Anda di halaman 1dari 3

DINA ANDRI TRI RAHMAWATI

125020307111063
AUDITING 2 / KELAS CA
Substansi Dari Siklus Produksi Dan Jasa Personalia
Pengujian Substantif atas saldo persediaan
Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian yang dapat diterima untuk
pengujian rincian atas asersi-asersi persedian akan mencerminkan suatu hubungan terbalik
dengan penilaian resiko inheren, resiko pengendalian dan resiko prosedur analitis yang
relevan dan berkaitan dengan asersi-asersi itu.
1. Merancang Pengujian Substantif
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Pengujian Rincian Transaksi
Pengujian rincian saldo
Penyajian dan Pengungkapan
Merencanakan audit atas siklus jasa personalia
a) Aktivitas pengendalian transaksi penggajian terkait dokumen dan catatan.
b) Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait memulai transaksi penggajian, Menerima
jasa, dan Pembayaran gaji dan upah.
Pengujian Substantif Atas Saldo Gaji dan Upah
a. Merancang pengujian substantif spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatasi
pada prosedur menghitung kembali kewajiban dan upah akrual, Mengaudit
tunjangan karyawan dan program pensiun, Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi
saham, dan Memverifikasi kompensasi pejabat.
b. Risiko Inheren
c. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal seperti Lingkungan
Pengendalian, PenilaianRisiko, dan Informasi dan Komunikasi.
d. Mengembangkan Strategi Audit
e. Pengujian Substantif atas Saldo Persediaan
Tahap-tahap dalam pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas saldo persediaan
adalah Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian, Merancang pengujian substantif,
Merancang pengujian subtantif terdiri dari : Prosedur awal, Prosedur analitis, Pengujian
rincian transaksi, dan Pengujian rincian saldo.
Merencanakan Audit Atas Siklus Jasa Personalia
Tujuan Audit atas siklus jasa personalia
a. Tujuan Transaksi adalah Occurence, Completeness, Accuracy, Cut off dan
Classification.
b. Tujuan Saldo adalah Existence, Completeness, Right and obligations, dan Valuation
and allocation.
c. Tujuan Pengungkapan adalah Occurence and Right and obligations, Completeness,
Classifications and understanability, dan Accuracy and valuation.
Menggunakan Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri Untuk
Mengembangkan Strategi Audit
Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, penting bagi auditor untuk memahami
Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas (misalnya, apakah entitas bersifat padat
karya atau padat modal), Sifat kompensasi , karena kompesasi per jam memerlukan system

pengendalian yang berbeda dengan kompensasi gaji, Pentingnya berbagai paket kompensasi
seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham, serta perjanjian pension.
Materialitas, Risko Bawaan, Dan Prosedur Analitis Pada Audit Personalia
1. Materialitas
Berdasarkan ISA 320 alinea 8:
Tujuan Auditor adalah menerakan secara tepat konsep materialitas dalam perencanaan dan
pelaksanaan audit
2. Risko Bawaan (Inherent risk)
ISA 200.13:
Risiko bawaan adalah kerentanan asersi mengenai jenis transaksi, saldo akun atau
pengungkapan terhadap alah saji yang dapat bersifat material, secara terpisah/sendirisendiri atatu secara tergabung/agregat dengan salah saji lainnya, sebelum memperhitunkan
pengendalian terkait
ISA 315.25
Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan:
Tingkat laporn keuangan dan tngkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan
pnungkapan, sebagai dasar untk merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya.
Contoh penilaian Risiko Bawaan
Sumber Risiko
Implikasi Faktor Risiko
Asersi
Imbalan bagian
penjualan berupa
komisi penjualan

Potensi penjualan fiktif, pencatatan penjualan Exixtence, Accuracy


dalam periode yang salah, manipulasi
penjualan, upaya lain untuk mendapatkan
bonus
Hubungan istimewa
Pembayaran upah berlebih pada pegawai
Pervasive
yang dirahasiakan
tertentu
Meminimalkan beban
Mencatat beban gaji terlalu tinggi, jurnal
Pervasive
pajak
umum tanpa otorisasi
3. Prosedur Analitis(Analytical Procedure)
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial
seperti misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang
diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan
pernagkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawai berdasar kategori pegawai,
dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Contoh Prosedur analitis
PROSEDUR ANALITIS
SALAH SAJI YANG MUNGKIN
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun tahun sebelumnya (disesuaikan
dengan kenaikan tingkat upah dan kenaikan
volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
persentase dari penjualan dengan tahun tahun persediaan
sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai persentase Salah saji beban komisi dan kewajiban
dari penjualan dengan tahun tahun sebelumnya
komisi
Membandingkan beban pajak penggajian sebagai Salah saji beban pajak penggajian dan
persentase dari gaji dan upah dengan tahun kewajiban pajak penggajian
tahun sebelumnya (disesuaikan dengan perubahan
tarif pajak

Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan
dengan tahun tahun sebelumnya
beban pajak penggajian
4. Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
ISA 315.29
Jika auditor sudah menetukan adanya risiko signifikan, auditor wajib memperoleh
pemahaman mengenai pengendalian entitas, termasuk kegiatan pengendalian yang relevan
dengan risiko tersebut.
Aspek struktur pengendalian yang harus diperhatikan auditor adalah Lingkungan
pengendalian, Sistem akuntansi, Prosedur pengendalian, dan Preliminary Audit Strategic.
a. Aktivitas Pengendalian-Transaksi Penggajian
Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan dalam melaksanakan serta mencatat mencatat transaksi
penggajian adalah Otorisasi personalia, Kartu absen/clock card, Tiket waktu/time ticket,
Register penggajian, Rekening bank untuk penggajian imprest, Cek gaji, Ikhtisar distribusi
biaya tenaga kerja, SPT pajak gaji dan upah, File personalia karyawan, File induk data
personalia, dan File induk penghasilan karyawan.
Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
a. Memulai transaksi penggajian yang mencakup
b. Penerimaan jasa, mencakup :
c. Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :
d. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :
Substansi dari siklus produksi dan jasa personalia
Pengujian Substantif atas saldo persediaan
Menentukan resiko deteksi untuk pengujian rincian yang dapat diterima untuk
pengujian rincian atas asersi-asersi persedian akan mencerminkan suatu hubungan terbalik
dengan penilaian resiko inheren, resiko pengendalian dan resiko prosedur analitis yang
relevan dan berkaitan dengan asersi-asersi itu.
a. Merancang Pengujian Substantif
Langkah-langkahnya adalah Prosedur Awal, Prosedur Analitis, Pengujian Rincian
Transaksi, dan Penyajian dan Pengungkapan.

Merencanakan audit atas siklus jasa personalia


Aktivitas pengendalian transaksi penggajian
Dokumen dan catatan yang umum adalah Otorasasi personalia, Kartu Absen, Tiket
Waktu, Register Penggajian, Rekening bank untuk biaya tenaga imprest, Cek gaji,
Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja, SPT pajak gaji dan upah , File personalia
karyawan, File induk data personalia, dan File induk penghasilan karyawan.
Fungsi-fungsi dan pengendalian terkait
Pemrosesan transaksi pengajian melibatkan fungsi-fungsi yang diantaranya
Memulai transaksi penggajian, Menerima jasa, dan Pembayaran gaji dan upah.
Pengujian Substantif Atas Saldo Gaji dan Upah
1) Merancang pengujian substantif
Pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatsi pada
prosedur Menghitung kembali kewajiban dan upah akrual, Mengaudit tunjangan
karyawan dan program pensiun, Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham, dan
Memverifikasi kompensasi pejabat.

Anda mungkin juga menyukai