. Ini salah satunya karena orang tua membekali anak dengan uang
saku dan tidak memberi bekal makanan sehat dari rumah. Oleh karena itu sangatlah penting bagi
anak untuk mengetahui jajanan yang layak dikonsumsi dan yang tidak layak konsumsi terutama
di lingkungan sekolah.
Yang perlu anak-anak ketahui bahwa di dalam makanan jajanan yang banyak dijual di
tempat umum dan di sekolah-sekolah, ternyata banyak ditemukan berbagai jenis bahan
berbahaya berupa bahan makanan tambahan (BTP). Sebagaimana hasil penelitian para ahli,
seperti yang tertulis dalam Iswanto (2007: 39) bahwa bahan tambahan pangan adalah bahan
yang ditambahkan pada pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu termasuk pewarna,
penyedap rasa dan aroma, pengawet, antioksidan (mencegah bau tengik), penggumpal, pemucat,
dan pengental. Bahan-bahan tambahan pangan tersebut ada yang sifatnya berbahaya dan ada
yang tidak berbahaya. Lebih lanjut Iswanto (2007:40) menambahkan bahwa:
Ada tiga contoh bahan tambahan pangan berbahaya dan dilarang, tetapi masih banyak
ditemukan dalam berbagai jenis makanan, yaitu:
a. Formalin
Formalin adalah nama dagang dari larutan 30-40 % formaldehid dalam air. Sebenarnya
formalin lebih sesuai dipergunakan sebagai antiseptik untuk membunuh jamur, terutama untuk
menyucikan peralatan kedokteran, dan mengawetkan spesimen termasuk mayat manusia.Kadar
fomalin yang tinggi dalam tubuh menyebabkan berbagai keluhan seperti rasa gatal pada mata,
susah bernafas, batuk, rasa panas pada hidung, tenggorokan, iritasi akut saluran pernafasan,
iritasi lambung dan kulit, muntah, diare, bahkan menyebabkan kanker

b. Boraks
Borak merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat yang berbentuk kristal
lunak. Memiliki sifat antiseptik dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat,
misalnya untuk membuat salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut, dan obat pencuci mata.
Borak juga digunakan sebagai bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, dan antiseptik
kayu. Apabila terdapat dalam makanan dalam jangka waktu lama akan terjadi penumpukan pada
otak, hati, lemak dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak menyebabkan demam, depresi,
kerusakan ginjal, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan,
radang kulit, anemia, kejang, pingsan, koma bahkan kematian.
c. Pewarna
Rhodamin B (pewarna merah) dan methanyl yellow (pewarna kuning) termasuk zat warna
yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Rhodamin B digunakan sebagai pewarna pewarna
kosmetik, obat-obatan, pewarna kain/tekstil, pembersih mulut, sabun dan anti pembekuan.
Sedangkan methanyl yellow digunakan sebagai indikator dalam larutan dan obat-obatan
pemakaian luar. Pemakaian dalam makanan mengakibatkan kerusakan hati, melukai mata, tumor
hati dan karsinogenik. Rhodamin B dan methanyl yellow banyak ditemukan dalam sirup,
kerupuk, agar-agar, jeli, kue basah, manisan buah-buahan, kerang ataupun jajanan lainnya.
C. Ciri-Ciri Jajanan Sehat
Dari paparan di atas, anak-anak sudah seharusnya dapat membedakan antara jajanan yang
sehat dan tidak sehat. Ciri-ciri jajanan itu sehat dan layak kita konsumsi, antara lain:

Bersih
Jauh dari tempat sampah, wc, got, debu dan asap kendaraan bermotor
Tertutup
Tidak bekas dipegang-pegang orang
Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
Masih segar
Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna

buatan
Bau tidak apek atau tengik
Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau Koran
Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman

Lihat tanggal kadaluwarsa.


Contoh Jajanan Sehat: susu, roti, biskuit, buah-buahan yang steril

Sedangkan ciri-ciri jajanan tidak sehat, antara lain:

Air mentah, dan Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis dengan pemanis

buatan dan pewarna pakaian


Permen dengan pemanis buatan dan pewarna pakaian
Bakso dengan bahan pengenyal
Chiki/ makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna

dan pemanis buatan


Gorengan memakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak

sudah berwarna sangat keruh


Cakwe, cilok dan bakso goreng memakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan

terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk


Kue berwarna mencolok dengan pewarna pakaian
Es sirup/ minuman berwarna mencolok tidak higienis, terdapat zat pewarna
pakaian

D. Dampak Mengkonsumsi Jajanan tidak Sehat


Berbagai dampak dari mengonsumsi jajanan/makanan yang tidak sehat
diantaranya sebagai berikut:
1. Pemanis buatan: sacharin menyebabkan kanker kandung kemih
2. Pewarna tekstil: Rhodamine B menyebabkan pertumbuhan lambat, gelisah
3. Bahan pengenyal (boraks): menyebabkan demam, kerusakan ginjal, diare, mual,
4.

muntah, pingsan, kematian


Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) menyebabkan pusing, selera

makan terganggu, mual, kematian


5. Bahan pengawet: formalin menyebabkan sakit perut, kejang-kejang, muntah,
kencing darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan
kematian.
6. Timah pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara, mual,
muntah
7. Makanan tidak bergizi menyebabkan gangguan berfikir
8. Makanan mengandung mikroba, basi atau beracun menyebabkan sakit perut, diare
Selain

beberapa

dampak

diatas

mengungkapkan bahwa:
E. Cara Memilih Jajanan Sehat di Sekolah

http://

jajananplusplus.wordpress.com

Di Indonesia, pada umumnya setiap makanan dapat dengan leluasa beredar dan
dijual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan kontrol keselamatan. Hal
ini membuat masih lebih 70 persen makanan yang dijual dihasilkan oleh produsen yang
masih tradisional, yang dalam proses produksinya kebanyakan masih jauh dari
persyaratan kesehatan dan keselamatan, sehingga kasus keracunan makanan semakin
meningkat. Berikut beberapa tips aman memilih makanan yang diberikan oleh Ir
Chandra

dalam www:

Solopos.com/2011/lifestyle/Kesehatan/Tips

aman

memilih

jajanan dan makanan sehat, sebagai berikut:


1. Amati warnanya, mencolok atau tidak
Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna
aslinya. Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada
kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.
2. Cicipi rasanya
Biasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak.
Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah
bergetar dan tenggorakan gatal.
3. Baui aromanya
Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh
mikroorganisme.
4. Perhatikan kualitasnya
Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa
menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses tidak
berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa.
F. Tips untuk kita
Mengingat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi
jajanan/makanan dan minuman tidak sehat, seharusnyalah kita berupaya untuk
menghindarinya dengan berbagai cara antara lain:
a.

Tidak jajan sembarangan

b.

Menghindari jajanan dengan warna mencolok

c.

Memilih jenis jajanan yang bersih dan higienis

d. Memilih jajanan di tempat yang bersih


e.

Memperhatikan kebersihan pedagang dan dagangan yang dijual

f.

Mencari tahu proses pembuatan makanan yang akan kita beli

Anda mungkin juga menyukai