Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA LANSIA

DENGAN MASALAH STROKE


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga

Disusun oleh:

Dini Runaske

NIM : 043315121048

Fauzia Ledia. N

NIM : 043315121052

Ilfi Hasini

NIM : 043315121059

Riska Gistiyani

NIM : 043315121070

Robby Dwi Santoso

NIM : 043315121071

Eka Agustian

NIM : 043315121083

Lusi Aprilianti

NIM : 043315121086

Elma Elmina. E

NIM : 043315121087

PROGRAM S-1/3B
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERWATAN
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugrah
kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini berisikan materi tentang Asuhan Keperawatan dengan
Masalah Stoke pada Lansia dimana pembahasannya mencakup tentang
pengkajian, analisa data, diagnose, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan masih jauh menuju sempurna karena penulis masih dalam tahap
pembelajaran yang sangat mendasar. Oleh karena itu, Penulis meminta maaf atas
segala kekurangan baik dalam isi materi maupun pengetikannya. Maka dari
itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, terutama dari
dosen agar menunjang hasil penulisan yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua orang.

Bandung,07 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

1
1
1

BAB II TINJAUAN TEORI

A.
B.
C.
D.
E.

3
3
3
4
4

Pengkajian
Analisa Data
Intervensi Keperawatan
Konsep Dasar Metode Kasus
Tugas Perawat dalam Metode Kasus

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB II
TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian
a. Data Umum
1)

Nama Keluarga (KK)

: Tn. Z

2)

Umur

: 70 tahun

3)

Alamat dan telephone

: Jl. Berok I no. xx

4)

Komposisi
N

Nama

:
Gende

Hub dgn KK

TTI/Umu

Pendidikan

Ny. R

Pr

Istri

66 tahun

Tamat SD

Tn. B

Lk

Anak

30 tahun

Tamat SMA

Genogram :

66 th

Keterangan :
= Perempuan

= Klien

= Laki-laki

= Menikah

= Meninggal

= Tinggal Serumah

5) Tipe Keluarga
Kelurga Tn. Z merupakan tipe keluarga inti, karena Tn. Z tinggal dalam
satu rumah dengan istri dan satu anak laki- lakinya.
6) Suku
Tn. Z mengatakan bahwa ia memiliki suku minang. Tn. Z berkomunikasi
dengan bahasa minang dalam kehidupan sehari- harinya. Tn.Z sering
menkonsumsi makanan yang berlemak dan berkolesterol seperti jeroan.
Tn.Z juga mengatakan bahwa diamenghabiskan 1 bungkus rokok perhari.
7) Agama
Semua anggota keluarga Tn. Z beragama islam dan taat dalam
menjalankan ibadahnya. Tn.Z tidak pernah sholat ke mesjid, hanya sholat
dirumah saja bersama istrinya.Namun sejak sakit Ny.R hanya dapat shalat
duduk karena Ny.R mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah kanan.
nya.
8) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Tn. Z ini termasuk keluarga dengan golongan ekonomi rendah,
dimana penghasilan Tn. Z perbulan yaitu Rp 800.000,00 hasil dari kuli
bangunan. Kadang-kadang anak Tn. Z mengirimkan uang sebesar Rp
50.000-

Rp

100.000

perbulan.

Tn.Z

tidak

memiliki

tabungan

keluarga.batas
9) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi yang dilakukan keluarga Tn. Z yaitu nonton TV bersama
istri dan anaknya, makan bersama sehari sekali pada malam hari. Dan

keluarga tidak pernah pergi berekreasi bersama-sama karena keterbatasan


biaya
b. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada tahap ini keluarga Tn. Z berada pada tahap keluarga dengan
tahapan lansia, saat ini Tn. Z tinggal bersama istri dan anak
bungsunya yang belum menikah.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada saat ini Tn. Z ingin melihat anak bungsunya menikah,
mengingat usia dari Tn. Z yang semakin bertambah.
3. Riwayat keluarga inti
Tn.Z dan Ny.R menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka.
Ny.R mengatakan bahwa mengalami kelumpuhan pada anggota
gerak sebelah kanan sejak terkena stroke kurang lebih 1 tahun yang
lalu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya Ny. R di bantu
oleh suami dan anaknya.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. R mengatakan bahwa orang tua laki- lakinya memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Dan tidak ada riwayat penyakit menular atau
keturunan.
c. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki Tn. Z terdiri dari 3 kamar. Kamar mandi
digabung dengan dapur. Rumah Tn. Z berlantai semen dan dinding
rumah Tn. Z belum dicat, 1 kamar rusak karena gempa, atap rumah
klienbocor dan sampai saat ini belum diperbaiki karena masalah
biaya. Ruang tamu Tn. Z hanya terdiri dari 1 perangkat kursi tamu
yang sudah lapuk. Ruang tamu digabung dengan ruang makan
yang terdapat rak piring, sebuah lemari dan meja kayu yang tertata
rapi. Di kamar mandi terdapat sumur. Tn. Z mengkonsumsi air
sumur yang telah dimasak untuk minum. Lingkungan rumah dan

keadaan rumah agak kotor karena Ny.R mengalami kesulitan untuk


membersihkannya. Pencahayaan rumah cukup, cahaya matahari
cukup menerangi rumah.
Denah Rumah :
K.
Rusak

K.

Dapur

mandi

K. Tn.
Z

Ruang Tamu

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Hubungan Tn. Z dengan tetangga disekitar rumah cukup baik, Tipe
komunitas bersifat heterogen umumnya bersuku minang.
3. Mobilitas geografis keluarga
Tn. Z menetap di padang,dirumah mereka sendiri, rumah yang
ditempeti Tn. Z tidak berpindahpindah dari awal berkeluarga
sampai saat ini Tn. Z bertempat tinggal dirumah yang ditempatinya
saat ini.
4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Tn. Z dengan anakanaknya jarang sekali berkumpul bersama
sama karena satu orang anak Tn. Z tinggal di Jawa. Namun, anak
keduanya sering menjenguk Tn. Z dan pada sore harinya kembali
kerumahnya yang juga berada di padang. Tn. Z tidak pernah ikut
dalam kegiatan dilingkungannya karena sibuk bekerja untuk
mencari nafkah.

5. Sistem pendukungan keluarga

Tn. Z mempunyai 1 orang anak tidak jauh dari tempat tinggalnya,


dan sering membantu Ny.R. untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Tn.Z baik dari segi ekonomi maupun material. Keluarga Tn.Z
memiliki kartu akses pelayanan kesehatan jamkesmas.
d.

Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Kelurga Tn. Z mempunyai pola komunikasi yang terbuka, ketika
ada masalah Tn. Z bermusyawarah bersama anggota keluarga
lainnya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Jika Tn. Z mempunyai masalah kadangkadang Tn. Z bicara
dengan Tn.B. Kadangkadang pengambilan keputusan dibantu
oleh Tn.
3. Struktur peran
Tn. Z adalah kepala keluarga bekerja sebagai kuli bangunan, Tn. Z
tingggal bersama istri dan anak bungsunya yang belum menikah.
Istri Tn. Z menderita penyakit stroke sejak satu tahun yang lalu.
Walaupun demikian peran Ny. R tidak diabaikan begitu saja.
4. Nilai dan normal budaya
Menurut Tn. Z mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma
keluarga yang diyakini yaitu agama islam dengan menerapkan
aturan-aturannya serta saat beribadah. Nilai agama dan norma
budaya yang diterapkan Tn. Z tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.

e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. Z saling mendukung, menyayangi dan
menghormati antara anggota keluarganya dan saling membantu,
dilihat dari pehatian anak yang tinggal di padang yang sering
mengunjungi.

2. Fungsi Sosialisasi
Tn. Z mengatakan interaksi antar anggota keluarga baik, Tn. Z
mengatakan berusaha untuk mengikuti aturan atau norma yang ada
dimasyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat
sekitarnya.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan, Tn. Z mengatakan
cuma sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala dari penyakit
Ny.R
b. Keluarga Tn. Z kurang mampu mengambil keputusan jika ada
masalah kesehatan, Tn. Z juga mengatakan mengalami masalah
biaya jika berobat yang membutuhkan biaya yang lebih besar.
c. Keluarga kurang mampu melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit.
d. Keluarga kurang mampu memelihara (memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat karena kurangnya sarana dalam rumah klien)
e. Keluarga kurang mampu menggunakan pelayanan kesehatan ,
keluarga Tn. Z mengatakan jika sakit ia mencoba dahulu obat
tradisional.
f. Pemeriksaan Fisik Keluarga
No

Komponen

Ny. R

Tn.Z

Tn. B

1.

Kepala

Bentuk

Bentuk

Bentuk

mesochepal, kulit mesochepal,


kepala

Kotor, kepala

kulit mesochepal,
bersih, kepala

kulit
bersih,

rambut putih, lurus rambut hitam, ikal rambut hitam, ikal


pendek dan tidak dan tidak rontok

dan tidak rontok

rontok
2.

Mata

Simetris,

Simetris,

konjungtiva tidak konjungtiva


anemis,

sklera anemis,

Simetris,
tidak konjungtiva
sklera anemis,

tidak
sklera

tidak ikterik, pupil tidak ikterik, pupil tidak ikterik, pupil


isokhor

isokhor

isokhor

3.

Telinga

Simetris,

Bersih, Simetris,

tidak ada serumen


4.

5.

6.

Hidung

Simetris,

Bersih, Simetris,

Tidak ada

Tidak ada

pembesaran tonsil,

pembesaran tonsil,

pembesaran tonsil,

mukosa bibir

mukosa bibir

mukosa bibir

lembab
Tidak ada bau

lembab
Tidak ada bau

lembab
Tidak ada bau

mulut.

mulut.

mulut.

dan Tidak

ditemukan Tidak

ditemukan Tidak

pembesaran

pembesaran
tiroid, kelenjar

ditemukan tidak

pembesaran
pembuluh

dan Bentuk

tiroid, kelenjar
ditemukan tidak

limfe pembuluh

tiroid,
ditemukan

pembesaran
limfe pembuluh

dan vena jugularis

simetris, Bentuk

limfe

dan vena jugularis

simetris, Bentuk

simetris,

tidak

ditemukan tidak

ditemukan tidak

ditemukan

bunyi

nafas bunyi

nafas bunyi

nafas

tambahan,

tidak tambahan,

tidak tambahan,

tidak

tampak
penggunaan

tampak

tampak

otot penggunaan

otot penggunaan

bantu pernapasan

Abdomen

ditemukan

pembesaran

pembesaran

dan vena jugularis

8.

Bersih,

Tidak ada

tidak

Paru-paru

Bersih, Simetris,

tidak ada polip

kelenjar

Dada

tidak ada serumen

tidak ada polip

Tenggorokan

7.

tidak ada serumen

Bersih,

tidak ada polip


Mulut

Leher

Bersih, Simetris,

bantu pernapasan

otot

bantu pernapasan

Datar,

tidak Datar,

tidak Datar,

tidak

kembung,

tidak kembung,

tidak kembung,

tidak

ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,


tidak

ada tidak

ada tidak

ada

pembesaran hati
9.

Ekstremitas

pembesaran hati

pembesaran hati

Terjadi kelemahan Tidak ada edema, Tidak ada edema,


pada

Ekstremitas tidak ada kekakuan kadang mengalami

kanan, mengalami sendi,


keterbatasan gerak

tidak

ada kekakuan

nyeri sendi, tidak tidak

ada

sendi,
nyeri

terdapat luka, tidak sendi,

tidak

mengalami

terdapat luka, tidak

keterbatasan gerak

mengalami
keterbatasan gerak

10.

BB

46 Kg

57 Kg

62 Kg

11.

TB

150 Cm

162 Cm

165 Cm

12.

Tanda Vital

TD

130/90 TD

mmHg
RR : 20 x/mnt
Nadi 88 x/mnt

13.

Keluhan

120/70 TD

mmHg
RR : 22 x/mnt
Nadi 80 x/mnt

Kaki dan tangan Tidak ada keluhan


kanannya

120/80

mmHg
RR : 20 x/mnt
Nadi 88 x/mnt

Tidak ada keluhan.

terasa

lemah digerakkan.

g. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek
Tn. Z mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang
terjadi pada istrinya.
2. Stressor jangka panjang
Keluarga mengatakan jika ada uang Ny.R akan dibawa berobat
lebih lanjut sehingga sembuh total dan tidak susah berjalan lagi
sehingga dapat melakukan aktivitas seperti sebelum sakit
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah.
Keluarga selalu memberikan dorongan dan semangat pada anggota
keluarga yang memiliki masalah terutama Ny. R.
4. Strategi koping yang digunakan

Bila ada anggota keluarga yang sakit maka hal pertama yang
dilakukan adalah membawa ke pengobatan alternative dan bila ada
suatu masalah maka anak Tn. Z yang membantu menyelesaikan
masalah.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Bila Tn. Z salah maka Ny. R dan Tn. B meningatkan Tn. Z, begitu
juga sebaliknya, mereka dalam keluarga saling menghargai
h. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. Z berharap agar Ny. R dapat sembuh, sehingga Ny. R
dapat

melakukan aktifitas seperti sebelum sakit.

2. Analisa Data
No

Data

Masalah

Etiologi

DO :

TD Ny. R : 150/100 mmHg


Pemeriksaan kekuatan motorik

3333 5555
3333 5555
Klien terlihat

Perubahan

Ketidakmampuan

pemeliharaan

keluarga

mengenal

kesehatan pada masalah kesehatan


berjalan

dengan

Ny.R dikeluarga
Tn. Z

bantuan tongkat
DS :

Ny.R mengatakan mengalami stroke


sejak 1 tahun yang lalu, pada saat
terkena stroke klien mengalami pelo
saat berbicara, mulut mencong dan
anggota

gerak

sebelah

kanan

mengalami kelemahan
Pada saat mengalami serangan stroke
tersebut Tn. Z membawa Ny. R ke
pengobatan alternatif terlebih dahulu
sebelum ke rumah sakit

2 DO :

Anggota gerak sebelah kanan Ny. R

Resiko

pada Ny.R di

keluarga

mengalami kelemahan
Ny. R menggunakan tongkat untuk

keluarga Tn. Z

mengatur

berjalan
Atap di dapur rumah klien terlihat
bocor ketika hujan akan membuat

lantai dapur licin


DS :

cidera

Ketidakmampuan
dalam
dan

memodifikasi
lingkungan
dapat
menyebabkan

yang

Tn. Z mengatakan atap rumah bocor

cidera

pada

jadi ketika hujan lantai di dapur

keluarga

menjadi basah dan licin

khususnya Ny. R

Tn.

Intervensi Keperawatan

NO
1

DX KEPERAWATAN
Perubahan pemeliharaan kesehatan pada
Ny.R dikeluarga Tn. Z b.d

KRITERIA HASIL
TUM :

Setelah dilakukan 3x kunjungan pada kel

Ketidakmampuan keluarga mengenal

Tn. Z maka keluarga Tn. Z memahami te

masalah kesehatan

cara memelihara kesehatan


TUK :
Setelah

diberikan

penjelasan

1x60

keluarga mampu mengenal masalah kese

dengan menyebutkan pengertian, penyebab

tanda gejala penyakit stroke dan pencegahan


Kriteria :
Respon verbal keluarga
Standar :
1.

Sroke adalah gangguan fungsi otak,

berlangsung dengan cepat. Berlang

lebih dari 24 jam atau berakhir de

maut tanpa ditemukannya penyebab s


2.

daripada gangguan pada pembuluh da


Menyebutkan penyebab stoke
penyempitan atau sumbatan pembuluh
otak, perdarahan serebri dan 4 faktor

antara lain Hipertensi, Diabetes Me


Kolesterol tinggi, Kegemukan.

3.

Menyebutkan 2 dari 5 tanda dan g

stroke yaitu kelemahan salah satu sisi t


kesulitan bicara

2.

Resiko cidera pada Ny.R dikeluarga Tn. Z TUM :


b.d
Ketidakmampuan

Setelah 3x kunjungan keluarga Tn.Z m


keluarga

dalam memodifikasi

lingkungan

sehingga

mengatur dan memodifikasi lingkungan menimbulkan resiko cidera pada keluarga T


yang dapat menyebabkan cidera pada terutama pada Ny. R
keluarga Tn. Z khususnya Ny. R

TUK :

Setelah 1x30 menit keluarga Tn.Z m


memahami

tentang

cara

memodi

lingkungan yang dapat mencegah cidera


Kriteria :
Respon verbal dan psikomotor
Standar :

1. Dapat mengidentifikasi bahaya lingku

yang dapat meningkatkan resiko cidera

2. Dapat mengidentifikasi upaya preventi


bahaya tersebut

3. Dapat memahami cara melindungi diri


tepat dari cidera

BAB IV
PENUTUP

A Kesimpulan
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60
tahun ke atas yang sudah mengalami proses penuaan dan penurunan fungsi
organ tubuhnya. Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia,
yaitu bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di
alami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak
perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam
berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.
Dengan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi
akan semakin kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia
adalah stroke. Usia merupakan faktor resiko yang paling penting bagi semua
jenis stroke. Oleh karena itu, maka keluarga harus mengetahui bagaimana cara
mencegah agar lansia tidak terkena penyakit stroke dan dapat mengatasi serta
memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan penyakit stroke.
B Saran
1

Keluarga harus mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit


stroke pada lansia.

Keluarga harus tahu bagaimana cara mengatasi dan menjaga lansia yang
terkena penyakit stroke.

Anda mungkin juga menyukai