Anda di halaman 1dari 3

Identifikasi Karakteristik Wisatawan

Identifikasi karakteristik wisatawan atau pengunjung adalah tahapan awal


dalam identifikasi yang berkaitan dengan upaya pengembangan ekowisata.
Identifikasi karakteristik wisatawan ini bertujuan untuk mengetahui sasaran pasar
wisata secara tepat.
Wisatawan adalah seseorang atau lebih yang melakukan perjalanan wisata
serta melakukan kegiatan yang terkait dengan wisata. Wisata warga negara
indonesia yang melakukan perjalanan wisata disebut juga wisatawan nusantara.
Sedangkan, wisatawan warga negara asing yang melakukan perjalanan wisata
disebut wisatawan mancanegara (Zalukhu. 2009). Dari sudut pandang ekonomi
negara, wisatawan asing dapat dibagi menjadi dua kategori :
1. Yang benar-benar wisatawan (holiday makers) yang mengadakan perjalanan
2.

untuk kesenangan, dan


Yang datang untuk keperluan usaha atau pekerjaan (business) studi, misi, dan
lain-lain.
Berdasarkan

Komisi

Ekonomi

Liga

Bangsa-Bangsa

(Economic

Commission of the League of Nations) pada forum Internasional yang dilakukan


pada tahun 1937 telah menyempurnakan kategori orang-orang yang seharusnya
atau tidak seharusnya dianggap sebagai wisatawan. Yang bisa dianggap wisatawan
:
1.

Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan

2.

keluarga, kesehatan, dan lain-lain,


Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-pertemuan
atau karena tugas-tugas tertentu (ilmu pengetahuan, tugas pemerintahan,

3.
4.

diploma, agama, olah raga, dan lain-lain),


Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha,
Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut walauapun
tinggal di suatu negara kurang dari 24 jam.

Sedangkan yang tidak dianggap sebagai wisatawan adalah :


1.

Mereka yang datang baik dengan maupun tanpa kontrak kerja, dengan tujuan

2.

mencari pekerjaan atau mengadakan kegiatan usaha di suatu negara,


Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap di suatu

3.

negara,
Penduduk di daerah tapal batas negara dan mereka yang bertempat tinggal di
suatu negara dan bekerja di negara yang beedekatan,

4.

Pelajar, mahasiswa dan orang-orang muda di asrama-asrama pelajar dan

5.

asrama-asrama mahasiswa,
Wisatawan-wisatawan yang melewati suatu negara tanpa tinggal, walaupun
perjalanan tersebut berlangsung lebih dari 24 jam.
(Spillane. 1987)
Spillane, James. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta :
Kanisius.

Identifikasi Sumber Daya Ekowisata


Setelah melakukan identifikasi

karakteristik

wisatawan

dilakukan

identifikasi sumber daya ekowisata dan tingkat kepuasan pengunjung terhadap


sumber daya untuk mengetahui sesuatu yang dapat diberikan atau disajikan
kepada wisatawan. Sumber daya ekowisata dapat dikategorikan dalam sumber
daya alam dan sumber daya budaya.
Identifikasi Fasilitas Ekowisata
Identifikasi fasilitas dalam ekowisata dan tingkat kepuasan pengunjung
terhadap fasilitas meliputi sarana dan prasana yang dapat diberikan atau disajikan
kepada wisatawan. Sebagai contoh sarana dan prasarana antara lain :
1. Obyek dan daya tarik wisata,
2. Transportasi dan infrastruktur,
3. Akomidasi,
4. Usaha makanan dan minuman,
5. Jasa pendukung lainnya.
Identifikasi Bentuk Kegiatan Pasif Maupun Aktif di Kawasan Ekowisata
Kegiatan wisata yang bersifat pasif adalah kegiatan rekreasi yang lebih
menitikberatkan pada pencapaian kepuasan tanpa harus mengeluarkan banyak
tenaga untuk melakukan aktivitas fisik secara berlebihan. Sebagai contohnya
adalah melihat pemandangan dari dalam kendaraan, melihat keindahan sungai
dengan duduk dan bersantai di atas bebatuan, dan lain-lain. Kegiatan wisata alam
pasif memiliki beberapa karakteristik yang meliputi :
1. Kepuasan berada pada obyek wisata alam,
2. Kegiatan meliputi melihat, mendengar, mencium, dan merasakan,
3. Bukan merupakan kegiatan olahraga,
4. Kegiatan tidak membahayakan,
5. Kegiatan bersifat tenang.
Sedangkan untuk kegiatan wisata bersifat aktif adalah berkebalikan
dengan kegiatan wisata bersifat pasif. Kegiatan wisata yang bersifat aktif adalah

kegiatan rekreasi yang bertujuan untuk mencapai kepuasan yang dipengaruhi oleh
aktivitas fisik.
Disamping identifikasi tersebut, juga terdapat tiga karakteristik umum
yang harus diperhatikan dalam pengembangan suatu obyek wisata. Obyek wisata
yang juga disebut daya tarik wisata merupakan kemampuan dalam memunculkan
minat para wisatawan untuk hadir ke suatu daerah tujuan wisata. Adapun
karakteristiknya meliputi :
1. Something to see
Suatu daerah harus memiliki obyek wisata dan atraksi wisata yang berbeda
2.

dengan apa yang dimiliki oleh lain wilayah.


Something to do
Suatu daerah harus mampu menyajikan banyak alternatif kegiatan yang dapat
dilakukan oleh wisatawan selama berada di daerah wisata. Sebagai contoh
adalah tersedianya fasilitas rekreasi atau amusement yang dapat membuat

3.

wisatawan betah tinggal lebih lama di tempat itu.


Something to buy
Di daerah wisata harus ada fasilitas untuk berbelanja, terutama barang-barang
cinderamata yang terbuat dari kerajinan tangan rakyat sebagai oleh-oleh
untuk dibawa pulang.

Anda mungkin juga menyukai