dy
y3
dx
d2y
dx
3 2y 0
2
dx
dy
Contoh persamaan diferensial parsial dengan variabel bebas x dan t adalah:
y 2 y
t x 2
Penyelesaian persamaan diferensial adalah suatu fungsi yang memenuhi
persamaan diferensial dan juga memenuhi kondisi awal yang diberikan pada
persamaan tersebut. Di dalam penyelesaian persamaan diferensial secara analitis,
biasanya dicari penyelesaian umum yang mengandung konstanta sembarang dan
kemudian mengevaluasi konstanta tersebut sedemikian sehingga hasilnya sesuai
dengan kondisi awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial secara analitis
terbatas pada persamaan-persamaan dengan bentuk tertentu, dan biasanya hanya
untuk menyelesaikan persamaan linier dengan koefisien konstan.
Misalkan suatu persamaan diferensial biasa berorder satu, sebagai berikut:
dy
y
dx
permasalahan disebut dengan problem nilai awal. Apabila dilibatkan lebih dari
satu nilai x, permasalahan disebut dengan problem nilai batas. Misalnya
persamaan (7.1), disertai kondisi awal yaitu x = 0, nilai y = 1 atau:
y ( x 0) 1
adalah:
y ex
dy
y
Gambar 7.1. Penyelesaian persamaan dx
teliti maka jarak (interval) antara titik-titik yang berurutan tersebut dibuat semakin
kecil.
Penyelesaian persamaan (7.1) dan persamaan (7.3) adalah mencari nilai y sebagai
fungsi dari x. Persamaan diferensial memberikan kemiringan kurve pada setiap
titik sebagai fungsi x dan y. Hitungan dimulai dari nilai awal yang diketahui,
misalnya di titik (x0, y0). Kemudian dihitung kemiringan kurve (garis singgung) di
titik tersebut. Berdasar nilai y0 di titik x0 dan kemiringan fungsi di titik-titik
tersebut dapat dihitung nilai y1 di titik x1 yang berjarak x dari x0. Selanjutnya titik
(x1, y1) yang telah diperoleh tersebut digunakan untuk menghitung nilai y2 di titik
x2 yang berjarak x dari x1. Prosedur hitungan tersebut diulangi lagi untuk
mendapatkan nilai y selanjutnya, seperti pada Gambar 7.2.
f ( x, y )
dx x xi 1 xi
atau
yi 1 yi f ( x, y )( xi 1 xi )
atau
yi 1 yi x
x
x 2
y i''
...
1!
2!
Apabila nilai x kecil, maka suku yang mengandung pangkat lebih tinggi dari
2 adalah sangat kecil dan dapat diabaikan, sehingga persamaan diatas dapat
ditulis menjadi:
yi 1 yi yi' x
Dengan membandingkan persamaan (7.4) dan persamaan (7.5) dapat
'
disimpulkan bahwa pada metode Euler, kemiringan = yi = f (xi , yi),
sehingga persamaan (7.5) dapat ditulis menjadi:
yi 1 yi f ( xi , yi ) x
dy
f ( x, y ) 2 x 3 12 x 2 20 x 8,5.
dx
y ( 0) 1.
dari x = 0 sampai x = 4 dengan panjang langkah x = 0,5 dan x = 0,25.
Penyelesaian:
Penyelesaian eksak dari persamaan diatas adalah:
y 0,5 x 4 4 x 3 10 x 2 8,5 x 1.
Penyelesaian numerik dilakukan secara bertahap pada beberapa titik yang
berurutan. Dengan menggunakan persamaan (7.6), dihitung nilai yi + 1 yang
berjarak x = 0,5 dari titik awal yaitu x = 0. Untuk i = 0 maka persamaan
(7.6), menjadi:
y1 y 0 f ( x 0 , y 0 ) x
Dari kondisi awal, pada x = 0 nilai fungsi y (0) = 1, sehingga:
y (0,5) y (0) f (0 ; 1) 0,5.
sehingga:
y ( 0,5 ) 1 8,5 (0,5) 5,25.
3,21875 5,25
100 % 63,1 %.
3,21875
y2
y1 f ( x1 , y1 ) x
y eksak
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,25
3,50
3,75
4,00
1,00000
2,56055
3,21775
3,27930
3,00000
2,59170
2,21775
1,99705
2,00000
2,24705
2,71775
3,34170
4,00000
4,52930
4,71775
4,31055
3,00000
x = 0,5
y perk
t (%)
1,00000
5,25000
63,11
5,77500
95,73
5,12500
130,99
4,50000
125,00
4,75000
74,71
5,77500
46,77
7,12500
50,99
7,00000
133,33
x = 0,25
y perk
t (%)
1,00000
3,12500
22,04
4,17969
29,75
4,49219
36,99
4,34375
44,79
3,96775
53,13
3,55469
60,21
3,24219
62,27
3,12500
56,25
3,25000
44,57
3,61719
33,05
4,17969
25,07
4,74375
21,09
5,46775
20,74
5,76719
24,34
5,70469
34,66
5,00000
66,67