Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

.LATAR BELAKANG
Total jumlah volume cairan tubuh (Total Body Water = TBW) kira2 60% dari BB pria
dan 50% dari BB wanita. Usia juga berpengaruh terhadap TBW di mana makin tua usia maka
sedikit kandungan airnya. Jadi jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak badan
dan usia. Contoh: BBL-TBW nya 70-80 %, usia pubertas sampai dengan 39 th untuk pria
60% dari BB dan untuk wanita 52 % dari BB. Usia 45-60 th untuk pria usia 55% dari BB dan
wanita 47 % dari BB. Usia diatas 60 tahun untuk pria 52 % dari BB dan wanita 46 % dai BB.
Lemak jaringan sangat sedikit meyimpan cairan, dimana lemak pada wanita lebih banyak
daripada pria sehingga volume cairan lebih rendah dari pria.
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk
didalamnya air, protein dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin.
TUJUAN UMUM
Untuk menambah pengetahuan teentang kebutuhan cairan dan nutrisi pada anak
TUJUAN KHUSUS
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui distribusi cairan


Untuk mengetahui keseimbangan cairan
Untuk mengetahui pergerakan cairan pada tubuh
Untuk mengetahui pengertian nutrisi
Untuk mengetahui macam zat gizi

BAB II

KONSEP DASAR

CAIRAN DAN ELEKTROLIT


1. Distribusi cairan tubuh
Distribusi cairan Cairan tubuh didistribusikan diantara 2 kompartemen yaitu pada
intra seluler dan ekstraselular. Cairan Intraseluler (CIS) kira-kira 2/3 atau 40% dari BB,
sedangkan Cairan Ekstraseluler (CES) 20% dari BB. Cairan ini terdiri atas plasma (Cairan
Intravaskuler) 5%, Cairan Interstisial CIT (Cairan disekitar tubuh seperti limfe) 10-15 % dan
Cairan Transeluler (CTS) (misalnya cairan cerebrospinalis, sinovial, cairan dalam
peritoneum, cairan dalam rongga mata, dan lain-lain) 1-3 %.
Fungsi Cairan
1) Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.
2) Transport nutrient ke sel
3) Transport hasil sisa metabolism
4) Transport hormone
5) Pelumas antar organ
6) Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.
2. Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan berasal
dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800 2.500 ml/hari.
Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan. Sedangkan pengeluaran
cairan melalui ginjal dalambentuk urine 1.200-1.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit
600-800 ml.
3. Pergerakan Cairan Tubuh
Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses yaitu ;
1) Difusi Merupakan proses dimana partikel yang terdapat dala cairan bergerak rai
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit
didisfusikan menembus membrane sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran moleku,
konsentrasi larutan, dan temperature.
2) Osmosis Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrane
semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke kkonsentrasi yang lebih
tinggi yang sifatnya menarik.

3) Transpor aktif Merupakan proses partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi
karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
. Pengaturan Keseimbangan Cairan
1) Rasa dahaga Mekanisme rasa dahaga :
a) Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yang pada akhirnya
menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus untuk
melepaskan substrat neuron yang bertanggungjawab terhadap sensasi haus.
b) Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi penigkatan tekanan osmotic dan
mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga.
2) Anti Diuretik Hormon (ADH)
ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisisi dari hipofisis
posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan
cairan ekstrasel. Hormone ini meningkatkan rearbsorbsi air pada duktus koligentes, dengan
demikian dapat menghemat air.
3) Aldosteron
Hormone ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal untuk
meningkatkan absrsorsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang konsentrasi kalium,
natrium serum dan system angiotensin rennin serta sangat efektif dalam mengendalikan
hiperkalemia.
4) Prostaglandin
Adalah asam lemak alami yang terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi dalam
merespn radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus dan mobilitas gastro intestinal.
Dalam ginjal, prostaglandin bereran mengatur sirkulasi ginjal, respons natrium dan efek
ginjal pada ADH.
5) Glukokortikoid
Menigkatkan rearbsorbsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi retensi
natrium. Perubahan kadar glukokortikoid menyebabkan perubahan pada keseimbangan cairan
(volume darah).

4. Cara Penularan Cairan

Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti :


1) Ginjal
a) Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk
disaring setiap hari.
b) Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam
c) Pada orang dewaasa produksi urine sekitar 1,5 liter/hari.
d) Jumlah urine yang dipprosuksi oleh ADH dan Aldosteron.
2) Kulit
a) Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang menerima rangsang
aktivitas kelenjar keringat
b) Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot, temperature
lingkungan yang meningkat dan demam.
c) Disebut Insensible Water Loss (IWL) sekitar 15 20 ml/24 jam.
3) Paru paru
a) Menhasilkan IWL sekitar 400 ml/hari
b) Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan
kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam.
4) Gastrointestinal
a) Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari sekitar
100 200 ml.

b) Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10 15 cc/kg BB/24 jam, dengan

kenaikan 10 % dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1O C.


Masalah keseimbangan cairan
1)

Hipovolemik Adalah kondisi akibat kekurangan volume Cairan


Ekstraseluler (CES), dan dapat terjadi kehilangan melalui kulit, ginjal,
gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik.
Mekanisme kompensasi pada hipovolemik adalah peningkatan rangsangan
saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung, dan
tekanan vaskuler), rassa haus, pelepasan hormone ADH dan aldosteron.
Hipovolemik yang berlangsung lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut.
#Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual, muntah, rasa haus,
gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan tekanan darah, suhu
meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut
kering. Tanda tanda penurunan brat badan akut , mata cekung
pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak anak adanya penurunana
jumlah air mata.
2) Hipervolemia Adalah penambaha/kelebihan volume cairan CES dapat
terjadi pada saat :
a) Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air
b) Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air
c) Kelebihan pembarian cairan
d) Perpindaha CIT ke plasma.
#Gejala : sesak nafas, peningkatan dan penurunan tekana darah, nadi kuat,
asietes, edema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher dan irama

gallop.
5. . Ketidakseimbangan asam basa
1) Asidosis respiratorik
Disebabkan karena kegagalan system pernafasan dalam membuang CO2 dari cairan
tubuh. Kerusakan pernafasan, peningkatan PCO2 arteri diatas 45 mmHg dengan
penurunan pH < 7,35. Penyebab ; penyait obstruksi, retraksi paru, polimielitis, penurunan
aktivitas pusat pernafasan (trauma kepala, pendarahan, narkotik, anestesi, dll).
2) Alkalosis respiratorik
Disebabkan karena kehilangan CO2 dari paru-paru pada kecepatan yang lebih tinggi dari
produksinya dalam jaringan. Hal ini menimbulkan PCO2 arteri < 35 mmHg, pH > 7,45.
Penyebab : hiperventilasi alveolar, anxietas, demam, meningitis, keracunan aspirin,
pneumonia dan emboli paru.

3) Asidosis metabolic
Terjadi akibat akumulasi abnormal fixed acid atau kehilangan basa. pH arteri < 7,35,
HCO3 menurun diawah 22 mEq/lt. Gejala ; pernafasan kusmaul (dalam dan cepat),
disorientasi dan koma.

4).Alkalosis metabolic
Disebabkan oleh kehilangan ion hidrigen atau penambahan basa pada cairan tubuh.
Bikarbonat plasma meningkat > 26 mEq/ltd an pH arteri > 7,4
Penyebab : mencerna sebagian besar basa ( missal : BaHCO3 antasid, soda kue) untuk
mengatasi ulkus peptikumatau rasa keembung.
Gejala : apatis, lemah, gengguan mental, kram dan pusing Perbandingan antara Bikarbonat,
pH dan PaCo2 pada gangguan asam basa sederhana dapat dilihat pada table di bawah ini :
N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

UMUR
3 hari
1tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun(adult)

BB
3.0
9.5
11.8
20
28.7
45
54

AIRCAN
(ML/24JAM)
250 300
1150-1300
1350-1500
1800-2000
2000-2500
22000-27000
2200-2700

ELEKTROLIT
Elektrolit adalah substansi yanag menyebabkan ion kation (+) dan anion (-). Ada tiga
cairan elektrolit yang paling esensial yaitu :
Pengaturan elektrolit
a. Natrium (sodium
1) Merupaka kation paling banyak yang terdapa pada Cairan Ekstrasel (CES)
2) Na+ mempenagruhi keseimbangan air, hantaran implus araf dan kontraksi otot.
3) Sodium diatur oleh intake garam aldosteron, dan pengeluaran urine. Normalnya
sekitar 135-148 mEq/lt.
b. Kalium (potassium)

a) Merupakan kation utama dalam CIS


b) Berfungsi sebagai excitability neuromuskuler dan kontraksi otot.
c) Diperlukan untuk pembentukan glikkogen, sintesa protein, pengaturan keseibangan
asam basa, karena ion K+ dapat diubah menjadi ion H+.
Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5 mEq/lt.
c. Kalsium
a) Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, kondusi jantung, pembekuan darah serta
pembentukan tulang dan gigi.
b) Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid.
c) Hormone paratiroid mengarbsobsi kalsium melalui gastrointestinal, sekresi melalui
ginjal.
d) Hormon thirocaltitonim menghambat penyerapan Ca+ tulang.
d. Magnesium
a) Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel.
b) Sangat penting untuk aktivitas enzim, neurocemia, dn muscular excibility.
Nilai normalnya 1,5-2,5 mEq/lt.
e. Klorida
a) Terdapat pada CES dan CIS, normalnya 95-105 mEqlt.
f. Bikarbinat
a) HCO3 adalh buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan CES dan CIS.
b) Bikarbonat diatur oleh ginjal.

g. Fosfat
a) Merupakan anion buffer dalam CIS dan CES
b) Berfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metabolism karbohidrat,
dan pengaturan asam basa.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1. Usia

Variasi usia berkaitan dengan luas perkembangan tubuh, metabolism yang diperlukan dan
berat badan.
2. Temperature
lingkungan Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat
kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
3. Diet
Pada saat tubuh kekurangan niutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses ini
menimblkan pergerakan carian dari interstitial ke intraseluler.
4. Stres
Stres dapat menimbulkan paningkatan metabolism sel, konsentrasi darah dan glikolisis
otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat
meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
5. Sakit Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjaldan jantung, gangguan
hormone akan mengganggu keseimbangan cairan.
CARA MENGHITUNG INFUS

Kebutuhan Cairan

Dewasa : 50cc/Kg BB/24 jam


Anak

: 10Kg I --- 100cc/Kg BB/24 jam


10Kg II --- 50cc /Kg BB/24 jam
selebihnya --- 20cc /Kg BB/24 jam

Tetesan/ Menit
faktor tetes

Otsuka --- 1cc = 15 tetes

faktor tetes Terumo --- 1 cc = 20 tetes


(Kebutuhan cairan x faktor tetes) = Jumlah tetesan/menit
(jumlah jam x 60menit)

NUTRISI
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

1. Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan
untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan
kebutuhan nutrisi.
2. Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energy.

3. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa ,
diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :

Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang


terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul
ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).

Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul


glukosa.

Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces.

Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada
hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.

1.

Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati.
Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri,
dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-

enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh
usus. Fungsi protein :

Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal
dan proses pengausan yang normal.

Protein menghasilkan jaringan baru.

Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.

Protein sebagai sumber energi.

Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total
1. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total. Fungsi lemak :

Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan


memberikan 9 kal/gr.

Ikut serta membangun jaringan tubuh.

Perlindungan.

Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.

Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah
timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

1. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai
katalisator proses metabolisme tubuh.Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin
larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A,
D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja

serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A
antara lain: telur, keju, dan hati.
b) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak
bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh
menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi.
B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks
membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan,
kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian,

dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin Bkompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan
daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat
kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh.
Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C
bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.
d) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah
anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin
D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya
mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah
diperkaya). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru
tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak
mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada
suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang
cacat.

1. Mineral dan Air


Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh
tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :

Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.

Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ;


contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).

Bahan dasar enzim dan protein.

Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar
antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc Pada orang
dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum .

CARA PEMBERIAN MAKAN SELAMA ANAK SAKIT DAN SEHAT


1. Umur 0 4 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari,
siang maupun malam.
Jarngan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI
2. Umur 4 6 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari,
siang maupun malam.
Beri makanan pendamping ASI 2 kali sehari, tiap kali 2 sendok makan
Pemberian makanan pendamping ASI dilakukan setelah pemberian ASI
Makanan pendamping ASI adalah :
Bubur tim lumat ditambah kuning telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.

. Umur 6 12 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak
Berikan bubur nasi ditambah telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi/ wortel /
bayam / kacang hijau / santan / minyak.
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sebagai berikut :
Umur 6 Bulan : 6 sendok makan
Umur 7 Bulan : 7 sendok makan
Umur 8 Bulan : 8 sendok makan
Umur 9 Bulan : 9 sendok makan

Umur 10 Bulan : 10 sendok makan


Umur 11 Bulan : 11 sendok makan
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti : bubur
kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.
4. Umur 12 24 Bulan
berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai keinginan anak
Berikan nasi lembik yang ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.
Berikan makan tersebut 3 kali sehari
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti:
Bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.
5. Umur 2 Tahun atau Lebih
Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi,
lauk,pauk,sayur dan buah.
Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali sehari diantara waktu makan
seperti :
Bubur kacang hijau
Biskuit
Nagasari.

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


A. PENGKAJIAN
Tanggal :
Jam :
Ruang :
BIODATA
a. Identitas klien
Nama :
Ttl :

Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
No. CM :
Tgl masuk :
Tgl pengkajian :
Sumber informasi :
Diagnosa medis :
b. Identitas penanggung jawab
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Status perkawinan :
Alamat :
Kewarganegaraan :
Hub. dengan klien :

RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Yang biasa muncul pada pasien dengan ganguan kebutuhan cairan dan
elektrolit antara lain: nyeri abdomen, kram, bising usus hiperaktif atau hipoaktif,
anoreksia, borborigmi, distensi abdomen, perasaan rektal penuh, fefes keras dan
berbentuk, kaleatihan umum, sakit kepala, tidak dapat makan, nyeri saat defekasi,
mual, muntah, konstipasi, inkontenensia defekasi, diare. Konstipasi Yaitu penurunan
pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak
lengkap feses dan atau pengeluaran feses yang keras, kering dan banyak
Inkontenensia Defekasi Perubahan pada kebiasaan defekasi normal yang
dikarakteristikan dengan pasase feses involunter. Diare Adalah pasase feses yang
lunak dan tidak berbentuk.
b. Riwayat kesehatan sekarang Ditanyakan / menjelaskan kronologi berjalannya
penyakit
pasien :
1) Waktu terjadinya sakit Ditanyakan : Berapa lama sudah terjadinya sakit
2) Proses terjadinya sakit Ditanyakan : Kapan mulai terjadinya sakit
Bagaimana sakit itu mulai terjadi
3) Upaya yang telah dilakukan Ditanyakan : Selama sakit sudah berobat kemana

Obat-obatan yang pernah dikonsumsi


4) Hasil pemeriksaan sementara / sekarang Yang perlu dikaji dan ditanyakan : TTV
meliputi tekanan darah, suhu, respiratorik rate, dan nadi Adanya patofisiologi lain
seperti saat dipalpasi adanya nyeri abdomen, sakit kepala, kram,. Apakah merasa
mual, muntah, anoreksia dsb.
c. Riwayat kesehatan terdahulu Ditanyakan:
1) Pengobatan saat ini dan masa lalu
2) Alergi terhadap obat dan makanan
3) Tempat tinggal / lingkungan
d. Riwayat kesehatan keluarga Ditanyakan :

1) Apakah ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien.
2) Adakah riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
e. Genogram
Dikaji :
1) Jumlah anggota keluarga
2) Garis keturunan / silsilah keluarga
3) Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan paien
4) Anggota keluarga lain yang mengalami sakit yang sama dengan pasien
5) Anggota keluarga yang berpotensi memiliki penyakit menular.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC
Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien, Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi
2. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai