Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN PERTANYAAN

1. Benda apa saja yang sering dimasukkan ke dalam hidung anak-anak?


Benda asing yang tersering ditemukan yaitu sisa makanan, permen, manikmanik, kancing, kacang, kelereng, karet penghapus dan kertas.Benda asing seperti
plastik dapat pula bertahan lama karena sukar didiagnosis akibat sifatnya yang
noniritatif dan radiolusen sehingga tidak tampak dari pemeriksaan radiologik.3,4,5,15

2. Bagaimana cara menanggulanginya?


Penatalaksanaan benda asing di hidung pada anak-anak cukup sulit karena
biasanya pasien anak-anak sulit untuk koopertif. Hal ini disebabkan oleh
ketakutan anak-anak yang berlebihan serta diperparah dengan ketakutan mereka
akibat nyeri yang ditimbulkan saat mengeluarkan benda asing di hidung
sebelumnya baik oleh orang tua maupun tenaga kesehatan. Terdapat beberapa
metode dalam mengeluarkan benda asing di hidung, seperti metode wax hook,
menggunakan forgarty catheter, suction, metode tekanan positif, maupun dengan
metode Parents Kiss.14
Cara mengeluarkan benda asing dari dalam hidung ialah dengan memakai
pengait (haak) yang dimasukkan ke dalam hidung dib again atas, menyusuri atap
kavum nasi sampai menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait diturunkan sedikit
dan ditarik ke depan. Dengan cara ini benda asing itu akan ikut terbawa ke luar.
Dapat pula menggunakan cunam Nortman atau wire loop.3
Tidaklah bijaksana bila mendorong benda asing dari hidung kearah
nasofaring dengan maksud supaya masuk ke dalam mulut. Dengan cara itu benda
asing dapat terus masuk ke laring dan saluran napas bagian bawah, yang
menyebabkan sesak napas, sehingga menimbulkan keadan yang gawat.3
Pemberian antibiotika sistemik selama 5-7 hari hanya diberikan pada
kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.3
17

3. Bahaya apa yang akan terjadi bila ditanggulangi oleh petugas kesehatan
yang tidak terampil?
Petugas kesehatan yang terampil adalah petugas yang memiliki keahlian di
bidang kesehatan yang mampu menjaga dan menyelamatkan pasien melalui upaya
dan pertolongan tepat waktu dan adekuat.16
Bila benda asing di hidung tidak ditangani dengan tepat serta
keterlambatan penanganan dapat meningkatkan terjadinya komplikasi bahkan
kematian.17 Salah satu hal yang dapat terjadi bila benda asing di hidung ini tidak
ditangani dengan baik yakni terjadinya aspirasi benda asing karena mungkin
penanganan yang salah sehingga mengakibatkan benda asing bukan dapat
dikeluarkan malah semakin terdorong masuk ke dalam saluran nafas seperti
laring, trakea hingga bronkus, 80-90% akan tersangkut di bronkus. Sampai umur
15 tahun sudut yang dibentuk bronkus dengan trakea antara kiri dan kanan hampir
sama, sehingga pada anak, frekuensi lokasi tersangkutnya benda asing hampir
sama kejadian antara bronkus utama kiri dan kanan.18
Gejala klinis yang muncul bervariasi tergantung pada derajat sumbatan,
lokasi, sifat, bentuk, ukuran dan lamanya benda asing berada di saluran nafas. 17
Sebagai contoh benda asing organik seperti kacang dan biji-bijian akan
menyebabkan reaksi inflamasi mukosa yang lebih berat dan jaringan granulasi
dapat timbul dalam beberapa jam. Selain itu kacang-kacangan dan biji-bijian
bersifat menyerap air sehingga mengembang yang akan menambah sumbatan,
sehingga yang pada awalnya hanya obstruksi parsial dapat berubah menjadi total.
Sedangkan benda orgnik yang lebih kecil akan bermigrasi ke arah distal dan
menyebabkan inflamasi kronik. Aspirasi benda asing anorganik, jika tidak
menyebabkan obstruksi akan bersifat asimptomatis.19
Benda asing yang masuk ke dalam saluran nafas akan menimbulkan reaksi
pada jaringan sekitarnya. Reaksi jaringan yang timbul dapat berupa inflamasi
lokal, edema, ulserasi, dan terbentuknya jaringan granulasi yang dapat
18

mengakibatkan obstruksi jalan nafas. Akibat obstruksi ini maka bagian distal dari
sumbatan akan terjadi air trapping, empisema, atelektasis, abses paru dan
bronkiektasi. Reaksi inflamasi akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
vaskularisasi mukosa, edema, dan bertambahnya sekret mukoid. Berkurangnya
gerakan silia mengakibatkan menumpuknya lendir atau sekret di ujung bronkiolus
sehingga dapat mengakibatkan atelektasis maupun komplikasi lainnya seperti
edema paru, tracheitis, bronkitis. Bila terdapat infeksi dapat terbentuk pus serta
dapat terbentuk jaringan granulasi.17,19
Gejala dan tanda yang dapat dikenali sebagai tanda aspirasi benda asing di
saluran nafas yaitu (1) fase awal, saat benda asing teraspirasi, batuk secara tibatiba, rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorok, wheezing dan obstruksi nafas,
dapat juga disertai adanya sianosis terutama perioral, (2) fase asimptomatik, lama
fase ini bergantung dari lokasi benda asing, derajat obstruksi yang ditimbulkannya
dan jenis benda asing yang teraspirasi serta kecenderungan benda asing berubah
posisi, (3) fase komplikasi, bisa obstruksi dan infeksi, gejala berupa demam,
pneumonia, atelektasis, abses paru, dan hemoptisis.17
Diagnosis aspirasi benda asing yang tepat waktu akan menghindari anak
dari risiko komplikasi awal dan lambat seperti asfiksia, pneumonia, atelektasis
atau bronkiektasis. Rentang waktu optimal untuk diagnosis aspirasi benda asing
adalah pada waktu kejadian aspirasi sampai 24 jam berikutnya.18
Diagnosis

yang

diagnosis/misdiagnosis

terlambat

seperti

asma,

akan

diikuti

bronkitis,

dengan

pneumonia,

kesalahan
dll,

periode

simptomatis yang memanjang, meningkatnya risiko komplikasi dan terapi yang


lebih kompleks.18 Tidak jarang benda asing hidung dianggap sebagai sinusitis,
selain itu rhinolith sering tidak terdiagnosis yang semuanya ini akan menyebabkan
keterlambatan penanganan benda asing hidung sehingga akan menimbulkan
kondisi yang lebih buruk.

19

Anda mungkin juga menyukai