HALAMAN JUDUL.........................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
ISI...............................................................................................................................
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI.........................................................................
B. SKENARIO..............................................................................................................
C. DAFTAR UNCLEAR TERM.........................................................................................
D. DAFTAR CUES.........................................................................................................
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE................................................................................
F. HASIL BRAINSTORMING............................................................................................
G. HIPOTESIS DK-1......................................................................................................
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE......................................................................
I. HIPOTESIS DK-2.........................................................................................................
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................................................................
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
TIM PENYUSUN..............................................................................................................
1
2
3
3
3
3
4
4
5
6
7
20
21
22
24
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
B. SKENARIO
Adakah yang mudah saya pahami?
Ny. K usia 54 tahun datang kepada Ahli Gizi di Poli Gizi RS. tempat dia bekerja. Ny. K
merupakan pegawai administrasi di RS tersebut dengan latarbelakang pendidikan SMEA.
Saat datang ke poli, tampak Ny. Kkesulitan untuk berjalan. Ny. K mengeluh sendi-sendi
kakinya sakit, hal tersebut mengurangi kemampuan geraknya. Menurut Ny. K, beliau
telah didiagnosa Osteoartritis sejak 4 tahun yang lalu. Rasa sakit tersebut ditambah pula
dari hasil pemeriksaan asam urat yang tinggi yaitu 6.1 mg/dl dan beban tubuhnya yang
besar, dimana berat badan Ny. K adalah 69 kg dengan tinggi badan 149 cm. Kondisi
kelebihan berat badan ini sudah terjadi sejak lama. Ny. K menyatakan bahwa dia
mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun lalu. Hasil pemeriksaan tensi darah saat ini
adalah180/100 mmHg. Terkait informasi diet yang sesuai dengan kondisinya, Ny. K tidak
pernah mencari tau. Ny. K beranggapan jika dia merasa sakit dia dapat mengkonsumsi
obat. Obat yang dikonsumsi furosemid 40 mg rutin setiap hari dan codein 3x1 yang
diberikan dokter untuk dikonsumsi selama 7 hari. Saat berdiskusi dengan ahli gizi, Ny. K
sering menyampaikan adakah yang harus saya ketahui?. Dan dengan masalah sulitnya
dia memahami informasi medis, Ny. K mengatakan adakah info yang mudah untuk
dipahami? dan adakah media untuk memudahkan saya memahami informasi yang
saya butuhkan?
C.
Istilah
Furosemid
Pengertian
Diuretik loop yang dipakai dalam pengobatan
edema dan hipertensi. (Dorland, 2011)
2.
Osteoartritis
dan
perubahan
pada
membrane
Codein
(zat
yang
mempunyai
khasiat
seperti
Asam urat
5.
Sendi
6.
Hipertensi
D.
DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu memberikan edukasi gizi dengan bahasa yang mudah dipahami
dan membuat media edukasi gizi yang informatif dan mudah dipahami kepada pasien
dengan diagnosa osteoarthritis.
F.
HASIL BRAINSTORMING
4
cadangan
lemak
banyak
dan
mengakibatkan
hipertensi,
lemak
tinggi
mengakibatkan
gangguan
metabolisme purin sehingga asam urat tinggi dalam darah dan tersimpan pada
sendi akhirnya sendi tidak mampu menopang badan.
3. Bagaimana IOM dari codein dan furosemid?
- Codein: cukup serat, dihindari alkohol
- Furosemid : memperhatikan natrium, interaksi dengan susu dan tinggi vit K, kafein
karena bersifat antagonis dengan obat.
4. Apa makanan yang harus dihindari, dianjurkan, dibatasi, zat gizi yang ditekankan
serta bagaimana dan alasan prinsip diet utama untuk OA ny. K?
- Prinsip: rendah purin dan cukup natrium
- Dihindari: jerohan, tinggi lemak dan kolesterol, daun singkong, makanan2 kaleng,
karbo sederhana, buah2an kering
- Dianjurkan: sayur rendah purin dan buah, susu, pisang
- Dibatasi: sayur bayam, cake, kacang-kacangan
- Zat gizi yang ditekankan: natrium dan purin
5. Bagaimana cara memilih dan mengolah makanan yang tepat?
- Memilih: Melihat info nilai gizi jika makanan kemasan, menggunakan garam meja,
tidak memilih makanan kaleng.
- Mengolah: menghindari metode penggorengan, lebih baik dikukus atau direbus,
ditumis.
6. Apa aktivitas yang dianjurkan untuk Ny. K?
- Aktivitas ringan (20-30 menit): Berenang atau jalan di air, pemanasan, jalan santai
10-15 menit, berkebun, beternak ikan.
7. Media apa yang digunakan untuk meyampaikan informasi pada pasien ? Media yang
tepat dan alasannya?
- Poster popular karena bahasa tidak ilmiah dan banyak gambar, leaflet karena bisa
diisi banyak tulisan, booklet karena bisa menampung banyak informasi, food
model, TGS, piring makanku dijelaskan jumlah porsi makan, flash player (animasi),
video grafis.
- Media yg tepat: flash player/booklet (karena bisa disimpan dan menampung info
yang cukup banyak).
5
8. Apa saja yang dicantumkan pada media agar mudah dipahami? Bagaimana
penjelasan dengan bahasa awam (patofis, keterkaitan 3 penyakit, IOM, makanan
yang dianjurkan dan zat gizi yg ditekankan)?
G. HIPOTESIS DK-1
Pengetahuan
medis terbatas
Ny. K
Patofisiologi
Bahan
makanan
dibatasi
Bahan
makanan
dihindari
Bahan
makanan
dinjurkan
Prinsip diet
Flash player /
booklet
Pemilihan
media
Konten media
BM dibatasi
BM dianjurkan
IOM furosemid
& codein
Tips memilih
& mengolah
BM
IOM furosemid
& codein
Patofisiolog
i
Prinsip diet
BM dihindari
Peningkatan kadar asam urat darah dapat disebabkan karena beberapa hal
sebagai berikut :
adanya gangguan metabolisme purin bawaan
kelainan pembawa sifat atau gen
kelebihan mengkomsumsi makan berkadar purin tinggi seperti: daging, jeroan,
kepiting, kerang, keju, kacang tanah, bayam, bucis.
penyakit seperti: leukemia (kanker sel darah putih), kemoterapi, radioterapi
Terganggungya pembuangan asam urat di dalam darah dapat disebabkan sebagai
berikut:
minum obat tertentu (anti TB/pirzinamid, diuretic, salisilat)
dalam keadaan kelaparan/ puasa, diet yang terlalu ketat
keracunan
olah raga terlalu berat
Terjadinya
peningkatan
aktivitas
maka
akan
terjadinya
- Osteoarthritis
7
stimulasi
produksi
nitric
oxide.
Stimulasi
produksi
Nitric
Oxide
Il-1
dapat
meningkatkan
curah
jantung
melalui
rangsangan
saraf
f.
Renin
Angiotensin I
Angiotensin I Converting Enzyme (ACE)
Angiotensin II
Tekanan darah
Konsentrasi NaCl
di pembuluh darah
Diencerkan dengan volume
ekstraseluler
Volume darah
Tekanan darah
(Nuarima, 2012) (Rusdi & Nurlaela Isnawati, 2009 dalam Jafar, 2010)
(Kartikasari, 2012)
2. Keterkaitan penyakit asam urat, osteoarthritis, dan HT
- Penyakit osteoarthritis, hipertensi, dan asam urat dapat terjadi dikarenakan bentuk
manifestasi klinis dari keadaan obesitas.
Hubungan obesitas dengan osteoarthritis
Ketika berjalan berat badan akan dipindahkan ke sendi lutut 3-6 kali lipat berat
badan. Maka bila proporsi berat badan lebih besar dari tinggi badan (obesitas),
kerja sendi juga akan semakin berat. Secara biomekanika bahwa pada keadaan
normal gaya berat badan akan melalui medial sendi lutut dan akan diimbangi
otot-otot paha bagian lateral sehingga resultannya akan jatuh pada bagian
sentral sendi lutut. Namun pada keadaan obesitas resultan itu akan bergeser ke
medial sehingga beban yang diterima sendi lutut tidak seimbang. Hal ini
berakibat ausnya tulang rawan karena pergeseran titik tumpu badan. (Mquet,
2005 dalam Wahyuningsih, 2009)
Hubungan obesitas dengan hipertensi
10
serta
vasokontriksi
perifer.
Selain
itu
hiperleptinemia
pada
obes
jika
14
otot secara bertahap. Latihan harus melibatkan kelompok otot dan tendon utama
pada ekstremitas atas dan bawah.
c. Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan mempunyai efek yang sama dengan latihan aerobic dalam
memperbaiki disabilitas, nyeri, dan kinerja. Latihan kekuatan ada 3 macam yaitu
latihan isometrik, latihan isotonic, dan isokinetik. Latihan kekuatan otot secara
isometric, isotonic, maupun isokinetik dapat mengurangi nyeri dan disabilitas serta
memperbaiki kecepatan berjalan pada pasien osteoarthritis. Latihan ini dianjurkan
untuk latihan kekuatan awal pasien osteoarthritis dengan nyeri lutu saat latihan.
Latihan isokinetik menghasilkan peningkatan kecepatan berjalan paling besar dan
pengurangan disbilitas sesudah terapi dan saat evaluasi, sehingga latihan ini
disarankan untuk memperbaiki stabilitas atau ketahanan berjalan. Latihan
isometrik diindikasikan apabila sendi mengalami peradangan akut atau sendi tidak
stabil. Latihan ini dapat memperbaiki kekuatan otot dan ketahanan statis (static
endurance) dengan cara menyiapkan sendi untuk gerakan yang lebih dinamis dan
merupakan titik awal program penguatan. Apabila instabilitas sendi dan nyeri
berkurang, program latihan secara bertahap diubah ke latihan yang dinamis
(isotonik). Kontraksi isotonic digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Latihan
pada beberapa faktor, yaitu status penyakit, stabilitas sendi, suber daya dan minat
pasien. Latihan aerobic di kolam renang air hangat dapat mengurangi nyeri otot
dan
sendi,
mengurangi
beban
sendi,
meningkatkan
gerakan
yang
tidak
(Ambardini, 2005)
Selain itu juga dapat dilakukan aktivitas seperti dibawah ini:
1. Duduk dengan posisi kedua tungkai lurus pada lantai, tempat tidur atau tempat
duduk yang panjang. Gerakkan telapak kaki mendekat ke arah tubuh dan tekan
lutut hingga mengenai lantai, untuk menguatkan otot-otot di sekitar lutut. Tahan
dalam lima hitungan, lalu istirahatkan.
2. Seperti posisi diatas, lalu angkat tungkai hingga membentuk sudut 30 derajat
dengan lantai, usahakan lutut tetap lurus dan angkat 2 sampai 3 inci. Tahan
dalam 5 hitungan.
3. Seperti posisi di atas, letakkan gulungan kain/selimut/bola tenis. Tekan lutut
keatas benda tersebut, tahan dalam 5 hitungan
4. Duduk dengan posisi kedua lutut tepat pada tepi kursi. Lalu angkat salah satu
kaki dengan kekuatan penuh sampai posisi kaki lurus, tahan dalam 5 hitungan.
Lakukan bergantian. (Wachjudi, dkk, 2007)
7. Media-media yang digunakan untuk menyampaikan informasi gizi kepada pasien dan
media yang paling tepat beserta alasannya
- Media untuk menyampaikan informasi ada 3 macam
1. media cetak :
booklet sepertt buku yang isinya tulisan maupun gambar
Keunggulannya :
a. Lebih mudah dalam menyimpan
b. Isi atau pesan yang di sampaikan dapat terperinci dan jelas
Kelemahannya :
a. Tidak bisa di gunakaan sebagai alat edukasi massa.
b. Memerlukan tenaga yang banyak dalam penyebarannya .
leaflet berupa lembar kertas berukuran kecil yang dilipat, isi informasi
dapat berupa tulisan/gambar/kombinasi keduanya
flyer (selebaran) seperti leaflet tetapi tidak dilipat
flip chart bentuk lembar balik, biasanya dalam bentuk baku dimana tiap
lembar berisi gambar peragaan dan baliknya berisi informasi tentang
gambar
rubrik tulisan pada surat kabar mengenai masalah kesehatan
poster bentuk media cetak yang berisi pesan infomasi kesehatan yang
2.
3.
yang besar
Media yang dipilih berupa slide.
Kelebihan slide : dapat memberikan realita meskipun terbatas, memberikan
informasi, cocok untuk sasaran dalam jumlah besar sekalipun, dan dapat
mengangkat masalah.
Kekurangan slide : memerlukan ruang yang sedikit gelap, listrik dan peralatan
mahal.
(Fitriani, 2013) (Putu dan Nyoman,2008)
8. Penjelasan informasi dalam media yang disampaikan dengan menggunkan bahasa
awam yang mudah dimengerti ( patofisiologi penyakit, keterkaitan penyakit, IOM,
makanan yang dihindari dibatasi dan dianjurkan )
- Patofisiologi
Osteoartritis
Penyakit osteoartritis adalah penyakit pada sendi diibaratkan seperti sendi
adalah engsel pintu. Ketika seseorang mengalami OA , keadaan sendi kita akan
seperti engsel pintu yang berkarat yang disebabkan berbagai faktor salah
satunya ausnya pelumas pada daerah engsel tersebut sehingga dianalogikan
pada sendi lutut akan sakit jika digerakkan.
Hipertensi
Kondisi terjadinya hipertensi dapat diibaratkan dengan proses mengalirnya air
di dalam selang atau pipa. Selang dianalogikan sebagai pembuluh darah, air
dapat mengalir lancar jika tidak ada hambatan di dalam selang tersebut. Namun
jika pada selang tersebut terdapat hambatan, maka air akan tersumbat
sehingga akan tertahan dan tidak dapat mengalir dengan semestinya pada
akhirnya terjadi tekanan yang besar pada selang tersebut. Sama halnya dengan
pembuluh darah jika terdapat hambatan maka darah tidak dapat mengalir
dengan normal ke seluruh tubuh. Hambatan yang terdapat pada pembuluh
darah dapat berupa endapan lemak yang berlebih di dalam tubuh. Lemak
tersebut akan menempel pada pembuluh darah dan jika terlalu banyak maka
pembuluh darah akan menyempit dan terjadi tekanan yang besar pada
pembuluh darah tersebut.
Asam urat
Asam urat dapat dianalogikan dengan limbah suatu pabrik. Limbah tersebut
seharusnya dikeluarkan atau dibuang karena merupakan hasil akhir yang tidak
bermanfaat. Jika limbah tersebut tidak dikeluarkan akan menimbulkan berbagai
masalah. Limbah yang tidak bisa keluar dapat disebabkan beberapa hal
contohnya terdapat produksi limbah yang berlebih dan atau ada gangguan pada
proses pengeluaran. Sama halnya dengan asam urat yang seharusnya
17
terasa sakit.
Makanan dengan penyakit
Makanan dapat digambarkan dengan bahan bakar pada kendaraan bermotor. Ada
banyak jenis bahan bakar mulai dari premium, pertamax, solar, dan lain sebagainya.
Diumpamakan kendaraan bermotor berupa sebuah sepeda motor. Premium dapat
digunakan pada kendaraan bermotor namun tidak member keuntungan lebih selain
penggerak mesin sepeda motor, sedangkan pertamax memiliki nilai lebih baik
dibandingkan premium sehingga pertamax lebih dianjurkan untuk sepeda motor,
sedangkan solar tidak dapat digunakan karena tidak memiliki keuntungan untuk
sepeda motor sehingga tidak direkomendasikan. Analoginya adalah sepeda motor
sebagai tubuh manusia, premium sebagai bahan makanan yang diperbolehkan,
pertamax sebagai bahan makanan yang dianjurkan, dan solar sebagai bahan
makanan yang dihindari.
18
OBESIT
AS
I. HIPOTESIS DK-2
Asam
urat
Endapan
sehingga
inflamasi
Kristal
terjadi
Hipertens
i
Osteoarthri
tis
Obesitas
menyebabkan
kadar
insulin
dan
menahan
Na
dan
air
sehingga volume tekanan
darah
Obesitas
menyebabkan
tumpuan
pada
tulang
semakin
besar
Edukasi
Gizi
Materi
Prinsip :
Lema
k
Purin
Alat
edukasi
Cara memilih
dan mengolah:
Tdk makanan
kaleng
Tidak digoreng
Audio
Visual
Terapi
IOM
BM
Slide
AF:
Terapi
manual
Fleksibilit
as
Kekuatan
Aerobik
Furosemi
de
Interaksi
Dianjurka
Dihindari:
Dibatasi:
dg
n:
Otak
Tahu
alcohol
Teh hijau
Hati
Tempe
menyeba
Delima
Jeroan
Bayam
bkan
Jahe
Makarel
Daun
Zat gizi
hipotensi
Kunyit
Bersanta
singkong
yang
ortostatik
Codein:
n
Kangkung
ditekanka
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berintera
Makanan
n:
ksi
kaleng
Vit D
A. KESIMPULAN
dengan
Alkohol
C
dengan
osteoarthritis
yaitu
ketika
Penerapan
pada
dengan
bahasa
berjalan
pasien
yang
berat
badan
akan
19
dipindahkan ke sendi lutut 3-6 kali lipat berat badan. Maka bila proporsi berat
badan lebih besar dari tinggi badan (obesitas), kerja sendi juga akan semakin
berat. Secara biomekanika bahwa pada keadaan normal gaya berat badan akan
melalui medial sendi lutut dan akan diimbangi otot-otot paha bagian lateral
sehingga resultannya akan jatuh pada bagian sentral sendi lutut. Namun pada
keadaan obesitas resultan itu akan bergeser ke medial sehingga beban yang
diterima sendi lutut tidak seimbang. Hal ini berakibat ausnya tulang rawan
karena pergeseran titik tumpu badan. Hubungan obesitas dengan hipertensi
adalah obesitas meningkatkan faktor resiko kardiovaskular, resistensi insulin, dan
dislipidemia. Peningkatan aktivitas saraf simpatis sangat umum terjadi pada
individu obes dan bila terjadi dalam waktu lama akan meningkatkan tekanan
arteri
serta
vasokontriksi
perifer.
Selain
itu
hiperleptinemia
pada
obes
menunjukkan adanya resistensi leptin karena tidak adanya proses metabolik, hal
ini berperan terjadinya hipertensi pada obes. Sedangkan hubungan obesitas
dengan asam urat yaitu obesitas dengan BMI >35 kg/m 2 beresiko terjadinya
hiperurisemia. Adanya lemak omentum dalam rongga perut yang menggantung
menjadi penyebabnya. Semakin besar volume lemak omentum maka akan
mendesak ginjal sehingga mengganggu fungsi ginjal dalam mengekspresikan
kelebihan asam urat. Untuk menjelaskan kepada pasien agar mudah dipahami
diperlukan media yang tepat dengan bahasa yang sedehana. Media yang dapat
digunakan adalah slide. Kelebihan slide adalah dapat memberikan realita
meskipun terbatas, memberikan informasi, cocok untuk sasaran dalam jumlah
besar sekalipun, dan dapat mengangkat masalah. Sedangkan kekurangan slide
adalah memerlukan ruang yang sedikit gelap, listrik dan peralatan mahal.
B. REKOMENDASI / SARAN
Diharapkan skenario selanjutnya di perjelas lagi untuk menentukan cues yang
terdapat dalam skenario dan mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan kasus
dan fokus pada skenario.
20
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, sunita. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta.pt gramedia
Graedon Enterpraise Inc. 1998. Drug & Food Interaction.
University of Florida. 2009. Food/Drug and Drug/Nutrient Interaction
Arthritis Research UK. 2011. Diet and Arthritis
Wahyu, Fajar. 2010. Efek Catechin Terhadap Kadar Asam Urat, C-Reactive Protein Dan
Malondialdehid Darah Tikus Putih Hiperurisemia
Ester, Muki. 2013. Interaksi Obat Dan Makanan
Kemenkes RI. 2011. Diet Rendah Purin
Rismayanti. 2010. Diet Bagi Penderita Hipertensi
Sidauruk, Perdana. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dengan Tindakan
Terhadap Faktor-Faktor Yang Memperberat Terjadinya Gout Arthritis Di Kecamatan
Tebing Tinggi Medan 2011-2012. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara:
Medan
Bacthiar, Arief. 2010. Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale) terhadap Tanda dan
Gejala Osteoartritis pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandanwangi Kota
Malang. Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Ilmu Keperawatan: Depok
Mozayani, Ashraf dan Raymon, Lionel P. . 2004. Handbook Of Drug Interactions: A Clinical
And Forensic Guide. Humana Press: Totowa
LIPI. 2009. Pangan dan Kesehatan : Bab VI Gaya Hidup Sehat. UPT Balai Informasi
Teknologi LIPI
Hawkins D.W.,Rahn D.W., Gout and Hyperuricemia, Pharmacotherapy, A
Pathophysiologikal Approach, Mc Graw-Hill 2005
American gastrics society panel on exercise and osteoartrithis
Tehupeiory ES. Artritis Pirai. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua,
Soeparman (ed), Balai penerbit FKUI Jakarta, : 714-20
Kartika, diit pada pasien nyeri sendi, 2012.
Hombar, Menjalani Hidup dengan Osteoartrithis. 2013
Departemen Kesehatan., pharmacceutical care untuk pasien penyakit arthritis rematik.,
2006.
Putu dan Nyoman.2008. Media Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Depkes, 2008. Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Wachjui, dkk. 2007. Osteoartritis. Sub. Bag. Reumatologi RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Maharani, Eka Pratiwi. 2007. Faktor-faktor resiko osteoarthritis lutut. Undip
Mustafiza, Pramdya Vardhani. 2010. Hubungan antara Hiperurisemia dengan Hipertens.
Universitas Sebelas Maret
Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama
21
Nur Aini S W, 2009. Hubungan obesitas dengan osteoartritis lutut pada lansia .surakarta.
Universitas sebelas maret
Drug and food interaction, 2007. Lasix, furosemid , hydrocholothiazide , Dixongin ,
lanoxin
Saiful Bahri , 2009. Komunikasi Massa. Surabaya
Kartikasari, Agnesia Nuarima. 2012. Faktor resiko hipertensi pada masyarakat di desa
kabongan kidul, kabupaten rembang. laporan hasil penelitian karya tulis ilmiah.
Universitas Diponegoro
Maharani pratiwi. 2007. faktor- faktor resiko osteoarthritis lutut. program studi magister
epidemologi UNDIP : semarang
Maharani pratiwi. 2007. faktor- faktor resiko osteoarthritis lutut. program studi magister
epidemologi UNDIP : semarang
Setiono,yustiana. 2012. dislipidemia pada obesitas dan tidak obesitas di RSUP . FK UNDIP
Lestari dkk. 2012 . efektifitas pendidikan kesehatan tentang ASI terhadpa tingkat
pengetahuan. universitas Riau
Fitriani, arifah. 2013. pengaruh intervensi penyuluhan menggunakan media leaflet
terhadap perubahan pengetahuan mengenai potensi bahaya dematitis kontak dan
pencegahannya pada pekerja cleaning service UIN Syarif Hidayatullah.
Kartikasari, Agensia Nuarima. 2012. Faktor resiko hipertensi pada masyarakat di Desa
Kabongan
Kidul,
Kabupaten
Rembang.
Fakultas
Kedokteran.
Universitas
Diponegoro. Semarang
Kemenkes, 2011. Diet Hipertensi
Mollie.2011. The effect of drug on nutrition.
US department of health . 2006. Your guide to lowering your blood pressure with DASH.
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi.
Arthritis Research campain . osteoarthritis and obesity.
Mahan , L. Kathleen. 2012. Krauses food and Nutrition theraphy 12 th edition.
Wahyuningsih, NAS. 2009. Hubungan Obesitas dengan Osteoarthritis Lutut pada Lansia
di Kelurahan Puncangsawit Kecamatan Jebres Surakarta. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Ira. Tanpa tahun. Farmakologi Obat.
BDA. 2015. Diet and Osteoarthritis. The Associations of UK Dietitians.
Ambardini. Tanpa tahun. Peran Latihan Fisik dalam Manajemen Terpadu Osteoarthritis.
Bachtiar, Arief. 2010. Pengaruh Ekstrak Jahe Terhapad Tanda dan Gejala Osteoarthritis
Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Pandanwangi Kota Malang.
FADI. Tanpa Tahun. Avoid Food-Drug Interactions.
The Arthritis Society. 2008. Nutrition & Arthtritis.
22
TIM PENYUSUN
A. KETUA
: Merisa
B. SEKRETARIS
125070307111023
125070300111018
125070307111008
125070300111008
3. Shabrina Dessy
125070301111027
125070300111029
5. Apriliawan H
125070307111005
125070300111009
7. Senja Deanantha
125070300111033
8. Andayu Nareswari
125070300111049
125070301111018
125070301111023
125070300111030
23