Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PENGELOLAAN KELAS
Pendekatan Proses Kelompok dalam Pengelolaan Kelas

Oleh:
I Made Wirianta (12.8.03.51.30.1.5.1670)
Ni Luh Putu Sekar Padmadhani Suta (12.8.03.51.30.1.5.1676)
Semester V A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah........................................1
1.2 Tujuan.......................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendekatan Proses Kelompok dalam Pengelolaan Kelas..........................2
2.2 Unsur-unsur yang Menyangkut Pengelolaan Kelas Menurut Para Ahli.....................2
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................7
3.2 Saran......................................7
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
1.1.1 Apakah pengertian dari pendekatan proses kelompok dalam pengelolaan kelas?
1.1.2 Bagaimanakah unsur-unsur pengelolaan kelas menurut para ahli?
1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan proses kelompok dalam pengelolaan
kelas.
1.2.2 Untuk mengetahui unsur-unsur pengelolaan kelas menurut para ahli.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendekatan Proses Kelompok dalam Pengelolaan Kelas
Pendekatan proses kelompok adalah usaha guru mengkelompokan anak didik kedalam
beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan indivual suasana kelas yang efektif. Dalam
pendekatan ini peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerjasama kelompok.
Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif, selain itu
guru haru menjaga kondisi itu agar tetap baik.
2.2 Unsur-unsur yang Menyangkut Pengelolaan Kelas Menurut Para Ahli
2.2.1 Unsur-unsur yang Menyangkut Pengelolaan Kelas Menurut Schmuck and
Schmuck

a. Harapan
Harapan merupakan persepsi yang ada pada guru dan siswa yang berkenaan
dengan hubungan mereka. Tingkah laku guru menampakkan harapan-harapan
berkenaan dengan tingkah laku siswa, dan dengan demikian siswa akan bertingkah
laku sesuai dengan yang diharapkan guru.
b. Kepemimpinan
Kepemimpinan diartikan sebagai tingkah laku yang mendorong kelompok
bergerak ke arah pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, guru
mengembangkan mutu interaksi dan produktivitas pada anggota kelompok dengan
jalan melatih mereka mewujudkan fungsi kepemimpinan yang berorientasi pada
tujuan.
c. Kemenarikan
Kemenarikan berkaitan dengan pola keakraban yang terdapat didalam
kelompok kelas. Kemenarikan juga dapat diartikan sebagai tingkat hubungan
persahabatan di antara para anggota kelompok kelas. Dengan demikian, tugas guru
adalah berusaha meningkatkan sikap menerima dari para anggota kelompok kelas
terhadap siswa baru yang selama ini mereka tolak.
d. Norma
Norma adalah suatu pedoman tentang cara berpikir, merasa dan bertingkah
laku yang diakui bersama oleh anggota kelompok. Norma amat besar pengaruhnya
terhadap hubungan interpersonal, sebab norma memberikan pedoman tentang apa
yang dapat diharapkan dari orang lain dan apa yang harus dilakukan terhadap orang
lain.

Dengan

demikian,

tugas

guru

adalah

membantu

kelompok

untuk

mengembangkan, menerima dan mempertahankan norma-norma kelompok yang


produktif.
e. Komunikasi
Komunikasi, baik verbal maupun non verbal, merupakan dialog antar
anggota kelompok. Komunikasi melibatkan kemampuan siswa untuk saling
memahami ide-ide dan perasaan orang lain. Dengan demikian, tugas seorang guru
adalah membuka saluran komunikasi yang memungkinkan semua siswa secara bebas
mengemukakan pikiran dan perasaannya, serta menerima pikiran dan perasaan yang
mereka komunikasikan kepada guru.
f. Keeratan
Ada 3 alasan yang mendorong berkembangnya keeratan di dalam kelompok, yaitu :
Adanya minat yang besar terhadap tugas-tugas kelompok.
Para anggota kelompok saling menyukai.
Kelompok itu memberikan prestise tertentu kepada para anggotanya.

Schmuck and schmuck menekankan pentingnya kemampuan guru untuk


menciptakan dan mengelola kelas yang berfungsi secara efektif dan terarah
pada tujuan dan implikasi dari pendapat ini adalah:
1. Guru bersama-sama siswa perlu mengungkapkan harapan-harapan yang
ada dalam hubungan interpersonal antar anggota kelompok kelas.
2. Guru hendaknya mewujudkan pengaruh-pengaruh yang terarah pada
tujuan dengan jalan menerapkan tingkah laku kepemimpinan yang baik.
3. Guru hendaknya memperlihatkan empati dan membantu siswa saling
pengertian yang disertai sikap empati diantara sesame anggota kelompok.
4. Guru hendaknya membantu siswa mengatasi konflik antara peraturan
sekolah, kelompok, dan sikap-sikap individu iswa.
5. Guru hendaknya mengembangkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif.
6. Guru hendaknya meningkatkan keeratan kelompok dengan jalan
menumbuhkan dan mempertahankan kelompok kelas yang memiliki cirriciri adanya harapan yang dimengerti secara jelas.

2.2.2 Jenis Pengelolaan Kelas Menurut Jhonson dan Bany


a. Pemudahan
1. Mengusahakan terbinanya kesatuan dan kerjasama
Menurut Jhonson dan Bany, keeratan tergantung pada frekuensi dan
besarnya interaksi serta komunikasi antar siswa, jenis struktur yang ada dalam
kelompok kelas, dan pemahaman anggota terhadap kecendrungan serta tujuantujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, tugas guru adalah mendorong dan
meningkatkan interaksi dan komunikasi antar siswa dengan menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk saling bekerjasama dan mendiskusikan pikiran
mereka.
2. Mengembangkan aturan dan prosedur kerja
Aturan-aturan merupakan tuntutan tingkah laku sebagaimana diharapkan
dalam suasana tertentu, sedangkan prosedur kerja merupakan aturan yang
berkaitan dengan interaksi dalam suasana pengajaran. Jhonson dan Bany
menekankan pentingny metode diskusi kelompok untuk mengembangkan atuan
dan prosedur seperti itu, serta pemahaman dan kepatuhan siswa pada aturan dan
prosedur yang dimaksud.
3. Menerapkan cara-cara pemecahan masalah
Proses pemecahan masalah ini terdiri atas:
mengenali (mengidentifikasi) masalah
menganalisis masalah

memilih alternatif dasar yang melatarbelakangi strategi ini adalah jika siswa
diberi kesempatan, dilatih dan dibimbing seperlunya, maka mereka akan

bertanggung jawab atas tingkah lakunya di dalam kelas.


4. Menyesuaikan tingkah laku kelompok
Menyesuaikan (termasuk mengubah) tingkah laku kelompok meliputi
penggunaan teknik-teknik pengubahan yang telah direncanakan yang mirip
dengan pemecahan masalah kelompok. Dengan demikian proses pengubahan yang
direncanakan itu dimaksudkan untuk mengembangkan kondisi positif didalam
kelompok dengan jalan mengganti tujuan-yujuan yang tidak diinginkan dengan
tujuan-tujuan baru yang lebih baik. Tingkah laku pemudahan dalam pengelolaan
kelas yang dilakukan guru meliputi (1) mendorong perkembangan keeratan
kelompok, (2) mengusahakan diterimanya aturan-aturan dan prosedur yang
produktif, (3) membantu pemecahan masalah melalui penggunaan proses
pemecahan masalah kelompok, (4) memperkuat tujuan, norma dan tingkah laku
kelompok yang positif.
b. Pemertahanan
1. Mempertahankan dan memperbaiki semangat
Menurut Jhonson dan Bany, semangat dipengaruhi oleh tingkat keeratan
kelompok, besarnya interaksi dan komunikasi antar anggota kelompok,
pemahaman terhadap tujuan bersama, pemahaman terhadap rintangan-rintangan
yangdihadapi dalam mencapai tujuan bersama, dan kondisi lingkungan yang
menyebabkan timbulnya kecemasan, ketegangan atau negatif-negatif lainnya,
Dalam kaitan dengan hal ini maka tugas guru adalah :
Guru perlu bertindak unutuk mengembalikan atau memperbaharui semangat
kelas.
Guru perlu bertindak untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan.
2. Mengatasi konflik
Konflik juga dapat merupakan salah satu penyebab terjadinya frustasi, yakni
jika kelompok dihalangi dalam mencapai suatu tujuan. Jhonson dan bany
mengemukakan suatu proses untuk mengatasi konflik yaitu:
Susunlah pedoman untuk diskusi.
Ungkapkan perbedaan-perbedaan pandangan terhadap kejadian itu.
Ungkapkan dengan jelas apa yang terjadi.
Kaji dan kenali sebab-sebab terjadinya konflik.
Kembangkan kesepakatan tentang sebab-sebab konflik dan penyelesaianya.
Rumuskan secara konkrit rencana tindakan yang akan diambil.
Lakukan penilaian yang positif terhadap usaha-usaha kelompok dalam
mengatasi konflik itu.
3. Mengurangi masalah

Untuk memperkecil kemungkinan timbulnya masalah masalah pengelolaan


kelas, guru dapat menempuh 2 strategi pokok yaitu:
Melaksanakan tindakan pemudahan dan mempertahankan efektifitas demi

kelompok kelas.
Mengdiagnosis dan menganalisis keadaan kelompok kelas, kemudian
melakukan usaha berdasarkan hasil diagnosis dan analisis tersebut.

2.2.3 Jenis Pengelolaan Kelas Menurut Kounin


Adapun rangkuman dari hasil-hasil penelitian kounin adalah sebagai berikut :
1. Tingkah laku menghentikan merupakan usaha guru untuk menghentikan tingkah
laku siswa yang menyimpang.
2. Tingkah laku menghayati merupakan usaha guru untuk mengkomunikasikan
kepada siswa bahwa guru mengetahui apa yang sedang terjadi bahwa guru juga
menyadari aoa yang dilakukan atau tidak dilakukan olesh siswa.
3. Tingkah laku peliputan adalah usaha guru untuk mengemukakan bahwa guru
mengetahui adanya lebih dari satu persoalan yang perlu ditangani pada waktu
yang bersamaan.
4. Kesalahan target meliputi tindakan guru yang menghentikan kesalahn-kesalahan
siswa yang sebenarnya kurang perlu mendapat perhatian.
5. Tingkah laku gerak pengelolaan merupakan usaha guru untuk memprakarsai
meneruskan dan menhentikan kegiatan kelas.
6. Tingkah lakun terpusat pada kelompok merupakan arah kegiatan guru yang lebih
memusatkan perhatian pada kelompok dari pada individu, dalam suasan dimana
seseorang anggota kelompok mengemukakan sesuatu

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pendekatan proses kelompok adalah usaha guru mengkelompokan anak didik kedalam
beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan indivual suasana kelas yang efektif. Pengelolaan
kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi
yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif, selain itu guru haru menjaga
kondisi itu agar tetap baik.
Para ahli mengemukakan unsur-unsur yang menyangkut pengelolaan kelas. Menurut
Schmuck and Schmuck ada enam unsur menyangkut pengelolaan kelas yauitu: harapan,
kepemimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi, keeratan. Johnson dan Bany mengemukakan dua
jenis pengelolaan kelas yaitu: pemudahan (fasilition) dan mempertahankan (main essence). Hasil
penelitian dari Kounin adalah meliputi: tingkah laku menghentikan, tingkah laku menghayati,
tingkah laku peliputan, kesalahan target, tingkah laku gerak pengelolaan, tingkah laku terpusat pada
kelompok.
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai