Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian siny
al
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terja
dinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah satu sy
arat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian
feedback menggunakan komponen pasif R dan C
Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari se
buah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian s
inyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun beberapa bagian yan
g menjadi
syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya rangka
ian penguat,
rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.

B. TUJUAN
1. Untuk mengenal dan mengetahui ragkaian umpan balik positif
2. Untuk mengetahui cara kerja sistem umpan balik positif
3. Untuk mengetahui aplikasi dan kegunaan umpan balik positif dalam kehidupan
sehari-hari
4. Dapat mengenal osilator sebagai perwujudtan aplikasi umpan balik positif dal
am
kehidupa elektronika

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. RANGKAIAN UMPAN BALIK POSITIF
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian siny
al
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem su
paya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga
menjadi
salah satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osil
ator. Pada

umumnya rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino,


1993).
B. CARA KERJA UMPAN BALIK POSITIF
Sumber tegangan V menghasilkan terminal error dari penguat. Keluaran
Av
menghasilkan umpan balik Abv. Teganganini masuk di titik x. Jika beda
fase
keseluruhan amplifier bersesuaian, sinyal pada titik x sefase sinyal ya
ng
mengendalikan error. Jika loop mendekati 0, kita dapatkan umpan balik positif

3
C. OSILATOR JEMBATAN WIEN
pada frekuensi osilasi teganganoutput vo dan input V+ sefasa pada 0
derajat
sinyal akan berbentuk segi empat dan frekuensi akan turun apabila
penguatan terlalu besar
perbandingan nilai kapasitor dan resistor menentukan tingkat kestabilan
frekuensi

D. OSILATOR HARTLEY
Osilator Hartley seperti pada gambar 17.8 banyak digunakan pada rangkai
an
penerima radio AM dan FM. Frekuensi resonansi ditentukan oleh harga 1 T dan 1 C
.
Kapasitor 2C berfungsi sebagai penggandeng AC ke basis 1 Q . Tegangan panja
r 1
Q diberikan oleh resistor 2 R dan 1 R . Kapasitor 4 C sebagai pen
ggandeng variasi
tegangan kolektor dengan bagian bawah 1 T . Kumparan penarik RF ( 1 L ) menahan
4
AC agar tidak ke pencatu daya. 1 L juga berfungsi sebagai beban ran
gkaian. 1 Q
adalah dari tipe n-p-n dengan konfigurasi emitor bersama.
Rangkaian Osilator Hartley
Saat daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif dari su
mber
lewat 1 R ke emitor. Kolektor dan basis keduanya dihubungkan ke bagian positif d
ari
CC V . Ini akan memberikan panjar maju pada emitor-basis dan panjar mundur pada
kolektor. Pada awalnya E I , B I dan C I mengalir lewat 1 Q . Dengan C I m
engalir
lewat 1 L , tegangan kolektor mengalami penurunan. Tegangan ke arah
negatif ini
diberikan pada bagian bawah 1 T oleh kapasitor 4 C . Ini mengakibat
kan arus

mengalir pada kumparan bawah. Elektromagnet akan membesar di sekitar kumparan.


Ini akan memotong kumparan bagian atas dan memberikan tegangan positif
mengisi kapasitor 1 C . Tegangan ini juga diberikan pada 1 Q melalui
2 C . 1 Q
akhirnya sampai pada titik jenuh dan mengakibatkan tidak terjadinya perubahan pa
da
C V . Medan di bagian bawah 1 T akan dengan cepat habis dan menga
kibatkan
terjadinya perubahan polaritas tegangan pada bagian atas. Keping 1 C
bagian atas
sekarang menjadi negatif sedangkan bagian bawah menjadi positif.
Muatan 1 C yang telah terakumulasi akan mulai dilucuti melalui 1 T m
elalui
proses rangkaian tangki. Tegangan negatif pada bagian atas 1 C menyeba
bkan 1 Q
berubah ke negatif menuju cutoff. Selanjutnya ini akan mengakibatkan C
V
membesar dengan cepat.
Tegangan ke arah positif kemudian ditransfer ke bagian
bawah 1 T oleh 4C , memberikan balikan. Tegangan
an pada
tegangan 1 C . Perubahan pada C V beraNgsur-angsur
k ada
tegangan yang dibalikkan melalui 4 C . 1 C telah
i. Medan
magnet di bagian bawah 1 L kemudian menghilang. 1
i lagi,
5

ini akan tertambahk


berhenti, dan tida
sepenuhnya terlucut
C kemudian termuat

dengan bagian bawah berpolaritas positif dan bagian atas negatif. 1 Q


kemudian
berkonduksi lagi. Proses ini akan berulang terus. Rangkaian tangki me
nghasilkan
gelombang kontinu dimana hilangnya
isi tangki dipenuhi lagi melalui balikan. Sifat khusus osilator Hartle
y adalah adanya
tapped coil. Sejumlah variasi rangkaian dimungkinkan. Kumparan mungkin
dapat
dipasang seri dengan kolektor. Variasi ini biasa disebut sebagai osila
tor Series-fed
Hartley. Rangkaian seperti pada gambar 17.8 termasuk osilator Shunt-fed Hartley
.
E. OSILATOR COLPITTS
Osilator Cilpitts
Osilator Colpitts sangat mirip dengan osilator Shunt-fed Hartley. Perbedaan yan
g
pokok adalah pada bagian rangkaian tangkinya. Pada osilator Colpitts, digunakan
dua
kapasitor sebagai pengganti kumparan yang terbagi. Balikan dikembangkan
dengan
melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi
menggunakan medan elektrostatik
ditentukan oleh dua kapasitor terhubung seri dan induktor.
Gambar 17
.9
memperlihatkan rangkaian osilator Colpitts. Tegangan panjar untuk basis
diberikan
oleh 1 R dan 2 R sedangkan untuk emiitor diberikan oleh 4 R . Kolektor diberi p

anjar
mundur dengan menghubungkan ke bagian positif dari CC V melalui 3 R . Resisto
r
ini juga berfungsi sebagai beban kolektor. Transistor dihubungkan denga
n
konfigurasi emitor-bersama. Ketika daya DC diberikan pada rangkaian, arus menga
lir
dari bagian negatif CC V melalui 4 R , 1 Q dan 3 R . Arus C I yang mengalir mel
alui
3 R menyebabkan penurunan tegangan C V dengan harga positif. Tegangan
yang
berubah ke arah negatif ini dikenakan ke bagian atas 1 C melalui 3 C . Bagian b
awah
2 C bermuatan positif dan tertambahkan ke tegangan basis dan menaikkan harga B
I .
6
Transistor 1 Q akan semakin berkonduksi sampai pada titik jenuh. Saat 1 Q sam
pai
pada titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan C I dan perubahan CV
juga akan
terhenti. Tidak terdapat balikan ke bagian atas 2 C . 1 C dan 2 C akan dilucut
i lewat
1 L dan selanjutnya medan magnet di sekitarnya akan menghilang. Arus
pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. Keping 2 C bagian bawah
menjadibermuatan negatif dan keping 1 C bagian atas bermuatan positif.
Ini akan
mengurangi tegangan maju 1 Q dan C I akan menurun. Harga C V akan mulai naik.
Kenaikan ini akan diupankan kembali ke bagian atas keping 1 C melalu
i 3 C . 1 C
akan bermuatan lebih positif dan bagian bawah 2 C menjadi lebih negatif. Proses
ini
terus berlanjut sampai 1 Q sampai pada titik cutoff. Saat 1 Q samp
ai pada titik
cutoff, tidak ada arus C I . Tidak ada tegangan balikan ke 1 C .
Gabungan muatan
yang terkumpul pada 1 C dan 2 C dilucuti melalui 1 L . Arus pelucutan mengalir
dari
bagian bawah 2 C ke bagian atas 1 C . Muatan negatif pada 2 C se
cepatnya akan
habis dan medan magnet di sekitar 1 L akan menghilang. Arus yang mengalir mas
ih
terus berlanjut. Keping 2 C bagian bawah menjadi bermuatan positif dan keping 1
C
bagian atas bermuatan negatif. Tegangan positif pada 2 C menarik 1 Q
dari daerah
daerah cutoff . Selanjutnya C I akan mulai mengalir lagi dan proses dimulai lag
i dari
titik ini. Energi balikan ditambahkan ke rangkaian tangki sesaat pada
setiap adanya
perubahan.
Besarnya balikan pada rangkaian osilator Colpitts ditentukan oleh nisbah
kapasitansi
1 C dan 2 C . Harga 1 C pada rangkaian ini jauh lebih ke
cil
dibandingkan dengan 2 C atau 2 1 CC XX > . Tegangan pada 1 C leb
ih besar
dibandingkan pada 2 C . Dengan membuat 2 C lebih kecil akan diperol
eh
tegangan balikan yang lebih besar. Namun dengan menaikkan balikan terl
alu

tinggi akan mengakibatkan terjadinya distorsi. Biasanya sekitar 10-50% tegangan


kolektor dikembalikan ke rangkaian tangki sebagai balikan.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian siny
al
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem su
paya terjadinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi sa
lah satu syarat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian
feedback menggunakan komponen pasif R dan C.
Dalam kehidupan dunia elektronika aplikasi dari umpan balik positif ada
lah osilator.
Osilator adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan get
aran listrik
dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap.
B. SARAN
Sebagai sebagai
mahasiswa kita harus menguasai dan mengetahui pengguna
an uman
balik positif
serta berbagai prinsip kerjanya,agar kita bisa menerapka
nnya dalam
kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menbantu
dalam
pembelajaran mengenai umpan balik positif.

8
DAFTAR PUSTAKA
Malvino, Albert Paul. 1993. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta; Erlangga
Millman, Jacob & Cristos C. Jalkias. 1986. Elektronika Terpadu. Jakarta; Erlangg
a
Sutrisno,1987. Elektonika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 2. Bandung; ITB
http:/arifinsyahputri.blogspot.com/02/03/osilator.com
http:\\.id.wikipedia.org/wiki/umpan balik positif

Anda mungkin juga menyukai