PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
GEJALA DAN TANDA
Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam penanganan
hipertensi dalam kehamilan, oleh karena tekanan diastolik
mengukur tahanan perifer dan tidak tergantung pada keadaan
emosional pasien
Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolik 90
mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1 jam atau lebih
Hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi dalam:
Hipertensi karena kehamilan, jika hipertensi terjadi pertama kali
sesudah kehamilan 20 minggu, selama persalinan dan/atau dalam
48 jam post partum
Hipertensi kronik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20
minggu
PENANGANAN UMUM
Segera rawat
Lakukan penilaian klinik terhadap keadaan
umum, sambil mencari riwayat penyakit
sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya
Jika pasien tidak bernafas:
Bebaskan jalan nafas
Berikan O2 dengan sungkup
Lakukan intubasi jika diperlukan
PENANGANAN UMUM2
Jika pasien kehilangan kesadaran / koma:
Bebaskan jalan nafas
Baringkan pada satu sisi
Ukur suhu
Periksa apakah ada kaku kuduk
PENILAIAN KLINIK
TEKANAN DARAH
MENINGKAT
(TD 140/90 mmHg)
NORMAL
Gejala/tanda lain
Gejala/tanda lain
Kejang
Riwayat kejang (+)
Demam (-)
Kaku kuduk (-)
EPILEPSI
Demam
Nyeri kepala
Kaku kuduk (+)
Disorientasi
MALARIA SEREBRAL
MENINGITIS
ENSEFALITIS
Hipertensi
kronik
Trismus
Spasme otot
muka
TETANUS
Nyeri kepala
Gangguan
penglihatan
Muntah
Riwayat gejala
serupa
MIGRAINE
Superimposed
preeclampsia
Kejang (-)
Kejang (+)
Eklampsia
Hipertensi
Preeklampsia
ringan
Preeklampsia
berat
Penanganan kejang:
Beri obat anti kejang (anti konvulsan)
Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan nafas,
penghisap lendir, masker oksigen, oksigen)
Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
Aspirasi mulut dan tenggorokan
Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi
Trendelenburg untuk mengurangi risiko aspirasi
Berikan O2 4-6 liter/menit
Penanganan umum1
Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai
tekanan diastolik antara 90-100 mmHg
Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih
Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan
proteinuria
Infus cairan dipertahankan 1,5 - 2 liter/24 jam
Penanganan umum2
Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin
Observasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam
Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya krepitasi
merupakan tanda adanya edema paru. Jika ada edema paru,
hentikan pemberian cairan dan berikan diuretik (mis. Furosemide
40 mg IV)
Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika pembekuan
tidak terjadi setelah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulopati
Anti konvulsan
Magnesium sulfat merupakan obat pilihan
untuk mencegah dan mengatasi kejang pada
preeklampsia dan eklampsia. Alternatif lain
adalah Diasepam, dengan risiko terjadinya
depresi neonatal.
Dosis pemeliharaan
ialah:
Siapkan antidotum
Dosis awal
Dosis pemeliharaan
Anti hipertensi
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang
dapat diulang sampai 8 kali/24 jam
Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan
tambahan 5 mg sublingual Nifedipin 10 mg sublingual.
Labetolol 10 mg oral. Jika respons tidak membaik setelah 10
menit, berikan lagi Labetolol 20 mg oral.
Persalinan
Pada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam,
sedangkan pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia timbul
Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 12 jam
(pada eklampsia), lakukan bedah Caesar
Jika bedah Caesar akan dilakukan, perhatikan bahwa:
Tidak terdapat koagulopati. Koagulopati kontra indikasi anestesi spinal.
Anestesia yang aman/terpilih adalah anestesia umum untuk eklampsia dan
spinal untuk PEB. Dilakukan anestesia lokal, bila risiko anestesi terlalu tinggi.
Rujukan
Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, jika:
Terdapat oliguria (< 400 ml/24 jam)
Terdapat sindroma HELLP
Koma berlanjut lebih dari 24 jam setelah kejang
RINGKASAN
Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam
penanganan hipertensi dalam kehamilan, oleh
karena tekanan diastolik mengukur tahanan perifer
dan tidak tergantung pada keadaan emosional
pasien.
Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan darah
diastolik 90 mmHg pada 2 pengukuran berjarak 1
jam atau lebih