Anda di halaman 1dari 27

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI

MENJALANI PENGOBATAN PADA PASIEN TB PARU


Di RSUD Dr. HARJONO PONOROGO

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan kepada Program Studi D III Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh :
EKA DWI FITRIANI
NIM : 10611799

PRODI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2013

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya Tulis oleh

: Eka Dwi Fitriani

Judul

: Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi


Menjalani PengobatanPada PasienTB Paru di RSUD
Dr.Harjono Ponorogo

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
tanggal: 26 Juli 2013.

Oleh
Pembimbing I

Pembimbing II

Sulistyo Andarmoyo, S.Kep. Ns, M.Kep


NIDN. 0715127903

Ririn Nasriati, S.Kep. Ns


NIDN. 0704077501

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh,S.Kep. Ns, M.Kep


NIDN. 0717107001

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

: Eka Dwi Fitriani

NIM

: 10611799

Tempat, tanggal lahir

: Magetan, 18 April 1992

Institusi

: Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan Antara


Pengetahuan Dengan Motivasi Menjalani PengobatanPada Pasien TB Paru
di RSUD Dr.Harjono Ponorogo ini adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain
baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah
disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi.

Ponorogo, 26 Juli 2013


Yang Menyatakan,

Eka Dwi Fitriani


NIM: 10611799

Mengetahui

Pembimbing I

Pembimbing II

Sulistyo Andarmoyo, S.Kep. Ns, M.Kep


NIDN. 0715127903

iii

Ririn Nasriati, S.Kep. Ns


NIDN. 0704077501

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Oleh

: Eka Dwi Fitriani

NIM

: 10611799

Judul

: Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi


Menjalani Pengobatan Pada PasienTB Paru di RSUD
Dr.Harjono Ponorogo.

Telah di uji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian sidang Karya Tulis Ilmiah
di Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Tanggal: 26 Juli 2013

Tim Penguji
Tanda Tangan

Ketua

: Yayuk Dwirahayu, S.Kep,Ns, M. Kes

: .

Anggota

:1. Metti Verawati, S.Kep.Ns, M. Kes

: .

2. Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.Ns, M. Kep

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh, S.Kep,Ns, M.Kep


NIDN. 0717107001

iv

: .

MOTTO

Kebijakan yang sesungguhnya, biasanya tampak melalui kerendahan


hati dan tidak banyak cakap.

Napoleon Hill

PERSEMBAHAN

Sujud syukurku PADA Allah SWT, Yang Maha Sempurna


Yang memberiku kehidupan
Orang tuaku, bapak dan ibuku terimakasih telah memberi aku
cinta, kasih sayang, semangat, dan doa. aku akan selalu berusaha
untuk bisa mewujudkan impian-impian kalian yang tertunda
dimasa yang lalu. Aku bahagia menjadi bagian dalam hidup
kalian.
Pak Aan dan Bu Ririn, terima kasih yang tak terhingga atas
keikhlasan waktu dan ilmunya, Insya Allah Tuhan yang membalas
semua. Seluruh dosen dan pembimbing serta karyawan, terima
kasih untuk bimbingan dan nasihatnya...
Sahabat, saudara, temanku tercinta, terima kasih untuk
kebersamaan kita selama ini dan makasih juga untuk perjuangan
kita kisah kita akan menjadi warna-warni hidupku ..

Almamaterku tercinta, seluruh teman-temanku, terimakasih atas


kerjasamanya, kekompakannya, keramahannya dan kebaikan
kalian semuannya tetap SEMANGAT....

Seseorang dalam hatiku yang senantiasa mengisi hariku dengan


sabar, percayalah semua akan indah pada waktunya nanti........

vi

ABSTRAK

Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Menjalani Pengobatan Pada


PasienTB Paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo
Oleh: Eka Dwi Fitriani
TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang tahan
terhadap asam. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga
memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya, disamping rasa bosan karena
harus minum obat dalam waktu yang lama seorang pasien kadang-kadang juga
berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai, hal ini dikarenakan pasien
belum memahami bahwa obat harus diminum seluruhnya dalam waktu yang telah
ditentukan, serta pengetahuan yang kurang tentang penyakit akan mempengaruhi
pengobatan.
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi
menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo.
Populasi penelitian adalah Semua pasien TB paru yang menjalani pengobatan di
RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Besar sampel yaitu 49 responden. Pengumpulan
data menggunakan kuesoner dengan pertanyaan closed ended. Tehnik analisa
menggunakan test Uji Chi Square dengan taraf signifikasi 0,05.
Dari penelitian terhadap 49 responden didapatkan hasil jumlah responden
dengan pengetahuan baik memiliki motivasi menjalani pengobatan yang tinggi 13
responden (26,5%), sebanyak 13 responden (26,5%) dengan pengetahuan baik
memiliki motivasi yang rendah, sebanyak 13 responden (26,5%) dengan
pengetahuan buruk memiliki motivasi tinggi menjalani pengobatan yang tinggi,
sedangkan 10 responden (20,4%) dengan pengetahuan buruk memiliki motivasi
rendah. Berdasarkan Uji Chi Square didapatkan hasil X2hitung yaitu 0,32 < X2tabel
3,84 dengan taraf signifikan ( = 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Dari penelitian diatas dapat disimpilkan bahwa penyuluhan kesehatan
tentang TB paru diperlukan pasien untuk meningkatkan pengetahuan sehingga
pasien memiliki motivasi yang kuat untuk menjalani pengobatan guna mencegah
terjadinya kekambuhan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Motivasi, TB Paru.

vii

ABSTRACT
The Relation Between Knowledge With Motivation Undergoing Treatment In
Pulmonary Tuberculosis Patients in Dr.Harjono Ponorogo Hospital
By: Eka Dwi Fitriany
Tuberculosis was a disease caused by bacteria that are resistant to acid. This
bacterium was a bacterium bacillus was very strong so it takes a long time to treat
it, in addition to the tedium of having to take medication for a long time
sometimes one patient also stopped taking medication before the treatment was
completed, it was because patient do not understand that the drug should taken
entirely within the allotted time, as well as lack of knowledge about the disease
will affect treatment.
The design of this research was correlational. This study aimed was
determine the relation between knowledge and motivation to undergo treatment in
patients with pulmonary tuberculosis in Dr.Harjono Ponorogo hospital. The
population was all pulmonary TB patients that undergoing treatment in Dr.
Hardjono Ponorogo hospital. The number of sample was 49 respondents. The data
collection used questionnaires with closed questions. The data analysis used Chi
Square test with significance level of 0,05.
The result of study showed that from 49 respondents indicated that 13
respondents (26,5%) had good knowledge and high motivation to undergo
treatment, as many as 13 respondents (26,5%) had good knowledge and low
motivation, as many as 13 respondents (26,5%) had bad knowledge and high
motivation. Meanwhile, as many as 10 respondents (20,4%) had bad knowledge
and low motivation. Based on the results of Chi Square test it turned out that
X2hitung 0,32 < X2tabel 3,84,then H0 was accepted and H1 was rejected.
Based on the result above, it can be concluded that health education about
pulmonary TB patients was needed to improve knowledge so that patients had a
strong motivation to undergo treatment of prevent recurrence.
Keywords: Knowledge, Motivation, pulmonary TB.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul Hubungan

Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Menjalani Pengobatan Pada PasienTB Paru


di RSUD Dr.Harjono Ponorogo. Karya Tulis ini disusun sebagai salah satu syarat
penyelesaian Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Penulis menyadari dalam Karya Tulis Ilmiah ini banyak memperoleh
bimbingan, asuhan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang
telah memberikan kemudahan dan ijin sehingga memperlancar penelitian ini.
2. Sulistyo Andarmoyo, S. Kep. Ns, M. Kep selaku pembimbing I yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dalam penyusunan Karya Tulis ini.
3. Ririn Nasriati, S. Kep. Ns selaku pembimbing II yang dengan kesabaran dan
ketelitiannya dalam membimbing, sehingga Karya Tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Para responden yang telah yang telah bersedia menjadi obyek dalam Karya
Tulis Ilmiah ini.
5. Ayah dan Ibu serta semua keluarga terdekat yang telah memberi dukungan
baik moral maupun materi sehingga terselesaikan Karya Tulis ini.

ix

6. Teman-teman

tingkat

III

Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

Muhammadiyah Ponorogo angkatan 2010/2011 atas kerja sama dan


motivasinya.
7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu atas bantuan
dalam penyelesaikan Karya Tulis ini.
Semoga allah SWT memberikan imbalan atas budi baik serta
ketulusan yang telah mereka berikan selama ini pada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan sehingga diharapkan adanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.

Ponorogo, 26 Juli 2013


Penulis

Eka Dwi Fitriani


NIM: 106111799

DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan .................................................................................. i

Halaman Sampul Dalam ................................................................................. i


Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... ii
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................ iii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iv
Motto ................................................................................................................ v
Persembahan .................................................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................................. vii
Abstrack ........................................................................................................... viii
Kata Pengantar ................................................................................................. ix
Daftar Isi .......................................................................................................... xi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .................................................................................................. xv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian................................................................... 7
1.5 Keaslian Penelitian .................................................................. 8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan ............................................................... 10
2.1.1 Pengertian ..................................................................... 10
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......................... 12
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan .................................... 15
2.2 Konsep Motivasi ..................................................................... 18
2.2.1 Pengertian .................................................................. . 18
2.2.2 Teori Motivasi ............................................................ . 19
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Motivasi ........ 24
2.3 Konsep Penyakit TB Paru ....................................................... 28
2.3.1 Pengertian TB Paru ..................................................... . 28
2.3.2 Etiologi ....................................................................... . 29
2.3.3 Patofisiologi TB Paru ................................................. . 30

xi

2.3.4 Manifestasi Klinis ....................................................... . 32


2.3.5 Komplikasi .................................................................... 33
2.3.6 Diagnosa........................................................................ 33
2.3.7 Penatalaksanaan ............................................................ 37
2.4 Kerangka Konsep ................................................................... 43
2.5 Hipotesis ................................................................................. 44
BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 45
3.2 Kerangka Kerja ....................................................................... 46
3.3 Variabel Penelitian ................................................................. 48
3.4 Definisi Operasional ................................................................ 48
3.5 Sampling Desain ..................................................................... 50
3.5.1 Populasi ......................................................................... 50
3.5.2 Sampel ........................................................................... 50
3.5.3 Besar Sampel ................................................................. 51
3.5.4 Samplin ......................................................................... 52
3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data ...................................... 52
3.6.1 Pengumpulan Data ........................................................ 52
3.6.2 Instrumen Penelitian...................................................... 54
3.6.3 Tempat Dan waktu Penelitian ....................................... 54
3.7 Analisa Data ........................................................................... 54
3.7.1 Data Umum ................................................................... 55
3.7.2 Data Khusus .................................................................. 56
3.8 Etika Penelitian ....................................................................... 61
3.8.1 Informed Concent.......................................................... 61
3.8.2 Anonimity (tanpa Nama)............................................... 62
3.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ....................................... 62

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ................................................... 63
4.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 64
4.3 Hasil Penelitian ....................................................................... 64
4.3.1 Data Umum .................................................................. 65

xii

1. Karakteristik Berdasarkan Umur .............................. 65


2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 65
3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ 66
4. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ........................ 66
5. Karakteristik Berdasarkan Lama Menderita ............. 67
4.3.2 Data Khusus .................................................................. 67
1. Pengetahuan Tentang TB Paru ................................. 67
2. Motivasi Dalam Menjalani Pengobatan.................... 68
3. Hubungan Pengetahuan dengan Motivasi ................ 68
4.4 Pembahasan ............................................................................. 70
4.4.1 Pengetahuan Pasien Tentang TB Paru .......................... 70
4.4.2 Motivasi Menjalani Pengobatan Pasien TB Paru .......... 73
4.4.3 Hubungan Pengetahuan dengan Motivasi ..................... 77
BAB 5

PENUTUP ..................................................................................... 81
5.1 Simpulan.................................................................................. 81
5.2 Saran ........................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA.. .................................................................................... 84


LAMPIRAN ..................................................................................................... 86

DAFTAR TABEL

xiii

Tabel 3.1 Definisi Operasional hubungan antara pengetahuan dengan


motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.
HarjonoPonorogo.......................................................................... 49
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di RSUD Dr.
Harjono Ponorogo tahun 2013..................................................... 65
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di

RSUD

Dr.

Harjono

Ponorogo

tahun

2013...................................65
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
di

RSUD

Dr.

Harjono

Ponorogo

tahun

2013..................................66
Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan


di

RSUD

Dr.

Harjono

Ponorogo

tahun

2013...................................66
Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Menderita


di

RSUD

Dr.

Harjono

Ponorogo

tahun

2013..................................67
Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan


Pasien Tentang TB paru di RSUD Dr. Harjono Ponorogo
Tahun
2013.....................................................................................67

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi


Menjalani Pengobatan pada Pasien TB paru di RSUD
Dr. Harjono Ponorogo tahun 2013...............................................68
Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan


Antara Pengetrahuan Dengan Motivasi Menjalani Pengobatan Pada
Pasien TB paru di RSUD Dr. Harjono
Ponorogo Tahun 2013...................................................................69

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka konsephubungan antara pengetahuan dengan motivasi


menjalai pengobatan pada pasienTB paru di RSUD Dr. Harjono
Ponorogo....................................................................................... 43
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian hubungan antara pengetahuan dengan
motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.
Harjono Ponorogo..................................................................... 47

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian ......................................................................... 86


Lampiran 2: Surat Pengantar Responden ......................................................... 87
Lampiran 3: Lembar Persetujuan Menjadi Responden .................................... 88
Lampiran 4: Lembar Kisi-kisi Koesoner.......................................................... 89
Lampiran 5: Koesoner Penelitian ..................................................................... 90
Lampiran 6: Cara Menghitung Skor T ............................................................. 93
Lampiran 7: Tabulasi Pengetahuan TB Paru ................................................... 94
Lampiran 8: Tabulasi Motivasi Menjalani Pengobatan ................................... 97
Lampiran 9: Tabulasi Silang Pengetahuan TB Paru ........................................ 99
Lampiran10: Tabulasi Silang Motivasi Menjalani Pengobatan ....................... 101
Lampiran 11: Tabel Chi Square ....................................................................... 103
Lampiran 12: Tes Statistik Chi Square ............................................................ 104
Lanpiran 13: Surat ijin penelitian ..................................................................... 106
Lampiran 14: Lembar konsultasi ..................................................................... 107

xvi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi dan Rita,
2001). Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan
waktu yang lama untuk mengobatinya, disamping rasa bosan karena harus minum
obat dalam waktu yang lama seseorang penderita kadang-kadang juga berhenti
minum obat sebelum masa pengobatan selesai, hal ini dikarenakan penderita belum
memahami bahwa obat harus diminum seluruhnya dalam waktu yang telah
ditentukan, serta pengetahuan yang kurang tentang penyakit akan mempengaruhi
pengobatan.
Waktu pengobatan yang panjang dengan jenis obat lebih dari satu menyebabkan
penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai
alasan. Alasan ini menyebabkan situasi tuberkulosis Paru di dunia semakin
memburuk dengan jumlah kasus yang terus meningkat serta banyak yang tidak
berhasil disembuhkan, terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara
dengan masalah Tuberkulosis Paru besar (high burden countries), sehingga pada
tahun 1993 WHO/Organisasi Kesehatan Dunia mencanangkan Tuberkulosis Paru
sebagai salah satu kedaruratan dunia (global emergency) (Depkes RI, 2008).

Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium


tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB Paru baru dan 3 juta
1

xvii

kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian
akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Sekitar 75% pasien TB
adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis 15-50 tahun (Depkes
RI, 2008).
Menurut Depkes RI, 2008 WHO mencanangkan TB Paru sebagai kedaruratan
dunia (global emergency) dan Indonesia termasuk kedalam kelompok high burden
countries, menempati urutan keempat setelah India, China dan Afrika Selatan.
Dengan jumlah, India 2.200.000 kasus, China 1.000.000 kasus, Afrika Selatan
500.000 kasus dan Indonesia 450.000 kasus. Terdapat 583.000 kasus baru TB Paru di
Indonesia dan secara nasional setiap tahunnya penyakit ini dapat membunuh sekitar
140.000 orang atau 138 kematian, 16 kematian per jam, 1 kematian setiap 4 menit.
Insiden kasus TB Paru BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk (Depkes RI,
2008).
Pada tahun 2012 Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus tuberkulosis (TB)
terbanyak ke dua di Indonesia, dengan jumlah (41.404 kasus) setelah Jawa Barat
(62.563 kasus). Kasus kematian akibat TB di Jawa Timur pertahunnya diperkirakan
sebanyak 10.108 penderita. Dari jumlah tersebut 26.007 di antaranya merupakan
kasus yang menular (Dinkes Jawa Timur, 2012). Sedangkan menurut Dinkes
Ponorogo tahun 2012, Penemuan BTA (+) per triwulan tahun 2012 di Kabupaten
Ponorogo adalah sebanyak 348 jiwa dengan jumlah penderita terbanyak di Puskesmas
Badegan sejumlah 32 jiwa dan Puskesmas Babadan 29 jiwa (Dinkes Ponorogo,
2012).
Berdasarkan data dari rekam medik RSUD Dr. Harjono Ponorogo tahun 2012
dari bulan Januari sampai dengan Oktober didapatkan jumlah kasus TB paru

xviii

sebanyak 1786 orang dengan 1116 orang pasien lama, dan 670 orang pasien baru
dengan rata-rata per bulan 179 orang.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 8 Januari
2013 dari 10 responden didapatkan hasil 80% berpengetahuan baik, sedangkan 20%
sisanya berpengetahuan buruk dan dari 10 responden didapatkan data 50% memiliki
motivasi tinggi dan 50% lainnya memiliki motivasi rendah. Responden yang
memiliki pengetahuan baik dengan motivasi tinggi sebanyak 4 orang, pengetahuan
baik dengan motivasi rendah sebanyak 3 orang dan responden yang berpengetahuan
buruk dengan motivasi tinggi berjumlah 1 orang, pengetahuan buruk dengan motivasi
rendah berjumlah 2 orang.
Penyebab TB paru adalah mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk
batang dengan panjang 1-4/Um dan tebal 0,3-0,6/Um. Dapat menular lewat percikan
dahak yang keluar saat batuk, bersin atau berbicara karena penularannya melalui
udara yang terhirup saat bernapas (Rachmawati, 2007). Diperkirakan, satu orang
menderita TB paru BTA positif yang tidak diobati akan menulari 10-15 orang setiap
tahunnya, Penyakit TB paru erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan rumah,
perilaku, tingkat pedidikan dan jumlah penghasilan keluarga. Sanitasi lingkungan
rumah sangat mempengaruhi keberadaan bakteri mycobacterium tuberculosis, dimana
bakteri mycobacterium tuberculosis dapat hidup selama 12 jam bahkan sampai
beberapa hari hingga berminggu-minggu tergantung ada tidaknya sinar matahari,
ventilasi, kelembaban, suhu, lantai dan kepadatan penghuni rumah (Achmadi, 2008).
TB paru ini cenderung asimtomatik, tanda dan gejala umum yang timbul termasuk
kehilangan berat badan, letargi, anoreksia, dan demam ringan yang biasanya muncul
pada sore hari, hal ini merupakan tanda dan gejala umum infeksi kronik. Batuk
dengan sputum purulen lebih sering dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

xix

Berkeringat pada malam hari dan ansietas sering terjadi (Astuti dan Rahmat Angga,
2010).
Klien dengan TB paru aktif biasanya mulai diberikan tiga jenis medikasi atau
lebih untuk memastikan bahwa organisme yang resisten telah disingkirkan. Dosis dari
beberapa obat mungkin cukup besar karena basil sulit untuk dibunuh, mual, diare, dan
gatal-gatal merupakan efek samping dari obat yang biasa diberikan dan ini berlanjut
cukup lama karena untuk menyingkirkan atau mengurangi secara subtansial jumlah
basil dorman atau semidorman. Terapi jangka panjang yang takterputus merupakan
kunci sukses dalam pengobatan TB (Asih Niluh, 2003). Apabila obat tidak diminum
sesuai dengan ketentuan atau penderita berhenti minum obat maka akan muncul
kuman tubercolusis yang resisten terhadap obat, jika ini terus terjadi dan kuman
tersebut terus menyebar, pengendalian obat tubercolusis akan semakin sulit
dilaksanakan dan proses penyembuhan TB paru akan semakin lama, hal ini dapat
mengakibatkan semakin menurunnya motivasi penderita TB paru karena merasa
jenuh dan bosan dalam menjalani pengobatan yang berbulan-bulan bahkan bertahuntahun.
Penyakit TB paru dapat disembuhkan dengan meminum obat secara teratur dalan
waktu yang telah ditentukan. Dalam minum obat secara teratur sebaiknya pasien
dalam menjalankan pengobatan juga perlu diawasi oleh anggota keluarga terdekat
yang tinggal serumah, yang setiap saat dapat mengingatkan pasien untuk minum obat
Selanjutnya setiap penderita juga harus diawasi dalam meminum obatnya yaitu obat
diminum di depan seorang pengawas, Penderita juga harus menerima dan menjalani
pengobatan dalam sistem pengelolaan, penyediaan obat anti tuberkulosis yang tertata
dengan baik, termasuk pemberian regimen OAT (obat anti tuberkulosis) yang
adekuat. Dengan demikian berhasil atau tidaknya pengobatan tuberculosis tergantung
pada pengetahuan pasien, keadaan sosial ekonomi serta dukungan dari keluarga.

xx

Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga yang kurang
memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan
pasien untuk mengkonsunsi obat (Indan Enjang, 2002).
Tujuan pengobatan pada penderita TB paru bukanlah sekedar memberikan obat
saja, akan tetapi Peran petugas kesehatan yang sering berinteraksi dan memiliki
tanggung jawab dalam hal proses penyampaian informasi mengenai penyakit TB paru
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga pasien memiliki motivasi
yang kuat untuk menjalani pengobatan guna mencegah kekambuhan. Dilihat dari
keharusan penderita TB paru untuk berobat dan menjalani pengobatan harus mereka
alami selama waktu yang telah ditentukan sehingga disini motivasi pasien sangat
dibutuhkan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan
antara pengetahuan dengan motivasi

menjalani pengobatan pada pasien TB

paru di RSUD Dr. Harjono Ponorogo.


1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara pengetahuan dengan motivasi menjalani pengobatan
pada pasien TB paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi menjalani
pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr.Harjono Ponorogo.

1.3.2 Tujuan Khusus

xxi

1. Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang TB paru di RSUD


Dr. Harjono Ponorogo.
2. Mengidentifikasi motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB
paru di RSUD Dr. Harjono Ponorogo.
3. Menganalisa hubungan antara pengetahuan dengan motivasi
menjalani pengobatan pada pasien TB paru di RSUD Dr. Harjono
Ponorogo.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi peneliti
Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang penyakit
TB Paru.
2. Bagi institusi pendidikan
Menambah referensi kepustakaan untuk memperkaya ilmu
pengetahuan khususnya tentang hubungan antara pengetahuan dengan
motivasi menjalani pengobatan pada pasien TB paru.
1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Profesi Keperawatan


Menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang berfokus pada penderita TB paru.

2. Bagi Rumah Sakit

xxii

Sebagai gambaran untuk menambah pengetahuan, ketrampilan


serta melaksanakan intervensi yang tepat bagi penderita TB paru yang
dirawat di Rumah Sakit tersebut.
3. Bagi Pasien TB paru

Memberikan pengetahuan tentang penyakit TB paru untuk


meningkatkan motivasi dalam menjalani pengobatan pada pasien
TB paru.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya


Sebagai masukan data dan sumbangan pemikiran perkembangan
pengetahuan untuk peneliti selanjutnya, dalam upaya membantu
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1.5 Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian telah dilakukan tentang TB paru antara lain sebagai berikut:
1. Djannah Siti Nur. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan
perilaku pencegahan penularan TBC pada mahasiswa di asrama Manokwari
Yogyakarta. Menggunakan metode observasi analitik dengan hasil penelitian
Tingkat pengetahuan tentang penyakit TBC di Asrama Manokwari Yogyakarta
dikategorikan baik sebanyak 20 orang (54,%). Sikap responden terhadap penyakit
TBC di Asrama Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik yaitu sebanyak 25
orang (67,6%). Perilaku pencegahan penularan pada mahasiswa di asrama
Manokwari Yogyakarta dikategorikan baik yaitu 20 orang (54,1%). Tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan tentang TBC dengan perilaku pencegahan
penularan pada mahasiswa di Asrama Manokwari Yogyakarta. Ada hubungan

xxiii

antara sikap tentang TBC dengan perilaku pencegahan penularan pada mahasiswa
di Asrama Manokwari Yogyakarta, Hasil korelasi Regresi Linier sebesar 0,270
dan nilai Sig 0,001 < 0,05.
2. Gunawan. (2011). Gambaran motivasi pasien TBC dalam proses pengobatan di
Puskesmas Jenangan Kabupaten Ponorogo. Menggunakan metode diskriptif
dengan hasil penelitian bahwa hampir seluruhnya 29 responden atau (85%)
bermotivasi tinggi dan hampir setengahnya 5 responden atau (15%) bermotivasi
rendah.
3.

Riswan. (2008). Analisis hubungan pengetahuan tentang penyakit TB paru


dengan perilaku keluarga dan penderita TB paru di wilayah kerja puskesmas
Pagak Kabupaten Malang. menggunakan desain cross sectional dengan hasil
penelitian menunjukkan bahwa 77,9% responden mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang penyakit TB paru, 82,3% responden mempunyai perilaku yang
cukup dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB paru, dan uji statisik
pearson product moment menunjukkan nilai (r)= 0,402 dengan tingkat
signifikansi (p)= 0,001 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan tantang TB paru dengan perilaku keluarga penderita TB paru.

xxiv

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Asih, Niluh dan Effendy, Chistantie. 2003. Keperawatan Medikal Bedah Klien
Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: EGC.

Astuti, Harwina dan Rahmat, Angga. 2010. Asuhan Keperawatan Anak dgn
Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: TIM.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi IV.
Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya edisi 1. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Azwar, S. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Bastable, Susan B. 2002. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan
Pembelajaran. Jakarta: EGC.

Brunner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan. Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta :
EGC.

Depkes, RI. 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2.

Djarwanto. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian. Yogyakarta:


Liberty.

Hidayat, Alimul Azis. 2003. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung
Setyo.

_________. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.

xxv

_________. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.

Indan, Enjang. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Adiya Bakti.

Notoatmodjo, Sukidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


_________ 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_________ 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
84

2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, Pariani. 2001. Pendekatan Praktik Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:


61
CV. Info Medika.

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

_________2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

_________2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan


Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Swanburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan


Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.

_________2001. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan


SDM. Jakarta: EGC.

xxvi

Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II edisi ketiga. Jakarta:
FKUI.
Tabrani, Rab. 1996. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hipokrates.
Widayatun, Tri Rusmi. 1999. Ilmu Perilaku M.A.104. Jakarta: Infomedika.
Yudilastiantoro. 2005. http://ejaurnal.unhas.ac.id/.../64 diakses 5 Desember 2012.

xxvii

Anda mungkin juga menyukai