Perkembangan Anak & Diare Anak
Perkembangan Anak & Diare Anak
asing / lain
Menirukan suara
Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya
Mengenal 4 warna
Sumber
Lampiran 5
1. Topik :
Penyuluhan mengenai penyakit diare, tentang pengertian, tanda dan gejala akibat
dan pengaruh, penanganan dan pencegahan.
2. Tujuan :
Agar keluarga mempunyai pengetahuan tentang penyakit diare, sehingga nantinya
mampu merawat anggota keluarga yang sakit diare.
3. Sasaran :
Keluarga Tn. A
4. Metode :
Ceramah dan tanya jawab
5. Waktu dan tempat pelaksanaan :
Hari Jumat 22 Juni 2001 Pukul 20.00 20.30 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. A
6. Materi :
a. Pengertian penyakit diare :
Buang air besar yang encer lebih dari tiga sehari dengan / tanpa darah dan / atau
lendir tinja.
b. Tanda dan gejala :
Merasa haus, anak cengeng dan gelisah, mata cekung dan kemungkinan tidak
ada air mata, bibir dan mulut kering, kulit kalau dicubit kembali pelan.
Kemudian kadang-kadang disertai muntah, kencing sedikit, nafsu makan dan
aktivitas menurun, ubun-ubun cekung, dan kehilangan berat badan 5 9%.
c. Akibat dan pengaruh :
Diare mempunyai dampak yang sangat fatal yaitu kematian, bila tidak ditangani
secara cepat dan tepat. Kematian ini disebabkan oleh kehilangan cairan tubuh.
Disamping itu diare dapat pula menimbulkan kurang gizi, karena :
1. Pada diare zat makanan hilang dari tubuh.
2. Zat makanan yang ada bukan untuk pertumbuhan dan perkembangan, namun
untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak karena diare.
3. Makanan dihentikan oleh ibu atau anaknya tidak mau makan serta ibu
1)
< 12 bulan
1 4 tahun
> 5 tahun
dewasa
e. Pencegahan:
1) Hanya memberi ASI pada 4-6 bulan pertama (ASI eksklusif) dan
meneruskan pemberian ASI hingga 2 tahun.
2) Mulai memberi makanan pendamping ASI pada umur 4-6 bulan. Makanan
yang baik seperti bubur dicampur kacang-kacangan, sayuran daging atau
ikan dan sedikit minyak sayur, makanan harus dimasak dan dilumatkan.
3) Berikan makanan yang baru disiapkan dan air matang.
4) Berikan susu dan cairan lain dengan cangkir dan sendok pengganti botol
susu.
5) Biasanya seluruh anggota keluarga mencuci tangan dengan sabun setelah
buang air dan sebelum mengolah atau makan makanan.
6) Pastikan seluruh anggota keluarga menggunakan jamban.
7) Membuang tinja anak dalam jamban atau menimbunnya.
8) Memberikan imunisasi campak anak pada umur 9 bulan.
Lampiran 6
1. Topik:
Penyuluhan mengenai pembuatan dan cara pemberian larutan oralit.
2. Tujuan:
Membantu keluarga dalam mengetahui pembuatan dan pemberian larutan oralit
dan mencegah persepsi yang keliru terhadap tindakan tersebut.
3. Sasaran:
Keluarga Tn. A
4. Metode:
Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
5. Waktu dan tempat pelaksanaan:
Hari Jumat 22 Juni 2001 pukul 20.30 21.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. A
6. Media dan alat peraga:
a. Bubuk oralit
b. air matang
c. gelas
d. sondok
7. Materi:
a. Pembuatan larutan oralit:
1) Cuci tangan dengan air dan sabun
2) Tuangkan air ke dalam gelas ( 200 cc) air matang dan didinginkan.
3) Tuangkan semua bubuk oralit ke dalam gelas yang berisi air.
4) Aduk sampai larut benar
5) Sebelum diberikan kepada anak, cicipi dulu agar tahu rasanya.
b. Cara memberikan oralit:
1) Berikan sesendok the tiap 1-2 menit untuk anak < 2 tahun.
2) Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua.
3) Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan lebih lama
(misalnya sesendok tiap 2-3 menit).
4) Bila diare berlanjut setelah bungkus oralit habis, berikan cairan lain seperti
dijelaskan pada materi sebelumnya atau kembali ke petugas kesehatan untuk
mendapatkan tambahan oralit.
Perhatian : 1. Jangan memakai air panas / mendidih
2. Larutan simpan di tempat yang bersih dan tertutup
3. Setelah > 24 jam larutan jangan diminum lagi
Lampiran 7
Lampiran 8
Penatalaksanaan
Dalam hal penatalaksanaan penderita diare, harus
2)
3)
terjadi.
Kemudian untuk memberikan terapi terhadap penderita
diare itu berdasarkan derajat dehidrasinya, yaitu:
1)
2)
3)
1)
Rencana terapi A
Digunakan untuk:
a)
b)
c)
yang dianjurkan seperti cairan oralit, makanan cair (sup, air tajin)
atau air matang. Gunakan larutan oralit untuk anak seperti
dijelaskan dalam kotak di bawah (catatan : jika anak berusia < 6
bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit
dan air matang daripada makanan yang cair).
a.2.
a.3.
anak mau.
hingga diare berhenti.
b)
kurang gizi.
b.1.
Teruskan ASI
b.2.
Berikan
bubur
atau
Dorong
anak
untuk
c.2.
Muntah berulang-ulang.
c.3.
c.4.
c.5.
Demam
c.6.
Tinja berdarah
disediakan di rumah
400 ml/hari (2 bungkus)
600 800 ml/hari (3-4
200 300 ml
bungkus)
800 1000 ml/hari (4-5
300 400 ml
bungkus)
1200 2800 ml/hari
c)
lebih tua.
berikan cairan lebih lama (misalnya sesendok tiap 2-3 menit)
d)
beritahu ibu untuk memberikan cairan lain seperti dijelaskan pertama kali atau
kembali ke petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit.
2)
Rencana terapi B
Dalam 3 jam pertama, berikan 75 ml/Kg BB atau bila
< 1 tahun
300 ml
1-5 tahun
600 ml
anak
> 5 tahun
1200 ml
menginginkan
lebih
Dewasa
2400 ml
a)
Bila
banyak
oralit,
b)
c)
berikanlah.
b)
menit (< 2 tahun), beberapa teguk dari cangkir untuk anak yang lebih tua.
c)
d)
pemberian oralit tetapi lebih lambat, misalnya sesendok tiap 2-3 menit.
e)
oralit dan berikan air masak atau ASI. Beri oralit sesuai rencana A bila bengkak
tersebut telah hilang.
Setelah 3-4 jam, nilai kembali anak
menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana terapi A,B atau C
untuk melanjutkan pengobatan.
a)
dehidrasi telah hilang, anak biasanya kencing dan lelah kemudian mengantuk dan
tidur.
b)
ulangi rencana B tetapi tawarkan makanan, susu dan sari buah seperti rencana A.
c)
rencana C.
Bila ibu harus pulang sebelum selesai
rencana terapi B, maka :
a)
berhenti.
* Mulai makan
diberi cairan
Memberikan
anak IV segera. Bila
penderita
minum,kesehatan
berikan oralit
c.3.
Membawa
anakbisa
ke petugas
bila perlu.
sewaktu cairan IV dimulai. Beri 100
3)
Rencana terapi C
mg / kg cairan RL (atau garam
Ikuti arah panah. Bila jawaban dari pertanyaan ya,
normal) d bagi sebgai berikut :
teruskan ke kanan. Bila tidak, teruskan
ke bawah.
Umur
Pemberian I
Dapatkah
saudara
Kemudian
memberikan cairan
Ya
30 ml/ dalam 70 ml / kg
intravena ?
dalam
bayi < 12 bln 1 jam 5 jam
anak > 1 th -1 jam 21/23
jam
*
Ulangi bila nadi masih lemah
atau tidak terabi.
* Nilai kembali penderita tiap 1-2
jam. Bila rehidrasi belum tercapai
percepat tetesan intravera.
*
Juga berikan oralit (5ml/kg
/jam) penderita bisa minum, biasanya
tidak
setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam
(anak)
*
Setelah 3-6 (bayi) atau 3 jam
(anak)
nilai
lagi
penderita
menggunakan
bagan
penilaian.
Kemudian pilihlah rencana yang
sesuai (A, B dan C) untuk
melanjutkan pengobatan
c.2.
Adakah pengobatan
terdekat (dalam 30
menit) ?
Ya
tidak
Apakah
saudara
dapat menggunakan
pipa
nasogastrik
untuk rehidrasi ?
Ya
tidak
Apakah
penderita
bisa minum
tidak
Ya
*
Kirim
penderita untuk
pengobatan IV
*
Bila penderita bisa minum,
sediakan oralit untuk ibu dan
tunjukkan cara memberikan selama
di perjalanan.
*
Mulai
rehidrasi
dengan
selang
nasogastrik
berikan
20ml/kg/jam selama 6 jam (total
120ml/kg).
*
Nilailah penderita tiap 1-2
jam bila muntah atau perut kembung
berikan cairan pelan-pelan
bila rehidrasi tidak tercapai
setelah 3 jam, kirim penderita untuk
terapi IV
*
Setelah 6 jam nilai kembali
penderita dan pilih rencana terapi
yang sesuai
*
mulai rehidrasi melalui mulut
dengan oralit berikan
ml/kg/jam
selama 6 jam (total 120 ml/kg)
*
Nilai penderita tiap 1-2 jam
bila muntah atau perut kembung
berikan cairan pelan-pelan
bila rehidrasi tidak tercapai
setelah 3 jam, kirim penderita untuk
terapi IV
*
Setelah 6 jam nilai kembali
penderita dan pilih rencana terapi
yang sesuai
Catatan :
* Bila mungkin amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk
memastikan ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang
dengan memberi oralit.
*
Bila umur diatas 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit di daerah anda,
pikirkan kolera dan beri antibiotik yang tepat secara oral begitu anak sadar.