Anda di halaman 1dari 4

ITM (Institut Teknologi Medan)

Teknik Geologi 1

Perpetaan Topografi
Peta topografi merupakan suatu bentuk penyajian dari sebagian permukaan
bumi yang memperlihatkan unsurunsur relief muka bumi (tinggi rendahnya
permukaan bumi, kebudayaan, hidrografi dan tumbuhtumbuhan. Ciriciri
kebudayaan (batuan yang merupakan produk manusia) misalnya jalan raya,
jalan setapak, gedung, jembatan, saluran dan garis batas.
Peta topografi merupakan peta yang paling umum digunakan dan dibuat
oleh para
insinyur dalam menentukan lokasi lokasi yang paling
dikehendaki dan ekonomis untuk pembuatan jalan raya, saluran, jalur pipa,
jalur listrik, waduk, dan fasilitas fasilitas lain. Oleh ahli geologi dan
pertambangan, peta topogrfi ini sering digunakan
untuk menyelidiki
mineral, minyak, air, dan sumber daya alam lain yang bernilai ekonomis.
Peta topografi untuk suatu daerah harus dilengkapi dengan arah utara atau
arah utara magnetic dan skala peta serta dilengkapi juga dengan
keterangan keterangan (legenda) daerah setempat. Legenda ini biasanya
berupa symbol symbol yang dilengkapi dengan petunjuk dan penjelasan,
sehingga peta tersebut dapat dibaca dengan baik.
Peta topografi yang standard biasanya menggunakan skala 1:50,000. Skala
ini dapat menunjukkan sebuah kawasan seluas Putrajaya dengan lebih
lengkap dan sempurna. Peta topografi memiliki beberapa kesamaan dan
perbedaan dengan peta rupa bumi.

Jenis Peta.
Jenis-jenis peta dapat kita klasifikasikan berdasarkan isi, skala, penurunan
serta penggunaannya.
1. Peta berdasarkan isinya:
Peta hidrograf: merupakan suatu peta yang memuat informasi tentang
kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan
untuk navigasi pelayaran.
Peta geologi: merupakan peta yang memuat informasi tentang keadaan
geologis suatu daerah, bahan-bahan pembentuk tanah dan lain-lain. Peta
geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi.

ITM (Institut Teknologi Medan)


Teknik Geologi 2

Peta kadaster: adalah peta yang memuat informasi tentang kepemilikan


tanah beserta batas dan lain-lainnya.
Peta irigasi: adalah peta yang memuat informasi tentang jaringan irigasi
pada suatu wilayah.
Peta jalan: merupakan peta yang memuat informasi tentang jaringan jalan
pada suatu wilayah
Peta Kota: adalah peta yang berisi informasi tentang jaringan transportasi,
drainase, sarana kota dan lain-lainnya.
Peta Relief: merupakan peta yang memuat informasi tentang bentuk
permukaan tanah dan kondisinya.
Peta Teknis: adalah peta yang memuat informasi umum tentang tentang
keadaan permukaan bumi yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini
dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala 1 : 10 000 atau lebih besar.
Peta Topograf: merupakan peta yang memuat informasi umum tentang
keadaan permukaan bumi beserta informasi ketinggiannya menggunakan
garis kontur. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar.
Peta Geograf: adalah peta yang memuat informasi tentang ikhtisar peta,
dibuat berwarna dengan skala lebih kecil dari 1 : 100 000.
2. Peta berdasarkan skalanya:
Peta skala besar: skala peta 1 : 10 000 atau lebih besar.
Peta skala sedang: skala peta 1 : 10 000 - 1 : 100 000.
Peta skala kecil: skala peta lebih kecil dari 1 : 100 000.
Peta tanpa skala kurang atau bahkan tidak berguna. Skala peta menunjukkan
ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala
besar lebih teliti dan lebih lengkap dibandingkan peta skala kecil. Skala peta
bisa dinyatakan dengan: persamaan (engineer's scale), perbandingan atau
skala numeris (numerical or fractional scale) atau skala fraksi dan grafis
(graphical scale).
3. Peta berdasarkan penurunan dan penggunaan:
Peta dasar: merupakan peta yang digunakan untuk membuat peta turunan
dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar
yang umumnya digunakan peta topografi.
Peta tematik: adalah peta yang dibuat atau diturunkan berdasarkan peta
dasar dan memuat tema-tema tertentu.

ITM (Institut Teknologi Medan)


Teknik Geologi 3

Jenis Pengukuran
Pengukuran untuk pembuatan peta bisa dikelompokkan berdasarkan
cakupan elemen alam, tujuan, cara atau alat dan luas cakupan pengukuran.
1. Berdasarkan alam:
Pengukuran daratan (land surveying): antara lain pengukuran topograf,
untuk pembuatan peta topografi, dan pengukuran kadaster, untuk
membuat peta kadaster.
Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying): antara lain
pengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk
pembuatan pelabuhan dan lain-lainnya.
Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk menentukan posisi di
muka bumi dengan melakukan pengukuran-pengukuran terhadap benda
langit.
2. Berdasarkan tujuan:
Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data
dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.
Pengukuran untuk keperluan militer (miltary survey).
Pengukuran tambang (mining survey).
Pengukuran geologi (geological survey).
Pengukuran arkeologi (archeological survey).
3.
a.
b.

Berdasarkan cara dan alat:


Pengukuran triangulasi,
Pengukuran trilaterasi,

c.

Pengukuran polygon,

d.

Pengukuran offset,

e.

Pengukuran tachymetri,

f.

Pengukuran meja lapangan,

g.

Aerial survey,

h.

Remote Sensing, dan

i.

GPS.

ITM (Institut Teknologi Medan)


Teknik Geologi 4

a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar, d, e, f, g dan h untuk


pengukuran detail.

Anda mungkin juga menyukai