PENDAHULUAN
kimia
lainnya
sudah
banyak
ditemukan
dalam
air
yang
kita
antara
lain
dari
industri,
pertanian,
peternakan
dan
terhadap berbagai macam keadaan lingkungan dan juga memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Nila dapat hidup pada kisaran kadar garam 035 (Suyanto, 2007).
Perlu dilakukan suatu uji efek zat pencemar terhadap biota yang ada untuk
mengetahui zat/unsur pencemar penyebab terganggunya kehidupan biota dan efek
yang ditimbulkannya terhadap biota dalam suatu perairan, yang bisa dilihat dari suatu
hasil uji dalam bentuk LC50 (Lethal Concentration) suatu biota. Uji tersebut dikenal
dengan uji toksisitas, baik uji toksisitas akut atau uji toksisitas kronis. Toksikologi
lingkungan adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik yang dihasilkan dari
suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Menurut Cassaret (2000)
dalam Bushido (2007) ekotoksikologi adalah ilmu yang mempelajari racun kimia dan
fisik pada mahluk hidup, khususnya populasi dan komunitas termasuk ekosistem, dan
interaksi dengan lingkungan. Menurut Butler (1978) dalam Bushido (2007) dengan
demikian ekotoksikologi merupakan bagian dari toksikologi lingkungan.