Anda di halaman 1dari 14

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALANG


2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
Secara administratif, Kabupaten Malang termasuk dalam wilayah Propinsi Jawa Timur. Secara geografis,
terletak pada 112 17' 10,90" sampai dengan 112 57' 00" Bujur Timur dan 7 44' 55,11" sampai dengan 8 26'
35,45" Lintang Selatan. Batas administratif Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :
Sebelah utara
: Kabupaten Jombang, Mojokerto dan Pasuruan
Sebelah selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah barat
: Kabupaten Blitar dan Kediri
Sebelah timur
: Kabupaten Lumajang dan Probolinggo
Kabupaten Malang mencakup 33 kecamatan dengan luas wilayah keseluruhan 3347,87 km2. dikelilingi oleh gunung
/pegunungan Arjuno, Anjasmoro, Kelud, Bromo, Semeru dan Tengger.
Kondisi iklim Kabupaten Malang menunjukan nilai kelembaban tertinggi adalah 90.74 % yang jatuh
pada bulan Desember, sedangkan nilai kelembaban terendah jatuh pada bulan Mei, rata-rata berkisar pada
87.47 %. Suhu rata-rata 26.1 28.3 C dengan suhu maksimal 32.29 C dan minimum 24.22 C. Rata-rata
kecepatan angin di empat stasiun pengamat antara 1,8 sampai dengan 4,7 km/jam. Kecepatan angin terendah
yakni berkisar pada 0.55 km/jam umumnya jatuh pada bulan Nopember dan tertinggi yakni 2.16 km/jam jatuh
pada bulan September. Curah hujan rata-rata berkisar antara 1.800 3.000 mm per tahun, dengan hari hujan
rata-rata antara 54 117 hari/tahun.
Topografi kabupaten Malang terdiri dari:
Kelerengan 0-2% yang meliputi kecamatan Bululawang, Gondanglegi, Tajinan, Turen, Kepanjen, Pagelaran
dan Pakisaji
Kelerengan 2-15% yang meliputi kecamatan Singosari, Lawang, Karangploso, Dau, Pakis, bampit,
Sumberpucung, Kromengan, Pagak, Kalipare, Donomulyo, Bantur, Ngajum dan Gedangan
Kelerengan 15-40% yang meliputi kecamatan Sumbermanjing Wetan, Wagir, dan Wonosari)
Dan kelerengan 40% meliputi kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Poncokusumo, Jabung, Wajak,
Ampelgading dan Tirtoyudo.
Debit sumur umumnya bervariasi sesuai dengan kondisi geologi dan topografinya. daerah Iembah Brantas
umumnya memiliki debit bervariasi antara 10-20 L/detik, meluas mengikuti lembah tersebut sampai ke Singosari.
Ke arah timur, barat dan utara, potensi air bawah tanah menurun secara berangsur-angsur pada medan vulkanik
sesuai dengan meningkatnya kemiringan Iereng dan meliputi daerahdaerah dengan ketinggian di atas sekitar 300500 m yang potensi pengembangan penyediaun air bersihnya sangat kecil.
Di bagian selatan Kabupaten Malang, air bawah tanah didapat pada batugamping Pegunungan selatan.
Akibat dalamnya muka airtanah dan permeabilitasnya yang terlokalisir, sumber-sumber air tersebut tampaknya
sangat sulit dimanfaatkan menggunakan sumur bor.
Kabupaten Malang memiliki sumber mata air yang paling padat di Jawa Timur yakni sebanyak 684
sumber. Kebanyakan airnya dimanfaatkan untuk pengairan di dekat sumber atau mengalir ke saluran atau sungai
menuju aliran dasar aliran utama sungai Brantas.
Kota-kota kecamatan di Kabupaten Malang umumnya terletak di daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan
sumber mata air merupakan bentuk penyediaan air bersih yang diharapkan. Karenanya, sumber mata air
merupakan sumber air baku untuk air bersih yang disarankan untuk kota-kota kecamatan di Kabupaten Malang,
kecuali Kota Poncokusumo yang disarankan menggunakan sumber sungai, karena sumber mata air yang ada tidak
memadai dalam memberikan penyediaan air bersih untuk daerah tersebut.
Potensi air permukaan dan air tanah di wilayah Kabupaten Malang cukup besar untuk kebutuhan
penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang mana tentunya keberadaannya diupayakan konservasi
dan perlindungan antara lain dengan menetapkan daerah imbuhan air bawah tanah yang terletak pada
ketinggian di atas 200 m dpl sebagai kawasan lindung air bawah tanah serta agar dipergunakan sehemat
mungkin dan dilindungi dari dampak pencemaran lingkungan. Ada 44 sungai yang mengalir di Kabupaten
Malang. Sungai-sungai tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Malang


N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

Nama DAS
Kali Konto
Kali Lekso
Kali Lemurung
Pait Atas
Sumber Metro

Luas (Ha)
120
120
120
120
120

Debit (M3/Detik)
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A

Volume (M3)
19.30

Kali Brantas Bawah


Kali Metro
Sumber Brantas
Kali Brantas Atas
Kali Mewek
Kali Bodo
Kali Klampok
Sumber Klampok
Kali Welang

120
120
120
120
120
120
120
120
120

N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A

Sumber Welang
Kali Surak
Sumber Surak
Sumber Jilu
Kali Jilu
Kali Pakis
Kali Cokro
Sumber Amprong
Kali Amprong
Is Kedung kandang
Sumber Meri
Kali Meri

120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120

N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A

2.000

Kali Kemanten
Sumber Kemanten
Sumber Kedung Kandang
Kali Lumbang sari

120
120
120
120

N/A
N/A
N/A
N/A

30

Sumber Bureng

120

N/A

6.000

Kali Pegunungan Selatan


Kali Semeru Selatan

120
120

N/A
N/A

15

Kali Sipring
Lesti Utara
Lesti Selatan
Jaruman Kebon Alas
Is Molek
Kali Metro Hilir
Sumber Metro Hilir
Sumber Rowo Klampok

120
120
120
120
120
120
120
120

N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A

2.000

97.000
42
43
44

Kali Lemon
Kali Gombong
Kali Biru

120
120
120

N/A
N/A
N/A

Pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Malang sesuai dengan kondisi dan


karakteristik kegiatan dibedakan menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan
perkotaan dan perdesaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang akan
ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukan tanah dan ruangnya. Adapun luas wilayah per kecamatan dan
jumlah kelurahan di Kabupaten Lamongan dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2. Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Nama Kecamatan

Jumlah
Kelurahan/Desa

DONOMULYO

10 Desa

KALIPARE

9 Desa

PAGAK

8 Desa

BANTUR

10 Desa

GEDANGAN

8 Desa

SUMBER MANJING
WETAN

15 Desa

DAMPIT

11 Desa/1 Kel

TIRTOYUDO

13 Desa

AMPELGADING

13 Desa

PONCOKUSUMO

17 Desa

WAJAK

13 Desa

TUREN

15 Desa/2 Kel

BULULAWANG

14 Desa

GONDANGLEGI

14 Desa

PAGELARAN

10 Desa

KEPANJEN

14 Desa/4 Kel

SUMBERPUCUNG

7 Desa

KROMENGAN

7 Desa

NGAJUM

9 Desa

Luas Wilayah
(%) thd total

(Ha)
1
7.535
1
3.215

1
7.575
1
7.000
2
7.160
1
4.895
2
2.651
2
0.044
2
2.250
1
6.420
5.195
6.985
4.015
5.660
4.138
4.452
6.624

3,74%
2,55%

9.010

2.485

4,96%

4,97%
4,81%
7,68%
4,21%
6,41%
5,67%
6,29%
3,53%
1,82%
1,47%
1,98%
1,14%
1,60%
1,17%
1,26%
1,87%

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

WONOSARI

8 Desa

WAGIR

12 Desa

PAKISAJI

12 Desa

TAJINAN

12 Desa

TUMPANG

15 Desa

PAKIS

15 Desa

JABUNG

15 Desa

LAWANG

10 Desa/ 2 Kel

SINGOSARI

14 Desa/ 3 Kel

KARANGPLOSO

9 Desa

DAU

10 Desa

PUJON

10 Desa

NGANTANG

13 Desa

KASEMBON

6 Desa

Total

378 Desa/12
Kelurahan

1,75%

6.191

2,18%

7.709

1,26%

4.465

1,14%

4.032

1,83%

6.480

1,83%

6.481
1
2.680

3,59%
2,03%

7.165
1
2.244

3,46%
2,01%

7.115

1,63%

5.775
1
2.095
1
5.195
8.550
353
.486

3,42%
4,30%
2,42%
100,00%

PETA KABUPATEN MALANG

2.2. Demografi
Pembahasan kondisi kependudukan akan berhubungan langsung dengan masyarakat/penduduk. Peran serta
penduduk dalam pembangunan wilayah mempunyai ikatan yang cukup kuat sesuai dengan tempat tinggalnya.
Karakteristik sosial yang dimaksud disini adalah karakter dari masing-masing penduduk.
Jumlah Penduduk terbesar berada pada Kecamatan Paciran yaitu 100.710 jiwa pada tahun 2010 dan jumlah
penduduk terkecil terdapat pada Kecamatan Sukorame yaitu 23.059 pada tahun 2010. Untuk tingkat kepadatan
penduduk dan proyeksi penduduk dapat dijabarkan pada tabel 2.3. Kepadatan penduduk dihitung dengan
pembagian jumlah penduduk dengan luas wilayah kecamatan. Sedangkan proyeksi penduduk untuk 5 tahun
kedepan menggunakan rumus regresi linier. Adapun penggunaan metode regresi linier dilakukan karena pada
metode ini jumlah simpangan penduduk lebih kecil dari metode linier dan metode eksponensila.
Rumus metode regresi linier adalah sebagai berikut:
P = a + bx
Keterangan =
P = Jumlah Penduduk Tahun x
x = Tahun Pengamatan

P x x Px
N x ( x )
2

a = Konstanta empirik =

b = Konstanta empirik=

N Px x P
N x 2 ( x ) 2

Tabel 2.3. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 tahun

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Nama Kecamatan

DONOMULYO
KALIPARE
PAGAK
BANTUR
GEDANGAN
SUMBER
MANJING WETAN
DAMPIT
TIRTOYUDO
AMPELGADING
PONCOKUSUMO
WAJAK
TUREN
BULULAWANG
GONDANGLEGI
PAGELARAN
KEPANJEN
SUMBERPUCUNG
KROMENGAN
NGAJUM
WONOSARI
WAGIR
PAKISAJI
TAJINAN
TUMPANG

Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Tahun

Tahun

2011

2012

2013

2014

2015

2011

2012

2013

2014

93.908

97.117

100.436

103.868

107.419

23.425

24.224

25.051

25.908

26.

70.826

71.373

71.926

72.481

73.044

16.248

16.375

16.502

16.628

16.

74.150

74.567

74.989

75.413

75.842

13.279

13.712

14.160

14.620

15.

57.543

58.107

58.676

59.251

59.831

15.170

15.253

15.341

15.430

15.

94.007

94.459

94.916

95.374

95.834

12.017

12.135

12.253

12.374

12.

123.612

124.413

125.224

126.040

126.864

21.227

21.330

21.434

21.535

21.

85.986

89.835

93.857

98.060

102.448

28.488

28.672

28.858

29.048

29.

60.916

61.688

62.474

63.273

64.084

19.215

20.072

20.972

21.909

22.

91.691

91.858

92.021

92.188

92.354

14.408

14.591

14.776

14.966

15.

81.638

82.075

82.519

82.962

83.413

18.954

18.986

19.021

19.056

19.

117.166

118.473

119.798

121.142

122.498

18.604

18.701

18.805

18.906

19.

67.681

68.603

69.540

70.487

71.450

25.757

26.046

26.336

26.632

26.

89.028

90.402

91.802

93.223

94.671

15.047

15.251

15.460

15.670

15.

66.931

67.371

67.815

68.260

68.708

19.030

19.325

19.621

19.927

20.

97.502

98.238

98.975

99.722

100.472

13.948

14.039

14.131

14.225

14.

59.207

59.748

60.292

60.842

61.396

22.790

22.962

23.134

23.307

23.

39.775

39.953

40.133

40.314

40.496

13.902

14.029

14.158

14.286

14.

51.060

51.359

51.658

51.960

52.263

9.106

9.146

9.187

9.228

9.2

48.553

49.562

50.590

51.639

52.712

11.771

11.840

11.909

11.978

12.

78.630

79.626

80.638

81.667

82.713

11.483

11.721

11.963

12.212

12.

76.374

77.072

77.780

78.491

79.212

17.327

17.546

17.769

17.995

18.

48.341

48.377

48.415

48.453

48.489

16.790

16.944

17.100

17.258

17.

76.121

76.829

77.545

78.268

79.000

18.667

18.837

19.013

19.190

19.

25

PAKIS

26

JABUNG

27

LAWANG

28

SINGOSARI

29

KARANGPLOSO

30

DAU

31

PUJON

32

NGANTANG

33

KASEMBON
Total

121.967

124.056

126.189

128.368

130.591

26.351

26.802

27.262

27.732

28.

78.091

79.300

80.548

81.835

83.169

19.053

19.347

19.654

19.966

20.

103.482

105.363

107.281

109.236

111.230

23.524

23.953

24.387

24.832

25.

145.433

147.205

148.997

150.811

152.650

29.689

30.050

30.416

30.787

31.

64.649

66.756

68.934

71.185

73.505

11.767

11.776

11.788

11.794

11.

59.468

60.324

61.197

62.082

62.987

13.076

13.262

13.454

13.648

13.

65.645

67.162

68.714

70.307

71.941

13.347

13.655

13.971

14.295

14.

67.326

68.860

70.432

72.038

73.684

14.934

15.275

15.620

15.978

16.

61.834

62.597

63.368

64.149

64.937

15.125

15.312

15.500

15.689

15.

37.130

38.137

39.172

40.236

41.330

8.761

8.997

9.242

9.493

9.7

2.555.671

2.590.865

2.626.851

2.663.625

2.701.237

572.280

580.166

588.248

596.502

604

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah


Jumlah totalm pendapatan dalam APBD Kabupaten Malang dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2012 ini
diperkirakan sejumlah 2 triliun lebih. Namun, diperkirakan di akhir tahun 2012, akan terjadi defisit sekitar 115 juta. Kondisi
keuangan dan perekonomian Kabupaten Malang secara lengkap dapat dilihat dalam table 2.4 di bawah ini.
Tabel 2.4. Ringkasan Realisasi APBD 5 Tahun Terakhir
No

Anggaran

Ta
2008

2009

2010

2011

100.591.047.740

153.526.441.538

133.603.259.819

172.333.335.999

1.134.458.800.131

1.161.789.799.272

1.204.222.084.704

1.285.310.285.256

72.706.682.214

111.851.641.248

330.422.923.656

492.938.663.589

1.307.756.530.085

1.427.167.882.058

1.668.248.268.179

1.950.582.284.844

807.679.074.513

903.035.160.042

1.154.469.147.100

1.260.959.736.564

530.171.666.697

484.695.872.309

510.767.132.195

688.896.561.858

1.337.850.741.210
(30.094.211.12
5)

1.387.731.032.351
39.436.849.7
07

1.665.236.279.295
3.011.988.88
3

1.949.856.298.422
725.986.42
3

Pendapatan
1
2
3

Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
Dana
Perimbangan
(Transfer)
Lain-lain
Pendapatan
yang sah
Jumlah
Pendapatan

2.042.114.947.484

Belanja
1
2

Belanja Tidak
Langsung
Belanja
Langsung
Jumlah Belanja
Surplus/Defisit
Anggaran

2.157.429.275.051

Dalam lima tahun terakhir anggaran sanitasi dalam APBD Kabupaten Malang bergerak stagnan di kisaran Rp
3000 - 4000 per kapita, dengan nilai ter tinggi pada tahun 2012 yakni Rp 4924 per kapita. Nilai ini tentunya masih
jauh dari ideal untuk pembangunan sanitasi yang layak, yakni sekitar 47.000 per kapita. Secara lengkap, kondisi
anggaran sanitasi per kapitan dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 2.5. Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per Penduduk 5 Tahun Terakhir
Subsektor
/SKPD

No
A

2008

DPU CKTR

BLH

DPU lainnya

343.410.00
0

743.912.7
27

929.545.4
55

3.014.350.00
0

2.059.964.00
0
2.741.497.00
0

4.473.172.8
00
5.291.030.0
00

5.752.111.20
0
5.221.780.0
00

5.159.078.20
0
1.340.700.00
0

22.365.0
00

113.568.0
00

129.898.0
00

729.767.50
0

5.167.236.00
0

10.621.683.52
7

12.033.334.6
55

10.243.895.70
0

1.337.850.741.210

1.387.731.032.35
1

1.665.236.279.29
5

1.949.856.298.422

0,39%
2.442.4
42

0,77%
2.419.8
22

0,72%
2.443.6
09

0,53%
2.455.04
6

Persampahan
C

E
F

G
H

I
J

2010

Air Limbah

2009

Tahun
2011

Drainase
(Aspek PHBS,
(Pelatihan,
Sosialisasi,
Komunikas,
Pendampingan)
Total Belanja
Modal Sanitasi
(As/dD)
Total Belanja
Modal Sanitasi
dari APBD
Murni (Bukan
Pendamping)
Total Belanja
APBD
Proporsi Belanja
Modal Sanitasi
terhadap
Belanja Total
(9:10X100%)
Jumlah
Penduduk
Belanja Modal
Sanitasi per
Penduduk (E:I)

Rp

2.116

Rp

4.389

Rp

4.924

Rp

4.173

Kondisi perekonomian Kabupaten Malang secara umum dapat di lihat dalam table 2.6 di bawah ini. Dimana
indeks kemampuan fiscal bergerak turun dari 0,6255 pada tahun 2008 menjadi 0,173 padat ahun 2012. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan No 245/PMK.07/2010 bahwa daerah yang memiliki indeks kemampuan
fiscal dibawah 0,5 maka termasuk dalam kategori rendah. Kondisi ruang fiscal Kabupaten Malang dalam lima
tahun terakhir dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 2.6. Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Malang 5 Tahun Terakhir
No

Tahun

Indeks kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD)

1
2
3
4
5

2008
2009
2010
2011
2012

0, 6255
0,1769
0.1885
0,1309
0.173

Untuk melihat angka pertembuhan ekonomi Kabupaten Malang selama lima tahun terakhir, dapat dilihat dari
produk domestic regional brutto (PDRB). Dari table di bawah ini terihat bahwa pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Malang tumbuh sangat pesat.Hal ini mengindikasikan bahwa roda perekonomian di Kabupaten
Lamongan bergerak dengan cepat. Secara lengkap, kondisi data perekonomian umum Kabupaten Malang
dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 2.7. Data Perekonomian Umum Daerah 5 tahun Terakhir
N
o
1
2
3

Deskripsi
PDRB harga konstan
(struktur perekonomian Rp)
Pendapatan perkapita
Kabupaten (Rp)
Upah Minimum Regional
Kabupaten (Rp)

Tahun
2011

2008

2009

2010

2012

24,698,863.17

27,754,389.82

31,390,584.51

37,588,304.37

13,035,088.46
802.00
0

13,718,799.10
954.
500

14,578,967.81
1.000.0
05

16,199,262.34
1.077.
600

Inflasi (%)

7.61

5.37

6.43

6.47

Pertumbuhan Ekonomi (%)

5.76

5.25

6.27

7.43

2.4. Tata Ruang Wilayah


Struktur ruang kabupaten bertujuan dalam penentuan hirarki dan penetapan fungsi kawasan baik
perkotaan maupun perdesaan, serta pembagian satuan wilayah pengembangan. Adanya hierarki perkotaan
berarti ada keterkaitan suatu perkotaan dengan perkotaan lainnya. Perkotaan yang memiliki hierarki lebih tinggi
akan lebih besar pengaruh jangkauannya dan akan mempengaruhi perkotaan yang hierarkinya lebih rendah.
Seiring perkembangan yang ada di Kabupaten Malang, Kepanjen akan berubah status dari Ibukota Kecamatan
menjadi Ibukota Kabupaten. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan berbagai kegiatan, sehingga hierarki
perkotaannya juga naik dari orde IV menjadi orde III. Pada masa yang akan datang orde perkotaan di
Kabupaten Malang diarahkan sebagai berikut :

Orde III adalah Perkotaan Kepanjen.


Orde IV adalah Perkotaan Ngantang, Perkotaan Lawang, Perkotaan Tumpang, Perkotaan Turen, Perkotaan
Dampit, Perkotaan Gondanglegi dan Perkotaan Donomulyo.
Orde V semua perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan selain yang disebut diatas.
Tiap-tiap kecamatan untuk mempercepat perkembangan dapat di tempuh dengan penentuan desa-desa
pusat pertumbuhan.
Pola Ruang

1. Kawasan Permukiman, Pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok,yakni kawasan permukiman
perkotaan yang dapat diindikasikan juga sebagai Ibukota Kecamatan. Wilayah ini dominasi kegiatan yang
difungsikan untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi pergerakan penduduk yang
ada pada wilayah sekitarnya. Sedangkan kawasan permukiman pedesaan adalah suatu kawasan untuk
permukiman pada lokasi sekitarnya masih didominasi oleh lahan pertanian, tegalan, perkebunan sebagian
diantaranya memiliki aksesibilitas yang kurang, jumlah sarana dan prasarana penunjang terbatas pada

pelayanan kecil.

2. Kawasan Pertanian. Kawasan ini secara keseluruhan seluas 162.441 Ha dengan rincian : pertanian
sawah seluas 47.902 Ha, tegalan seluas 102.219 Ha dan perkebunan seluas 12.320 Ha, dimana untuk
kawasan jenis ini keberadaannya tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Malang. Dari kondisi tersebut
diharapkan kawasan ini mampu menciptakan swasembada pangan terutama melalui program-program
yang ada yaitu melalui ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi serta rehabilitasi dan tidak menutup
kemungkinan pembukaan lahan-lahan baru yang diperuntukkan bagi pertanian daerah.
3. Kawasan Perkebunan. Kawasan ini tersebar secara tidak merata pada setiap kecamatan. Jenis komoditi
perkebunan yang ada dan cukup dominan di beberapa wilayah adalah teh, cengkeh, panili, tebu, kelapa,
cokelat dan kopi. Wilayah yang menghasilkan perkebunan ini umumnya merupakan kawasan yang memiliki
kondisi topografi perbukitan dan sebagian kecil pada daerah dataran rendah dengan jenis tanaman yang
ditanam adalah termasuk jenis tanaman keras.
4. Kawasan Industri. Kawasan industri yang ada di Kabupaten Malang meliputi kawasan industri Singosari Lawang, Wagir, Turen dan lain-lain. Untuk kawasan industri Turen meliputi industri besar (PT. PINDAD)
serta beberapa jenis industri kecil dan home industry lain seperti indisuri tapioka, marning, sangkar burung,
kerupuk, dan lain-lain. Jenis industri lain yang ada di Kabupaten Malang antara lain : industri tapioka di
Kecamatan Sumbermanjing Wetan, industri gula yang terdapat di dua kecamatan yaitu pabrik gula
Kebonagung di Kecamatan Pakisaji dan pabrik gula Krebet Baru di Kecamatan Bululawang. Selain itu
terdapat pula industri lidi, rokok, keramik, asbes di Kecamatan Wagir; industri tikar mendong, tampar
mendong, keju di Kecamatan Wajak; dan lain-lain.
5. Kawasan Pariwisata
Kabupaten Malang ternyata memiliki banyak obyek wisata yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten,
obyek tersebut diantaranya adalah : Obyek Wisata Buday, Obyek Wisata Buata, Wisata Alam Air`Terjun,
Wisata Alam Air`Terjun dan Pantai

6. Kawasan Peternakan. Beberapa kecamatan yang memiliki potensi pengembangan peternakan di


Kabupaten Malang, baik ternak besar maupun ternak kecil, Kecamatan Ampelgading : potensinya adalah
sapi potong dan kambing. Selain ternak-ternak besar tersebut diatas, masing-masing kecamatan juga
memiliki potensi pengembangan ternak kecil, yakni : ayam buras/kampung, ayam ras, kambing, domba,
kelinci dan sebagainya terdistribusi secara merata.
7. Kawasan Perikanan. Peningkatan perkenomian Kabupaten Malang bidang perikanan dikembangkan
melalui mperikanan laut atau tangkap di wilayah pantai Sendangbiru melalui penyediaan sarana dan
prasarana pendukung penangkapan, TPI dan gudang, pelabuhan penunjang bongkar muat barang dan
ikan serta sandar perahu.
Sektor perikanan yang ada di Kabupaten Malang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu perikanan darat dan
perikanan laut :

8. Kawasan Pertambangan. Yang termasuk kawasan ini adalah penggalian pasir, kerikil dan batuan yang
terdapat di sepanjang daerah aliran sungai, yakni di Kecamatan Turen, Ampelgading, Wajak, Ngantang,
Kromengan, Kasembon, Dampit, Gedangan, Tumpang, Lawang, Pakis, Singosari dan Gondanglegi.
Wilayah yang mempunyai potensi bahan galian/tambang batu kapur adalah Kecamatan Gedangan,
Donomulyo, Kalipare, Pagak dan Sumbermanjing Wetan, sehingga pengembangannya di masa yang akan
datang tetap terpacu pada lokasi tersebut dengan tetap memperhatikan konservasi alam.
9. Kawasan Hutan. Kawasan ini tersebar secara tidak merata pada wilayah kecamatan. Sebagian kawasan
hutan ini ada di bagian pinggiran, terutama pinggir timur, sebagian berada di utara dan sebagian di selatan
Kabupaten Malang, dimana diantara kawasan hutan ini masih ada yang dimanfaatankan sebagai hutan
produksi. Kawasan hutan yang terletak pada kawasan budidaya adalah kawasan hutan produksi tetap dan
kawasan hutan produksi yang terletak pada kawasan non budidaya adalah hutan produksi terbatas.
Diantara kawasan hutan yang termasuk sebagai hutan produksi terbatas adalah di Kecamatan Kasembon,
Ngantang, Dau, Wagir, Karangploso, Pujon, Tumpang, Jabung, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo,
Sumbermanjing Wetan, Donomulyo, bantur dan Gedangan sedangkan termasuk sebagai hutan produksi
tetap adalah di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Dampit, Pagak, Kalipare dan Bantur.
10. Kawasan Khusus, yakni Kawasan Sekitar Bandar Udara, Kawasan Militer, Sekitar Gudang Amunisi

2.5. Sosial dan Budaya


Fasilitas pendidikan di Kabupaten Malang cukup merata. Minimal ada 1 sekolah setingkat SMU/sederajat di tiap
Kecamatan. Secara lengkap fasilitas pendidikan di Kabupaten Malang dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.8. Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kabupaten Malang
Jumlah Sarana Pendidikan
No

Nama Kecamatan

Umum
SD/Sederajat

SMP/Sederajat

SMU/Sederajat

DONOMULYO

47

12

KALIPARE

53

13

PAGAK

35

BANTUR

51

14

GEDANGAN

39

12

SUMBER MANJING WETAN

70

22

DAMPIT

64

20

TIRTOYUDO

39

18

AMPELGADING

37

14

10

PONCOKUSUMO

68

17

11

WAJAK

57

10

12

TUREN

69

20

12

13

BULULAWANG

42

18

11

14

GONDANGLEGI

49

24

17

15

PAGELARAN

39

18

16

KEPANJEN

53

17

16

17

SUMBERPUCUNG

34

11

18

KROMENGAN

24

19

NGAJUM

37

11

20

WONOSARI

32

21

WAGIR

39

22

PAKISAJI

40

13

23

TAJINAN

36

24

TUMPANG

45

13

25

PAKIS

53

12

26

JABUNG

45

15

27

LAWANG

50

17

28

SINGOSARI

64

20

29

KARANGPLOSO

30

30

DAU

27

31

PUJON

41

32

NGANTANG

41

11

33

KASEMBON

23

1473

444

168

Total

Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Malang pada tahun 2011 sejumlah 155.755 KK yang tersebar merata di
seluruh Kecamatan. Daerah yang memiliki jumlah KK miskin terbesar adalah Kecamatan Poncokusumo 7907 KK
dan yang terkecil di Kecamatan Wagir 2420 KK. Secara lengkap dapat dilihat dalam table di bawah ini.
Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Miskin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Nama Kecamatan

Jumlah keluarga
Miskin (KK)

DONOMULYO

4.035

KALIPARE

3.890

PAGAK

3.362

BANTUR

4.266

GEDANGAN

2.503

SUMBER MANJING
WETAN

4.562

DAMPIT

7.375

TIRTOYUDO

4.281

AMPELGADING

3.986

PONCOKUSUMO

7.907

WAJAK

5.584

TUREN

6.696

BULULAWANG

4.568

GONDANGLEGI

5.240

PAGELARAN

4.259

KEPANJEN

5.453

SUMBERPUCUNG

3.172

No
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Total

Nama Kecamatan

Jumlah keluarga
Miskin (KK)
2.47

KROMENGAN

0
3.03

NGAJUM

7
3.39

WONOSARI

9
2.42

WAGIR

0
3.40

PAKISAJI

9
4.95

TAJINAN

8
7.07

TUMPANG

1
8.58

PAKIS

1
6.69

JABUNG

0
4.38

LAWANG

4
7.20

SINGOSARI

7
4.43

KARANGPLOSO

0
2.71

DAU

6
5.03

PUJON

3
5.33

NGANTANG

2
3.46

KASEMBON

9
155.745

Adapun jumlah rumah yang ada di Kabupaten Malang adalah 619.110 rumah, dengan Kecamatan yang memiliki
rumah terbanyak di Kecamatan Singosari, yakni 36.127 rumah dan yang terkecil di Kecamatan Kasembon yakni
7.229 rumah. Kondisi jumlah rumah di Kabupaten Malang secara lengkap dapat dilihat dalam table berikut.
Tabel 2.10. Jumlah Rumah per-Kecamatan
N
o

Nama Kecamatan

Jumlah Rumah

No

Nama Kecamatan

Jumlah Rumah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

DONOMULYO
KALIPARE
PAGAK
BANTUR
GEDANGAN
SUMBER MANJING
WETAN
DAMPIT
TIRTOYUDO
AMPELGADING
PONCOKUSUMO
WAJAK
TUREN
BULULAWANG
GONDANGLEGI
PAGELARAN
KEPANJEN
SUMBERPUCUNG

19.650
18.159
13.007
19.442
15.025

18
19
20
21
22

23.605
25.794
16.953
17.024
22.327
19.776
26.547
16.981
22.447
17.285
27.164

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Tot
al

14.626

KROMENGAN
NGAJUM
WONOSARI
WAGIR
PAKISAJI
TAJINAN
TUMPANG
PAKIS
JABUNG
LAWANG
SINGOSARI
KARANGPLOSO
DAU
PUJON
NGANTANG
KASEMBON
619.110

11.433
12.112
13.785
17.753
21.078
13.713
18.715
26.816
16.627
25.825
36.127
14.875
15.609
17.973
13.628
7.229

Anda mungkin juga menyukai