Anda di halaman 1dari 14

REGRESI DUA-VARIABEL :

PENAKSIRAN SELANG DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

Disusun Oleh : M. AGUS SUPRAYITNO

Penaksiran Selang : Beberapa Ide Dasar


Untuk mengetahui seberapa dekat misalnya 1 terhadap
1. Untuk maksud itu, dalam menentukan angka positif
dan , yang terakhir terletak antara 0 dan 1, sehingga
probabilitas bahwa selang ( 1 - , 1 + ) berisi 1 sebenarnya adalah 1 - .
Dengan menggunakan simbol :
Pr ( 1 - < 1 < 1 + ) = 1

(5.1.1)

Selang seperti itu, dikenal sebagai selang keyakinan


(confidence interval) 1 - dikenal sebagai koefisien
keyakinan (confidence coefficient); dan (0 < < 1)
dikenal sebagai tingkat penting (level of significance)

Aspek Penafsiran Selang :

Persamaan (5.1.1) diasumsikan sebagai angka


yang tetap (fixed), baik terletak di dalam selang
maupun tidak

Selang bersifat random.

Penyampelan berulang atas dasar probabilitas

Probabilitasnya 1 atau 0

Distribusi normal, t, x2, dan F :


suatu penyimpangan
Teorema 5.1 kalau Z1, Z2 , ZN, variabel random yang
didistribusikan
secara bebas dan normal sehingga Z1 ~ N
2
( , i ) maka jumlah Z = kizi, dimana ki konstan tidak
semua nol.
Teorema 5.2 kalau Z1, Z2 , ZN, variabel yang didistribusikan secara bebas dan normal sedemikian sehingga tiap Z1
~ N (0, 1) yaitu variabel normal yang distandarisir, maka
Z12 mengikuti distribusi chi square dengan derajat
kebebasan N. dengan menggunakan simbol Z12 ~ ZN2 ,
dimana N menggambarkan derajat kebebasannya (df)
Teorema 5.3 kalau Z1, Z2 , ZN, variabel random yang
didistribusikan secara bebas, masing-masing mengikuti
suatu distribusi chi kuadrat dengan derajat kebebasan ki,
maka jumlah Z, juga mengikuti distribusi chi kuadrat
dengan k = K, df (derajat kebebasan)

Teorema 5.4 kalau Z1 variabel normal yang distandadisir


[Z1~N(0,1)] dan variabel lain Z2 mengikuti distribusi chi
kuadrat dengan derajat kebebasan k dan bebas terhadap
Z1, variabel tadi didefinisikan sebagai :
Z1
Z k
t
1
Z2 / k
Z2
(5.2.1)
Mengikuti distribusi students t dengan derajat kebebasan k.
Teorema 5.5 kalau Z1 dan Z2 variabel chi kuadrat yang
didistribusikan secara bebas dengan derajat kebebasan
berturut-turut k1 dan k2, maka variabel
Z1/k1
F
Z 2 /k 2
(5.2.2)
Mempunyai distribusi F dengan k1 dan k2

Selang keyakinan untuk koefisien regresi


0 dan 1

Z 1 1
se( 1 )

1 1
t
se( 1 )

x
1
1
i

1 1

xi2

Pr (-tx/2 < t < t x/2) = 1 -

(5.3.1)
(5.3.2)
(5.3.3)

1 1

tx/ 2 1
se( 1 )

(5.3.4)

Pr [ 1-tx/2 se( 1 ) < 1< 1 + t x/2 se( 1]) = 1 -

(5.3.5)

0,4268 < 1 < 0,5914

(5.3.6)

Pr t x / 2

Intepretasi dari selang keyakinan tadi adalah : dengan


koefisien keyakinan 95 persen, dalam jangka panjang,
dalam 95 dari 100 kejadian selang seperti (0,4268,
0,5914) akan berisi sebenarnya.
Probabilitas bahwa selang tetap tertentu mengandung 1
sebenarnya, karena itu 1 atau 0.
9,6643< 0 < 39,2545

(5.3.7)

Selang Keyakinan untuk 2


2

x 2 ( N 2)

(5.4.1)

Mengikuti distribusi x2 dengan derajat kebebasan N


-2 df. Jadi, kita dapat menggunakan distribusi x2
untuk menetapkan selang keyakinan untuk 2

Pr ( x12 x / 2 x 2 x x2/ 2 ) 1

(5.4.2)

Dimana nilai x2 ditengah ketidaksamaan


ganda
ini
2
2
diberikan oleh (5.4.1) dan dimana x1 x / 2 dan x x / 2 adalah
dua nilai x2 yang diperoleh dari tabel chi kuadrat untuk
derajat kebebasan N 2 dengan cara sedemikian rupa
sehingga kedua nilai tadi memotong 100 (/2) persen
daerah ujung distribusi x2, seperti pada gambar 5.1

Dengan mensubstitusikan x2 dari (5.4.1) ke dalam (5.4.2)


dan menyusun kembali unsur-unsurnya, kita peroleh :


2
Pr ( N 2) 2 ( N 2) 2 1
xx / 2
x1 x / 2

(5.4.3)

yang memberikan 100 (1-) persen selang keyakinan


untuk 2

Sebagai gambaran, perhatikan contoh ini.


2 42,1591 dan derajat kebebasan = 8. Kalau dipilih
pada 5 persen, tabel chi kuadrat untuk derajat kebebasan
8 memberikan nilai kritis sebagai berikut : x20,0025 = 17,5346
dan x20,975= 2.1797. Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa
probabilitas nilai-nilai chi kuadrat melebihi 17,5346 adalah
2,5 persen dan probabilitas melebihi 2,797 adalah 97,5
persen. Jadi selang antara kedua nilai ini adalah selang
keyakinan 95 persen untuk x2, seperti ditunjukkan secara
diagram dalam gambar 5.1.
Dengan mendistribusikan data contoh kita ke dalam
(5.4.3), pembaca bisa membuktikan bahwa selang
keyakinan 95 persen untuk 2 adalah sebagai berikut:
19,2310 < 2 < 154,7038

(5.4.4)

Pengujian Hipotesis : komentar Umum


Dalam bahasa statistik, hipotesa yang dinyatakan
dikenal sebagai hipotesa nol dan dinyatakan dengan
lambang H0, Hipotesis nol biasanya diuji terhadap
hipotesis alternatif, dinyatakan dengan H1. Hipotesis
alternatif tadi bisa sederhana atau gabungan.
Misalnya H1 : 1 = 15 adalah hipotesis sederhana,
tetapi H1 : 1 15 adalah hipotesis gabungan.

Pengujian Hipotesis :
Pendekatan selang-keyakinan
Ho : 1 = 0,3
H1 : 1 = 0,3
Hipotesis nol adalah hipotesis sederhana sedangkan
hipotesis alternatif adalah hipotesis gabungan.
Pendekatan selang-keyakinan terhadap pengujian
hipotesis terdiri dari pertama mendapatkan selangkeyakinan tang sesuai dan kemudian menguji apakah
nilai dalam hipotesis nol terletak di dalam atau di luar
selang.

Pengujian Hipotesis : Pendekatan pengujian


tingkat-penting (test of significance)
Secara garis besar, pengujian-tingkat penting adalah
suatu prosedur dengan mana hasil sampel digunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan suatu
hipotesis nol.
Keputusan untuk menerima atau menolah Ho dibuat
atas dasar nilai statistik uji yang diperoleh dari data
yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai