Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH GLOBAL WARMING TERHADAP GLETSER PINE ISLAND DI

ANTARTIKA BARAT
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065
Teknik Geologi Universitas Diponogoro, Semarang
Abstrak
Gletser merupakan massa es yang mampu bertahan lama dan mapu bergerak karena pengaruh gravitasi. Gletser
terbentuk karena salju yang mengalami kompaksi dan rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di suatu tempat
setelah melewati beberapa periode tahun dimana es terakumulasi dan tidak melebur atau hilang. Gletser di antartika
merupakan Continental Glaciation yang berarti gletser tersebut menutupi suatu wilayah yang luas. Antartika
merupakan salah satu tempat penyimpanan es terbesar di dunia. Gletser Pine Island merupakan gletser terbesar di
antartika dengan luas 175 ribu persegi. Dalam beberapa dekade terakhir, gletser Pine Island sering terjadi retakan
dan penipisan (meleleh) dengan cepat. Bila hal ini terus terjadi, maka akan berdampak pada naiknya permukaan laut
akibat melelehnya gletser. Penipisan dan retakan-retakan yang terjadi pada gletser Pine Island disebabkan karena
pemanasan global atau Global warming. Pemanasan global sangat berpengaruh terhadap gletser, karena dengan
naiknya suhu muka bumi maka gletser menjadi tidak stabil terhadap perubahan iklim yang nantinya akan
menyebabakan gletser akan mencair. Dalam pembuatan paper ini digunakan pendekatan studi pustaka yang berupa
pengambilan artikel-artikel yang ada di internet. Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh
global warming terhadap gletser Pine Island di Antartika Barat.
Keywords : Antartika, Gletser Pine Island

Pendahuluan
Gletser merupakan massa es yang
mampu bertahan lama dan mapu bergerak
karena pengaruh gravitasi. Gletser terbentuk
karena salju yang mengalami kompaksi dan
rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di
suatu tempat setelah melewati beberapa
periode tahun dimana es terakumulasi dan
tidak melebur atau hilang. Pemanasan global
sangat berpengaruh terhadap gletser, karena
dengan naiknya suhu muka bumi maka
gletser menjadi tidak stabil terhadap
perubahan iklim yang nantinya akan
menyebabakan gletser akan mencair.
Studi Pustaka
Gletser merupakan massa es yang
mampu bertahan lama dan mapu bergerak
karena pengaruh gravitasi. Gletser terbentuk
karena salju yang mengalami kompaksi dan
rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di
suatu tempat setelah melewati beberapa
periode tahun dimana es terakumulasi dan
tidak melebur atau hilang.

Proses pembentukan gletser yaitu


pada awalnya snowfall terbentuk dari bubuk
salju yang warnanya terang, dengan udara
yang terjebak diantara keenam sisinya
(snowflakes). Snowflake akan mengendap
pada suatu tempat dan mengalami kompaksi
karena berat jenisnya dana udara keluar.
Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya yang
jumlahnya enam akan hancur dan
berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk
granular (granular snow) lalu mengalami
sementasi membentuk es gletser (glacier
ice). Transisi dari bentuk salju menjadi
gletser dinamakan firn.
Dalam beberapa terakhir, gletsergletser yang terdapat pada kutub selatan
mencair lebih cepat. Hal ini disebabkan
karena Global Warming. Pemanasan global
(global warming) adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. kemungkinan terbesar
terjadinya Global warming disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek
rumah kaca.

Geologi Regional
Antartika merupakan benua yang
meliputi Kutub Selatan Bumi, hampir
seluruhnya terletak di Lingkar Antarktika
dan dikelilingi oleh Samudra Antarktika.
Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi),
antarktika adalah benua terluas kelima
setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan
Amerika Selatan. Sebagai perbandingan,
Antartika hampir dua kali ukuran Australia.
Sekitar 98% dari Antartika ditutupi oleh es
yang rata-rata ketebalan minimal 1.9
kilometres (1.2 mi), seluruh daratan meluas
tetapi
di
bagian
utara
mencapai
Semenanjung Antarktika.
Antartika adalah tempat terdingin di
Bumi dengan suhu mencapai -85 dan -90
derajat Celsius di musim dingin dan 30
derajat lebih tinggi di musim panas. Bagian
tengahnya dingin dan kering serta hanya
mengalami sedikit curah hujan. Turunnya
salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan
catatan tertinggi 48 inchi dalam 48 jam.
Hampir seluruh benua ini diselimuti es
setebal rata-rata 2,5 kilometer.
Tergantung pada lintangnya serta waktu
malam atau siang yang konstan, membuat
iklim yang biasa dialami manusia tidak
terdapat di benua ini.
Benua
Antartika
memiliki
kelembaban rata - rata terendah, suhu ratarata terendah di antara semua benua di bumi,
benua tertandus, benua berangin terkencang,
dan memiliki elevasi rata-rata tertinggi dari
semua benua. Tempat terdingin di muka
bumi ini sebagian besar tertutup es
sepanjang tahun
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam
pembuatan paper ini digunakan pendekatan

studi pustaka yang berupa pengambilan


artikel-artikel yang ada di internet, dan
melalui referensi lain seperti buku dan berita
berita yang berkaitan.
Pembahasan
Gletser merupakan massa es yang
mampu bertahan lama dan mapu bergerak
karena pengaruh gravitasi. Gletser terbentuk
karena salju yang mengalami kompaksi dan
rekristalisasi. Gletser dapat berkembang di
suatu tempat setelah melewati beberapa
periode tahun dimana es terakumulasi dan
tidak melebur atau hilang.
Gletser di antartika merupakan
Continental Glaciation yang berarti gletser
tersebut menutupi suatu wilayah yang luas.
Antartika merupakan salah satu tempat
penyimpanan es terbesar di dunia. Gletser
Pine Island merupakan gletser terbesar di
antartika dengan luas 175 ribu persegi.
Dalam beberapa dekade terakhir, gletser
Pine Island sering terjadi retakan dan
penipisan (meleleh) dengan cepat. Tercatat,
pada tanggal 13 November 2013 terdapat
bongkahan es yang terlepas dari gletser Pine
Island. Bongkahan es tersebut memiliki luas
660 kilometer persegi, dengan tinggi 480
meter. Sebelumnya, keretakan Gletser Pine
Island sudah terdeteksi sejak tahun 2011
sampai akhirnya melepaskan bongkahan es
berukuran besar itu. Sementara itu, Gletser
Pine Island sendiri sudah dipantau sejak dua
dekade terakhir karena terus menipis dengan
cepat. Diduga, penipisan lapisan gletser
berkontribusi pada peningkatan permukaan
air laut.
Cepatnya penipisan atau mencairnya
gletser serta timbulnya banyak retakan
retakan pada gletser disebabkan oleh
kenaikan suhu bumi atau pemanasan global

(Global Warming) yang salah satu sebabnya


karena rusaknya lapisan ozon. Menurut para
peneliti, lapisan ozon di daerah Kutub
Selatan saat ini kerusakan lubangnya sudah
mencapai sebesar 27 juta kilometer persegi.
Bahan-bahan kimia perusak lapisan ozon ini
terutama
berasal
dari
jenis
chlorofluorocarbons (CFC) yang digunakan
dalam berbagai produk proses seperti lemari
es, pendingin udara,. Penyebab lain
pemanasan global adalah karena adanya
efek rumah kaca. Efek rumah kaca sangat
berbahaya
bagi
bumi,
efek
ini
menyebabkaan meningkatnya suhu di bumi.
Bentang alam glasial sangat sensitif dengan
permasalahan
global
yaitu
dengan
meningkatnya suhu di bumi menyebabkan
bentang alam glasial ini menghilang atau
mencair, dan apabila bentang alam glasial
ini menghilang atau mencair akibatnya
permukaan air laut akan meningkat.
Seharusnya pencairan es yang terjadi
di Antartika diimbangi oleh pembentukan di
puncak gletser yang merupakan sumber es.
Dengan kata lain, harusnya tiap terjadi
negatif budget juga harus diimbangi dengan
positive budget. Tetapi karena adanya
pemanasan global, gletser yang mencair jauh
lebih banyak dibandingkan dengan gletser
yang terbentuk. Hingga keseimbangan atau
balanced budget menjadi terganggu.

tersebut memiliki luas 660 kilometer


persegi, dengan tinggi 480 meter.
Sebelumnya, keretakan Gletser Pine Island
sudah terdeteksi sejak tahun 2011 sampai
akhirnya
melepaskan
bongkahan
es
berukuran besar itu. Sementara itu, Gletser
Pine Island sendiri sudah dipantau sejak dua
dekade terakhir karena terus menipis dengan
cepat. Cepatnya penipisan atau mencairnya
gletser serta timbulnya banyak retakan
retakan pada gletser disebabkan oleh
kenaikan suhu bumi atau pemanasan global
(Global Warming) yang salah satu sebabnya
karena rusaknya lapisan ozon. Selain itu
juga karena efek rumah kaca.

Kesimpulan
Gletser Pine Island merupakan
gletser terbesar di antartika dengan luas 175
ribu persegi. Dalam beberapa dekade
terakhir, gletser Pine Island sering terjadi
retakan dan penipisan (meleleh) dengan
cepat. Tercatat, pada tanggal 13 November
2013 terdapat bongkahan es yang terlepas
dari gletser Pine Island. Bongkahan es

http://www.berita8.com/berita/2011/07/lapis
an-ozon-di-kutub-selatan-bolongsebesar-27-juta-kilometer (diakses pada
tanggal 29-4-2015 pukul 08.09 WIB)

Referensi
Tim

asisten
Praktikum
Geologi
Dasar.2014.Buku Panduan Praktikum
Geologi
Dasar.Semarang:Universitas
Diponegoro

http://www.tempo.co/read/news/2015/03/28/
061653500/Gletser-di-Antartika-BaratMakin-Dekati-Laut
(diakses
pada
tanggal 29-4-2015 pukul 06.31 WIB)
http://www.suara.com/tekno/2014/04/25/134
730/bongkahan-es-hampir-seluasjakarta-mengapung-di-laut-lepas
(diakses pada tanggal 29-4-2015 pukul
07.15 WIB)

Lampiran
Gambar 1. Gletser Pine Island Tanggal 28
Oktober 2013

Gambar 2. Gletser Pine Island Tanggal 13


November 2013

Anda mungkin juga menyukai