Anda di halaman 1dari 1

Dengan adanya dystonia pada setengah dari keseluruhan jumlah pasien, maka

penatalaksanaan untuk perygoid lateral menjadi penting. Injeksi BTX telah


diterima sebagai pengobatan yang efektif an aman untuk OMD. Penelitian
menunjukkan bahwa jaw-closing dystonia memiliki respon yang baik terhadap
injeksi BTX. Namun, penyuntikkan BTX memiliki efektivitas yang lebih rendah
terhadap dystonia tipe jaw-opening dan jaw-deviation. Di penelitian terbaru, 6
pasien diobati dengan penyuntikkan BTX. Didapatkan adanya perbaikan
fungsional dalam jangka pendek(periode selama 1 bulan). Penjelasan yang
mungkin untuk keadaan ini adalah sulitnya penyuntikka BTX. Penyuntikkan BTX
multipel ke otot temporalis dan masseter mudah dilakukan karena secara alami
posisi otot- otot ini lebih superficial. Sehingga obat dapat menyebar ke seluruh
otot untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh. Injeksi BTX ke otot pterygoid
lateralis dapat dilakukan dengan bantuan EMG atau pun secara langsung.
Namun, lebih sulit untuk menentukan posisi dan menginjeksi BTX langsung ke
kedua otot pterygoid lateralis superior dan inferior, karena posisinya yang lebih
dalam.
Berdasarkan dari kasus- kasus yang ada, kami menyimpulkan bahwa myospasm
pterygoid lateralis biasanya terjadi secara bilateral. 3 tanda dan gejala
karakteristik dari myospasm pterygoid lateralis yang muncul adalah: 1)
disabilitas fungsi rahang; 2) kesulitan dalam menutup rahang setelah membuka
rahang lebar- lebar; 3) pergerakan rahan involunter. Injeksi Botox ke pterygoid
lateralis memperbaiki fungsi namn tidak mengatasi gejala secara utuh.

Anda mungkin juga menyukai