NO/NIM: 15/125020301111007
BAB 2
A. SIAPA YANG MELAKUKAN KECURANGAN
Beberapa tahun lalu, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan
perilaku dari pelaku fraud itu sendiri.Pada penelitian ini, pelaku fraud dikomparasikan
dengan tahanan yang dipenjara dan pelaku non kriminal seperti mahasiswa.Hal yang yang
dikomparasikan berupa latar belakang pribadi dan psikologi dari ke tiga sampel tersebut.
Menurut hasil riset tersebut didapatkanlah perbandingan pelaku kecurangan sebagai
berikut:
1. Dibandingkan dengan pelaku tindakan criminal, memiliki kemumngkan lebih kecil
untuk ditangkap, ditahan dan dijatuhi hukuman. Mereka jarang dijatuhi hukuman
yang lama.
2. Seseorang yang sudah berumur
3. Lebih berpendidikan, religious, lebih sedikit cacatan criminal, kecanduan alcohol dan
obat-obatan terlarang.
4. Sehat secara psikologis, optimis, kecukupan diri, pancapaian, motovasi dan harmoni
dalam keluarga lebih dibandinkan pelaku kejahatan lain lain.
5. Menunjukan keterlibatan social, pengendalian diri, kebaikan, dan empati dibandinkan
pelaku kejahatan lain.
Dalam perusahaan sendiri pengetahuan ini membantu kita untuk mengetahui bahwa para
pelaku fraud :
1. Kebanyakan pegawai, konsumen, pemasok, dan partner bisnis memiliki kesesuaian
atau cocok dengankarakteristik yang dimiliki oleh pelaku fraud dan memiliki
kemampuan untuk terlibat dalam fraud,
2. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang menyebabkan pegawai, pemasok, klien, dan
konsumen akanmenjadi tidak jujur.
Berdasarkan pemapakran diatas, para pelaku fraud sangat sulit dibedakan seperti anda
dengan saya atau orang lain.
B. MENGAPA ORANG MELAKUKAN KECURANGAN
Terdapat tiga alasan utama mengapa orang-orang melakukan fraud, yaitutekanan
kesempatan dan rasionalisasi bahwa tindakan fraud diperbolehkan.Ketiga elemen itulah
yangkita sebut dengan fraud triangle.
Fraud triangle dapat diibaratkan sebagai fire triangle, dimana
tekananadalah panas yang dapat menyebabkan api. Akan tetapi,
Lister (2007) mengungkapkan bahwa tekanan sendiri tidak akan
dapat membuat seseorang melakukan fraud, kecuali adanya faktor
lainnya berupakesempatan yang serupa denga bahan bakar yang
membuat api tetap menyala dan rasionalisasi sebagai oksigennya.
1. TEKANAN (PRESSURE)
Terdapat beberapa unsur yang memepengaruhi tekanan antara lain :
a. Tekana Keuangan
Beberapa riset menyebutkan bahwa 95% dari kecurangan yang ada merupakan
tekanan keuangan dan tekanan untuk melakukan perbuatan yang jahat.Biasanya
pelaku kecurangan dengan permasalahan keuangan terkait dengan :
1) Siat serakah
2) Hidup diatas rata-rata orang kebanyakan
3) Tagihan tinggi atau hutang pribadi
4) Kredit yang tidak menguntungkan
dan memlakukan seperti yang diinginkan pelakumeskipun bertentangan. Terdapat lima jenis
kekuatan yang biasanya digunakan dalam merekrut seseorang untuk melakukan kecurangan,
yaitu:
1. Kekuatan Penghargaan
Merupakan kemampuan pelaku kecurangan untuk meyakinkan calon korban bahwa ia
akan menerima keuntungan tertentu jika berpartisipasi dalam skema kecurangan.
2. Kekuatan Koersif
Merupakankemampuan pelaku kecurangan untuk membuat individu merasakan
hukuman jika ia tidak berpartisipasi dalam kecurangan.
3. Kekuatan Ahli,
Merupakan kemampuan pelaku kecurangan untuk memengaruhi orang laon
dikarenakan keahlian atau pengetahuannya.
4. Kekuatan yang Memiliki Legitimasi,
Merupakan kemampuan pelaku kecurangan untuk meyakinkan calon pelau yang akan
ia rekrut bahwa ia benar-benar memiliki kekuasaan atas mereka.
5. Kekuatan Referen,
Merupakan kemampuan pelaku untuk berhubungan dengan calon konspirator yang
akan dilibatkan.
Sumber:
http://fraudster.weebly.com/jenis-jenis-fraud.html
https://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/judi-pengertian-dan-jenis2nya/