HERNIA/TURUN BEROK
DI PUSKESMAS JATIROTO LUMAJANG
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan Ini telah disahkan
Pada tanggal
- Juni - 2015
PEMBIMBING AKADEMIK
PEMBIMBING KLINIK
(..)
(.)
MAHASISWA
(..)
: Hernia
Sasaran
Tempat
: Puskesmas Jatiroto
Hari/Tanggal
Waktu
: 30 menit
Penyuluh
: Feni Yunitasari
A. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan
a.
b.
b.
3. Ruangan
a.
b.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien, keluarga
pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Jatiroto memahami dan
mengetahui tentang hernia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien, keluarga pasien di
Ruang Rawat Inap Puskesmas Jatiroto dapat mengetahui :
a. Pengertian dari Hernia.
b. Penyebab terjadinya Hernia.
c. Tanda dan gejala Hernia.
d. Klasifikasi Hernia.
e. Komplikasi Hernia.
f. Penatalaksanaan Hernia.
C. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Pembukaan
Kegiatan Penyuluh
Memberi salam.
2.Memperkenalkan
Kegiatan Peserta
1.Menyambut
salam
Metode
Waktu
Ceramah
5 menit
Ceramah,
15
dan
diri
3.Menjelaskan tujuan
mendengarkan.
2.Mendengarkan.
dari penyuluhan 3.Mendengarkan
4.Melakukan kontrak
tujuan
yang
waktu
disampaikan.
5.Menyebutkan
4.Menyetujui
materi
kontrak waktu.
penyuluhan yang 5.Menyetujui
akan diberikan.
materi
penyuluhan
yang
akan
berikan.
1.Mendengarkan
Pelaksanaan 1.Menyebutkan
pengertian
dari
materi
yang Tanya
Hernia.
2.Menyebutkan
diberikan.
2.Mendengarkan
penyebab
penjelasan.
3.Mendengarkan
terjadinya
Hernia.
3.Menjelaskan tanda
dan
di
gejala
Hernia.
4.Menyebutkan
klasifikasi
Hernia.
5.Menyebutkan
menit
Jawab.
dan
menanyakan
materi
yang
belum
dimengerti.
4.Mendengarkan.
5.Mendengarkan.
6.Mendengarkan
komplikasi
Hernia.
6.Menjelaskan
Penatalaksanaan
Hernia.
Penutup
1.Mengevaluasi
pengetahuan
peserta
dengan
menanyakan
1.Menjawab
Ceramah
pertanyaan.
2.Mendengarkan
kesimpulan
jawab
10
materi
yang
sudah dijelaskan.
2.Menarik
yang dibacakan.
3.Menjawab salam.
kesimpulan.
3.Menutup
penyuluhan
(salam)
D. Media dan Alat Bantu
1. LCD
2. Proyektor
E. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Materi
(terlampir)
G. Daftar Pustaka
Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media
Aesculapius.
Sabiston, Hernia. 2001. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Jakarta: EGC.
Schwartz. 2000. Hernia dinding abdomen dalam Intisari prinsip-prinsip
Ilmu bedah edisi VI. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat R, de Jong W. 2005. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta:
EGC.
MATERI
1. Pengertian Hernia
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (Jong, 2004).
Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding
rongga dimana rongga tersebut harusnya berada dalam keadaan normal
tertutup.
Hernia adalah suatu keadaan keluarnya jaringan organ tubuh dari suatu
ruangan melalui suatu celah atau lubang keluar di bawah kulit atau menuju
rongga lain, dapat kongenital ataupun aquisita (Seputar kedokteran dan
inux.2007.http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hernia.html).
2. Penyebab terjadinya Hernia
a. Kongenital
Terjadi sejak lahir adanya defek pada suatu dinding rongga.
b. Didapat (akquisita)
Hernia ini didapat oleh suatu sebab yaitu umur, obesitas, kelemahan
umum, lansia, tekanan intra abdominal yang tinggi dan dalam waktu yang
lama misalnya batuk kronis, gangguan proses kencing, kehamilan, mengejan
saat miksi, mengejan saat defekasi, pekerjaan mengangkat benda berat
(Mansjoer, 2001).
3. Tanda dan gejala Hernia
a. Nyeri yang keras
b. Terjadinya benjolan pada lokasi hernia
c. Kadang-kadang perut kembung disertai mual atau muntah
d. Umumnya pasien mengatakan turunnya selangkangan atau kemaluan.
Benjolan tersebut bisa mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan
bila menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau bila posisi
berdiri bisa timbul kembali (Bila otot-otot sudah mengendor, maka
benjolan mulai menghilang).
e. Keadaan umum pasien biasanya baik
4. Klasifikasi Hernia
Secara umum hernia diklasifikasikan menjadi:
a. Hernia eksterna, yaitu jenis hernia dimana kantong hernia menonjol
secara keseluruhan (komplit) melewati dinding abdomen seperti hernia
a. Hernia inguinalis
(1) Hernia inguinalis indirek (lateral)
Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui anulus
inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika
inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui
anulus inguinalis eksternus.
(2) Hernia inguinalis direk (medialis)
Hernia inguinalis direk adalah hernia yang kantongnya menonjol
langsung ke anterior melalui dinding posterior canalis inguinalis medial
terhadap arteri vena epigastrika inferior. Faktor predisposisi yang dapat
menyebabkan hernia inguinalis direk adalah peninggian tekanan
intraabdomen konik dan kelemahan otot dinding di trigonom Hasselbach,
batuk yang kronik, kerja berat dan pada umumnya sering ditemukan pada
perokok berat yang sudah mengalami kelemahan atau gangguan jaringanjaringan penyokong atau penyangga dan kerusakan dari saraf
ilioinguinalis biasanya pada pasien denga riwayat apendektomi. Gejala
yang sering dirasakan penderita hernia ini adalah nyeri tumpul yang
biasanya menjalar ke testis dan intensitas nyeri semakin meningkat
apabila melakukan pekerjaan yang sangat berat.
b. Hernia femoralis
d. Hernia epigastrika
Hernia yang keluar melalui defek di linea alba di antara umbilikus
dan prosesus xipoideus. Isi hernia berupa penonjolan jaringan lemak
preperitoneal dengan atau tanpa kantong peritoneum.
e. Hernia perinealis
Hernia perineal merupakan penonjolan hernia pada perineum melalui
defek dasar panggul dapat terjadi secara primer pada perempuan
multipara, atau sekunder setelah operasi melalui perineum seperti
prostaktomi atau reseksi rektum secara abdominoperineal.
5. Komplikasi
a. Terjadi pelekatan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia,
sehingga isi hernia tidak dapat dimasuki kembali, keadaan ini disebut
hernia irrepponsibilis. Pada keadaan ini belum ada gangguan
dengan bedah elektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus
halus dilihat vital atau tidak. Bila vital dikembalikan kerongga perut, bila
tidak vital dilakukan reseksi dan anastomosis end to end. Untuk fasilitas
dan keahlian terbatas, setelah cincin hernia dipotong dan usus dinyatakan
vital langsung di tutup kulit dan dirujuk ke rumah sakit.