Anda di halaman 1dari 6

BAB III

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Terori
Hal yang penting dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan
dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari
pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program
kesehatan lainnya.61
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi
karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor baik internal maupun
eksternal.62 Namun demikian para ahli telah membuat beberapa teori untuk
mengungkap determinan perilaku dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku khususnya perilaku yang berhubungan dengan kesehatan antara lain teori
Lawrence Green. Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat
kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor
pokok, yaitu faktor perilaku (behavioral causes) dan faktor di luar perilaku (non
behavioral causes). Salah satu faktornya adalah faktor-faktor predisposisi
(predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
Berdasar penelitian Lase (2012) mengenai analisa faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap remaja berisiko merokok di kelurahan Tengah kecamatan
Kramatjati Jakarta Timur didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
factor predisposisi terhadap remaja. Penelitian Agustina(2008) juga menunjukan

terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok pada
siswa SLTP di Kota Bekasi.

Alur kerangka pemikiran :

Faktor predisposisi
Sikap
Pengetahuan

Warga kelurahan
Tanjung Pagar

Perilaku

Merokok di dalam
rumah
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian hubungan factor predisposisi dengan
perilaku merokok di dalam rumah warga kelurahan Tanjung Pagar
Puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin
B. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas, tedapat hubungan antara faktor
predisposisi dan perilaku merokok di dalam rumah pada warga.

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptifdengan pendekatan cross sectional.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah warga di Kelurahan Tanjung Pagar
dengan berbagai kriteria.
Kriteria inklusi kasus, yaitu:
1) Laki-laki
2) Warga yang merokok 1 tahun
3) Warga yang setiap hari merokok dengan jumlah 1 batang
4) Merokok di dalam rumah
5) Berusia 15-65 tahun
6) Bersedia mengisi kuesioner secara lengkap
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelompok warga perokok dan
satu kelompok warga bukan perokok. Sampel tersebut diambil secara simple
random samplingdengan jumlah sampel 30 warga.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Kuisioner penelitian hubungan faktor predisposisidengan perilaku merokok di
dalam rumah, di modifikasi dari kuesioner Agustina (2008) (Lampiran 1)
yang merupakan skala yang di gunakan untuk menentukan faktor predisposisi
perilaku merokok.
2. Kuisioner skala kebohongan Lie - Minnesota Multiphasic Personality
Inventory (Lampiran 2) yang merupakan skala untuk mengetahui kejujuran
dalam mengisi jawaban kuisioner.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor predisposisi perilaku
merokok warga di kelurahan Tanjung Pagar Banjarmasin.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku merokok di dalam
rumah pada warga di kelurahan Tanjung Pagar Banjarmasin.
3. Variabel Pengganggu
Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah tingkat kejujuran subjek
penelitian, dikendalikan dengan menggunakan instrument L-MMPI.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah :

1. Faktor predisposisi adalah faktor yang mencakup pengetahuan, sikap dan


perilaku masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dalam
hal ini ialah perilaku merokok.
2.

Perilaku Merokok
a. Merokok adalah aktivitas mengonsumsi rokok minimal satu batang per
hari secara rutin selama sekurang-kurangnya satu tahun.
b. Tidak merokok berarti tidak mengonsumsi rokok atau di luar kriteria
perokok.

3. Merokok di dalam rumah adalah aktivitas mengonsumsi rokok yang


dilakukan di dalam rumah.
4. Jujur adalah suatu sifat dimana mengucapkan segala sesuatu sesuai fakta yang
ada tanpa ditambahi atau dikurangi maknanya. Kejujuran responden dalam
mengisi kuisioner dinilai dengan skala L-MMPI yaitu daftar pertanyaan yang
digunakan untuk skala kejujuran reponden. Nilai batas skala adalah 10,
artinya bila responden menjawab tidak sama dengan 10 atau lebih maka
data hasil penelitian dari responden tersebut dinyatakan invalid.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
didapat dengan menggunakan kuesioner. Pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan jelas.

G. Cara Analisis Data

Untuk menilai hubungan factor predisposisi dengan prilaku merokok


dilakukan analisis bivariat. Uji statistic yang digunakan adalah chi-square karena
variabel bebas (factor predisposisi) dan variabel terikat (warg yang merokok di
dalam rumah).

H. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Pagar Puskesmas Bruntung
Raya Banjarmasin pada bulan Februari Maret..
Tabel 4.1 Jadwal PenelitianHubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Merokok di
dalam Rumah

Kegiatan

Februari 2014
minggu ke3

Penyusunan
Proposal
Konsultasi
Penelusuran
Pustaka
Penelitian
Pengolahan &
Analisis Data
Seminar PBL
Perbaikan
Penyusunan
Laporan

Maret 2014
minggu ke1

Anda mungkin juga menyukai