Benjamin pertama kali yang menemukan prinsip dari aliran listrik dan juga
memberi tanda positif dan negatif untuk listrik. Dia kemudian
mempublikasikan percobaannya yang membuktikan
bahwa petir sebenarnya juga adalah listrik, dengan menerbangkan sebuah
layang-layang pada saat badai. Dalam tulisannya, Benjamin Franklin menulis
bahwa dia menyadari bahaya yang bisa ditimbulkan dari percobaannya dan
menawarkan alternatif lain yang membuktikan bahwa petir adalah listrik,
yang kemudian di tunjukkan dengan menggunakan konsep listrik ground.
Tidak seperti yang digambarkan orang bahwa percobaan Benjamin dilakukan
dengan cara menerbangkan layang-layang dan menunggu hingga layanglayang tersebut disambar petir. Benjamin menggunakan layang-layangnya
hanya untuk mengumpulkan listrik dari awan badai.
Percobaan terhadap listrik yang dilakukan oleh Benjamin, mengarahkan dia
ke penemuannya, yaitu penangkal petir. Dia menulis bahwa konduktor
(penghantar listrik) dengan ujung yang tajam memiliki kemampuan
untuk menarik muatan listrik dan memiliki jangkauan penarikan yang lebih
jauh dibandingkan dengan konduktor dengan ujung yang tumpul. Dia
menyimpulkan bahwa pengetahuan akan hal ini ini bisa digunakan untuk
melindungi rumah dari bahaya tersambar petir, dengan memasang sebatang
besi runcing seruncing jarum dan diberi lapisan anti karat, yang diarahkan ke
langit, dan pada kaki besi, diikatkan dengan kabel yang menuju ke tanah.
Penangkal petir ini akan menarik muatan listrik yang ada pada awan menuju
ke tanah sehingga muatan yang ada pada awan tidak cukup untuk
menimbulkan petir dan kilat.
Selama tahun 1750-1850 banyak ditemukan penemuan-penemuan penting
tentang prinsip kerja listrik diantaranya oleh Volta, Couloumb, Gauss, Henry,
dan Faraday.