Anda di halaman 1dari 17

TEORI ASAM-BASA DAN

APLIKASINYA
Disusun oleh :
Andy Suherman (08010031)
Danu Muharam (08010081)
Mahfuddin
Arif Fahmudin
Iklam Prayogo

(08010075)
(08010097)
(08010073)

Teori Arrhenius
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya
dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya
dapat menghasilkan ion OH-.

Teori Bronsted-Lowry
Asam adalah proton donor
Basa adalah proton akseptor.
Jika suatu asam mamberikan , maka yang
tinggal atau sisanya merupakan basa konjugasi
(basa pasangan) dari asam semula. Jika suatu
basa menerima , maka yang terbentuk
merupakan asam konjugasi (asam pasangan)
dari basa semula.

TEORI LEWIS
Asam : akseptor pasangan elektron
Basa : donor pasangan elektron
Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+)
ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang
pertama kali dikemukakan oleh
Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa
untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.

Sifat Asam-Basa
Senyawa asam bersifat korosif, artinya dapat
merusak logam dan marmer. Sebagian besar
logam dapat bereaksi dengan asam untuk
menghasilkan gas H , dan marmer dapat
bereaksi dengan asam untuk menghasilkan gas
CO.
Senyawa basa bersifat kuastik,artinya dapat
merusak kulit kita. Jika kita mencelupkan jari
tngan kedalam larutan NaOH encer, Jari tangan
kita itu terasa licin.

SIFAT ASAM-BASA

Asam memiliki rasa asam, sedangkan basa


memiliki rasa pahit. Akan tetapi, sangat tidak
bijaksana jika mengenali asam dan basa dengan
mencicipinya, sebab mungkin saja zat itu
beracun dan berbahaya. Untunglah bahwa asam
basa mempunyai sifat dapat mengubah warna
dari zat warna yang dikandung tumbuhtumbuhan, sehingga zat warna tersebut dapat
dipakai untuk mengidentifikasi asam dan basa.

Reaksi Penetralan
Jika suatu larutan asam dicampurkan dengan
suatu larutan basa,maka dari asam akan
bereaksi dengan dari basa,untuk membentuk
air.
H + OH
HO
Perhatikan reaksi antara larutan HCL dengan
larutan NaOH.
H + Cl + OH
Na + Cl + HO
atau
HCl + NaOH
NaCl + HO

REAKSI PENETRALAN

Senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan


basa disebut garam. Seperti halnya asam dan
basa,garam pun merupakan elektrolit,sebab
terlarut dalam wujud ion.
Jadi,suatu reksi penetralan dapat dituliskan
secara umum sebagai berikut:
asam + basa
garam + air

Kekuatan Asam-Basa
Elektrolit kuat jika dilarutkan dalam air akan
terionisasi sempurna ( = 1 ), sedangkan elektrolit
lemah hanya terionisasi sebagian ( < 1 ).
Macam-macam asam kuat dan basa kuat :
Asam kuat : HSO, HNO, HI, HBr, HCl,
HCIO, dan HClO
Basa Kuat : KOH, NaOH, BA(OH),Ca(OH),
dan Mg(OH)
Reaksi Asam kuat dan basa kuat serta garam
merupakan reaksi berkesudahan.

HUBUANGAN [H+] DENGAN [OH-]


Kw = [H+] x [OH-] atau pKw =pH + pOH

Contoh : Berapakah konsentrasi ion OHdalam larutan jika konsentrasi ion H+ = 2 x 10-3 ?
kw = 10-14
Jawab : kw = [H+] x [OH-]
10-14 = 2 x 10-3 x [OH-]
[OH-] = 10-14
2x10-3
= 5 x 10-12

APLIKASI ASAM-BASA
Asam sitrat
merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa
masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat
dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat, yang penting
dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir
semua makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih
yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.

Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 . Struktur asam ini tercermin pada
nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

ASAM SITRAT
Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk
kristal berwarna putih. Serbuk kristal tersebut dapat
berupa bentuk anhydrous (bebas air), atau bentuk
monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk
setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam
sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk
monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat
dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut dapat
diubah menjadi bentuk anhydrous dengan pemanasan di
atas 74C.
Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti
asam karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas
175C, asam sitrat terurai dengan melepaskan
karbon dioksida dan air.

ASAM SITRAT
Sejarah
Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran)
yang hidup pada abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para
ilmuwan Eropa membahas sifat asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut
tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung) dari abad ke-13
yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali
diisolasi pada tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang
mengkristalkannya dari sari buah lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri
dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan produksi jeruk dari Italia.

Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang Penicillium dapat


membentuk asam sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat
dengan mikroba secara industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I
mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917, kimiawan pangan
Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu kapang
Aspergillus niger dapat menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan
kimia Pfizer memulai produksi asam sitrat skala industri dengan cara tersebut
dua tahun kemudian.

ASAM SITRAT

Kegunaan

Penggunaan

utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat


pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama
minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (
E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis
logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai
bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat
sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH
dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.

Asam

sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obatobatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses
kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat
dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan
tersebut, sementara asam sitrat tidak.

ASAM SITRAT
Keamanan
Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada
makanan oleh semua
badan pengawasan makanan nasional dan
internasional utama. Senyawa ini secara alami
terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan
kelebihan asam sitrat dengan mudah di
metabolisme dan dihilangkan dari tubuh.

KALSIUM HIDROKSIDA

Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2.


Kalsium hidrokida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih.
Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan
air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui
pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan larutan
natrium hidroksia (NaOH).
Dalam bahasa Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime,
atau hydrated lime (kapur yang di-airkan). Nama mineral Ca(OH)2 adalah
portlandite, karena senyawa ini dihasilkan melalui pencampuran air dengan
semen Portland. Suspensi partikel halus kalsium hidroksida dalam air
disebut juga milk of lime (Bahasa Inggris:milk=susu, lime=kapur). Larutan
Ca(OH)2 disebut air kapur dan merupakan basa dengan kekuatan sedang.
Larutan tersebut bereaksi hebat dengan berbagai asam, dan bereaksi
dengan banyak logam dengan adanya air. Larutan tersebut menjadi keruh
bila dilewatkan karbon dioksida, karena mengendapnya kalsium karbonat.
Pada 512C,[1], kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium oksida dan air.

KALSIUM HIDROKSIDA
Kegunaan
Karena kekuatan sifat basanya, kalsium
hidroksida banyak digunakan sebagai Flocculant
pada air, pengolahan limbah, serta pengelolaan
tanah asam. Bahan alkali untuk menggantikan
natrium hidroksida Pereaksi kimia .

Anda mungkin juga menyukai