Anda di halaman 1dari 2

RESUME KASUS GAWAT DARURAT KLIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS

Kasus
Tn. U berusia 53 tahun masuk Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Arifin Ahmad Pekanbaru dengan keluhan utama saat masuk adalah sesak nafas. Klien
mengatakan Sesak yang dirasakan sudah 3 hari SMRS dan saat ini ia merasa sudah susah
makan, nafas muncul secara tiba-tiba. Klien mengatakan bahwa tidak ada riwayat alergi,
namun klien mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan DM
yang sudah lama ia derita. Hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan adalah TD: 170/110
mmHg, N: 98 x/menit, RR: 35 x/menit, S: 37,0C, konjungtivas anemia dan mata tampak
cekung. Selain itu klien tanak susah menelan dan terdengar bunyi lendir saat bernafas,
tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, suara nafas terdengan ronchi pada kedua
paru, terdengar bunyi jantung II (Gallop). Pada bagian abdomen tidak teraba adanya massa,
tampak otot-otot perut saat klien bernafas. Terdapat oedema pada bagian ekstremitas bawah.
Klien tampak agak pucat dan berkeringat dingin.
Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah perifer
kadarGDS : 322 mg/dl, ureum: 108 mg/dl, kreatinin: 4,1 mg/dl, Hb; 12,4 g/dl, HCT:22,4 L/
%.
Analisa Kasus:
Dari uraian data kasus diatas maka dapat masalah yang dapat diambil adalah:
1. Perubahan pola nafas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sisa sekresi yang tertahan
pada saluran pernafasan
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai diagnosa diatas adalah:
1. Diagnosa 1: Perubahan pola nafas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen
- Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan menunjukkan pola
-

nafas yang efektif dengan suplai oksigen yang adekuat


Kriteria Hasil :
- Klien akan mengatakan sesak berkurang
- Klien tampak tenang
- Tidak terlihat penggunaan otot-otot pernafasan tambahan
- RR dalam batas normal
Intervensi :

Kaji tanda-tanda vital


Atur posisi klien senyaman mungkin
Ajarkan klien tehnik bernafas dan relaksasi
Kolaborasikan dengan medis dalam pemberian terapi
Kolaborasi dengan tenaga laboratorium dalam pemeriksaan darah lengkap

3. Diagnosa Keperawatan 2: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

sisa sekresi yang tertahan pada saluran pernafasan


- Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien akan memiliki jalan nafas
-

paten dengan bersihan jalan nafas yang efektif


Kriteria Hasil :
- Irama dan frekuensi pernafasan dalam rentang normal
- Klien dapat melakukan batuk efektif
- Tidak terdengar suara lendir pada saluran pernafasan
Intervensi :
- Instruksikan klien untuk batuk efektif
- Informasikan kepada klien sebelum memulai semua prosedur tindakan
- Kolaborasikan pemberian terapi sesuai anjuran.

Anda mungkin juga menyukai