Anda di halaman 1dari 17

Penyakit Gonorrhoea

Lucia Anastasha Eka Wara


102012209
D6
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Luciawara@rocketmail.com

Abstrak :
Gonore biasa disebut GO atau kencing nanah merupakan salah satu jenis penyakit menular
seksual yang akut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae,. Gonore dapat
menyerang wanita ataupun pria. Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui kontak fisik
terlebih apabila terjadi hubungan intim, baik itu secara genito-genital, oro-genital, maupun anogenital. Bagian tubuh yang diinfeksi oleh penyakit ini umumnya vagina, rahim, penis, uretra,
rektum, dan terkadang juga menyerang tenggorokan. Gonore juga dapat ditransmisikan oleh
seorang ibu kepada anaknya ketika ia melahirkan.Gejala penyakit ini muncul beberapa hari
sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang mengidap penyakit ini.
Gejala yang timbul pada pria yaitu keluarnya cairan dari kemaluan, buang air kecil yang terasa
sakit, gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada wanita
gejala ini biasa tidak nampak karena bersifat asimtomatik, tetapi jika tidak diobati akan
bertambah parah bahkan dapat menyebabkan kemandulan.Seperti penyakit menular lainnya,
penderita gonore harus mendapatkan pengobatan sejak dini , pengobatan dapat dilakukan dengan
cara memberikan antibiotik kepada penderita.Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah,
biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui
pembuluh darah atau infus).
Kata kunci : gonore, neisseria gonoorrheae, oro-genital, ano-genital
Abstract : Gonorrhea usually called GO or gonorrhea is one type of sexually transmitted diseases
are acute. The disease is caused by the bacterium Neisseria gonorrhoeae. Gonorrhea can affect
both women and men. This disease is easily spread through physical contact first in the event of
1

an intimate relationship, whether it is genito-genital, oro-genital or ano-genital. Body parts are


infected by this disease are generally the vagina, uterus, penis, urethra, rectum, and sometimes
also attacks the throat. Gonorrhea can also be transmitted by a mother to her son when he
melahirkan.Gejala the disease appeared several days to several weeks after sexual intercourse
with people who suffer from this disease. The symptoms in men is a discharge from the genitals,
urinating painful, these symptoms can be felt or did not feel heavy at all. Whereas in women
these symptoms do not appear unusual because it is asymptomatic, but if not treated will worsen
even can cause kemandulan.Seperti other infectious diseases, gonorrhea patients should get
treatment early, treatment can be done by giving antibiotics for gonorrhea have penderita.Jika
spread through the bloodstream, the patient is usually hospitalized and receive antibiotics
intravenously (through a vein or infusion).
Key word : gonore, neisseria gonoorrheae, oro-genital, ano-genital

1. Pendahuluan
Penyakit menular seksual merupakan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui
hubungan kelamin. Salah satu jenis penyakit menular yaitu gonore. Penyakit ini menyebar
melalui kontak fisik terlebih apabila terjadi hubungan intim, bagian tubuh yang diinfeksi oleh
penyakit ini umumnya vagina, rahim, penis, uretra, rektum, dan terkadang juga menyerang
tenggorokan.Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara
penyakit menular seksual. Gonore disesbabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu diplococcus
Gram negatif.Gonore ialah penyakit kelamin, yang pada pria permulaannya keluar nanah dari
orifisium uretra eksterna dan pada wanita biasanya tanpa gejala, hanya kadang-kadang nanah
keluar dari introitus vagina.Pada umumnya penularannya melalui hubungan kelamin yaitu secara
genito-genital, oro-genital, dan ano-genital. Tetapi, di samping itu dapat juga terjadi secara manual
melalui alat-alat, pakaian, handuk, termometer, dan sebagainya. Oleh karena itu secara garis besar dikenal
gonore genital dan gonore ekstra genital .Penyakit ini tersebar di seluruh dunia secara endemik,

termasuk di Indonesia. Pada umumnya diderita oleh laki-laki muda usia 20 sampai 24 tahun dan
wanita muda usia 15 sampai 19 tahun.1
2. Anamnesis
Anamnesis merupakan wawancara medis yang merupakan tahap awal dari rangkaian
pemeriksaan pasien, baik secara langsung pada pasien atau secara tidak langsung. Tujuan dari
anamnesis adalah mendapatkan informasi menyeluruh dari pasien yang bersangkutan. Informasi
2

yang dimaksud adalah bagian yang terpenting untuk mengetahui identitas pasien yang lengkap,
riwayat medis, riwayat social lingkungan dan riwayat pemakaian obat.
Data anamnesis terdiri atas beberapa kelompok data penting:1
1.Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pekerjaan,pendidikan, status
perkawinan,alamat.
2.Keluhan utama
Biasanya nyeri (saat kencing).
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Tanyakan apakah punya pernah menderita penyakit berat(sinovitis,artritis).
4.Riwayat Penyakit Sekarang
o
o
o
o
o

Tanyakan penyebab terjadinyainfeksi?


Tanyakan bagaimana gambaran rasa nyeri tersebut?
Tanyakan pada daerah mana yang sakit, apakah menjalar ?
Kaji skala nyeri untuk dirasakan?
Kapan keluhan dirasakan ?

5.Riwayat Kesehatan Keluarga


Tanyakan pada pasien apakah ada anggota keluarga pasien ada yang mender ita penyakit yang sama
seperti yang diderita pasien sekarang.
6.Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
o Kebutuhan Nutrisi
Kaji intak dan output nutrisi dan cairan. (Biasanya kebutuhan nutrisi tidak terganggu).
o Kebutuhan Eliminasi
Kaji frekuensi, warna, dan bau urin.
o Kebutuhan Ak tivitas
Klien dengan GO biasanya aktivitasnya tidak begitu terganggu.
o Kebutuhan Kebersihan diri
Kaji berapa kali mandi, gosok gigi, mencuci rambut dan memotong kuku
Klien dengan GO harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri.2

Pada scenario didapatkan pasien laki-laki yang berumur 27 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan kencing yang terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu. Pasien belum mengobati
3

keluhan tersebut.Pemeriksaan Suhu 37,7 C, kelenjar getah bening inguinal dextra sinistra
membengkak, Pemeriksaan Veneriologis ostium uretra Externa terdapat eritem,edem,secret
purulen.
3. Pemeriksaan Fisik
a) Tingkat Kesadaran

Suhu 37.7 C TTV Normal


b) Pengkajian Persistem

Sistem Integumen;Biasanyaterjadi inflamasi jaringan sekitar uretra, genital lesions dan skin
rashes.

c) Sistem Kardiovaskuler
Kaji apakah bunyi jantung normal/ mengalamigangguan.

d) Sistem Pernafasan
Amati pola pernafasannya
Auskultasi paru
e) Kaji faring, apakah ada peradangan / otak.

f) Sistem Penginderaan
Kaji konjungtiva, apakah ada peradangan /tidak.

g) Sistem Pencernaan
Kaji mulut dan tenggorokan termasuk toksil.
Apakah terdapat diare /tidak.

h) Sistem Perkemihan
Biasanya pasien mengalami disuria dan kadang-kadang ujung uretra disertai darah.

i) SistemMuskuluskeletal
Biasanya pasien tidak mengalami kesulitan bergerak.

j) Anus
Biasanya pasien mengalami inf lamasi jaringan akibat infeksi.3
4. Pemeriksaan Penunjang

Sediaan Langsung

Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan gonokok negativegram,intraseluler dan ekstraseluler. Bahan dari tubuh pada pria diambil dari daaerah fosa
navikularis,sedangkan pada wanita diambil dari uretra,muara kelenjar Bartholini ,serviks

dan rectum.4
Kultur
Untuk identifikasi perlu dilakukan pembiakan(kultur). Dua macam medis yang dapat
digunakan : media transport dan media pertumbuhan.
Contoh media Transpor :
a.Media Stuart : hanya untuk trasnpor saja,sehingga perlu ditanam kembali pada media
pertumbuhan.
b.Media Transgrow : media ini selektif dan nutrutif untuk N.Gonorrheae dan N.
Mengitidis, dalam perjalanan dapat bertahan hingga 96 jam dan merupakan gabungan
media transport dan meia pertumbuhan,sehingga tidak perlu ditanam pada media
pertumbuhan.media

ini

merupakan

modifikasi

media

Thayer

Martin

dengan

menambahkan trimetoprim untuk mematikan Proteus spp.


Contoh media pertumbuhan :
a.Mc Leods chocolate agar : berisi agar coklat,agar serum, dan agar hidrokel. Selain
kuman gonokok,kuman-kuman yang lain juga dapat tumbuh.
b.Media Thayer Martin : media ini selektif untuk mengisolasi gonokok. Mengandung
vankomisin untuk menekan pertumbuhan kuman positif-gram,kolestrimat untuk menekan
pertumbuhan bakteri negative gram dan nistatin untuk menekan pertumbuhan jamur.
c.Modified Thayer Martin agar : isinya ditambah dengan trimetoprim untuk mencegah

pertumbuhan kuman Proteus spp.4


Tes defenitif
a.Tes Oksidasi : reagen oksidasi yang mengandung larutan tetrametil-p-fenilendiamin
hidroklorida 1% ditambahkan pada kolonio gonokok tersangka. Semua Neisseria
memeberi reaksi positif dengan perubahan warna koloni yang semula bening berubah
menjadi warna merah lembayung.
b.Tes Fermentasi : tes oksidasi positif dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai
glukosa,maltose dan sukrosa.kuman gonokok hanya meragikan glukosa.
Species Neisseria
N.Catarrhalis
N.gonorrhoea
N.meningitidis
N. pharyngis sicca

N. lactamica
5

Glukosa
+
+
+
+

maltosa
+
+
+

sukrosa
+
+

Lactose
+

Tes Beta Laktamase


Pemeriksaan beta laktamase dengan menggunakan cefinase TM disc BBL 961192 yang
mengandung chromogenic cephalosporin akan menyebabakan perubnahan warna dari

kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta laktamase.4


Tes Thomson
Tes Thomson ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
Dahulu pemeriksaan ini perlu dilakukan karena pengobatyan pada waktu itu adalah
pengobatan setempat.
Pada tes ini syarat yang harus diperhatikan : sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi,
urin dibagi dalam dua gelas, tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II.
Syarat mutlak ialah kandung kencing harus mengandung air seni paling sedikit 80-100
ml,jika air seni kurang dari 80 ml,maka gelas II sukar dinilai karena baru menguras uretra
anterior.4
Hasil pembacaan :
Gelas I
Jernih
Keruh
Keruh
Jernih

Gelas II
Jernih
Jernih
Keruh
Keruh

Arti
Tidak ada infeksi
Infeksi uretritis anterior
Panuretritis
Tidak mungkin

5.1. Working Diagnosis


Gonorrheae
Gonore dalam arti luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria
Gonorrheae, suatu diplococcus Gram negatif.Gonore ialah penyakit kelamin, yang pada pria
permulaannya keluar nanah dari orifisium uretra eksterna dan pada wanita biasanya tanpa
gejala, hanya kadang-kadang nanah keluar dari introitus vagina.Pada umumnya
penularannya melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital, dan anogenital.5

5.2. Differential Diagnosis

Non spesifik Uretritis

Urethritis diartikan sebagai inflamasi yang diinduksi oleh infeksi pada urethra. Meskipun
berbagai kondisi klinis dapat mengakibatkan iritasi terhadap urethra, penggunaan istilah
urethritis khususny dipergunakan untuk inflamasi urethra yang disebabkan oleh Penyakit
Menular Seksual (PMS). Urethritis secara umum dikelompokkan kepada dua bentuk berdasarkan
penyebabnya: urethritis gonokokal (GO) dan urethritis non-gonokokal (GNO).
Urethritis Non-Gonokokal (GNO) biasa disebut sebagai Urethritis Non-Spesifik. Hal ini
adalah infeksi pada urethra, yakni sebuah saluran penyambung antara kandung kemih dengan
luar tubuh. Gejalanya mirip dengan gonorhea atau kencing nanah, namun terapi yang biasa
diberikan kepada gonorhea tidak akan dapat bekerja. Selain itu, GNO disebabkan oleh bakteri
yang disebut sebagai Chlamydia trachomatis dan beberapa jenis bakteri lainnya termasuk
ureaplasma urealyticum, mycoplasma, dan trichomonas-yang dapat mengakibatkan gejala
seperti pada GNO. GNO disebarkan secara seksual terutama kontak seksual tanpa perlindungan,
seksual per oral, atau pun seksual per anal.
Pada Pria; Gejala baru timbul biasanya setelah 1-3 minggu kontak seksual dan umumnya
tidak seberat gonore. Gejalanya berupa disuria ringan, perasaan tidak enak di uretra, sering
kencing, dan keluarnya seropurulen. Dibandingkan dengan gonore perjalanan penyakit lebih
lama karena masa inkubasi yang lebih lama dan ada lecendrungan kambuh kembali. Komplikasi
dapat terjadi prostatititis, vesikulitis, epididimitis, dan striktur uretra.
Pada Wanita;infeksi lebih sering terjadi di serviks dibandingkan dengan di
vagina,kelenjar bartholine, atau uretra sendiri. Sama seperti pada gonore, umumnya wanita tidak
menunjukkan gejala. Sebagian kecil keluarnya duh tubuh vagina,disuria ringan,sering
kencing,nyeri di bagian pelvis dan disparenia. Komplikasi dapat berupa bartholinitis, proktitits,
salpingitis dan sistitis. Peritonitis dan perihepatitis juga pernah dilaporkan.6

6. Etiologi
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, bakteri ini hanya ditemukan setelah
kontak seksual dengan orang yang terinfeksi (atau kontak langsung, dalam kasus infeksi pada
bayi
7

baru

lahir).

Dalam

kosakata

dari

kesehatan

masyarakat

dan

medis

mikrobiologi N. gonorrhoeae seringdisebut sebagai "gonokokus".Neisseria gonorrhoeae adalah


kokus Gram-negatif yang relatif kecil,bentuknya seperti biji kopi,lebar o,8 u ,panjang 1,6 u
tersusun dua-dua,tunggal dan berkelompok, biasanya terlihat dalam pasangan dengan sisi-sisi
yang berdekatan rata. Pada pewarnaan gram tampak kuman merah dengan latar belakang biru.
Organisme ini sering diamati dalam sel fagositik (neutrofil) yang telah menjadi bagian dari
eksudat pustular gonore. N. gonorrhoeae adalah organisme yang relatif rapuh, rentan terhadap
perubahan suhu(tak tahan suku >39 C)tak tahan zat desinfektan., pengeringan, cahaya uv, dan
kondisi lingkungan lainnya. Secara morfologik gonokok ini terdiri dari 4 tipe yaitu tipe 1 dan 2
yang mempunyai pili yang virulen serta tipe 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili dan bersifat non
virulen. Pili akan menempel pada mukosa epitel dan menimbulkan reaksi radang.

Gambar 1. Neisseria Gonorrheae.6

7. Epidemiologi
Gonore terdapat dimana-mana diseluruh dunia dan merupakan penyakitkelamin yang
terbanyak dewasa ini. Tidak ada imunitas bawaan maupun setelah menderita penyakit. Juga tidak
ada perbedaan mengenai kekebalan antara berbagai suku bangsa atau jenis kelamin atau
umur.Diperkirakan setiap tahun tidak kurang dari 25 juta kasus baru ditemukan di dunia.
Beberapa strain kuman gonokok yang resisten terhadap penisilin, quinolone dan antibiotik
8

lainnya telah ditemukan beberapa tahun yang lalu dan membawa persoalan dalam pengobatan,
telah tersebar di beberapa negara. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga
ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Walaupun semua golongan
rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya berkisar pada usia 15-35 tahun. Di
antara populasi wanita pada tahun 2000, insidens tertinggi terjadi pada usia 15 -19 tahun (715,6
per 100.000) sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun
(589,7 per 100.000).Epidemiologi N. gonorrhoeae berbeda pada tiap tiap negara
berkembang.Tentang 300,000-500,000 kasus gonore dilaporkan setiap tahun di Amerika Serikat.
Gonore lebih umum di pusat kota dan homoseksual populasi.6
8. Patofisiologi
Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus, konjungtiva dan
farings.Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostate, vas deferens, vesikula seminalis,
epididimis dan testis pada pria dan kelenjar skene, bartholini, endometrium, tuba fallopi dan
ovarium pada wanita.
Setelah melekat, gonokokus berpenetrasi ke dalam sel epitel dan melalui jaringan sub epitel
di mana gonokokus ini terpajan ke system imun (serum, komplemen, immunoglobulin A(IgA),
dan lain-lain), dan difagositosis oleh neutrofil. Virulensi bergantung pada apakah gonokokus
mudah melekat dan berpenetrasi ke dalam sel penjamu, begitu pula resistensi terhadap serum,
fagositosis, dan pemusnahan intraseluler oleh polimorfonukleosit.Faktor yang mendukung
virulensi ini adalah pili, protein, membrane bagian luar, lipopolisakarida, dan protease IgA.
Meskipun telah banyak peningkatan dalam pengetahuan tentang patogenesis dari
mikroorganisme, mekanisme molekular yang tepat tentang invasi gonokokkus ke dalam sel host
tetap belum diketahui.Ada beberapa faktor virulen yang terlibat dalam mekanisme perlekatan,
inflamasi dan invasi mukosa.Pili memainkan peranan penting dalam patogenesis gonore.Pili
meningkatkan adhesi ke sel host, yang mungkin merupakan alasan mengapa gonokokkus yang
tidak memiliki pili kurang mampu menginfeksi manusia.Antibodi antipili memblok adhesi
epithelial dan meningkatkan kemampuan dari sel fagosit.Juga diketahui bahwa ekspresi reseptor
transferin mempunyai peranan penting dan ekspresi full-length lipo-oligosaccharide (LOS)
tampaknya perlu untuk infeksi maksimal.
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari uretra dan
endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan wanita, kelenjar Bartolini, konjungtiva
9

mata dan rectum.Infeksi primer yang terjadi pada wanita yang belum pubertas terjadi di daerah
epitel skuamosa dari vagina.7
9. Manifestasi Klinis (Gejala Klinis)
Masa inkubasi gonore sangat singkat, pada umumnya bervariasi antara 2-5 hari, kadangkadang lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah mengobati diri sendiri, tetapi
dengan dosis yang tidak cukup atau gejala sangat samar sehingga tidak diperhatikan oleh
penderita. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian
diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.Penderita sering berkemih dan
merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke
uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan membengkak.
Pada wanita masa inkubasi sulit ditentukan karena pada umumnya asimtomatik. Tanda dini
gonore pada wanita biasanya ialah gonore pada suami. Sering keluhan pertamanya baru timbul
bila suda terjadi adneksitis. Gonore pada wanita kadang-kadang baru diketahui bila sedang
melahiran, karena pada masa tersebut wanita baru memeriksakan alat kelaminnya pada
dokter. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan
gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan
dari vagina dandemam. Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur,
uretra dan rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan
hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di sekitar
lubangvagina.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus (lubang dubur)
bisa menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya
dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya
terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak lendir dan
cairan di dinding rektum penderita. Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex)
dengan seorang penderita gonore bisa menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis
gonokokal). Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala, tetapi kadang menyebabkan nyeri
tenggorokan dan gangguan menelan. Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi
infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya
10

selama proses persalinan, sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari
matanya keluar nanah. Pada dewasa, bisa terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali hanya 1 mata
yang terkena. Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan.7

Gambar 2. Gonorrhea pada pria,wanita dan bayi yang terinfeksi GO

10. Komplikasi
Masa Laten dan Periode Infeksi
Pada Pria
a. Uretristis
Yang paling sering dijumpai adalah uretristis anterior akuta dan dapat menjalar ke
proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasi local, asendens, dan diseminata, Keluhan
subyektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra, kemudian disusul disuria, pola kisuria,
keluar duh tubuh dari ujung uretra kadang disertai darah dan nyeri waktu ereksi.
b. Tysonitis
Kelenjar Tyson ialah kelenjar yang menghasilkan smegma, infeksi biasanya terjadi pada
penderita dengan prepuitium yang sangat panjang dan kebersihan yang kurang baik. Bila duktus
tertutup akan timbul abses dan merupakan sumber infeksi laten.
c. Parauretristis
Pada orang dengan orifisium uretra eksternum terbuka atau hipospadia. Infeksi pada
duktus ditandai dengn butir pus pada kedua muara parauretra.
d. Cowperitris
Bila hanya duktus yang terkena biasanya tanpa gejala. Kalau infeksi terjadi pada kelenjar
cowper terjadi asbes. Keluhan berupa nyeri dan adanya benjolan pada daerah perineum disertai

11

rasa penuh dan panas, nyeri pada waktu defekasi, dan disuria. Jika tidak diobati abses akan pecah
melalui kulit perineum, uretra atau rectum dan mengakibatkan proktitis.
e. Prostatitis
Prostatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak pada daerah perineum dan
suprapubis, malese, demam, nyeri kencing, sampai hematuri, spasme otot uretra sehingga terjadi
retensi urin tenesmus ani, sulit buang air besar, dan obstipasi. Pada pemeriksaan teraba
pembesaran prostate dengan konsistensi kenyal nyeri kalau ditekan, bila prostatistik menjadi
kronik, gejalanya ringan dan intermittrn , tetapi kadang-kadang menetap.
f. Vesikulitis
Vesikulitis ialah radang akut yang mengenai vesikula seminalis dan duktus ejakulatoris,
dapat timbul menyertai prostatitis akut atau epididimis akut. Gejala subjektif menyerupai gejala
protstatitis akut berupa demam, polakisuria, hematuria terminal, nyeri pada waktu ereksi atau
ejakulasi, dan spasme mengandung darah. Pada pemeriksaan melalui rectum dapat diraba
vesikula seminalis yang membengkak dan keras seperti sosis, memanjang di atas prostat.
g. Epididirmis
Epididirmis akut biasanya unilateral dan setiap epididirmitis biasanya disertai
deferentitis. Faktor yang mempengaruhi keadaan ini antara lain irigasi yang terlalu sering
dilakukan, cairan irrigator terlalu panas atau terlalu pekat, instrumentasi yang kasar, pengurutan
prostate yang berlebihan, dan aktivitas seksual yang berlebihan. Pada penekanan terasa nyeri
sekali. Bila mengenai kedua epididirmis dapat mengakibatkan sterilitas.
h. Trigonitis
Infeksi asendens dari uretra posterioe mengenai trigonom veka urinaria, menimbulkan
gejala polluria, disuroa terminal, dan hematuria.8
Pada Wanita
Gambaran perjalanan penyakit pada wanita berbeda denga pria karena disebabkan oleh
perbedaan anatomi dan fisiologi kelamin. Pada mulanya hanya serviks uteri yang terkena infeksi.
Duh tubuh yang mukopuruln dan mengandung banyak gonokok mengalir ke luar dan menyerang
uretra, duktus para uretra, kelenjar bartholin, rectum, dan dapat juga naik ke atas sampai daerah
kandung telur.
a. Uretritis
12

Gejala utama ialah disuria, pada pemeriksaan, orifisium uretra ekstemum tambak merak,
edematosa dan ada secret mukopurulen.
b. Servisitis
Dapat asimtomatik, kadang timbul nyeri. Serviks tampak merah dengan erosi dan secret
mukopurulen. Duh tubuh lebih banyak bila terjadi akut.
c. Bartholinitis
labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan nyeri. Kelenjar Bartholin
membengkak terasa nyerih sekali bila berjalan dan sukar duduk. Bila saluran kelenjar dapat
timbul abses dan dapat pecah , jika tidak diobati menjadi kista.
d. Salpingtis
Cara infeksi langsung dari serviks melalui tuba Fallopii sampai pada daerah samping dan
ovarium sehingga dapat menimbulkan penyakit radang panggul yang dapat menumbulkan
kehamilan ektopik dan sterilitas. Kira-kira 10% wanita dengan gonore akan berakhir dengan
penyakit radang panggul. Gejalanya terasa nyeri pada daerah abdomen bawah, duh tubuh vagina,
disuria, dan menstruasi yang tidak teratur atau abnormal.8
11. Penatalaksanaan
Non Medika Mentosa
Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan tentang:
o Bahaya penyakit menular seksual
o Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
o Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
o Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat dihindari.9
Medika Mentosa
Pada pengobatan yang perlu diperhatikan adalah efektivitas, harga, dan sesedikit
mungkin efek toksinya. Ternyata pilihan utama ialah penisilin dan probenesid, kecuali di
daerah yang tinggi insidens Neisseria gonoorhoeae Penghasil Penisilinase (N.G.P.P). Secara
epidemiologis pengobatan yang dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal. Macammacam obat yang dapat dipakai adalah:
a. Penisilin
13

Penisilin yang efektif ialah penisilin G prokain akua. Dosis 4,8 juta unit+ 1 gram
probenesid. Angka kesembuhan pada tahun 1991 ialah 91,2%. Obat tersebut dapat menutupi
gejala sifilis. Kontraindikasinya ialah alergi penisilin.
b. Ampisilin dan amoksisilin
Ampisilim dosisnya ialah 3,5 gram + 1 gram probenesid, dan amoksisilin 3 gram + 1
gram probenesid. Angka kesembuhan tahun 1987 hanya 61,4%, sehingga tidak dianjurkan.
Kontraindikasinya ialah alergi penisinin.
c. Sefalosporin
Seftriakson (generasi ke-3) cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m. Sefoperazon dengan
dosis 0,50 sampai 1.oo g secara intramuskular. Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal memberi
angka kesembuhan >95%.
d. Spektinomisin
Dosisnya ialah 2 gram i.m. Baik untuk penderita yang alergi penisilin, yang mengalami
kegagalan pengobatan dengan penisilin, dan terhadap penderita yang juga tersangka menderita
sifilis karena obat ini tidak menutupi gejala sifilis.
e. Kanamisin
Dosisnya 2 gram i.m. Angka ksembuhan pada tahun 1985 ialah 85%. Baik untuk
penderita yang alergi penisilindan gagal dengan pengobatan penisilin.
f. Tiamfenikol
Dosisnya 3,5 gram, secara oral. Angka kesembuhan pada tahun 1988 ialah 97,7%, tidak
dianjurkan pemakaiannya pada kehamilan.
g. Koinolon
Dari golongan kuinolon obat yang menjadi pilihan adalah ofloksasin 400 mg,
siprofloksasin 250-500mg, dan norfloksasin 800 mg secara oral. Angka kesembuhan tahun 1992
yakni 100%. Mengingat pada beberapa tahun terakhir ini resistensi terhadap siprofloksasin dan
ofloksasin semakin tinggi, maka golongan kuinolon yang dianjurkan adalah levofloksasin 250
mg per oral dosis tunggal.
Selain obat-obat diatas pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson
intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1
minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah,
14

biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui
pembuluh darah, infus) 9
12. Pencegahan
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gonore ialah:

Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral dengan orang yang
terinfeksi adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk pencegahan.

Setia kepada pasanngan, setia kepada pasangan sangat memperkecil resiko terjadinya
penyakit gonore karena hubungan seksual hanya dilakukan dengan satu orang saja .

Melakukan seks yang lebih aman. Selalu menggunakan kondom dengan pasangan yang
tidak tetap atau pasangan yang belum memiliki cek kesehatan seksual bila memiliki
vagina atau dubur seks adalah cara terbaik untuk menghindari gonorrhoeal mendapatkan
infeksi.

Gonore dapat menginfeksi tenggorokan. Oleh karena itu penting untuk menggunakan
perlindungan ketika melakukan seks oral. Jika memberikan oral seks seorang laki-laki
(penisnya dalam mulut), maka ia perlu memakai kondom. Tidak peduli apakah seorang
laki-laki atau perempuan, jika memasukkan mulut dalam kontak dengan pasangan anus
atau vulva saat berhubungan seks, harus menggunakan gigi bendungan .

Saling terbuka dengan pasangan dapat menurunkan terjadinya penularan penyakit9.

13. Prognosis
Pada kasus Gonorrhea baik pada pria dan wanita prognosisnya baik jika dilakukan
pengobatan dan terapi yang tepat untuk mengatasi bakteri Neisseria Gonorrhea dan
penyebarannya.9
KESIMPULAN
Gonore merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh bakteri
Neisseria gonorhoeae.Penularan gonore terjadi melalui kontak seksual , berupa genital-genital,
genital-anorektal, oro-genital atau oro-anal serta dapat juga ditransmisikan dari ibu ke anak pada
15

saat melahirkan. Gonore mempunyai masa inkubasi yang relatif singkat, pada laki-laki yaitu 2-5
hari sedangkan pada wanita sulit dideteksi karena bersifat asimtomatik.
Pecegahannya dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya tidak melakukan
hubungan seksual, setia dengan pasangan, menggunakan kondom, terbuka terhadap pasangan.
Pengobatan gonore dapat dilakukan dengan memberikan penisilin kepada penderitanya atau
dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian
antibiotik per-oral (melalui mulut). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya
penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah,
infus)

Daftar Pustaka
1.Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi kedokteran.Jakarta.EGC.2012.h.302-12.
2. Harahap M. Penyakit Menular Seksual. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.2009.h.152-58.
3. Djuanda A, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. Balai penerbit FKUI.2007h.25457.
4. Siregar S. Atlas berwarna Saripati kulit.Jakarta.EGC.2011.h.158-162.
5.Tjay TH.Obat-obat penting.Jakarta.EGC.2007.h.178-181.
6. Departemen Farmakologi dan teraupetik Fakultas Kedokterran Indonesia Jakarta.Farmakologi
dan terapi .Jakarta.Badan Penerbit FKUI.2012.h.633-36.

16

7. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6. Volume
ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.h.1365-9.
8. Marylin E. Doenges.Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Penerbit Buku Kedoketran EGC.
Jakarta.2000.h.345-8.
9. Goodheart HP. Diagnosis
3.Jakarta.EGC.2013.h.250-75.

17

fotografik

dan

Penatalaksanaan

Penyakit

Kulit

edisi

Anda mungkin juga menyukai